Share

106. Bagian 13

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malam menyelimuti alam saat Bintang dan Sarah baru saja keluar dari hutan belantara tersebut. Saat Bintang menawarkan untuk bermalam dialam terbuka, Sarah tidak menolaknya karena Sarah juga memang sudah terbiasa tidur dialam terbuka, disepanjang perjalanan tadi, Sarah dapat menebak kalau Bintang adalah pemuda yang baik, bukan lelaki jahat yang memanfaatkan situasi, karena itulah Sarah tak menolak saat Bintang mengajaknya untuk menginap ditepian hutan yang baru saja mereka lewati.

Sebuah api unggun tampak menyala dengan besar, didekatnya tampak duduk Bintang dan Sarah yang berjarak seberang menyeberang. Bintang tampak tengah asyik membolak balik ayam panggang diatas api unggun buatannya, sementara Sarah terlihat hanya memperhatikan saja dari kegelapan malam kearah sosok Bintang.

Saat ini pikiran Sarah sedang berkecamuk, antara ingin meminta tolong Bintang untuk menyelamatkan putranya, Bruce. Tapi dia baru saja mengenal Bintang, apakah Bintang mau untuk menolongnya ? hal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Abizhar AR
apa gk marah tu nanti Om Bruce Wayne nya Thor...........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Raja Agung Atlas

    Pada masa para dewa, dalam perang Titanomakhia, Zeus beserta saudara-saudarinya (Poseidon, Hades, Hera, Demeter, dan Hestia) melawan para Titan. Para Titan yang berperang adalah Kronos, Hiperion, Koios, Krios, Iapetos, dan Atlas serta beberapa anak-anak mereka. Sementara Titan Okeanos dan para Titan perempuan (Mnemosine, Tethis, Theia, Foibe, Rea, dan Themis) memilih tidak memihak. Para Titan bermarkas di Gunung Othris dengan dipimpin oleh Atlas dan para dewa berjuang dari Gunung Olympus dengan dipimpin oleh Zeus.Setelah beberapa pertempuran, para Titan ternyata sangat kuat dan nampaknya para dewa Olympus akan kalah. Zeus menjadi sadar bahwa dengan kekuatan sekarang dia tidak mungkin bisa mengalahkan para Titan. maka dia pun pergi meminta nasehat dari Gaia, yang menyuruhnya untuk meminta bantuan pada para Kiklops dan Hekatonkheire yang sedang terkurung di Tartaros. Zeus pun pergi ke Tartaros dan membunuh monster Kampe. Zeus lalu membebaskan para Kiklops dan Hekatonkheire. ki

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 2

    Seekor kuda dipacu dengan perlahan melewati jalan setapak yang dikiri dan kanannya tampak jurang curang menganga. Jalan itu semakin menyeramkan karena tertutupi oleh salju, salju tampak turun secara perlahan ditempat itu, dinginnya terasa sampai menembus kulit. Diatasnya tampak sosok lelaki muda tampan dengan rambut ekor kuda dan sebilah pedang dipunggungnya, melihat raut wajahnya dan perawakannya, kita tentu mengenali sosok lelaki muda tampan ini. Dia adalah Bintang, Ksatria Pengembara.Sementara itu dibelakang Bintang, tampak sesosok wanita berwajah cantik tapi lusuh tengah merapatkan tubuhnya memeluk erat tubuh Bintang dari belakang, hal ini dikarenakan takut karena jalan setapak yang mereka lewati berada dipinggiran jurang dikiri dan kanan. Wanita yang mengenakan jubah Bintang ini adalah Sarah Wayne, sebagaimana dikisahkan dalam chapter sebelumnya, Bintang yang tampa sengaja melewati tempat dimana Sarah Wayne akan diperkosa oleh seorang yang menamakan dirinya Prajurit Atl

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 3

    ATLAS CITY ternyata letaknya cukup jauh, terbukti setelah menempuh perjalanan selama 7 hari, tapi belum ada tanda-tanda akan tiba di Atlas City. Tidak sedikit rintangan dan hambatan yang menghalangi keduanya, tapi Bintang dengan tenang masih bisa mengatasinya, terutama gangguan dari para Prajurit Atlas Warrior. Melihat kemampuan Bintang yang tinggi, Sarah mulai menaruh harapan besar kepada Bintang untuk bisa menyelamatkan putranya. Sarah kagum akan sikap lembut dan penuh perhatian Bintang pada wanita lemah sepertinya.Saat ini Bintang dan Sarah kembali memasuki tepian hutan yang juga tampak ditutupi sebagian besar oleh lapisan salju yang sudah menumpuk dimana-mana, Sarah terlihat sudah mengenakan pakaian yang telah dibelikan oleh Bintang beberapa hari yang lalu saat melewati sebuah pasar, Bintang sendiri juga membeli jaket yang terbuat dari kulit binatang untuk dirinya dan Sarah guna mengurangi rasa dingin disepanjang perjalanan. Siang itu terjadi badai salju yang membuat jar

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 4

    Sarah tidak mampu lagi menyembunyikan rasa takutnya, kedua kakinya gemetar, bahkan untuk bergerak saja, Sarah tak mampu melakukannya.“Tuan!” ucap Sarah dengan suara bergetar kepada Bintang yang ada didepannya.“Tenanglah nona Sarah” ucap Bintang tersenyum kearahnya seakan ingin memberikan ketenangan kepada Sarah. Tapi tetap saja Sarah ketakutan melihat beruang-beruang yang jumlahnya belasan itu tampak berjalan mendekati mereka.Ghhhaarrrrrrr!Tiba-tiba saja sebuah suara menggelegar terdengar diruangan goa itu. Dan ini memancing perhatian Bintang dan Sarah. Seekor beruang salju besar, berukuran 2x lebih besar dari beruang salju pada umumnya tampak berjalan secara berdiri kearah Bintang dan Sarah. Sarah sendiri sampak bergidik ngeri melihat kebesaran sosok beruang salju yang satu ini, dapat dipastikan kalau beruang salju ini merupakan pemimpin kelompok dari beruang-beruang salju yang ada didalam goa tersebut, terbukti terlihat para

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 5

    Sebuah api unggun yang cukup besar untuk menghangatkan tubuh telah dibuat Bintang untuk kenyamanan mereka dimalam itu, Sarah yang sudah menjatuhkan dirinya berbaring menghadap kearah Bintang yang sudah tenggelam dialam meditasinya, tapi sebenarnya Sarah tidaklah tidur, mana mungkin Sarah bisa tidur membayangkan kengerian kalau saja tiba-tiba beruang salju itu menyerang mereka. Berkali-kali dicobanya untuk memejamkan mata saat mendengar penjelasan Bintang kalau para beruang-beruang salju itu tidak akan menganggu mereka, tapi tetap saja sulit bagi Sarah untuk memejamkan matanya malam itu.Sarah hanya terus memperhatikan sosok Bintang yang sudah tenggelam dialam meditasinya, banyak pertanyaan dibenak Sarah tentang siapa sosok Bintang sebenarnya, mengalahkan Atlas Warrior dengan mudah dan kini menundukkan para beruang salju dengan sangat mudah pula.“Siapa sebenarnya tuan Bintang ini?” batin Sarah seraya terus memperhatikan sosok Bintang dengan seksama.

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 6

    “Raja Agung Atlas dan para penduduk negeri Atlas City adalah keturunan para titan yang sejak ribuan bahkan ratusan tahun yang lalu sudah bermusuhan dengan orang-orang negeri para dewa” ucap Sarah lagi menceritakan tentang sejarah permusuhan antara para dewa dengan para titan. Sementara Bintang mendengarkannya dengan penuh seksama.“Bangsa titan itu apa nona Sarah?” tanya Bintang bingung.“Bangsa Titan adalah para penguasa bumi sebelum para dewa Olympus. Pemimpin mereka bernama Kronos yang nantinya akan digulingkan oleh Zeus. Titan mengalami perang besar dengan para dewa Olympus yang disebut Titanomakhia, mayoritas Titan akan terlibat dengan perang ini. Dalam perang ini Titan mengalami kekalahan....” Sarah terus menceritakan asal muasal bangsa titan dimuka bumi sehingga membuat Bintang mengerti.“Jadi nona Sarah ini juga berasal dari bangsa titan?” tanya Bintang. Sarah terlihat mengangguk.“Bagi bangsa

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 7

    Pagi datang, tapi sinar matahari tak terlalu terang bersinar, karena tebalnya salju yang terbentuk, tapi cukuplah untuk menerangi seisi goa yang menjadi tempat menginap Bintang, Sarah dan gerombolan beruang salju. Terlihat Bintang dan Sarah baru saja keluar dari goa tersebut, kini dihadapan mereka jalan sudah tampak tertutupi oleh salju tebal.“Sepertinya untuk sementara kita harus berjalan kaki nona Sarah” ucap Bintang yang memperhatikan tebalnya salju yang menutupi tempat itu, akan sulit bila menggunakan kuda.“Terserah tuan, saya ikut saja” ucap Sarah tersenyum. Wajah bening dan segar terpampang didepan mata Bintang, Sarah memang cantik, walaupun lebih tua usianya dari Bintang, tapi kejelitaan dan keibuan diwajahnya terlihat dengan jelas.Dengan menggunakan mantel, Bintang dan Sarah segera melanjutkan perjalanan, tak jarang Bintang harus mengenggam tangan Sarah karena Sarah sedikit kesulitan untuk melewati jalan bersalju yang tebal ter

  • Ksatria Pengembara Season 2   107. Bagian 8

    Senja itu, disuatu tempat yang cukup jauh tepatnya didaerah bersalju tebal, terlihat kilatan cahaya putih yang menyambar cepat diatas jalan bersalju. Bila kita lihat lebih jelas, ternyata sosok kilat menyambar cepat itu adalah sosok Bintang, dipondongan Bintang tampak sosok Sarah yang masih memejamkan matanya. Sarah masih tetap merasakan kalau sosoknya seperti tengah dibawa terbang seseorang dan Sarah meyakini kalau dirinya telah mati dan nyawanyalah yang dirasakannya terbang melayang. Cukup lama Bintang berkelebat menembus badai salju yang cukup dahsyat berhembus. Tak lama kemudian, Sarah dapat merasakan tubuhnya berhenti melayang dan Sarah mulai dapat merasakan hawa dingin menerpa dirinya. “Apakah aku benar-benar sudah mati” batin Sarah lagi. “Sarah!” tapi tiba-tiba saja sebuah suara lembut terdengar diteliganya, suara yang ama tdikenal oleh suara, suara itu adalah suara Bintang. Dengan cepat Sarah membuka kedua matanya dan betapa terkejutnya Sarah menyadari kalau saat ini dirinya

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status