Share

Bab 16. Karma Terlaksana

“Astaga! Astaga! Lihat nggak siapa yang barusan lewat?!” pekik Dinda sambil menepuk-nepuk punggung temannya.

Arin—Rekan resepsionisnya mengangguk penuh semangat. “Iya, iya! Pak Adam dateng. Kukira si Irene cuma nipu aja.”

Dinda mengerutkan dahinya. “Lho, jadi kamu nggak percaya sama yang dibilang Mbak Irene tadi?”

“Mana mungkin percaya sih. Kamu nggak tahu aja kondisinya dulu waktu si Irene di pecat. Aneh ya, bisa-bisanya dia jadi sekretaris Pak Adam. Dia tidur sama—”

Namun, Dinda langsung membekap mulut temannya itu. “Jangan nuduh sembarangan. Mbak Irene bukan orang begitu!”

“Iya, iya. Tapi Pak Adam ganteng banget ya!” Arin kembali bersemangat sendiri, tak menghiraukan ucapan rekannya tadi.

Karena ucapan Arin mengenai pemecatan Irene saat itu, Dinda berpikir untuk segera menghubungi ruang sekretaris direksi untuk memberitahu kedatangan Adam. Ia takut kalau-kalau Irene mendapat masalah di sana.

“Halo, Kak Shiren, Bu Aimee ada?” tanya Dinda saat mendengar suara si penerima telepon.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status