Share

Bab 88

"Oh," Rafasya mengulum senyumnya.

Cinta menatapnya dengan kesal.

"Ingat," jawab rafasya kemudian.

"Terus kenapa peluk?" Cinta bertanya dengan wajah yang tampak marah. Hal ini dilakukannya hanya untuk menutupi rasa malu.

Rafasya mengulum senyumnya ketika mendengar pertanyaan dari istrinya.

Cinta semakin kesal ketika melihat suaminya yang tersenyum seperti sedang mengejek. Apakah Rafasya tahu bahwa semalam dialah yang berpindah posisi.

Tiba-tiba saja Cinta merasa panik ketika membayangkan hal ini. Entah ke mana wajahnya harus diletakkan.

"Semalam dingin, Abang beneran kedinginan Dek, makanya peluk Adek." Rafasya sengaja mengatakan hal ini supaya Cinta merasa senang.

"Pasti cari kesempatan," tuduh Cinta

"Meluk istri sendiri halal nggak dosa, "jawab Rafasya.

"Kita menikah di atas perjanjian, selagi pernikahan ini diikat surat perjanjian, itu artinya Abang nggak boleh seperti ini." Cinta menolak tubuh suaminya dan kemudian menjauh.

Rafasya memandang Cinta. Ternyata istri cantikny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status