Baik mbak Cinta, kita dengerin dulu ya detak jantungnya. Dokter mengaktifkan suara detak jantung bayi. Cinta baru yakin setelah mendengar detak jantung calon bayinya. Rasa bahagia tidak bisa terucap dengan kata-kata. Bahkan air matanya menetes ketika mendengar detak janin yang dikandungnya."Tunggu sebentar ya dok, saya mau rekam suara detak jantung dan layar monitor. Untuk dikirim ke opa dan oma nya di Singapura." Cinta begitu sangat bahagia dan akan mengabadikan suara detak janin yang saat ini terdengar bagaikan alunan musik yang sangat merdu. "Boleh Mbak Cinta, silahkan," jawab ibu dokter. "Saya bantu mbak Cinta." Si perawat menawarkan jasanya. "Terimakasih Sus," Cinta menyerahkan ponselnya kepada perawat muda tersebut. Setelah selesai merekam, si perawat memberikan ponsel milik Cinta kembali. Cinta kemudian duduk setelah perawat membersihkan cairan di perutnya. "Ini Mbak Cinta, silakan ditampung urine-nya." Dokter memberikan wadah kecil untuk menampung urine. "Apa masih pe
Cinta masih tidak percaya dengan apa yang saat ini dilihatnya. "Karin." Cinta memanggil nama wanita yang sudah duduk di sofa tepat di sampingnya.Bagaimana cara Karin bisa masuk? Ini yang menjadi pertanyaan untuk Cinta. Ketika masuk kedalam apartemen, Cinta sudah menutup pintu rapat. Jadi tidak mungkin wanita itu bisa masuk seperti ini. Apartemen ini memiliki kunci otomatis. Jika pintu tertutup, maka akan langsung terkunci secara otomatis. "Iya Cinta, aku Karin." Karin tersenyum ramah sambil sedikit menepuk tangan Cinta. "Kenapa sih lihat aku seperti lihat hantu gitu." Karin tertawa ngakak ketika melihat raut wajah Cinta yang terkejut dan pucat."Aku ini manusia Cinta bukan hantu, jadi lihatnya santai aja. Enggak usah sampai pucat seperti itu. Aku juga masuk ke sini itu melalui pintu bukan terobos pintu. Jadi kamu santai aja." Karin kembali tertawa seakan mengejek Cinta yang saat ini duduk di sampingnya."Kamu heran ya lihat aku bisa datang ke sini, eh bisa masuk ke sini. Past
Rasa Bahagia yang baru tadi dirasakannya dalam sekejap mata sirna. Cinta tidak menyangka bahwa Rafasya begitu sangat kejam dan menghancurkannya dengan cara seperti ini.Selama ini dia tidak pernah menyesal mencintai seorang Rafasya, pria yang dianggapnya sempurna. Seperti apapun buruk perlakuan Rafasya terhadap dirinya, Cinta selalu membukakan pintu maaf selebar-lebarnya. Bahkan tanpa diminta sekalipun dia selalu memaafkan.Namun tidak untuk sekarang. Cinta akan menutup pintu maaf untuk suami. Hatinya sungguh sangat terluka dan bahkan sekarang dia seperti manusia yang sudah kehilangan nyawa."Kamu itu terlalu bodoh Cinta, ingat bucin boleh bodoh jangan. Karena kamu terlalu bodoh sehingga orang sangat senang memperlakukan kamu seperti sekarang. Kamu mimpi terlalu tinggi, berharga Rafasya mencintai kamu. Kamu juga tidak berkaca dengan diri kamu. Lihatlah kamu dibandingin aku, nggak ada apa-apanya. Kamu terkenal hanya karena nasib mujur. Secara kebetulan model itu tidak datang dan kami m
Tidak ada satu katapun yang keluar dari bibirnya. Cinta hanya duduk terdiam dengan air mata yang terus saja jatuh dipipi.Baru saja dia membayangkan suatu kebahagiaan yang akan datang menghampirinya. Kehadiran calon anak yang saat ini sedang dikandungnya, akan membuat kehidupan rumah tangganya berupa. Namun ternyata yang terjadi justru sebaliknya.Cinta membuka amplop coklat yang sejak tadi dipegangnya. Dipandangnya foto calon bayi yang belum terlihat sempurna. tidak terbayang olehnya, didalam kandungan saja anaknya sudah tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya. Kenyataan ini membuat Cinta merasa hancur, sehancur-hancurnya. Harga diri sebagai istri hilang sudah. Bahkan wanita yang menjadi pelakor dalam rumah tangganya sudah menginjak-injak kepalanya. Mengapa suaminya dengan tega melemparkan kotoran di wajahnya. Padahal Rafasya sendiri yang melarang keras untuk tidak menceritakan tentang rumah ke luar. Cinta dengan sangat patung menuruti perintah sang suami.Cinta yakin Rafasya m
"Mama papa, Cinta datang." Cinta tersenyum dan duduk di tengah-tengah makam kedua orang tuanya. Makam kedua orang tuanya berada di kompleks pemakaman keluarga Wijaya. Lahan kuburan yang memiliki luas 1 hektare. Disini hanya ada beberapa kuburan. Keburan kedua orang tua erik, keburan ayahnya Sari, kuburan anak bungsu mereka yang perempuan. Hanya orang-orang terpilih yang akan dikuburkan dilahan ini. Makam ini begitu sangat indah dan nyaman. Berbeda dengan makan pada umumnya. Selain permohonan, taman bunga ada juga gazebo untuk beristirahat. Bisa dimakan di sini merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi mereka yang sudah mengabdi untuk keluarga Wijaya. Cinta memandang batu nisan yang bertuliskan nama papanya. Ia memandang ke kiri dan memandang batu nisan yang bertuliskan nama mamanya. Bayangan ketika mama dan papanya masih ada, kembali melintas. Senyum manis sang mama dan senyum papa yang menawan, tidak pernah terlupakan olehnya. "Mama, papa, Cinta rindu, rindu sekali. Cinta selal
Karin pulang ke apartemennya dengan hati yang begitu sangat senang. Baginya, Cinta hanya hama yang begitu muda untuk di basmi. Apa lagi istri dari mantan kekasihnya itu tidak bisa melawan sama sekali. Menurut Karin, istri Rafasya itu sangat bodoh dan lemah. Bisanya hanya menangis dan berlindung dibawa ketiak mertuanya. "Aku akan membuat semua orang tahu bahwa saat ini aku sedang hamil." Karin begitu sangat bahagia dan melihat alat tes kehamilan yang sudah dia simpan layaknya harta karun.Seperti yang diketahui oleh media, Karin tidak pernah berhubungan dengan laki-laki manapun terkecuali Rafasya. Bisa dikatakan permainannya sangat rapi. Setelah mengetahui kehamilannya, Karin tidak pernah lagi berhubungan dengan Jack. Yang diinginkannya hanya janin, hal itu sudah dia dapatkan. Maka dia sudah tidak membutuhkan ayah dari janin yang dikandungnya.Karin menghubungi seorang fotografer untuk membuat video dokumentasinya. Sebelum Rafasya mengetahui bahwa istrinya sudah pergi, dia harus mem
Perasaan Rafasya sudah tidak tenang. Tanpa menunggu pria itu kemudian membuka pintu kamar mandi. Yang ternyata dalam keadaan kosong. Rafasya sudah mengetahui kebiasaan istrinya yang suka berada di kamar belakang yang menjadi tempat kerja Cinta. Dengan sedikit berlari dia membuat pintu kamar. Lagi-lagi kamar dalam kondisi kosong. Hanya ada barang-barang kerja istrinya dan kain-kain yang sedikit berantakan.Melihat istrinya tidak ada di apartemen jantungnya berdegup dengan cepat. Namun dia tidak menyerah. Rafasya berteriak memanggil nama istrinya dan pergi ke dapur. Dia berharap Cinta sedang memasak saat ini. Rafasya terdiam ketika melihat kondisi dapur yang dalam keadaan kosong bersih dan rapi. "Cinta kamu ke mana?" Rafasya mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan menghubungi nomor ponsel milik istrinya. Dia berharap saat ini Cinta hanya sedang marah dan pergi menginap di rumah temannya. Namun nomor ponsel milik Cinta sedang tidak aktif. "Cinta, kamu di mana? Jangan buat
Rasa bahagia memenuhi ruang di hatinya. Rafasya tidak menyangka bahwa apa yang dilakukannya di saat malam pertama bersama dengan Cinta akan menghadirkan sang Buah Hati. "Cinta hamil?" Rafasya bertanya sendiri dan mengeluarkan surat di dalam amplop. Yang mana surat berisi tentang keterangan kehamilan pasien. Di sana juga ada buku kontrol yang tertulis nama Cinta Hanifah dan nama suami Rafasya Wijaya. "Apa mungkin hanya satu kali melakukan Cinta bisa hamil. Apa aku memang sehebat itu." Rafasya bertanya sambil memandang Anto. Anto terdiam mendengar pertanyaan dari bosnya. Yang benar saja, Rafasya yang begitu sangat mencintai istrinya baru melakukan hubungan suami istri di hari pertama pernikahan mereka? Bagaimana mungkin pria itu mampu menahan hasratnya ketika melihat wajah cantik dan tubuh molek istrinya yang begitu sangat sempurna. Pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi itu memandang dengan mengerutkan keningnya. "Apa, Bos baru melakukan satu kali?" Pria itu bertanya denga