Perasaan Rafasya sudah tidak tenang. Tanpa menunggu pria itu kemudian membuka pintu kamar mandi. Yang ternyata dalam keadaan kosong. Rafasya sudah mengetahui kebiasaan istrinya yang suka berada di kamar belakang yang menjadi tempat kerja Cinta. Dengan sedikit berlari dia membuat pintu kamar. Lagi-lagi kamar dalam kondisi kosong. Hanya ada barang-barang kerja istrinya dan kain-kain yang sedikit berantakan.Melihat istrinya tidak ada di apartemen jantungnya berdegup dengan cepat. Namun dia tidak menyerah. Rafasya berteriak memanggil nama istrinya dan pergi ke dapur. Dia berharap Cinta sedang memasak saat ini. Rafasya terdiam ketika melihat kondisi dapur yang dalam keadaan kosong bersih dan rapi. "Cinta kamu ke mana?" Rafasya mengeluarkan ponsel dari dalam saku celananya dan menghubungi nomor ponsel milik istrinya. Dia berharap saat ini Cinta hanya sedang marah dan pergi menginap di rumah temannya. Namun nomor ponsel milik Cinta sedang tidak aktif. "Cinta, kamu di mana? Jangan buat
Rasa bahagia memenuhi ruang di hatinya. Rafasya tidak menyangka bahwa apa yang dilakukannya di saat malam pertama bersama dengan Cinta akan menghadirkan sang Buah Hati. "Cinta hamil?" Rafasya bertanya sendiri dan mengeluarkan surat di dalam amplop. Yang mana surat berisi tentang keterangan kehamilan pasien. Di sana juga ada buku kontrol yang tertulis nama Cinta Hanifah dan nama suami Rafasya Wijaya. "Apa mungkin hanya satu kali melakukan Cinta bisa hamil. Apa aku memang sehebat itu." Rafasya bertanya sambil memandang Anto. Anto terdiam mendengar pertanyaan dari bosnya. Yang benar saja, Rafasya yang begitu sangat mencintai istrinya baru melakukan hubungan suami istri di hari pertama pernikahan mereka? Bagaimana mungkin pria itu mampu menahan hasratnya ketika melihat wajah cantik dan tubuh molek istrinya yang begitu sangat sempurna. Pria yang berprofesi sebagai pengawal pribadi itu memandang dengan mengerutkan keningnya. "Apa, Bos baru melakukan satu kali?" Pria itu bertanya denga
Rafasya terdiam setelah membaca isi surat yang ditulis oleh istrinya."Tidak, ini tidak mungkin." Apa yang terjadi seakan membuat dia tidak percaya. Semua ini seperti mimpi buruk di dalam tidurnya.Rafasya teringat pristiwa beberapa tahun yang lalu. Ketika bertemu Cinta di rumah sakit. Pada saat itu dengan sombongnya dia mengatakan tidak akan pernah menjanjikan kebahagiaan namun penderitaan. Mengapa sumpah yang keluar dari bibirnya harus dikabulkan oleh sang pencipta. Jika boleh waktu diulang kembali Rafasya akan mengharamkan perkataan itu. Dia melupakan apa yang sudah diucapkan Namun ternyata tidak untuk Cinta. Kata-kata jahat yang dikatakannya masih diingat oleh sang istri hingga sampai detik ini. Bagaimana dengan semua perlakuan buruk yang telah dilakukannya?Menyesal hanya ini yang dia rasakan. Tubuh yang tinggi dan tegap, kini terduduk dengan lemah."Ini tidak mungkin." Rafasya beranjak dari duduknya dan berencana untuk mencari istrinya. Tubuhnya terasa begitu amat lelah bahka
"Apa yang harus kita lakukan bos?" Anto bertanya. Sedangkan Bosnya itu hanya terdiam dengan tatapan kosong. Apa yang terjadi dengan istrinya, semua murni kesalahan dari Rafasya sendiri. Dia beranggapan bahwa lepas dari Karin bukanlah hal yang sulit. Namun ternyata, wanita ular itu tidak mudah untuk disingkirkan. Bahkan Karin bisa bertindak gila, diluar nalar manusia. Setelah melihat rekaman video, wajar jika istrinya pergi. Pengakuan Karin serta fitnah yang dikatakan wanita itu, begitu sangat menyakitkan. "Aku akan mencari istriku. "Rafasya beranjak dari duduknya. Saat ini yang harus dilakukannya mencari keberadaan Cinta. Urusan Karin dia akan menyelesaikannya nanti."Apa kita ke rumah temannya Mbak Cinta yang sama Cahaya?" Tanya Anto. "Iya, apa kamu tahu rumahnya?" Rafasya bertanya dengan suara yang lemah."Tahu bos, sudah satu minggu ini saya selalu antar jemput Cahaya sesuai permintaan Mbak Cinta," jawab Anto yang tersenyum tipis. Rafasya menganggukkan kepalanya dan kemudian
Selama berada di Singapura, Sari sangat jarang mengikuti berita-berita tentang selebritis tanah air. Wanita paruh baya itu begitu sangat sibuk mengurus suaminya yang sedang sakit.Namun pagi ini Sari ditelepon oleh banyak teman-temannya yang ada di Indonesia. Mereka menanyakan tentang kabar hubungan anak serta menantunya. Hal ini jelas menjadi pertanyaan untuk Sari.Wanita cantik itu membuka aplikasi yang saat ini begitu sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Dia mulai mencari berita viral di sana.Sari diam ketika melihat berita viral itu tentang Karin yang merupakan mantan pacar dari putranya."Karin hamil?" Dengan rasa penasaran wanita itu mulai menonton video yang di publik langsung oleh Karin. Dan video itu pun begitu banyak dapat komentar para netizen. Jantung wanita itu berdegup dengan cepat ketika membaca komentar para netizen. Bahkan tidak sedikit yang menuduh dan menghujat putra semata wayangnya. Pikirannya kini tertuju ke anak dan menantunya. Apakah Rafasya berbohong m
"Entahlah, mama tidak percaya dengan apa yang kamu katakan. Seandainya kamu tegas dengan Karin dan memutuskan hubungan kalian, semuanya tidak akan seperti ini. Sekarang wanita itu hamil dan kamu tidak mengakui bahwa anak yang dikandungnya adalah anak kamu. Kamu mengatakan dia hanya bersandiwara?" Sari berkata dengan emosi. Rafasya mengatur napasnya sebelum melanjutkan pembicaraan dengan sang mama. Sari merupakan wanita yang melahirkannya, ibu yang seharusnya paling percaya dengan anaknya sendiri. Namun ternyata Sari tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Rafasya. Apa lagi orang di luar sana. "Mama tahu kamu tidak pernah mencintai istri mu. Jadi sepertinya wajar kalau kamu masih berhubungan dengan Karin," kata Sari. "Apa yang aku katakan tidak ada yang bohong ma. Aku memang menjalin hubungan dengan wanita itu, sewaktu aku baru menikah dengan Cinta. Namun sudah lebih dua bulan terakhir, aku sudah tidak lagi menghubungi dia. Aku sudah coba untuk putuskan dia namun dia selalu s
Sejak tadi Rafasya begitu sangat sibuk melihat laporan dari orang-orang yang sudah diperintahkan untuk mencari istrinya. Setelah infus dicabut, dia akan pergi ke kantor Polisi untuk meminta agar pihak kepolisian mencari keberadaan Cinta. Rafasya juga akan membuat surat tuntutan untuk karin karena sudah memfitnahnya dengan membuat berita kehamilan dan memberikan istrinya surat cerai palsu.Bisa saja Rafasya datang untuk menemui Karin secara langsung namun belum lagi dia pergi untuk menemui wanita itu perutnya sudah merasa mual dan ingin muntah . Bagaimana mungkin dia bisa menyelesaikan masalah jika kondisinya seperti itu. Dan jalan satu-satunya dia akan membawa permasalahan ini karena hukum. Selain menjaga nama baiknya, Cinta bisa melihat secara langsung tindakan yang dia lakukan terhadap Karin.Rafasya melihat panggilan telepon yang masuk dari Daffin. Dengan cepat dia mengangkat sambungan telepon dan berharap ada kabar baik tentang istrinya."Halo Fin, Apa istri kamu tahu keberadaan C
Rafasya tidak kuasa menahan air matanya setiap kali memutar ulang video terakhir istrinya. Bahkan dia merasa tidak sanggup untuk menonton video itu lagi. Hatinya seperti cabik-cabik ketika melihat seperti apa hancurnya sang istrinya saat itu. Terlihat jelas bahwa Cinta sangat terpukul dengan apa yang dikatakan Karin, pada akhirnya pergi meninggalkan apartemen. "Cairan infusmu sudah habis." Ryan berdiri di samping tempat tidur sambil memandang kantong infus yang disangga dengan besi.Raffasya baru menyadari kehadiran sahabatnya itu. Dengan cepat dia mengusap air matanya. Mungkin orang akan mengatakan bahwa dia begitu sangat lemah namun hatinya benar-benar begitu sangat sakit seperti diremas ketika melihat apa yang terjadi dengan Cinta karena ulahnya sendiri.Orang yang paling bersalah dengan kejadian ini semua, adalah dirinya sendiri. Hal ini yang membuat Rafasya semakin terpukul. "Kau yakin ingin mencari istrimu dengan kondisi seperti ini?" Riyan bertanya ketika sedang melepaskan i