Share

Bab 125

Rafasya tidak kuasa menahan air matanya setiap kali memutar ulang video terakhir istrinya. Bahkan dia merasa tidak sanggup untuk menonton video itu lagi. Hatinya seperti cabik-cabik ketika melihat seperti apa hancurnya sang istrinya saat itu. Terlihat jelas bahwa Cinta sangat terpukul dengan apa yang dikatakan Karin, pada akhirnya pergi meninggalkan apartemen.

"Cairan infusmu sudah habis." Ryan berdiri di samping tempat tidur sambil memandang kantong infus yang disangga dengan besi.

Raffasya baru menyadari kehadiran sahabatnya itu. Dengan cepat dia mengusap air matanya. Mungkin orang akan mengatakan bahwa dia begitu sangat lemah namun hatinya benar-benar begitu sangat sakit seperti diremas ketika melihat apa yang terjadi dengan Cinta karena ulahnya sendiri.

Orang yang paling bersalah dengan kejadian ini semua, adalah dirinya sendiri. Hal ini yang membuat Rafasya semakin terpukul.

"Kau yakin ingin mencari istrimu dengan kondisi seperti ini?" Riyan bertanya ketika sedang melepaskan i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status