Share

MAKE OVER

Sekar menunggu seseorang di butik milik Mamih Anita, sudah dua botol air mineral dingin diminumnya, entah karena gugup atau haus seakan-akan dahaga terus menyelimuti tenggorokannya.

Terlihat seseorang yang ditunggunya sudah datang, senyum sumringah menghiasi wajah Sekar, beberapa persen cemasnya telah sirna.

“ Maaf lama yah nunggunya?” tanya Sakti menyapa Sekar.

“ Enggak kok, aku aja yang terlalu cepat sampai sini karena naik motor kak, “ jawab Sekar.

“ Kenapa enggak aku jemput saja di kantor, kan sejalan dari kampus, “ kata Sakti.

“ Aduh, seisi kantor aku yakin sedang membicarakan kami, sampai aku nggak punya muka lagi bertemu dengan teman-teman kerja, “ ujar sekar, raut mukanya nampak sedih tidak bisa dikondisikan lagi.

“ Kita tidak bisa mengatur perasaan orang lain, kalau memang kamu dan Kak Bima saling mencintai, aku pikir status sosial bukan jadi masalah, apalagi papi dan mami menyukaimu, “ Sakti memberikan semangat.

Sekar menghela napas, andai saja dia bisa berkata jujur pada S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status