Share

PENGAKUAN

Walaupun perhatian Sekar sempat teralihkan karena foto-foto itu, dia langsung sadar harus menolong Bima yang sedang terjatuh di lantai.

“ Pak, ayo berdiri, aku bantu, “ ucap Sekar lalu meraih tangan Bima.

Mereka berjalan perlahan menuju tepian tempat tidur, Sekar merasakan panas saat memegang lengan Bima. Setelah melihat raut muka laki-laki itu Sekar terkejut karena Bima lebih pucat dari waktu sarapan tadi.

“ Pak, apa lebih baik kita panggil dokter saja? atau kita panggil Kak Sakti? soalnya bapak demam, “ ujar Sekar lalu tubuhnya beranjak dari tempat tidur.

Bima dengan cepat meraih lengan Sekar dan menggenggamnya dengan erat.

“ Tidak perlu, jangan panggil siapapun ke sini, ambilkan saja obat yang ada di kotak, “ ucap Bima. Tidak seperti biasanya, kali ini dia berkata dengan nada yang lemah.

Tentu saja Sekar merasa bingung kenapa Bima tidak mengizinkan dia untuk mengubungi dokter bahkan adiknya sendiri, tapi Sekar tidak punya pilihan selain mengikuti kemauan Bima. Lagipula Sekar yakin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status