Share

BAB 176 — NASI GORENG YANG KELEBIHAN BAWANG

Pintu kamar utama sudah tertutup rapat. Usai percakapan mereka di kolam ikan tadi, Yura telah menyiapkan setelan pakaian di ruang setrika lengkap dengan baju kerja yang akan dikenakan Gin esok hari.

“Yura?”

Gin —yang baru saja mandi—lantas mencoba mengetuk pintu tetapi tidak ada respon. Detik berikutnya ia mencoba menekan gagang metal dan mendorong papan berbahan kayu jati itu. Ia pikir akan terkunci, akan tetapi pintu itu terbuka lebar dengan mudahnya.

Hal itu membuat Gin mengerutkan dahi, apa maksudnya? Yura mengatakan bahwa ia tak ingin tidur sekamar dengannya malam ini tetapi mengapa kamar mereka tidak dikunci? Saat melihat ke arah ranjang, dua netranya menangkap tubuh seorang perempuan sedang meringkuk nyaman. Posisinya memunggungi pintu dan tak bergerak sedikit pun. Daru kejauhan ia melihat pergerakan tubuh wanita itu dengan teratur. Sepertinya sudah lelap.

Setelah berulang kali membuang napas panjang dan mengumpulkan niat, pada akhirnya Gin melangkah dan menghampiri ranjang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status