Share

48. Terperangkap

Rebecca sudah bangun pagi itu, tapi tak dilihatnya Lucio ada di sebelahnya. Dia merasa kesal karena lelaki itu seakan telah mencampakannya sejak kemarin.

ketika pandangannya beralih ke sebuah sofa, dia menemukan Lucio tidur di sana dengan tangan menumpu kepalanya.

Rebecca menghela napasnya dengan panjang, mungkin dia dapat meniup lantai hingga terbang menggunakan helaannya itu.

“Kenapa kamu harus mempersulitnya, Lucio?” gumam Rebecca. Menggoda Lucio pun tak berguna, tadi malam dia sudah menyiapkan wine dan gaun hitam transparan, tapi laki-laki itu sama sekali tidak meliriknya.

Berpura-pura tidur dengan memamerkan paha mulusnya pun sama sekali tidak bisa memikat Lucio.

Dia masih normal, kan? Kutuk Rebecca pagi itu.

Masih dengan perasaan yang kesal, akhirnya Rebecca beranjak dari tempat tidurnya kemudian masuk ke kamar mandi. Dia akan membasuh tubuhnya yang memanas karena marah, kesal dan juga kecewa.

Terlalu berada di dalam kamar mandi, membuat Rebecca kehilangan Lucio pagi itu. Tiba-
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status