Share

Bab 72

"Nggak apa-apa Om, Dara cuma mau cari suasana baru aja," ucap Sandara sambil tersenyum tipis, upaya senyumnya sedikit terseok-seok mencerminkan rasa tak pasti dalam hatinya.

"Baiklah, dari pada kamu dekat terus sama manajer kafe itu, lebih baik kamu resign," sahut Bima, matanya tak lepas dari jalan di depan tapi nada suaranya mendadak tegas, menyiratkan kekhawatiran yang dia rasa.

Sambil mobil menerobos jalanan menuju pusat perbelanjaan, Bima membuka jasnya dengan gerakan yang terampil dan mulai menggulung lengan kemejanya yang terbuat dari kain yang mengkilap.

Sandara menatap sesaat, tertegun. Gestur sederhana Bima menggulung lengan kemejanya itu sukses membuatnya tampak lebih santai sekaligus menggetarkan.

Di benak Sandara muncul imaji Bima tanpa baju, berotot dan maskulin, membuatnya tanpa sadar menggeleng-gelengkan kepala, berusaha mengusir bayangan itu yang datang begitu saja.

Bima menyelidik Sandara dengan tatapan penuh arti, membuat hati Sandara berdebar kencang. "Kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status