Share

Bab 77

"Gue nggak apa-apa Om." Sandara menggeleng sambil memaksakan senyum. Degup jantungnya meningkat, menyebabkan desiran darah yang membuatnya sesekali harus menelan ludah. Kulit wajahnya yang memucat bertambah kontras terhadap warna aslinya.

Meski berulang kali menegaskan ia baik-baik saja, ketidak tenangan menguasai setiap anggota tubuhnya.

Bima, yang di sampingnya, merasakan kegugupan yang bukan main dari cengkraman tangan Sandara yang semakin mengeras. Kerut khawatir melintasi dahinya, matanya intens memeriksa kondisi gadis di sampingnya.

"Kamu kelihatan pucat, Dara. Yakin nggak mau sesuatu?" tanyanya, suara lirihnya penuh perhatian.

Di kursi sebelah mereka, Leo mengamati dengan ketajaman. "Ini pertama kalinya kamu naik pesawat, ya?" tanyanya, tepat saat Sandara menelan air liurnya dengan susah.

Gadis itu hanya mampu mengangguk lemah, matanya mencari sesuatu yang bisa menenangkan. Bima terkekeh, tak bisa memercayai kalau Sandara yang biasanya pemberani, kali ini ketakutan.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status