Home / Thriller / Konspirasi / 2. Bertemu kenangan

Share

2. Bertemu kenangan

last update Last Updated: 2021-07-26 08:26:02

Benar saja apa yang dikatakan mariam, Diana bisa langsung bekerja hari ini berkat koneksi yang dimiliki Mariam. diana tinggal menyerahkan berkas lamaran ke HRD, kemudian security membawanya masuk.

Mariam baru bekerja satu tahun disini, namun koneksi Mariam sudah begitu luas. Gadis itu pandai bersosialisasi dan bisa membuat siapapun akan memiliki kesan yang baik tentang dia . diana semakin kagum pada mariam juga pada sebuah gedung yang berdiri kokoh di depan matanya. " aku harus melakukan yang terbaik" gumam diana.

Ini adalah hari pertama Diana bekerja di catpoop multi produk atau CMP. Tapi Diana merasa tidak menemukan kesulitan apapun. ternyata pekerjaannya terlalu mudah. Tugas Diana hanyalah bersih bersih seperti nyapu sama ngepel, bahkan Diana juga tidak melakukannya sendirian, dia dibantu novi. Gadis yang cukup baik dan seketika bisa langsung nyambung dengan diana. Gadis itu lumayan cantik, rambutnya sebahu dan hari ini dia mengucirnya. Bulu mata novi terlihat lentik dan kulitnya coklat. Dalam hitungan beberapa menit Diana dan novi sudah merasa aman untuk bertukar cerita.

" perusahaan ini di dirikan oleh keluarga Johan. katanya ketua pimpinan akan di alihkan pada putra kandung ibu Helmina. Dia dianggap paling kompeten dalam hal berbisnis, riwayat prestasinya sangat luar biasa. Selain kompeten putra ibu Helmina terkenal kejam dan introvert, tidak ada yang berani menyinggung nya barang sedikit saja. Kalaupun ada hidup orang itu akan berakhir di ruang penyiksaan. Katanya, penyiksaan itu berupa penyetruman dan menguliti hidup hidup" Ungkap Novi.

Pupil Diana membesar" wah, dia menakutkan sekali. tentu saja, jika gosip itu benar, kenapa dia tidak di hukum?" Tanya Diana penasaran.

Novi memutar bola mata" tentu saja karena dia kebal hukum, dia orang paling berpengaruh di negeri ini. Kau pernah mendengar sebuah pepatah yang mengatakan bahwa hukum di negeri kita itu tajam ke bawah tapi tumpul keatas?" Novi kemudian berbisik" aku rasa itu bukan omong kosong ."

Diana mengangguk " ah jangan bahas yang itu, cerita yang lain dong." Pinta diana. Novi setuju dan akan menceritakan pengalaman nya saat mengikuti kegiatan calon penerimaan beasiswa tahun kemarin. " Sayangnya aku tidak lolos, karena seleksi persaingan sangat ketat." Novi mengenang pengalaman itu dengan murung. Diana segera menepuk bahunya untuk menyemangati.

Tiba tiba seorang pemuda dengan pakaian OB menghampiri mereka sambil menepuk pundak Diana"Hai anak baru. Gue Rian, temennya Novi." Rian menjulurkan lidah untuk novi dan mengulurkan satu tangan yang lain untuk Diana. Wajahnya yang kekanak-kanakan terlihat tampan dan terawat.

"Diana."jawab Diana sambil menerima uluran tangan Rian dengan semangat. " Ok. Mulai sekarang mari kita berteman."Rian tersenyum lebar menunjukkan giginya yang berderet rapih. Diana mengangguk setuju.

" Apa kau sudah punya pacar?" Tanya Rian menggoda.

"Aku belum memikirkannya." Jawab Diana seadanya.

" Bagus, sebaiknya jangan. Pacaran hanya akan menimbulkan luka. Orang secantik dirimu terlalu berharga untuk bersedih" rapal rian dan langsung kena jitak dari Novi. rian meringis mengusap kepalanya." Jangan mempengaruhi dia untuk hidup sendiri. Tidak semua orang jahat. " Novi memperingatkan rian sambil melotot

***

Diwaktu jam istirahat, Diana langsung berlari ke kantin untuk menemui Mariam di dapur. Disini hanya ada dua gadis yang bekerja sebagai assisten koki. Yang satu Mariam dan yang satu lagi bernama Yuli.

Diana meringis melihat wajah Mariam yang kemerahan. "Aku bantuin ya, " Diana tulus menawarkan diri.

"Boleh, tapi kamu harus makan dulu." Mariam tidak menoleh karena harus melayani karyawan yang mengantri jatah makan siang. Matanya ikut bergerak mengikuti sepuluh jari tangan yang di bungkus sarung tipis dan bergerak lincah dari satu wadah ke wadah yang lain.

Tanpa berpikir panjang, Diana mengangguk dan langsung mengambil piring kemudian disodorkan nya pada mariam agar segera diisi penuh. piring itu mempunyai batas untuk memisahkan posisi nasi dan makanan yang lainnya. Kemudian ada satu mangkuk kecil yang menempel di atas piring, biasa diisi kuah. Setelah mendapat makanan, Diana segera duduk di meja makan khusus pekerja dapur dan menyantap makanan dengan menu tumis sayuran, sop daging dan telur rebus.

"Siapa?." yuli berbisik penasaran sambil mengangkat dagu

"Eh..emm Sodara " jawab Mariam gugup

"Yang... " Yuli sengaja menggantung kata-katanya , kemudian Mariam berdehem. Seolah Mariam sudah tahu apa yang dipikirkan Yuli. Mendengar itu Yuli segera mengangguk dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

saat diana tengah menyantap makan siang, tiba tiba seorang pemuda masuk ke dapur dengan napas yang tersengal-sengal. "Ada apa " tanya Yuli keheranan.

"Tuan muda William sudah kembali. " Jawab Aldi panik. Aldi segera memakai celemek dan penutup kepala di loket khusus koki. pesonanya tak jauh seperti bintang iklan. yuli dan mariam hampir tidak berkedip melihatnya sampai mengabaikan seseorang yang mengantri jatah makan siang dan menegurnya dengan ekspresi kesal. Aldi berlari ketempat penyimpanan keranjang.

Hanya dengan menyebut tuan muda telah kembali, udara dapur yang semula panas mendadak terasa dingin. Siapapun akan bergidik setelah mengetahui berita tentang kekejaman nya yang tiada ampun.

"Jam istirahat sebentar lagi berakhir, sepertinya tuan muda tidak akan makan disini." Yuli mulai angkat bicara dengan hati hati.

Aldi mengabaikannya dan segera berjalan ketempat bahan masakan yang berada di sebelah meja makan dapur sambil menenteng sebuah keranjang.

"Dia memintaku untuk membuatkan makan."jawab aldi sambil jongkok untuk memilih beberapa bahan. Yuli sudah mangap untuk protes tapi terpaksa mengatupkan mulut karena mariam mencubit tangannya. Mariam berpikir bahwa Aldi hanya beralasan untuk menemui nya, pasalnya tuan William tidak sedekat itu dengan aldi bahkan selama ini, aldi belum pernah terlihat masak di dapur ini. tanpa disadarinya mariam dibuat tersenyum karena ekspetasinya sendiri.

lain halnya dari realita, pandangan Aldi malah jatuh pada sosok Diana. Gadis yang tengah makan sendirian dimeja dapur. Gadis ini Memiliki fitur wajah ramping dengan mata yang jernih dan kelopak mata tersembunyi, bulu alis bertaut dengan warna kecokelatan. Hidung runcing, bibir tipis dan kecil. Beberapa gerakan diwajah bisa menciptakan sebuah lesung Pipit di kedua pipi. Aldi kembali takjub setelah waktu yang cukup lama. Tanpa melakukan apapun, Diana bisa saja membuat orang yang melihatnya langsung tertarik padanya tanpa alasan.

Yuli menyadarinya dan menyikut mariam seakan memberi tahu apa yang dilihatnya benar benar memuakkan. Tapi mariam tidak merespon, dia masih sibuk dengan pekerjaannya. merasa di abaikan yuli cemberut dan kembali menyibukkan diri.

Merasa terus di perhatikan, Diana melempar sebutir kacang polong dari tumis sayur yang berada di piring, dan berhasil mendarat dengan tepat di dahi milik Aldi.

"Kenapa liat liat " Tuduh Diana

mariam dan yuli langsung menoleh karena suara diana yang gaduh. aldi kembali membalasnya dengan melempar tomat ke kepala Diana. Untungnya tomat itu belum matang sehingga kembali memantul kelantai. Diana meringis sambil mengusap ngusap bagian kepala yang terasa ngilu. Diana lalu berdiri kemudian menatap Aldi penuh selidik.

"loh." Diana memejamkan mata sambil memutar mutar telunjuknya di udara untuk mendapatkan kembali ingatan itu.

"Oh.. iya... Kita pernah ketemukan " seru Diana kegirangan.

Mendengar itu, Aldi tertawa renyah " enggak pernah." Jawab aldi pura pura lupa. Tiba tiba saja Aldi memeluk Diana. Sontak membuat Diana kaget.

Merasa tidak enak, Diana langsung melepaskan pelukannya. "Tuh kan bener. Kamu Aldi." Diana merasa senang karena ternyata ingatannya masih kuat.

" Kemana saja kau." Tanya Diana kegirangan. "Ada" jawab Aldi singkat

"Adanya dimana? Di mars. Aku pikir pertemuan kita waktu itu adalah pertama dan terakhir." Celoteh diana sambil berjalan membawa piring bekas makannya ke westapel . Aldi juga menguntit di belakang dan menyenderkan bokong di meja dudukan kompor, tidak jauh dari westapel.

"Kalian sudah saling kenal." Tanya mariam pura pura santai dan menyembunyikan rasa cemburu yang berkobar di dalam hatinya.

Diana mengangguk, tangannya mulai bergerak mengambil perabotan kotor.

" Waktu itu aku masih SMP dan kak Aldi baru lulus SMA. Dia nyelamatin aku, dari bentrokan antar sekolah kak"jawab Diana sambil mengedipkan mata pada aldi.

" Ah ku pikir kau sudah melupakan ku." Timpal aldi, dalam hatinya berkata, ' hah bentrokan antar sekolah. Bukannya waktu itu dia sedang di serang anggota geng bloodmoon . Pandai sekali dia berpura pura di depan saudaranya.'

" hehe." Diana nyengir sambil menepuk bahu aldi menggunakan telapak tangan yang basah sehingga meninggalkan bekas lima jari disana, langitpun sudah tau kiprahnya, dia sedang mengatakan terimakasih karena sudah bekerja sama.

" waktu itu kau sangat hebat, " Diana menangkap tatapan aldi dan kembali nyengir "maksudnya konyol. Aku dengar dengar petasan yang kamu lempar dari balkon membuat beberapa pelajar itu masuk rumah sakit" celetuk Diana .

Aldi terkekeh mengingat nya. " itu merecon bukan petasan. " Aldi bergumam dan hanya Diana dan bloodmoon yang bisa memahaminya. " jadi, Diana sama Mariam ternyata bersaudara" tanya Aldi kemudian dengan suara normal untuk mengubah topik.

"Eh ... Em.. Diana putri kakak ayahku." Jawab Mariam dengan gugup.

Tiba tiba Novi datang untuk mengantar seember piring kotor dan membuyarkan suasana yang tengah berlangsung di dapur.

"Di kamu ngapain disini."tanya Novi heran. kehadirannya yang tiba tiba membuat semua orang menoleh.

" Eh Novi, jam istirahat ku masih panjang jadi aku mau disini dulu."

"Oh ya sudah. Tapi kalo sudah selesai temui aku di ruang umum ya."

Diana mengangguk.

Novi kembali pergi untuk mengangkut piring kosong lainnya.

" Ah sekarang aku tidak bersemangat masak. Bahan bahannya sudah habis ." Aldi terdengar seperti anak kecil yang mengeluh. Kemudian Aldi berjalan ke ambang pintu untuk mengambil piring kotor yang disimpan novi." Aku bantuin ya." Pinta aldi dan langsung mendapat anggukan dari Diana.

Mariam dan Yuli sontak ternganga dan menutup mulutnya seakan tidak percaya akan apa yang didengarnya barusan. Siapapun tahu Aldi bukan orang biasa dan siapapun belum pernah melihat Aldi mencuci alat alat bekas orang lain. Biasanya Aldi hanya datang ke dapur untuk mengawasi pekerja. Tapi hari ini terjadi pengecualian , Aldi bahkan berbicara lebih banyak.

aldi bergerak sampai menyisakan sedikit jarak dengan diana. untuk pertama kalinya Aldi sangat menikmati wangi buah buahan pada rambut seorang gadis. Rambut diana menjuntai indah dan di ikat dengan sebuah pita berwarna biru, namun aromanya tercium kemana-mana.

Pikirannya kembali tersadar setelah diana mencipratkan air. Dengan begitu, aldi turut membalasnya. Mereka seperti anak kecil yang tengah bermain air, Aldi dan Diana saling mencipratkan air sambil ketawa. disaat yang bersamaan, Mariam menatap Diana dengan cara yang berbeda..

Related chapters

  • Konspirasi    3. Pertemuan

    Setibanya di bandara, William langsung di kelilingi beberapa pria dengan setelan serba hitam. Mereka adalah pengawal yang didatangkan dari pasukan khusus dengan bekal pelatihan yang ketat. William menebar pesonanya dengan setelan jas berwarna hitam dan kemeja berwarna putih, sebuah fashion dunia yang di desain secara khusus. Disampingnya berdiri seorang sekertaris perempuan dengan gaya rambut hitam sebahu. Bernama irena. Gadis itu mengenakan blazer berwarna merah senada dengan warna dress ketat yang menggantung di atas lutut, memperlihatkan lekuk tubuh yang indah dengan kaki jenjang yang mulus dan putih. Diluar bandara, Angela sudah menunggu kedatangan William dengan membawa puluhan reporter. Angela bertekad untuk menyatakan cinta lagi kepada William. Kali ini Angela yakin kalau William Johan tidak akan menolaknya lagi. Angela paham betul bagaimana keluarga Johan menjunjung tinggi sebuah reputasi. Sesuai rencana, Angela menutup tubuhnya dengan Hoodie berwarna hitam dan sebuah topi

    Last Updated : 2021-07-26
  • Konspirasi    4 terjebak

    Aldi kembali lagi keruangan Diana. "Sudah jangan nangis, kamu tidak di pecat kok." Bujuk Aldi. "Tapi aku... huaaaaa.. nyinggung tuan muda." Suara Diana sudah serak, bahkan sekarang Diana mulai sesenggukan. Novi segera melepaskan pelukannya untuk memberi Diana ruang bernafas. "Hei ..bocah "Aldi mendekati wajah Diana kemudian memencet hidungnya tanpa aba aba. "Akhhh," Diana berteriak kesal karena hidungnya dipencet. "Kalau gak percaya, tanya sendiri tuh sama Danil." Aldi mengerucutkan bibir. Diana tidak percaya, tapi ada sebuah dorongan yang membangkitkan pergerakannya untuk mengelap air mata dan pergi mencari Danil. Sesampainya di depan ruangan Danil, Diana berusaha menenangkan diri dengan menarik nafas berulang ulang. Baru setelah merasa tenang, Diana berani mengetuk pintu. Tuk Tuk Tuk Tidak ada jawaban. Diana langsung membuka pintu dan mengintip kedalam. Ruangan nya kosong, tapi Diana mendengar suara nafas yang memburu. Diana memantapkan diri untuk masuk dan memastikan. Mat

    Last Updated : 2021-07-27
  • Konspirasi   5.Penyelamatan

    Diana mengumpulkan semua keberanian untuk memastikan orang itu masih hidup atau tidak. Sekelebat muncul sosok zombie di pikirannya, sehingga Diana menjadi ragu. "Heh. Kau manusia atau zombie.?" Teriak diana hati hati. Rasa takutnya sedang bergelut dengan rasa simpati .Diana memang tumbuh dengan sangat baik dan memiliki empati tinggi. karena itu diana melemparkan kardigan dari jauh dan memasang kuda-kuda untuk mengantisipasi kalau pemuda itu benar sosok zombie. Hasilnya tidak ada respon. Diana kembali memberanikan diri untuk mendekati William kemudian mengambil kembali kardigannya. Masih tidak ada respon, Diana mulai mengecek leher , tangan dan kaki William memastikan bahwa pemuda itu bersih dari gigitan zombie. Diana membuang nafas lega, karena tidak ada bekas gigitan disana. Diana lanjut memeriksa denyut nadi dan jantung. "Loh kok aku gak denger suara dagdigdug, "Diana bergumam sendiri diatas dada William Kemudian lanjut menekan pergelangan tangan William. Deg..deg..deg.. 'nadi

    Last Updated : 2021-07-27
  • Konspirasi   6.Mencurigakan

    " ada apa?" Diana kaget ketika tangannya tiba tiba di tarik oleh dewi. "Ada apa ada apa kamu yang ada apa. Nenek sedang kritis ini malah kelayapan,di hubungi gak bisa." Dewi menggertakkan giginya . "Apa?" Wajah Diana langsung memucat apa yang di dengarnya seperti Sambaran petir yang membelah langit. Diana segera berjalan ke ruangan Arumi dan mengabaikan dewi. "Bi, nenek kenapa?" Diana terisak ketika melihat kondisi Arumi yang kini tengah terbaring tidak sadarkan diri. ada selang infus terpasang di pergelangan nya. "Sebaiknya kita ngobrol di luar." Ajak Dewi. Diana mengangguk dan berjalan membuntuti Dewi. "Nenek di racun. Padahal, jelas jelas tadi aku memberinya bubur seperti biasa. Aku gak habis pikir bagaimana orang bisa keracunan dengan makanan yang selalu dimakannya tiap hari." Dewi berjalan mondar-mandir seakan frustasi. "Apa nenek mengganggumu?" .pertanyaan itu seperti tuduhan yang di lontarkan untuk Dewi secara tidak langsung "Diana." Dewi nyaris teriak dan lepas kontrol,

    Last Updated : 2021-07-28
  • Konspirasi   7. Gadis penyelamat.

    William tersadar setelah Diana pergi. Sakit di perutnya kini sudah hilang, hanya saja sekarang William merasa begitu lemas. William memejamkan mata untuk mengingat sosok perempuan yang menggendongnya di tengah kegelapan , kemudian menangis dan berani menciumnya. Selama ini William selalu menolak sentuhan dari siapapun, tapi ketika mengingat kembali gadis yang menciumnya, William merasa baik baik saja. Semakin malam, pikiran william semakin larut dalam bayang bayang gadis itu. William tidak bisa memejamkan mata lagi dan segera menelpon Danil. "Hallo siapa ini.." Danil masih enggan berbicara karena kantuknya "Kesini sekarang juga." Tut.. Tuan muda mengirim lokasi Melihat nama tuan muda, Danil hampir terlonjak dari tempat tidurnya. Jauh di lubuk hatinya Danil sangat senang, tapi bagaimana dengan matanya yang baru saja terpejam. 'B*sht' Danil bersungut-sungut setengah teriak untuk membangkitkan semangat nya , "aj*g.." Rian ikut berteriak dan meloncat kaget mendengar suara Danil.

    Last Updated : 2021-07-29
  • Konspirasi   8. Cemburu

    Setelah pulang kerja, diana kembali bergegas kerumah sakit dan menemukan Dewi sedang memperhatikan Arumi di balik pintu kaca. Tatapannya memancarkan kekhawatiran dan ketulusan. Entah berapa lama dia berdiri disana, bahkan rambutnya sudah terlihat kusut. Diana kembali merasa bersalah karena sudah menuduhnya kemarin. Diana berjalan mendekati Dewi dan memeluknya. " Bi, maafin Diana yah. Diana udah nyakitin bibi. " Dewi menggerakkan bahu dengan kasar agar terlepas dari pelukan Diana walaupun di lubuk hatinya enggan. Diana menunduk sambil menangis." Diana salah. Diana tidak tau diri. Bahkan diana belum pernah berterimakasih kepada orang yang merawat dan membesarkan Diana. Diana minta maaf bi. " Mendengar kata kata itu, Dewi merasa tersentuh dan segera memeluk Diana. "Maafin bibi karena tidak bisa menjaga ibu. Maafin bibi karena suka merampas uang jajan kamu. Diana Kamu sangat tidak beruntung. Kamu di tinggal mati sama ibumu dan di buang sama bapakmu. Aku kasian padamu.. huaaaaa " Dewi

    Last Updated : 2021-07-29
  • Konspirasi   9. Dimarahi tuan muda

    Diana tidak mau menyentuh kotak sarapan yang di bawanya. Jam kantor masih lama, seperti biasa, hanya ob dan satpam yang harus siap siaga lebih awal. "sudahlah di, Kamu berhenti sedihnya ! Ini masih pagi, aku takut kamu malah ketempelan. Gak asik tau gak. Lagian kita semua bakal meninggal kok. Kita cuma lagi nunggu giliran kan?." Novi mengelus ngelus rambut Diana yang kusut dengan lembut. "Tapi kematian nenek itu gak wajar nov. Dia di racun" . Diana kembali berkaca kaca dan menangis. Di lubuk hatinya, Diana tidak bisa berpikir tentang persepsinya yang mengatakan bahwa kematian Arumi sedang mengarah kepada Mariam. Tapi apa alasannya? Mariam tidak punya alasan untuk membunuh neneknya sendiri. Disisi lain diana masih saja memikirkan kejadian di malam saat kepergian Arumi. Diana melihat air mata Mariam yang keluar hanyalah pura pura. Tapi sampai saat ini Diana tidak kunjung percaya tentang sikap psikologis seseorang yang pernah di pelajarinya dalam buku. "Iyya aku ngerti. Bukannya kamu

    Last Updated : 2021-07-29
  • Konspirasi   10, menemui dokter Farhan

    Setelah mendengar pengakuan Diana yang masuk akal, William segera melepaskan tangannya kemudian mengambil disinfektan dan membersihkan kulit yang telah menyentuh Diana. William mendengus" alasan apa itu, gak masuk akal. Jelas jelas itu urusan pribadi ku, memangnya kau pikir dirimu siapa, para normal? Psikiater? . Dasar samapah ,ceroboh sekali. !" William mencemooh dengan sinis "Maaf " suara Diana bergetar. Diana menundukan kepala dengan mata terkulai. "Siapa namamu?" "Diana." Jawab Diana ragu, tangannya mulai dingin dan meremas celana. 'Apakah aku akan di pecat. Ya Allah tolong aku. Jangan biarkan dia memecat ku.' William mengangguk, kemudian merogoh saku celana dan melemparkan uang seratus ribuan sebanyak sepuluh lembar ke arah diana." Kerja bagus. tapi jangan tunjukkan lagi wajahmu di depanku"Melihat uang itu Diana merasakan otot-ototnya melemah dan aliran panas menikam ulu hati. Isi kepala gadis itu berubah menjadi kosong sehingga Diana refleks memeluk kaki William." Jangan pe

    Last Updated : 2021-08-05

Latest chapter

  • Konspirasi   37. membuka lembaran baru

    diana sudah diijinkan untuk pulang. farhan tidak lupa memberi selamat kepada diana dengan bahasa yang ringan." selamat ya diana, sekarang kamu boleh pulang. jangan terlalu banyak bergerak karen lukamu belum sembuh benar. nanti kalau kamu ada keluhan, kamu bisa langsung menghubungi ku. "diana tersenyum dan menyambut keramahan dokter farhan. diana mengulurkan tangannya kepada farhan. " Terimakasih juga untuk dokter karena sudah bekerja begitu keras saat merawat ku."farhan pun menyambut tangan diana. " sama sama. bagiku kesehatan pasien adalah hal yang paling berharga. ""ah iya dokter. lain kali, aku akan melindungi diriku dan lebih berhati hati terhadap orang yang mempunyai perilaku jahat. "diana sengaja memberi tekanan pada kata katanya agar william bisa mendengar ny lebih jelas. " ah iya dok. boleh minta nomornya, siapa tahu nanti aku ada perlu. " "tentu saja boleh. " farhan memberi diana sebuah kartu nama. "terimakasih dok. senang bertemu dokter. " dari percakapan ini

  • Konspirasi   36 permintaan maaf

    William pergi kerumah sakit untuk menemui diana. awalnya markus mencegah William, tapi pemuda itu bersikeras sampai markus membiarkan nya. diana baru menjalani operasi dan tidak sadarkan diri. banyak sekali selang yang terpasang di tubuhnya. kali ini William merasa bersalah dan berjanji pada diri sendiri untuk menebus semua kesalahannya nanti. keesokan paginya, William datang lagi menemui diana. ada dewi dan herman juga. melihat William, dewi langsung geram dan mendorong William. " kau mau apa lagi. apa kau tidak puas melihat diana seperti ini, apa kau ingin melihat nya lebih menderita. dasar psikopat. " akhirnya dewi bisa meli luapkan kekesalannya pada William. "sudah sudah. mungkin ini salah paham" Herman memeluk dewi untuk menenangkan nya. " maafkan aku bi, izinkan aku untuk menebus kesalahan ku. " William menunduk dan menyesali perbuatannya dengan sungguh sungguh. " tidak, kau pasti merencanakan sesuatu. "" beri aku kesempatan untuk memperbaiki nya. "Herman memberi isyarat

  • Konspirasi   35

    Lantai lima rumah sakit ini sengaja disiapkan khusus untuk keluarga Johan dan dijaga ketat, karena itu tidak ada satupun orang asing yang bisa berkeliaran disini . " kabar baik pak, Operasinya berjalan dengan lancar. Sekarang kita tinggal menunggu pasien sadar dan luka operasinya kering. " Ujar dokter Farhan. dokter ahli yang dipilih untuk memimpin jalannya operasi. Sebelumnya, markus sempat menawari sebuah posisi dirumah sakit ini kepada Farhan. Namun, pemuda itu menolaknya dengan halus. Walaupun merasa berhutang budi pada markus, farhan bertekad untuk mengabdi di sebuah rumah sakit kecil yang berdiri di pinggiran kota. Kebaikan Markus di masalalu membuat farhan berada disini sekarang untuk menyelamatkan gadis menantu. Sebuah kehormatan untuk farhan. Mendengar kabar itu, markus sangat bersyukur, begitu juga dengan dewi dan novi. Mereka membuang nafas lega sambil berpelukan. ternyata, bumi masih meng

  • Konspirasi   34. kebenaran

    dengan langkah yang pelan, aldi berjalan mendekati william kemudian menepuk bahunya. william masih tertunduk menatap tanah kering yang di pijak. aldi tidak bisa menahan tawanya. dia terbahak bahak seperti menonton pertunjukan komedi. suara tawanya yang aneh membuat william tertegun. perlahan lahan william mengangkat wajah. kedua mata mereka saling bertemu. secara kebetulan kabut yang terbawa angin melintasi keduanya sehingga memercikkan hawa dingin diantara mereka . aldi segera menarik pandangannya " matamu persis seperti bibi.apa kau tidak merindukan ibumu?" aldi berbicara dengan dingin kemudian kembali tertawa " hahahaha..... aku lupa. kau kan yang membunuh bibi. kenapa kau bisa merindukannya. tobat kau william." brukk william menjatuhkan aldi dengan satu kali pukulan. Tak ambil diam aldi pun segera bangkit dan membalasnya. akhirnya mereka saling mendaratkan tinju satu sama lain sampai ked

  • Konspirasi   33. Masih di selamatkan

    beruntung diana tidak sampai ke dasar jurang yang di penuhi bebatuan, tubuh diana tertahan di batang pohon. diana terengah engah. dia tidak bisa bergerak lebih banyak, karena sebuah akar menusuk perutnya. sakit sekali. penyesalan dalam hidupnya adalah menyelamatkan william kala itu ataupun datang ke perusahaan catepoop. Andai pada saat itu diana tidak datang ke catepoop dan bertemu dengan william atau aldi, hari ini tidak akan pernah terjadi dan mariamnya tidak akan berubah. diana menatap langit yang biru seperti samudra dan awan yang putih seperti susu. Terukir wajah sang ibu disana. Walaupun Diana tidak mempunyai ingatan yang cukup mengenainya, Diana yakin bahwa Karla adalah orang yang paling menyayangi nya semasa hidup. Bahkan setelah dia berada di langit. Diana menangis dalam diam. bosan menangis, diana mengalihkan pikirannya dengan kembali membayangkan bagaimana menjadi seorang desainer terkenal. berjal

  • Konspirasi   32. Babi ganas

    Setelah di yakinkan beberapa kali, akhirnya Diana setuju untuk mengikuti ritual . Hutan tempat pasangan itu di asingkan memang sudah di jaga ketat oleh puluhan tentara dan polisi hutan, mereka di tugaskan Markus untuk memantau keadaan sepasang cucunya. Selain itu, setiap hari seorang pendeta akan datang untuk Memimpin ritual. Saat ini Diana sedang membaca buku sambil menghirup udara segar di depan jendela, gubuk yang kini sedang di tempatinya bersama William. Gubuk kayu ini sengaja di bangun dengan jarak yang lebih tinggi dari tanah, tujuannya agar terhindar dari gangguan binatang buas dan poin pentingnya Diana bisa menikmati keindahan pegunungan malabar, baik di teras atau pun depan jendela. Satu tangannya yang lain meraih kacang dalam toples dan memasukkannya ke dalam mulut. Disisi lain, William sedang berkutat di depan kompor. Dia sedang membuat sandwich untuk sarapan. Sejak pernikahan itu terjadi, mereka

  • Konspirasi   31. Pengasingan

    " tapi itu ide yang bagus bi. Aku jadi terinspirasi." Diana mengusap pahanya yang terasa panas. " Tidak tidak. Jangan gegabah. Itu perbuatan kriminal." "Pemerkosaan juga tindakan kriminal." "Kamu yakin di perkosa. Bukannya kamu di beri obat. " "Ah sama aja. Pokoknya itu tindakan kriminal. Ngomong ngomong dimana si Mariam akan ku beri pelajaran dia." " Dia gak pulang. Emangnya kamu yakin dia pelakunya. Tujuannya apa coba?" "Mana aku tahu. Intinya dia mau membunuhku biar bisa dapetin Aldi. Aku sampai berpikir sudah mati. Ternyata yang aku minum bukan racun tapi obat sialan" "Tunggu dulu. Kalau seandainya dia benar benar memberimu obat perangsang, seharusnya dia menyuruh orang lain " Diana berpikir sebentar. "Seharusnya begitu. Dari sikapnya sih , dia juga tidak tahu kalau minuman itu bukan racun" "Berarti ada orang yang menggantikannya. Apa akhir akhir ini kau melihat Mariam dekat dengan kerabat Markus?" Diana memutar bola mata kekanan atas dan kiri atas. " Waktu itu aku mel

  • Konspirasi   30. Kamar diana

    Selama akad nikah berlangsung, tidak semua anggota keluarga Johan bisa hadir, karena acaranya yang dadakan. Selain itu keberadaan mereka juga terpisah jauh dari kediaman Markus dengan berbagai alasan dan bisnis. Dewi masih menemani suaminya di rumah sakit, sedangkan Diana terpaksa pergi ke kediaman keluarga Johan. Dia menaiki Lamborghini yang diiringi sejumlah pengawal. Setelah melewati perjalanan, Diana sampai di rumah besar seperti istana dongeng. Tamannya luas dan indah. Penjagaannya ketat. Orang orang dalam keluarga ini pasti tidak akan kekurangan atau mengkhawatirkan apapun, siapa saja akan beruntung tinggal disini apalagi menjadi nyonya muda, tapi tawaran itu tidak menarik untuk diana. Mungkin dimasa lalu iya. Sekarang isi kepalanya hanya berdenyut denyut karena efek obat dan efek kenyataan. Begitu turun dari mobil, Diana dan Mar

  • Konspirasi   29.pesta

    Pernikahan telah berlangsung dengan cepat dan di hadiri sedikit orang. Wajah william terlihat masam dari sisi mana pun. Tatapan dinginnya sangat menusuk. Dia ingin memukul Diana sampai mati jika tidak ada orang. Berbeda dengan Diana. Matanya terkulai. Dia hanya bisa pasrah dan mengutuk Mariam dalam diam. Sekarang Diana telah menyesal karena memperdulikan perempuan tidak tahu malu itu. "Aku berjanji akan memperlakukan keponakan mu dengan baik. Aku juga akan memberimu banyak manfaat ." Ucap Markus pada Dewi. " Aku tidak membutuhkan uangmu. Kita lihat saja, kalau sesuatu terjadi pada Diana. Kau dan keluargamu akan menanggung segalanya. Aku yakin, kau sudah tahu siapa diriku." Dewi berbisik ditelinga markus untuk memperingatinya. Markus merasa geli mendengar itu. Dimasa lalu, dia menginginkan perempuan ini menjadi tangan kanannya. Namun setelah bertemu dengan Diana, Markus menginginkan keduanya menjadi kedua tangan keluarga Johan. "Jangan khawatir, kau dan keluargamu bisa tinggal bersama

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status