Beautiful ESCAPE

Beautiful ESCAPE

last updateLast Updated : 2022-02-16
By:  Myrandaa04  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
18 ratings. 18 reviews
33Chapters
6.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Melihat pembunuhan dengan mata kepalanya sendiri, Louisa Gonzales menyesali rasa penasarannya. Ia membuka kamar yang tidak seharusnya ia buka dan melihat kegiatan pembunuhan yang seharusnya tidak pernah ia lihat. Wanita 24 tahun itu harus berurusan dengan gangster asal Italia yang menginap di hotel tempatnya bekerja. Ia juga harus menggali jati dirinya yang sudah lama ia kubur. Louisa harus menjadi pengikut setia Dominic Theodoretti, Pimpinan mafia yang semakin memanfaatkan dirinya karena ia mengetahui kalau Louisa mantan hacker. Hingga pertengkaran hebat antara Louisa dan Dominic membawa mereka terjebak di Sisilia yang membuat Louisa berurusan dengan mafia yang lebih kejam daripada Dominic. ----- "Dominic! Menyingkir dari sana!" teriak Louisa. Wanita itu berlari dengan kencang karena semua pistol mengarah padanya dan Dominic. Tanpa berpikir panjang lagi Louisa mempercepat laju larinya dan memanjat gedung-gedung dengan berani. Dominic mengikuti Louisa dari belakang. "Apa yang kau lakukan? Kenapa kau berlari ke sini?" tanya Dominic. "Aku tidak tahu, aku hanya berlari tanpa berpikir!" Louisa mengusap wajahnya. "Kau membuat kita dalam bahaya Louisa!" Dominic bertepuk tangan. "Apa kau tahu sebesar apa aku ingin membunuhmu?" Pria itu mulai kesal. "Aku tahu! Kau membunuh semuanya. Hanya aku yang tersisa sekarang!" teriak Louisa. Wanita itu mulai frustrasi. "Your baby breathe inside me, Dominic." Louisa menahan napasnya. "Kalau kau membunuhku, kau juga membunuh darah dagingmu sendiri." Dominic terdiam. Pria itu masih tidak bisa mengerti apa yang dikatakan Louisa. "Aku tidak suka cara bercandamu Louisa." Dominic menatap Louisa tajam. "Bercanda? Kau pikir aku ini wanita macam apa yang tega bercanda dengan kebenaran anaknya?" Louisa menarik tangan Dominic dan mengarahkannya ke perutnya. "Hidup dan matiku bersamanya Dominic. Sisahnya terserah padamu." Louisa melemparkan pistol yang ada ditangannya. Dia menyerah. Ini semua diluar kemampuannya. "Misi kejahatanmu mengalahkan aku Dominic. Aku selesai sampai di sini," terang Louisa.

View More

Latest chapter

Free Preview

Part 1 Lift

Suara tembakan terdengar di telinga Dominic. Pria itu tengah lari sekencang mungkin. Teriakan ayahnya yang menyuruhnya lari membuatnya seperti pengecut. Hati Dominic teriris rasanya. Ia tidak kuasa mendengar jeritan kesakitan ayahnya."Akan aku membalaskan semuanya!" teriak Dominic."Akan aku balaskan rasa sakitmu ayah." Sumpah Dominic. Dia tidak rela atas penghianatan ini."Aku tidak akan membiarkan Marcus hidup tenang setelah membunuhmu." Mata Dominic berkilat marah."Dominic! Lari lebih cepat! Helikopter akan menjemput kita," pinta Franco.Dominic hanya bisa berlari dengan dadanya yang sesak. Kaki kanannya berlumuran darah. Ia benar-benar seperti pengecut. Dari kecil ayahnya sudah mengajari Dominic cara untuk bela diri dan menembak, teta

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Luna Lupin
menarik nih up lagi thor .........
2022-02-17 08:39:07
1
user avatar
Esi Apresia
Ceritanya mendebarkan. Action yang sangat seru. Tiap bab disajikan luar biasa.
2022-02-16 16:47:59
0
user avatar
Ayunina Sharlyn
greget banget deh kak. feelnya mantap, tegangnya seru. lanjut deh
2022-02-16 16:47:37
1
user avatar
Gadis Cantik
Adrenalin banget kak ceritanya seru.... seruuu....
2022-02-16 16:35:49
0
user avatar
Rasyidfatir
bab pertama ikut deg2an bacanya, lanjut thor......
2022-02-16 16:25:43
0
user avatar
Siti Auliya
Novel bagus, langsung masuk rak
2022-02-16 16:22:14
0
user avatar
Ervin Warda
wow, keren! Semangat dan sehat selalu, kak
2021-12-28 10:29:52
1
user avatar
duskofeye
gila sih ini keren parah! semangat Thor
2021-12-27 19:48:58
1
user avatar
Luisana Zaffya
Woowwww.... Bagus thor. Sehat dan selalu semangat nextnya ya. Biar ga nunggu lama-lama. Ga sabar bacanya
2021-12-27 07:01:25
1
user avatar
DeyaaDeyaa
Keren kak ..... Aku suka alur ceritanya. ...
2021-12-26 22:57:31
0
user avatar
Zara Sun
Semangat Thor! di tunggu chapter selanjutnya!!!!!!
2021-11-07 00:41:04
1
user avatar
Rini Annisa
Keren, lanjut Thor
2021-09-10 12:18:31
1
user avatar
Kimbab Family
woww ceritanya bagus thor smngat!!
2021-09-06 16:34:02
1
user avatar
ForZa Itachi
Cerita yang menarik, membuat saya ketagihan baca.
2021-09-06 14:43:48
1
user avatar
Maryam Albaar
ceritanya unik.. semangat ya kak... udah masuk rak ............
2021-08-31 22:42:09
1
  • 1
  • 2
33 Chapters

Part 1 Lift

Suara tembakan terdengar di telinga Dominic. Pria itu tengah lari sekencang mungkin. Teriakan ayahnya yang menyuruhnya lari membuatnya seperti pengecut. Hati Dominic teriris rasanya. Ia tidak kuasa mendengar jeritan kesakitan ayahnya. "Akan aku membalaskan semuanya!" teriak Dominic."Akan aku balaskan rasa sakitmu ayah." Sumpah Dominic. Dia tidak rela atas penghianatan ini. "Aku tidak akan membiarkan Marcus hidup tenang setelah membunuhmu." Mata Dominic berkilat marah. "Dominic! Lari lebih cepat! Helikopter akan menjemput kita," pinta Franco. Dominic hanya bisa berlari dengan dadanya yang sesak. Kaki kanannya berlumuran darah. Ia benar-benar seperti pengecut. Dari kecil ayahnya sudah mengajari Dominic cara untuk bela diri dan menembak, teta
Read more

Part 2 Hacker

Louisa keluar dari lift. Ia berjalan menuju lobby apartemen. Wanita berambut hitam panjang itu langsung mengidik ngeri melihat pria bertato sedang menatapnya tajam. Buka tato atau tubuh kekar pria itu. Melainkan sifat psikopatnya yang membuat Louisa takut padanya. Jason, pria gila yang menjadi teman setia ayah Louisa saat mereka sama-sama dipenjara akan tetapi Louisa benar-benar takut pada Jason.  "Mau ke mana kau malam-malam?" tanya Jason.  "Aku mau kerja." Louisa berjalan melewati Jason mencoba untuk tidak menghiraukan pria itu. Dari belakang, Jason meraih tangan Louisa dan mencekik leher Louisa lalu mendorong wanita itu ke tembok. Wanita itu sangat benci ketika Jason menyentuhnya. Rasanya ia ingin menghabisi pria itu tetapi Louisa terikat dengan janji yang dia buat dengan Jason. Louisa sudah mengenal pria itu ketika berkunjung dipenjara.
Read more

Part 3 Money

Part 3 Money  Louisa membawa tas berukuran besar berisi uang itu. Ia sendiri tidak tahu berapa banyak uang yang ada di dalam tas itu. Tepat pukul tiga pagi ia kembali ke apartemennya.wanita itu mengetuk pintu kamar pemilik apartemennya. Ia mau membayar sewa agar bisa tidur dengan nyenyak tanpa ada gangguan.Tanpa peduli ini masih terlalu pagi untuk bangun. Louisa tetap mengetuk pintu semakin kencang. Sampai akhirnya, Louisa melihat knop pintu berputar dan menampilkannya seorang wanita dengan wajah khas orang mengantuk. "Mau apa jam segini?" tanya wanita itu. "Madam, aku hanya ingin membayar sewa, ini aku bayar sewa kamarku untuk enam bulan ke depan." Louisa mengambil uang dengan serakah dan ia berikan pada Madam. Mata wanita itu langsung be
Read more

Part 4 Caught

 Louisa mengembuskan napasnya tidak tenang. Wanita itu memasukkan kartu ATM dan menekan nomor PIN. Ia mentransfer uang yang ia dapatkan semalam bersama Jason pada ibunya. Louisa tidak tenang kalau tas besar berisi uang itu terus ada padanya, wanita itu menyetor tunai uang itu dan mengirimkan uangnya pada ibunya. Semalam Louisa tidak bisa tidur dengan tenang. Fuck you Jason! Ia terus mengumpat dalam hatinya dan pikirannya tertuju pada Dominic Theodoretti dan Marcus Theodoretti. Louisa terus berpikir kenapa Marcus mencuri uang Dominic. Louisa yakin kalau dua pria itu ada hubungan darah karena memiliki nama marga yang sama."Oh, God!" lirih Louisa. Ia membenturkan kepalanya
Read more

Part 5 Prisoners

Napas Louisa semakin tersengal. Wanita itu berjuang untuk bernapas sementara itu Zac berusaha untuk menenggelamkan wajah wanita itu di bathtub. Louisa mencoba melawan. Tapi lama kelamaan wanita itu menjadi lemas. Wajahnya pucat karena tidak mendapatkan cukup oksigen. "Zac, cukup," ucap Dominic. Pria itu bisa melihat wajah sakaratul maut Louisa. "Kenapa harus berhenti, wanita ini belum mati." Zac mengangkat leher Louisa. Wanita itu langsung menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Dadanya sakit. "Kalau dia mati, itu semakin menyulitkan kita, Jason sudah mati, kalau wanita ini mati juga maka pihak hotel bisa curiga padamu lalu aku." Dominic menatap bodoh Zac."Tenang saja, aku akan mengurus mayat Jason dengan benar," tutur Zac. 
Read more

Part 6 The Castle

  Louisa duduk di dalam mobil Dominic tidak tenang. Ia menundukkan kepalanya dan menarik kuat-kuat rambutnya. Dia frustrasi. Kenapa keadaan semakin memburuk. Netra Louisa melirik Dominic yang duduk tenang seakan tidak terjadi apapun sedangkan bagi Louisa bernapas saja sulit. "Kita akan ke mana?" tanya Louisa. Wanita malang itu menatap Dominic. "Yunani." Louisa melebarkan matanya. "Kau gila! Mau apa ke sana!" Kepanikan yang dirasakan Louisa bukalah hal yang penting bagi Dominic. "Kenapa kau sangat banyak bicara." Tatapan menusuk dari Dominic membuat Louisa semakin takut. Wanita malang itu hanya bisa menghela napasnya. "Kenapa hidupku semakin rumit di saat aku ingin hidup tenang!" gerutu Louisa. Wanita itu menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. "Itu karena kesalahanmu sendiri. Kau sendiri yang membuka pintu kamar hotelku. Matamu sendiri yang melihat kematian Jason. Aku tidak bisa
Read more

Part 7 Castle Prisoners

Louisa menelan ludahnya. Dia berjalan bersama Raulo yang sudah tua dengan sangat pelan. Pria paruh baya itu mengantar Louisa ke ruangan khusus. Sepanjang perjalanan mata wanita itu melirik ke sana dan kemari. Dia benar-benar masuk ke dalam kastil kuno yang menyeramkan. Tidak ada penerangan selain dari obor yang dibawa Raulo. "Wah! Kenapa di sini sangat seram." Louisa menyentuh lehernya yang kaku. "Kalau sudah terbiasa kau pasti berani." Raulo tersenyum pada Louisa. "Aku heran kenapa kau tidak menangis dan berteriak seperti gadis-gadis yang sebelumnya." Kaki Louisa terpaku. Dia menatap Raulo serius. "Apa maksudmu gadis-gadis sebelumnya?" Louisa melotot pada Raulo."Ada seratus orang wanita di kastil ini. Mereka dikurung di ruangan bawah tanah," terang Raulo. "Apa sekarang kau juga ikut-ikutan menakuti aku?" Raulo menggelengkan kepalanya. "Jadi ada seratus wanita di kastil ini? Lalu aku yang ke berapa
Read more

Part 8 New Enemy

Louisa membuka matanya. Dia tidak bisa tidur dengan nyenyak di sofa. Wanita itu melirik sekitarnya banyak wanita yang sudah bangun. Louisa tidak tahu apa yang harus dia lakukan setelah ini. "Sampai kapan kau mau tidur?" tanya seorang wanita berambut pirang. Mata wanita itu menatap Louisa tidak suka."Cepat ganti bajumu." Tatapan sinis wanita itu membuat Louisa mual. "Hei anak baru, siapa namamu?" tanya seorang wanita yang duduk tidak jauh dari Louisa. "Aku Louisa, kamu?" Louisa mengulurkan tangannya. "Katherine," ucap wanita itu. "Si pirang itu memang sangat cerewet." Katherine menunjuk pada wanita pirang yang tadi mengoceh pada Louisa. "Iya, dia menyebalkan dan kuno kurasa," bisik Louisa. "Iya, Daphne yang malang. Dia berasal dari Keluarga yang sama dengan Raulo, tapi dia berkhianat pada Dominic. Dia hampir dibunuh tapi Raulo menyelamatkannya," terang Katherine. "Wah, kau
Read more

Part 9 Special

Daphne berjalan sambil menundukkan kepalanya. Louisa tersenyum miring melihat wanita itu tertunduk malu. Daphne berlindung di belakang Raulo. Dia ketakutan.  "Maafkan Daphne, aku berjanji, dia tidak akan membuat keributan lagi." Raulo membungkuk pada Dominic.  "Raulo, aku juga bisa menggantungmu kalau kau terus melindunginya. Aku tidak percaya lagi dengan wanita dibelakangmu itu lagi. Bahkan setelah dia melakukan seribu kebaikan untukku, aku tidak akan percaya dia!" Louisa menelan ludahnya. Ia ingat bagaimana dia merampok uang Dominic waktu itu bersama dengan Jason. Seketika itu Louisa berharap Dominic lupa akan hal itu.  "Dia hanya mengatakan kalau kau ada di Meksiko pada Marcus. Daphne tidak tahu kalau kau bermusiknya denganya." Raulo berusaha untuk meredam kemarahan Dominic.  "Urus para wanita ini Raulo, aku tidak mau ada keributan, kurang saja mereka, aku muak!" Dominic pergi begitu saja. Pria itu tidak peduli lagi. Louisa hany
Read more

Part 10 History

Louisa mendekap laptopnya. Tidak peduli dengan tubuhnya yang masih licin karena sabun. Dominic tidak boleh tahu kalau dirinya adalah peretas. Louisa tidak mau mati secepat ini. Apalagi mati di dalam kastil ini. Arwahnya bisa tidak tenang. "Jangan sentuh barang-barangku." Louisa mencoba memperingati Dominic. Pria itu langsung mundur. "Apa yang kau sembunyikan dariku?" tanya Dominic. "Tidak ada!" jawab Louisa langsung. Dia tidak ingin pria itu mencurigainya."Tidak ada wanita yang diizinkan memakai laptop atau ponsel di sini." Louisa menelan ludahnya. "Aku merindukan ibuku, aku hanya ingin meneleponnya. Aku hanya ingin tahu dia baik-baik saja atau tidak. Aku juga ingin tahu keadaan adik-adikku. Kenapa ka
Read more
DMCA.com Protection Status