Share

52 ☆ Sapi Perah

Penulis: Rosemarry
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kara terdiam, merasakan jantungnya yang berdegup cukup keras mendengar pertanyaan dari Lee. Hanya satu pertanyaan, tapi langsung membuatnya diam dan berpikir dengan keras.

Jika memang benar kontrak itu hasil nepotisme, lantas kenapa? Apakah dia bisa menolak?

Pikirannya berkecamuk, ketika tiba-tiba dia teringat perkataan Evelyn sebelum membawanya pada Lee. Perkataan yang membuatnya berlatih dengan keras untuk bisa menjadi model.

Balas dendam yang di bicarakan, sebenarnya untuk siapa. Apakah itu untuk dirinya yang dikurung dan hampir mati?

Ataukah untuk seorang ibu yang tidak ingin anaknya menikah dengan wanita seperti itu?

"Kara... Kara!"

Panggilan dari Lee langsung membuyarkan kemelut di pikiran Kara. Memaksanya harus mengambil keputusan dalam seketika. Apa dia akan terus lanjut atau berhenti cukup sampai disini.

"Ma-maaf. Saya sedikit bingung."

Lee yang melihat Veyksi Kara, seakan paham kemelut yang mengusiknya. Alih-alih tetap meminta jawaban, Lee justru duduk di lantai sambil bersa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   53 ☆ Bara

    Lirih, tapi perkataannya dapat didengar dengan baik oleh Kara. Beberapa patah kata yang berhasil membuat pertahanan air matanya hancur dalam sekejap.Bulir bening itu menetes dari salah satu mata indahnya.Jatuh, membasahi pipinya."Begitukah? Jadi hanya karena aku bukan anak kandung Ibu, ibu memperlakukanku sebagai sapi perah?"Lagi-lagi ia berharap sesuatu yang tak seharusnya. Berharap bahwa pendengarannya saja yang sedikit terganggu. Namun reaksi Viola sudah memberinya jawaban."Itu... ma-maksudnya, dia anak kandung - tidak... maksudnya, kau juga sudah kuanggap sebagai anak kandung."Kara tertawa miris mendengar ucapan orang yang selama ini ia panggil dengan sebutan Ibu itu, "Sekarang aku sudah mengerti semuanya. Betapa bodohnya aku, harusnya aku tau kalau anda memang tak pernah menganggapku sebagai anak. Jadi, katakan dimana orang tua kandungku berada!"Kara berjalan mendekat. Memangkas jarak antara dirinya dan Viola. Setiap langkah maju yang dia ambil, membuat Viola mengambil lan

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   54 ☆ Florida

    Hening pun menyeruak diantara keduanya. Hembusan angin serta deburan ombah, berusaha memecah keheningan, namun tidak berhasil. Mungkin, seperti inilah yang diinginkan oleh Kara.Manik indah itu kembali menitihkan bulir bening. Kala sepintas kenangan akan perlakuan keluarganya, membangkitkan rasa sakit yang sempat redup.Dia bukan tak sengaja melakukan itu, justru sebaliknya. Sengaja mengingat agar dia bisa menangis, menghabiskan seluruh air matanya untuk satu alasan. Setelah itu, dia ingin melupakan segalanya.Fokus untuk terus bekerja dan mulai menikmati hidupnya sendiri, mungkin seperti itu.Bara memilih untuk diam meski tahu Kara kembali menangis. Duduk menikmati sebotol minuman bersoda, sambil menatap deburan ombak. Membiarkan gadis itu meluapkan rasa sedihnya adalah pilihan yang dia ambil.Setelah beberapa menit berlalu, isak tangis yang sempat ia dengar sayup-sayup itu, kini mulai berhenti. Nampaknya, Kara telah puas meluapkan segala rasa sakit di hatinya."Sudah lebih baik?" ta

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   55 ☆ Cemburukah?

    ************Florida**********Negara bagian Amerika Serikat yang berbentuk semenanjung ini beriklim subtropis. Bahkan, Key West, salah satu kota yang berbentuk selat di Florida, suhunya tidak pernah kurang dari 16 derajat celcius.Berbatasan dengan Teluk Meksiko sebelah barat dan Samudra Atlantik sebelah timur, membuat negara ini tidak lepas dari suasana pantai. Begitulah alasan Florida dipilih untuk pembuatan video klip.Sehari setelah Kara tiba, dia pun langsung dihadapkan dengan pasir pantai, serta laut biru. Awan putih di antara langit cerah, menjadi awal yang pas pengambilan take video pertama mereka di Florida.Meski Kara baru pemula, namun dia tidak membuat kru kesulitan. Pengambilan dua atau tiga kali take, menjadi hal lumrah, bahkan patut mendapat apresiasi. Hal ini tentu menjadi hal yang memuaskan bagi yang lain, termasuk Kara."CUT! Bagus, kau melakukannya dengan baik!""Kerja bagus!""Istirahatlah, besok malam kita pindah lokasi," ucap sutradara yang langsung mendapatkan a

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   56 ☆ Anyelir

    Cepat pergi ganti baju. Ada hal yang ingin aku katakan!""Ba-baik."Kara terlihat mencincing dress bagian bawah, lalu segera pergi untuk berganti baju. Mengingat, pesan yang dikirim oleh Bara semalam, tentang keberadaan kedua orang tuanya."Dasar bodoh! Kenapa malah meledeknya? Assshhh, sial!" gumamnya melihat Kara berlari menjauh darinya.Seperti kata pepatah zaman dulu. Cinta itu memang buta, dan apapun yang berhubungan dengannya pasti tidak jauh bedanya. Begitulah yang dirasakan Bara saat melihat Kara tersenyum pada seseorang dan melakukan hal gila yang lain.Tidak sampai setengah jam, Kara keluar dari ruang ganti dengan dress musim panas. Riasan di wajahnya pun juga sudah dihapus, hanya menyisakan lipstik merah dan itu pun tipis.Melihat Kara berjalan ke arahnya, Bara kembali tertegun. Sudah sangat lama baginya, mungkin sekitar satu bulan lebih, sejak terakhir kali dia melihat wajah Kara secara langsung.Kini sudah saatnya mengakui. Bahwa gadis yang dulu melayaninya dengan pakaian

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   57 ☆ Gadis Bodoh!

    Entah mengapa, justru Rere yang begitu antusias saat melihat buket bunga yang baru saja diterima Kara. Padahal, penerimanya tidak seantusias Rere."Tidak tahu, coba aku lihat."Kara mengambil secarik kertas yang terselip di antara bunga. Hanya ada beberapa patah kata dan nama penerima, tetapi tidak ditemukan nama pengirimnya. Namun, membaca kata-kata yang tertulis di sana, Kara dengan mudah menebak siapa pengirimnya.'Pondasi dalam pembangunan, tunggu sebentar lagi.'Garis simetris berhasil ditarik lurus, mengulas senyum manis di wajahnya. Seulas senyum yang langsung mengundang perhatian Rere."Benar-benar luar biasa. Kau memiliki penggemar," ejeknya. "Apa kau tau makna dari Anyelir putih?""Apa?"Dianthus caryophyllus, secara harfiah diterjemahkan menjadi Bunga para dewa' atau 'Bunga cinta'. Nama carnation berasal dari kata 'Corone' yang berarti karangan bunga atau dari kata 'coronation' yang berarti penobatan, karena dahulu digunakan dalam upacara pemberian mahkota pada zaman Yunani

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   58 ☆ Di Buang?!

    Serangan balik dari sang manajer, seketika membuat Alexa menutup rapat mulutnya. Ya, dia benar benar diam, tidak lagi protes ataupun mengeluh atas lidahnya. Hanya melipat tangan sambil mendengus."Kau tahu apa yang kau lakukan? Di luar sana, orang-orang sedang membicarakan dirimu!" lanjut Hera masih bernada ketus.Namun, Alexa justru menanggapinya dengan santai. Dia mengibas rambut pirangnya, lalu menjawab Hera dengan percaya diri. "Mereka memang selalu membicarakanku. Apa yang salah?"Tatapan tajam Hera pada Alexa, seakan menunjukkan rasa tidak suka. Alexa yang memang cukup angkuh dan sombong, telah berhasil menambah emosinya. Padahal Hera sudah berusaha menahannya sejak tadi, tapi kelihatannya sudah mencapai batas.Dengan luapan emosi, Hera melempar ponselnya pada Alexa. Lalu menyuruhnya membaca berita yang sedang heboh tentang dirinya."Dia memang sangat sombong, padahal tidak terlalu cantik.""Aku pernah bertemu dengannya di mall, dia merendahkan pramuniaga yang berjaga hanya kare

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   59 ☆ Kehancuran

    "Apa kau gila, beraninya menghentikanku?" teriak Alexa tidak terima.Teriakan lantangnya tentu saja mengundang banyak perhatian orang-orang yang ada di sana. Mereka semua menoleh, menatap ke arah Alexa yang langsung menurunkan topinya."A-aku punya janji dengan Bara, maksudku presdir kalian," lanjutnya menurunkan nada bicaranya. Namun pria bertubuh kekar itu tidak juga menggeser tubuhnya. "Cepat menyingkir! Kau tidak tahu siapa aku, hah?" lanjut Alexa.Kesal dengan sikap penjaga keamanan, Alexa pun melepaskan topinya. Membiarkan semua orang tahu, siapa sosok yang baru saja membuat mata mereka fokus padanya."Sekarang, kau sudah bisa mengenaliku bukan? Jadi cepat menyingkir!" serunya.Meski sudah mendapat bentakan beberapa kali, pria bertubuh kekar itu tidak gentar sedikitpun. Di wajahnya bahkan tidak terlihat rasa takut sama sekali."Maaf, tapi presdir sedang tidak ada di tempat."Jawaban dari petugas keamanan tidak serta merta membuat Alexa percaya begitu saja. Tanpa banyak bicara, d

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   60 ☆ Rasa Yang Salah?

    Suara samarnya terdengar semakin jelas di telinga Bara, yang kemudian membuatnya berdecak kesal, lalu terkekeh. "Sial! Halusinasi ku berlebihan!""Kenapa Anda tertawa? Anda tidak apa-apakan?" tanya Kara memastikan bahwa pria yang tiba-tiba terjatuh di pelukannya itu baik-baik saja.Namun bukan jawaban yang didapatkan Kara, tapi justru sebuah kecupan. Kecupan manis yang kemudian berlanjut sedikit lebih liar saat Bara membuka mulut Kara dengan lidahnya.Kecupan yang berubah menjadi pergulatan lidah. Hingga membuat suhu tubuh keduanya meningkat drastis hanya dalam hitungan detik. Napas Kara menjadi pendek, tak sanggup mengikuti ciuman Bara yang semakin memburu.Entah mengapa, Kara merasa ciuman Bara sedikit berbeda. Terasa lebih brutal dan penuh gairah dari biasanya. Padahal sebelumnya, dia tidak pernah melihat Bara kehilangan akal seperti ini.Kara mendorong Bara dan melepaskan ciumannya untuk mengatur napas yang sempat memburu. Namun hanya beberapa detik, Bara kembali meraih bibir gadi

Bab terbaru

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   118 ☆ End

    "Apa kau sungguh-sungguh meminta ku untuk mencarikan suami yang baik untuk kak Kara? Tadi sebelum aku masuk ke ruangan ini, aku melihat Will tengah mengusap pundak kakak ipar ku penuh kasih sayang, apa menurutmu dia pantas untuk menggantikan mu, kak Bara?" Tiba-tiba jari-jari tangan Bara bergerak, fungsi organ tubuh nya pun terdeteksi meningkatkan di alat-alat medis yang terpasang di tubuh nya. "Astaga! Aku baru tahu kalau Rasa cemburu bisa membawa orang kembali dari pintu kematian!" gumam G dalam hati dan menyerahkan Bara pada para dokter yang seharusnya, sebab G sudah harus kembali sebelum Dimitri terbangun dari tidurnya.keesokan hari nya ...."kau sudah bangun, sayang?" Terdengar suara Kara saat Bara membuka matanya."Sayang ..." ucap Bara sambil tersenyum."Ya tuhaaan!! terima kasih!! " ucap Kara penuh haru.Semua orang di dalam ruangan itu pun memanjatkan rasa syukur yang tak terkira karena Bara akhirnya sudah sadar."Ibu ...." Panggil Bara pada Evelyn."Ya sayang, apa kau but

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   117 ☆ Ms.G

    "Elbara Alexandrio dan William Torez, selamat datang!" Ujar Zico saat dirinya sudah terpojok di parkiran atas gedung itu usai lomba lari dengan Bara dan Will dari lantai bawah."Zico, menyerah lah. Tidak ada guna nya kau kabur lagi. Sudah tidak ada tempat untuk kabur." Ucap Will."Kabur? Untuk apa aku kabur?" Jawab Zico sambil tersenyum."Pra gila sepertinya tidak mempan dengan tausiyah seperti itu. Dia akan lebih mempan jika langsung berhadapan dengan ini." Ujar Bara sambil mengarahkan senjatanya pada Zico."Wow, senjata! Kau kira aku takut dengan senjata itu?!" tanya Zico tertawa sambil membuka jasnya.Saat Zico membuka jas nya terlihat lah ada sebuah bom yang terpasang di tubuh Zico. "Kau ingin menembak ku? itu artinya kau sengaja ingin membuat istri mu menjadi janda." Ucap nya sambil tertawa keras.Bara dan Will pun saling pandang."Sekarang kalian tidak punya pilihan lain selain membiarkan ku pergi." Ucap nya dengan senyum terkembang sempurna.Zico merasa dirinya sudah di atas a

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   116 ☆ Zico

    "Kau tidak bisa keluar begitu saja. Mereka bisa mengenali mu." ujar Kara lalu memandang ke sekeliling tempat itu hingga akhirnya dia melihat baju ok yang masih terlipat."Kau kenakan ini dulu. Baru setelah itu kita keluar." Ujar Kara.Gabby pun menuruti perkataan Kara untuk mengenakan pakaian yang ditunjukkan Kara."Bagaimana? Udah oke?" tanya Gabby sambil memasang maskernya."Sudah. Begini lebih baik." ujar Kara, Mereka berdua pun keluar dari ruangan itu.Gabby dan Kara berjalan biasa. Untungnya warna baju mereka sama jadi tidak ada yang curiga."Kita lewat sana saja." Tunjuk Gabby."Kenapa tidak lewat sebelah sana saja?" Tunjuk Kara pada arah yang sebaliknya."Aku tadi dari arah sana kak. Tidak ada ada apa-apa disana. Hanya jalan buntu." ucap nya pelan."Benarkah?" Tanya Kara."Ya ampun kak ... benar." Jawab Gabby meyakinkan kakak iparnya.Gabby dan Kara pun kembali berjalan. Setelah mereka berjalan cukup lama akhirnya mereka sampai ke pintu keluar yang ada di belakang gedung itu."

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   115 ☆ Kabur

    Kara mencoba berpikiran positif. Hingga tiba-tiba seseorang muncul dari belakang mobil dan membekap mulut Kara dari belakang tanpa Kara sadari."Tuan Zico, wanita ini cantik juga." Ujar anak buah Zico."Ck! Kau jangan macam-macam. Atau tuan Leon akan menghabisi mu!" jawab Zico, yang tak lain adalah paman dari Kara. Dia yang dulunya hidup nyaman, kini harus menjadi buron. Terlihat dari penampilannya yang sudah tidak seperti dulu lagi.Mobil itu pun melaju kencang keluar dari kota itu, menuju sebuah gedung yang kelihatan nya seperti gedung farmasi dari luar.******Saat ini, Bara dan Elka sudah berada di dalam mobil.Di saat Elka sedang menelpon anak buahnya untuk menanyakan apakah ada informasi, telpon Bara berbunyi."siapa?" tanya Elka."Ayah." Jawab Bara dengan wajah tegang."Bara kau dimana saja?!!" teriak Alfred pada putra nya begitu Bara mengangkat telpon itu."Aku sedang mencari Kara bersama dengan Elka, Ayah.""Aku sudah tahu! Kara memang di culik oleh Zico atas perintah organis

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   114 ☆ Diculik

    Kara menganggap ini hanya wujud dari sikap protektif seorang Elbara.Bara sadar kalau dia tidak akan bisa berdebat dengan ibu hamil ini. Jadi Bara putus kan untuk membiarkan Kara pergi tapi diam-diam mengikuti Kara.Untuk urusan keselamatan Kara dan calon anaknya, Bara tidak mau hanya mengandalkan para bodyguard nya. Jadi selain para bodyguard itu, dia pun akan mengawasi Kara dari jauh."Dasar keras kepala!!" Bara menyubit hidup Kara."Jam berapa kau dan Moon akan pergi?""Setelah menghabiskan sate ini bersama mu." Jawab Kara dengan senyum terkembang di wajahnya sebab akhirnya dia bisa bekerja seperti pekerja lainnya."Baik lah. Tapi berjanji lah kau harus berhati-hati. Sebab di dalam perut mu saat ini ada calon anak kita." Ujar Bara sambil mengelus perut Kara."Siap pak bos!" canda Kara lalu mengambil sate tadi dan mulai makan siang zuper romantis dengan sepiring sate bersama Bara.Usai menghabis sate itu, Kara pun kembali ke ruangan nya untuk bertemu Moon. Mereka sudah berjanji untu

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   113 ☆ Pelajaran

    Bara sangat mengenal istrinya itu. Kadang Kara bisa begitu lembut, tapi kadang dia pun bisa jadi sangat bar bar. "Tolong sate dan minuman ini di antar ke ruang pak Bara ya." pinta Kara pada staff kantin usai meletakkan kertas bertuliskan sesuatu di atasnya penutup sate."Dan minuman ini untuk dua wanita yang ada di dalam ruangan itu." tunjuk Kara pada dua gelas jus jeruk."Baik buk." jawab Staff kantin yang sudah mengenali Kara sebagai istri pemilik perusahaan.Sejak kejadian di hotel yang disaksikan oleh semua tamu dan staff hotel serta video-video kejadian yang tersebar luas di media, tidak ada yang tidak mengenali Kara sebagai istri dari Elbara."Sekarang aku tinggal menunggu telpon dari nya." Ujar Kara sambil berjalan ke arah ruangan Bara.Kara yakin, begitu sate ayam itu tiba maka Bara pasti akan menelpon nya.Keadaan di ruangan Bara saat ini sudah sangat di luar kendali Bara. Britany yang tadinya masih bersikap elegan kini malah mulai hilang kendali nya. Britany mulai membalas

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   112 ☆ Usil

    Kejadian itu cukup viral dan masuk ke beberapa media, jadi wajah kalau Johan perlu waktu lama untuk self healing nya. Saat Kara dan Moon tekun dengan kerjaannya, Angela terus mengobrol bersama Britany. Sesekali mereka melihat ke arah Kara dari ujung mata mereka.Kara bukannya tidak menyadari hal itu, hanya saja Kara malas untuk ambil pusing. Prinsip Kara masih sama, Anjing menggonggong, Kara tetap berlalu.Jadi apapun yang mereka sedang bicarakan dan yang akan mereka bicarakan, Kara sih tetap akan tidak peduli sama sekali.Volume suara Angela dan Britany pun mulai bertambah."Benarkah seperti itu El?"Angela memanggil nama kecil Britany yang biasa nya hanya Bara yang memanggil Britany dengan panggilan itu. "Angela, please.. Jangan panggil aku dengan nama itu lagi. Aku sudah tidak ingin di panggil dengan nama itu. Kau membuat ku jadi teringat EMPAT TAHUN KU BERSAMA Bara. MEMBUAT KU TERINGAT BAGAIMANA KAMI MERAJUT CINTA SEWAKTU KAMI KULIAH DULU." Ucap Britany yang terdengar sangat nyar

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   111 ☆ Solusi

    Bara menarik pinggang Kara dan memeluk Kara sesaat untuk merasakan ketenangan dalam pelukan itu."Yakin tetap mau ngantor?" tanya Kara sekali lagi sambil mengelus kepala suaminya."Heem...kalau gitu sarapan itu di makan dulu ya?" tunjuk Kara pada roti bakar dan segelas susu yang dibawakan oleh pelayan ke kamar."Apakah roti dan susu itu sudah di tambahkan garam?" Tanya Bara. Sejak sadar lidah nya eror, Bara selalu mengecek makanannya sebelum dia makan.Karena keanehan lidahnya Bara minta di taburi garam dulu untuk makanan yang biasanya di taburi gula or yang biasanya terasa manis. Sedang kan untuk makanan yang biasanya gurih Bara minta di taburi gula."Bara.. itu roti bakar dan susu normal. No garam. Ibu sudah mengatakan kalau kau tidak boleh terlalu banyak mengonsumsi garam Bara. Tidak baik untuk kesehatan mu."Tegah Kara."Sayang kau tahu sendiri kan keadaan ku saat ini. Jujur saja sebenarnya aku sangat lapar." Rengek Bara."Heemm ... Kalau begitu bagaimana kalau aku saja yang suap

  • Kissing Partner Sang Tuan Muda   110 ☆ Garam

    Di pagi hari yang cerah ini, Kara tampak tengah mengupas apel, sedangkan Bara yang baru saja sampai di meja makan itu langsung mengambil sepotong apel yNg sudah dipotong Kara tadi lalu memakannya.Namun anehnya Bara justru memuntahkan kembali apel dengan wajah jijiknya, seolah itu adalah makanan paling menjijikkan yang pernah ia makan."Sayang, kau itu kenapa?" tanya Kara panik sambil memberikan tisu pada suaminya."Sayang apakah apel ini kau taburi garam? Kenapa rasa nya asin sekali?" Ucap Bara sambil mengelap bibir kemudian mengelap lidahnya."Garam? Memang nya ada orang makan apel pakai garam? Kau ini ada-ada saja." Kara pun mengambil sepotong apel yang sama yang di makan Bara tadi. "Heeem... ini manis kok! Tidak terasa asin sama sekali." Tukas Kara sambil mengambil satu potong lagi dan memberikan nya pada Bara."No! "Bara langsung menolak apel tersebut.Kara pun akhirnya memakan apel yang di tolak Bara tadi."Ya sudah kalau gitu aku minta di buat kan jus mangga aja gimana?" tawar

DMCA.com Protection Status