Share

54. Pernikahan

Penulis: Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-24 23:48:31

Suasana riuh menghiasi tempat acara pernikahan yang akan berlangsung siang ini. Milia dan Myan tengah sibuk bersiap untuk acara yang akan digelar dengan sederhana dan tertutup.

Staf pernikahan yang bertugas mempersiapkan mereka berias dan berganti gaun, telah selesai membantu pengantin dan ibunya. Myan dan Milia tampak menakjubkan dengan gaunnya masing-masing.

"Oh ya Tuhan ... kau menakjubkan!" July dan Stevie memasuki ruangan tempat pengantin wanita bersiap. Mereka begitu takjub dengan gaun dan riasan yang Myan pakai. Myan tampak sangat bersinar dalam baju pernikahannya.

Sudah semenjak 4 minggu yang lalu Myan mengumumkan acara pernikahannya kepada kedua sahabatnya, dan dengan histeris mereka menerima kabar gembira itu. Mereka turut berbahagia saat mengetahui Myan akan menikah dengan pria yang dicintainya.

"Jadi ... akhirnya ia ternyata memang benar-benar suamimu ya," ledek Stevie pada Myan.

Myan tertawa, "Sudah kubilang sebelumnya bukan, Devo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kiss for Prince Kouza   55. Godaan Manis

    "Hentikan Devon, masih ada yang harus aku lakukan," Myan berusaha melepaskan diri dari cumbuan suaminya yang berbadan kekar itu. "Apakah ada yang lebih penting selain menghabiskan waktu dengan suamimu ini, Nyonya Devon?" Devon bergumam sembari mengecup bibir dan leher Myan secara bergantian. Myan sedikit menggeliat kegelian, "Kita akan punya banyak waktu nanti, beri aku waktu beberapa menit saja, oke?" balas Myan lagi. "Ck...! Aku sudah menunggu selama hampir 4 minggu untuk dapat memilikimu dan sekarang kau memintaku untuk menunggu lagi?" erang Devon tersiksa. "Tenang , Sayang ... kau dapat memilikiku semaumu setelah ini, berikan gelangmu." Myan melepaskan gelang dari pergelangan tangan Devon dan melakukan hal yang sama dengan miliknya sendiri. "Apa yang akan kau lakukan, Sayang? Berhentilah menyibukkan dirimu sendiri." Devon memeluk Myan dengan manja. "Aku akan menemui Lilian. Hanya sebentar saja, beri aku waktu sepuluh menit ya,"

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-25
  • Kiss for Prince Kouza   56. Pelepasan Hasrat

    Devon membopong Myan memasuki kediamannya yang telah rapi dan bersih. Sejak pemulihan kecelakaannya kemarin, ia belum pernah menginjakkan kaki lagi ke tempatnya sendiri. "Pelan-pelan Sayang, kau seperti banteng yang siap menerjang tanpa ampun. Turunkan aku, aku bisa jalan sendiri!" Myan tersenyum geli sambil memukul ringan bahu suaminya. "Jangan menyuruhku untuk bergerak perlahan, kakimu terlalu kecil untuk mengikuti langkahku ... lagipula aku tak ingin membuat kaki mungilmu itu kelelahan sebelum aku melakukan apa-apa." Myan tergelak, ia mendekap leher Devon dengan lebih erat. "Kalau begitu, cepatlah ..." bisiknya menggoda suaminya. Mengirimkan sinyal untuk segera melepaskan hasrat mereka. Seperti dikomando, Devon membuat langkahnya dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia menerobos pintu masuk setelah membuka kuncinya. Menendang daun pintu begitu saja dengan kakinya dan segera menghujani Myan dengan ciuman lembut begitu mereka masuk ke dalam tempatny

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-26
  • Kiss for Prince Kouza   57. Penutup

    Lima bulan kemudian ... "Bagus ... lihatlah sekarang aku tampak begitu aneh saat difoto!" Valerie tampak kesal mengamati foto-foto yang baru saja diambilnya dari ponselnya. "Menurutku tak ada yang aneh, kau tampak menawan, Sayang," Jordan mengusap lembut pucuk kepala istrinya tersebut. Valerie kembali cemberut, ia mengusap perutnya yang sudah tampak membesar. "Aku tampak seperti sedang mengantungi bola" keluhnya lagi. "Bukan bola, tapi anak kita ... anak cantik kita yang akan mempesona sepertimu." jawab Jordan menenangkan. "Tak ada yang buruk dengan itu, setiap wanita yang sedang mengandung pasti akan mengalami perubahan bentuk tubuh," Milia ikut menengahi. "Aku iri denganmu, mengapa hanya perutmu saja yang berubah, tapi tidak dengan badanmu?" Valerie merujuk pada Myan yang sedang duduk berhadapan dengannya di samping Devon. Myan tersenyum menanggapi ucapan Valerie, "Mungkin karena kandunganku masih belum begitu besar dan masih

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-30
  • Kiss for Prince Kouza   1. Perjalanan

    Suara petir yang bergemuruh dan angin kencang yang menderu-deru segera menghentikan Myan dari aktivitasnya. Kanan dan kiri meja kerjanya sudah kosong. Tampaknya hanya dia yang masih tertinggal di kantor untuk menyelesaikan laporan terakhirnya. Ponselnya berdering saat ia mulai membereskan mejanya. "Halo" Myan segera menjawab panggilan itu. "Apa kau belum selesai juga?!" suara di seberang sana terdengar tidak sabaran. "Lima menit lagi oke, aku sedang merapikan mejaku sebentar" Rick, kekasihnya yang memiliki sifat sedikit tidak sabaran sedang menunggunya di depan kantor untuk menjemputnya. Tak ingin membuat Rick menunggu terlalu lama, Myan bergegas keluar ruangan. Baru beberapa langkah, tiba-tiba semua lampu padam. Mungkin ada pemadaman listrik mengingat cuaca yang sedang tidak bersahabat. Myan terpekik kecil ketika tidak sengaja menabrak sebuah meja. Dia segera mengeluarkan ponselnya untuk penerangan. M

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-22
  • Kiss for Prince Kouza   2. Pertemuan

    Myan mulai dapat merasakan kembali tubuhnya. Jari-jarinya mulai bergerak perlahan, meraba-raba permukaan yang dapat tersentuh olehnya. Samar-sama ia mulai dapat mendengar suara serangga yang seolah bernyanyi. Mungkin itu suara serangga-serangga penghuni pohon. Wajar karena dirinya sedang berada di gunung sekarang. Myan dapat merasakan semilir angin yang menerpa wajah dan rambutnya. Wangi bunga yang lembut pun samar-samar dapat tercium olehnya. Sinar matahari yang menyilaukan pun dirasa sedikit mengganggunya. Perlahan, Myan mulai membuka matanya. Mengangkat tangannya untuk menghalangi terik matahari yang menyorot wajahnya. Seolah tersadar, ia mengamati jemari tangannya yang terpantul sinar matahari. Myan lalu duduk dengan tiba-tiba. Ia teringat dirinya terperosok jatuh ke dalam jurang saat pendakiannya. Dengan ketinggian itu pasti tulang-tulangnya bisa remuk dan... Oh! apa yang terjadi?! Myan meraba tubuhnya, memeriksa tangannya. Menekan ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-24
  • Kiss for Prince Kouza   3. Tekad

    Kouza mendesak maju menciumi Myan yang masih tercengang. Myan berusaha mendorong dada Kouza yang terus menekannya. Hingga akhirnya Kouza menyudutkannya merapat di pojok dinding. Menahan kepala Myan dan mendekap erat tubuhnya. Myan terkunci dan tak dapat bergerak. Kouza yang seperti telah terlena, belum terpuaskan memagutnya. Ia memasukkan lidahnya lebih dalam lagi, mencari-cari, menghisap dan menuntut tanpa henti. Myan sendiri mau tak mau mengikuti permainan Kouza hingga mendesah tak tertahankan, sangat kewalahan dengan serangan Kouza yang bertubi-tubi itu. "Kou... hh... Kouza... tolong hentikan," bisiknya disela-sela cumbuan Kouza. Myan mencoba beberapa kali lagi untuk berusaha berpaling menyudahi ciuman Kouza, tetapi masih tidak berhasil. Kouza menguncinya hingga sulit bergerak bebas. Baru beberapa saat kemudian, setelah Kouza memutuskan untuk menyudahinya, Myan dapat mengambil kesempatan untuk sedikit menjauhkan wajahnya darinya.

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-30
  • Kiss for Prince Kouza   4. Bertahan Hidup

    Myan telah berganti baju dengan terusan gaun malam berwarna merah tua yang lebih tebal dan hangat dibandingkan dengan pakaian yang dikenakannya tadi. Rambut cokelat panjangnya ditata cantik dengan gaya yang sesuai dengan gaun panjangnya malam ini. Ia tidak begitu kesulitan beradaptasi dengan pakaian yang ada di sini. Ditambah, Myan dibantu dalam segala hal oleh para pelayan. Walau merasa canggung, ia hanya akan menerimanya saja, agar ia tidak kesulitan sendiri. "Benar-benar luar biasa," gumamnya lirih. Myan mulai mengamati bagian-bagian ruangan dan istana tempatnya berada. Kalau-kalau situasinya tidak baik dan sewaktu-waktu dibutuhkan, ia sudah hapal dan ingat di mana saja letak-letak ruangan dan pintu keluarnya agar bisa melarikan diri. Yang pasti ia harus segera mempelajari dan mencari jalan keluar dari istana agar dapat kembali lagi ketempatnya ditemukan pertama kali. Selesai bersiap, Myan dibimbing memasuki salah satu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-31
  • Kiss for Prince Kouza   5. Serangan

    "Apa maksudmu dengan menikah?" Myan yang begitu terkejut, menatap Kouza dengan penuh tanya. "Tentu saja kau akan menikah denganku." ucap Kouza. "Mengapa? Apakah harus? Maksudku, mengapa aku harus menikah denganmu?" Kouza mengerutkan keningnya. "Kau tidak ingin menikah dengan seorang pangeran?" tanyanya tak mengerti. "Maksudku, mengapa kita tiba-tiba harus menikah? Bukankah jika kita menikah, kita harus saling menyukai? Kita harus saling mengenal dahulu?" "Karena kau adalah Kisha. Dan aku memang menyukaimu," ucap Kouza jujur. "Kau tidak menyukaiku?" tanya Kouza lagi. Myan menggigit bibir bawahnya. Ia tak mengerti mengapa Kouza bisa dengan mudah mengatakan hal itu. "Bukan begitu, bukan berarti aku membencimu. Hanya saja, kita harus saling cocok bukan?" "Aku akan menunggumu menyukaiku jika kau belum merasakan hal yang sama Myan. Aku akan berusaha membuatmu menyukaiku. Seperti aku yang menganggapmu adalah tak

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04

Bab terbaru

  • Kiss for Prince Kouza   57. Penutup

    Lima bulan kemudian ... "Bagus ... lihatlah sekarang aku tampak begitu aneh saat difoto!" Valerie tampak kesal mengamati foto-foto yang baru saja diambilnya dari ponselnya. "Menurutku tak ada yang aneh, kau tampak menawan, Sayang," Jordan mengusap lembut pucuk kepala istrinya tersebut. Valerie kembali cemberut, ia mengusap perutnya yang sudah tampak membesar. "Aku tampak seperti sedang mengantungi bola" keluhnya lagi. "Bukan bola, tapi anak kita ... anak cantik kita yang akan mempesona sepertimu." jawab Jordan menenangkan. "Tak ada yang buruk dengan itu, setiap wanita yang sedang mengandung pasti akan mengalami perubahan bentuk tubuh," Milia ikut menengahi. "Aku iri denganmu, mengapa hanya perutmu saja yang berubah, tapi tidak dengan badanmu?" Valerie merujuk pada Myan yang sedang duduk berhadapan dengannya di samping Devon. Myan tersenyum menanggapi ucapan Valerie, "Mungkin karena kandunganku masih belum begitu besar dan masih

  • Kiss for Prince Kouza   56. Pelepasan Hasrat

    Devon membopong Myan memasuki kediamannya yang telah rapi dan bersih. Sejak pemulihan kecelakaannya kemarin, ia belum pernah menginjakkan kaki lagi ke tempatnya sendiri. "Pelan-pelan Sayang, kau seperti banteng yang siap menerjang tanpa ampun. Turunkan aku, aku bisa jalan sendiri!" Myan tersenyum geli sambil memukul ringan bahu suaminya. "Jangan menyuruhku untuk bergerak perlahan, kakimu terlalu kecil untuk mengikuti langkahku ... lagipula aku tak ingin membuat kaki mungilmu itu kelelahan sebelum aku melakukan apa-apa." Myan tergelak, ia mendekap leher Devon dengan lebih erat. "Kalau begitu, cepatlah ..." bisiknya menggoda suaminya. Mengirimkan sinyal untuk segera melepaskan hasrat mereka. Seperti dikomando, Devon membuat langkahnya dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia menerobos pintu masuk setelah membuka kuncinya. Menendang daun pintu begitu saja dengan kakinya dan segera menghujani Myan dengan ciuman lembut begitu mereka masuk ke dalam tempatny

  • Kiss for Prince Kouza   55. Godaan Manis

    "Hentikan Devon, masih ada yang harus aku lakukan," Myan berusaha melepaskan diri dari cumbuan suaminya yang berbadan kekar itu. "Apakah ada yang lebih penting selain menghabiskan waktu dengan suamimu ini, Nyonya Devon?" Devon bergumam sembari mengecup bibir dan leher Myan secara bergantian. Myan sedikit menggeliat kegelian, "Kita akan punya banyak waktu nanti, beri aku waktu beberapa menit saja, oke?" balas Myan lagi. "Ck...! Aku sudah menunggu selama hampir 4 minggu untuk dapat memilikimu dan sekarang kau memintaku untuk menunggu lagi?" erang Devon tersiksa. "Tenang , Sayang ... kau dapat memilikiku semaumu setelah ini, berikan gelangmu." Myan melepaskan gelang dari pergelangan tangan Devon dan melakukan hal yang sama dengan miliknya sendiri. "Apa yang akan kau lakukan, Sayang? Berhentilah menyibukkan dirimu sendiri." Devon memeluk Myan dengan manja. "Aku akan menemui Lilian. Hanya sebentar saja, beri aku waktu sepuluh menit ya,"

  • Kiss for Prince Kouza   54. Pernikahan

    Suasana riuh menghiasi tempat acara pernikahan yang akan berlangsung siang ini. Milia dan Myan tengah sibuk bersiap untuk acara yang akan digelar dengan sederhana dan tertutup. Staf pernikahan yang bertugas mempersiapkan mereka berias dan berganti gaun, telah selesai membantu pengantin dan ibunya. Myan dan Milia tampak menakjubkan dengan gaunnya masing-masing. "Oh ya Tuhan ... kau menakjubkan!" July dan Stevie memasuki ruangan tempat pengantin wanita bersiap. Mereka begitu takjub dengan gaun dan riasan yang Myan pakai. Myan tampak sangat bersinar dalam baju pernikahannya. Sudah semenjak 4 minggu yang lalu Myan mengumumkan acara pernikahannya kepada kedua sahabatnya, dan dengan histeris mereka menerima kabar gembira itu. Mereka turut berbahagia saat mengetahui Myan akan menikah dengan pria yang dicintainya. "Jadi ... akhirnya ia ternyata memang benar-benar suamimu ya," ledek Stevie pada Myan. Myan tertawa, "Sudah kubilang sebelumnya bukan, Devo

  • Kiss for Prince Kouza   53. Perselisihan

    Jordan menyesap kembali minumannya dengan tenang sambil memperhatikan ponselnya yang tergeletak di sebelah hidangan manis yang sudah ia pesan beberapa menit sebelumnya. Malam ini ia akan berkencan. Ia mengenakan jeans kasual dipadukan dengan sweater rajut putih tulang miliknya yang sepasang dengan milik Valerie. Dan ia sedang menanti Valerie di sebuah kafe. Selang beberapa menit kemudian, seorang wanita ramping muncul dengan sweater rajut yang sama dengan miliknya. Ia berhenti sejenak di ambang pintu masuk untuk mencari teman kencannya. Valerie tersenyum cerah saat dilihatnya Jordan telah menunggunya di salah satu meja kafe. Ia melambaikan tangan sejenak dengan ceria, kemudian mulai berjalan menghampiri meja milik Jordan. Rambut keemasan halus Valerie bergerak-gerak ringan seiring dengan langkah kakinya yang mantap menyongsong Jordan. Ia sedikit tersipu saat terpaku menatap Jordan, pria yang sedang menantinya itu. Valerie tersenyum manis disetiap langkahnya saat ia m

  • Kiss for Prince Kouza   52. Makan Malam

    "Apa yang harus aku katakan?" Myan berjalan mondar-mandir dalam kamar Devon dengan raut cemas. "Katakan saja yang sebenarnya ..." Devon menjawab Myan dengan sabar. "Ma ... aku sudah menikah dan sudah menjadi istri Devon sekarang. Hanya dalam waktu satu hari? Hah ... bisakah kau bayangkan betapa terkejutnya mamaku nanti?" "Oh, ini semua salahmu Devon! Tidak hanya di dunia mimpi mau pun kenyataan, kau selalu bertindak semaumu ..." keluh Myan cemas. Devon menarik lengan Myan, mendudukkannya dipangkuannya sendiri. "Bisakah kau berhenti? Kau membuatku pusing ... hentikan kecemasanmu sekarang juga, tak ada yang perlu kau khawatirkan, Sayang." "Aku akan mengantarmu pulang nanti. Aku akan menghadap mamamu, meminta izin agar diperbolehkan memiliki putri satu-satunya. Walau secara teknis aku sudah memilikinya," Devon tersenyum jahil. "Hm ... sekarang, apa kau sudah bisa tenang?" tanya Devon sambil tersenyum dengan ceria. "Bagaimana dengan ayahmu

  • Kiss for Prince Kouza   51. Lamaran

    Myan melangkahkan kaki keluar dari gedung sendirian setelah semua pembicaraan panjang mengenai acara resepsi, gaun, makanan dan segala macam pernak-pernik tentang pernikahan selesai Devon bicarakan dengan Laura. Myan tak mengerti mengapa Devon melakukan ini. Bahkan ia menyebutnya istri dan menjelaskan bahwa mereka telah menikah. Jelas Myan akan menuntut penjelasan atas semua aksi Devon ini. "Apa kau kesal padaku ...?" Devon yang ia kira masih berada di dalam ternyata telah menghampirinya. Myan kemudian memutuskan untuk duduk di salah satu kursi taman yang bernaungkan pohon rindang. Myan tak menjawab pertanyaan Devon. Ia sedikit memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan menyelidik dari pria itu. "Terima kasih kau tidak menamparku atau meninggalkanku di sana sendirian sementara aku mungkin dapat menanggung malu," ucap Devon sambil duduk di samping Myan yang masih berwajah masam. Myan menghembuskan napasnya perlahan seolah ingin membua

  • Kiss for Prince Kouza   50. Surprise

    Milia menatap kedua anaknya dengan tatapan menyelidik. Baik Jordan mau pun Myan hanya menatap ponselnya masing-masing tanpa menyentuh sedikit pun hidangan yang telah tersaji di hadapan mereka. "Apa perut kalian akan terisi sendiri hanya dengan menatap ponsel?" tanyanya. Jordan dan Myan segera meletakkan ponsel mereka. Mereka tahu betul nada suara Milia saat merasa kesal. "Aku hanya mengecek pekerjaanku saja," jawab Myan kemudian melahap sepotong pancake manis di hadapannya. "Aku juga." Jordan melakukan hal yang sama. Hanya beberapa suap saja sampai Jordan dan Myan kembali sibuk dengan ponsel mereka masing-masing. Mereka tampak terlalu larut untuk mengetik dan kembali fokus untuk membalas beberapa pesan yang masuk. Milia menghela napas panjang. Kedua anaknya sekarang dimatanya tampak begitu mencurigakan. Jika mereka tadi begitu tegang dengan ponsel masing-masing, kini mereka berdua terlihat cerah saat membalas beberapa pesan-pesan yang

  • Kiss for Prince Kouza   49. Siang yang Panjang

    Valerie mengikat jubah mandinya erat-erat sebelum ia keluar dari kamar mandi. Saat itu dilihatnya Jordan sedang bercermin dan telah mengenakan kemeja yang Valerie pesan dari Rebecca sebelumnya. "Cocok untukmu, ukurannya sangat pas bukan?" komentar Valerie saat mengamati Jordan dengan baju barunya. "Benar ... kau memilih ukuran yang tepat dan ..." ucapan Jordan seketika menggantung di udara saat ia menatap Valerie dengan jubah mandinya dan wajah polosnya tanpa make up. Jordan membeku di tempat. Ia menelan ludahnya. Tak menyangka Valerie bisa tampak begitu berbeda ketika tak mengenakan riasan apa pun. Ia tampak segar, muda, polos, cantik dan juga tampak sangat menggoda dalam balutan jubah mandinya ... "Aku bisa memperkirakan ukuran baju seseorang hanya dengan melihatnya. Itu pekerjaanku sehari-hari, dan juga salah satu keahlianku ..." ucapnya. Valerie dengan tenang menghampiri kotak baju miliknya sendiri untuk memeriksa isinya. Ia sesekali menge

DMCA.com Protection Status