Share

Bab 49

Pagi-pagi sekali Cio San sudah bangun. Ternyata si kakek sudah bangun lebih dulu. Setelah membantu si kakek membuat sarapan, Cio San pergi mandi. Selesai mandi, baru mereka berdua makan. Lalu Cio San berpamitan.

Si kakek memberikan sepasang sepatu miliknya. Cio San sudah berkali-kali menolak, tetapi si kakek terus memaksa. Akhirnya agar tidak mengecewakan sang kakek, ia menerima juga sepatu itu. Ada rasa haru juga di hati Cio San ketika mereka berpisah. Padahal baru kenal sehari. Tapi Cio San memang orang yang halus hatinya.

Ia kini berjalan menyusuri jalanan yang menuju kepada sebuah desa terdekat. Si kakek yang menunjukkan jalan itu kepadanya. Kata si kakek, jalan itu menuju desa terdekat. Jaraknya lumayan jauh, mungkin tengah hari baru sampai ke desa itu. Tapi di sepanjang jalan, Cio San bertemu dengan beberapa rumah penduduk. Nampaknya itu rumah para petani, karena di sekitar rumah itu pun terlihat banyak sawah. Cio San kadang berpapasan dengan orang. Mereka menyapa dengan ramah.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bangkit Jaya
jangan bertele2. habis satu bertele saja mulai gerah nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status