Share

Bab 171

“Cayhe bukan pesilat. Tapi siapapun yang mengganggu ketenangan istri cayhe, akan cayhe hadapi.”

“Majulah,” kata Suma Sun tenang.

Cio San bingung harus berkata apa. Dalam hatinya, tentu saja ia percaya Suma Sun.

Man-wangwe membuat kuda-kuda.

Suma Sun berdiri tegak. Ia telah menyelipkan pedang di pinggangnya.

Man-wangwe bergerak!

Gerakannya sungguh cepat sekali. Untuk ukuran orang segemuk dia, gerakannya bahkan sama lincahnya dengan Ji Hau Leng! Cio San saja hampir tak percaya.

Pukulannya sederhana.

Suma Sun telah menggenggam pedangnya.

Begitu jarak keduanya semakin dekat, tiba-tiba dari mulut Man-wangwe terdengar teriakan yang sangat dahsyat!

Teriakan itu menghancurkan seluruh isi ruangan yang ada. Perabotan pecah, pintu-pintu jebol, bahkan dinding tebal pun retak-retak.

“Auman Singa!” bisik Cio San dalam hati. Ia telah mengeluarkan tenaga dalamnya, dan menutup jalan pendengarannya. Tapi tetap saja ia terlambat sedikit. Kecepatan suara, jauh lebih cepat dari kecepatan gerakan manusia.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status