Share

Bab 174

Ketika ia kembali lagi, teman-temannya masih menunggunya di tempat yang sama.

“Terlambat,” kata Cio San. “Mari kita lanjutkan saja perjalanannya.”

Mereka pun berangkat.

Di jalan Cio San bertanya, “Bagaimana kalian bisa sampai tertangkap?”

“Seseorang menaruh racun ke dalam makanan kami. Untunglah racun itu bukan racun yang berbahaya. Hanya untuk membius. Setelah bangun, tahu-tahu kami sudah tertotok,” jelas Cukat Tong.

“Kalian makan di mana?” tanya Cio San lagi.

“Saat itu, kami berhenti di sebuah warung pinggir jalan di dekat hutan. Warung biasa yang memang buka di tempat seperti itu, khusus bagi pelancong-pelancong yang melintas antar kota,” kata Cukat Tong.

“Oh..,” kata Cio San sambil mengangguk-angguk.

“Kau sendiri, apa saja yang kau alami?” Cukat Tong balas bertanya.

Cio San menjelaskan kejadian di bukit bunga Bwee, pertemuan dan perkelahiannya dengan Ji Hau Leng, serta kejadian di Kay Pang.

“Jadi kau sekarang Kay Pang-pangcu?”

“Secara tidak resmi. Haha…,” kata Cio San sambil terta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
Mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status