Share

Bab 122

Telapak tangan si nenek sudah menempel di dada Cio San. Kepulan asap keluar dari tubuh mereka. Cio San menutup matanya. Si nenek justru matanya semakin terbelalak.

Duaaaarrrrrrrrrrrrr……….!!!!!!!

Suara ledakan besar terdengar. Tubuh si nenek terlempar beberapa tombak ke belakang. Meluncur sangat cepat! Si nenek seperti tidak bisa berbuat apa-apa ketika tubuhnya akan menghunjam tangga batu di belakangnya. Ia hanya menunggu kematian saat nanti tulang punggungnya menghunjam tangga batu.

Cukat Tong bergerak, tapi posisinya terlalu jauh, dan gerakannya sedikit terlambat.

Tapi bukankah yang sedikit itu justru menentukan hidup atau mati??

Si nenek menutup mata.

Pluk!

Tubuhnya tidak menghunjam tangga batu, melainkan ujung telapak Cio San.

Entah bagaimana, Cio San telah berada di sana. Menahan hunjaman tubuh si nenek, hanya dengan putaran telapak tangan. Tenaga hunjaman yang sekeras dan secepat itu, langsung buyar hanya oleh putaran telapak tangan yang sederhana!

Cukat Tong terhenyak lagi, “Tha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status