Share

Three

Penulis: Liliss354
last update Terakhir Diperbarui: 2021-04-18 13:55:38

~Ketika telinga tak mampu menangkap suara, maka gunakanlah mata untuk menangkap kata♡

Vlo menatap Cornell sendu, ada rasa kasihan dalam hatinya. Baru kali ini dia bertemu dengan seorang yang memiliki kekurangan fisik. Namun, Vlo berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum di hadapan Cornell.

"Lalu, apa masalahnya jika kamu tuli? Aku tidak perduli, yang aku tau kamu adalah temanku" ucap Vlo antusias. Cornell yang melihat Vlo seperti itu menjadi tersenyum.

"Terimakasih"

"Untuk apa King?" tanya Vlo bingung. Pasalnya, dia tidak berbuat apapun pada Cornell.

"Untuk semua. Apa kamu tau, kamu adalah teman keduaku di dunia ini. Hanya kamu dan Leo" jawab Cornell jujur.

Deg.

Vlo seakan tertampar dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Dia merasa kurang bersyukur selama ini. Dia yang memiliki banyak teman, keluarga yang utuh, bahkan semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan. Namun, terkadang dia kurang bersyukur atas semua itu.

"Apa yang aku lakukan selama ini? Ternyata, banyak orang di luar sana yang hidupnya tak semudah diriku yang bahkan jika meminta rumah pun akan aku dapatkan dalam sekejap" batin Vlo merenungi.

"Queen, ada apa?" tanya Cornell yang melihat Vlo terdiam sambil menunduk.

"Ah tidak apa-apa" jawab Vlo.

"Mendengar tentang dirimu, aku jadi merasa bersalah selama ini" ucap Vlo tiba-tiba.

"Kenapa seperti itu?" tanya Cornell tidak mengerti.

"Apa kamu tau King? Aku pernah berfikir bahwa akulah anak paling beruntung di dunia ini. Apapun yang aku inginkan selalu aku dapatkan. Dan begitu seterusnya" jelas Vlo yang masih di perhatikan oleh Cornell.

"Namun, terkadang pun aku masih kurang bersyukur dengan semua itu" lanjut Vlo. Dia kemudian menatap Cornell lekat.

"Kamu hebat King, bisa bertahan meski dalam kondisi yang seperti ini. Jika aku dalam posisimu, mungkin aku sudah mati bunuh diri sejak dulu" ucap Vlo.

Cornell terdiam mendengar ucapan Vlo. Dia beruntung bisa bertemu dengan seseorang yang mampu memahami dirinya.

"Kamu benar Queen. Orang yang paling beruntung bukan kamu, tapi aku. Tidak ada yang lebih beruntung dari pada aku yang masih bisa bertemu dengan orang baik sepertimu" ucap Cornell.

"Kenapa jadi mellow gini?" tanya Vlo yang mencairkan suasana.

"Apa aku terlihat menyedihkan?" tanya Cornell yang mendapat gelengan kepala dari Vlo.

"Lalu?"

"Kamu terlihat seperti kucing yang meminta makan" jawab Vlo sambil tertawa.

Cornell seakan terpaku dengan Vlo. Kecantikannya memang tidak dapat di pungkiri. Apalagi saat tertawa seperti ini, rasanya dunia Cornell telah berubah dari malam yang gelap menjadi siang yang terang.

"Tuhan, aku tidak pernah meminta apapun darimu, biarkan aku meminta senyum yang aku lihat sekarang selalu ada di hidupku" batin Cornell sambil berdoa. Dia kemudian kembali menatap Vlo.

"King, aku penasaran akan satu hal. Jika kamu tuli, bagaimana kamu bisa mengerti ucapanku?" tanya Vlo.

"Aku membaca perkataan seseorang lewat mulut mereka. Jadi ketika kamu bicara, aku selalu memperhatikan mulutmu" jawab Cornell.

"Jadi itu sebabnya kamu memintaku berbicara pelan-pelan?" tanya Vlo yang di angguki oleh Cornell.

***

Waktu terus berlalu, hingga sekarang tiba waktunya bagi para siswa untuk kembali ke surga dunia mereka. Yups, bel pulang telah berbunyi. Para siswa berhamburan keluar dari kelas.

Di kelas XII A2, masih terlihat dua orang siswa yang belum pulang. Mereka berdua adalah Vlo dan Cornell. Mereka sedang mengemas buku-buku yang sempat mereka pelajari tadi. Setelah selesai berbincang tadi, mereka memutuskan untuk menambah ilmu dengan membaca buku.

"Ayo pulang" ajak Vlo.

"Hm" dehem Cornell sambil menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua berjalan keluar kelas menuju gerbang. Tiba-tiba Vlo berada di depan Cornell sambil berjalan dalam keadaan mundur.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Cornell heran.

"Aku ingin mengajakmu berbicara, bukankah kamu harus melihat mulutku agar bisa mengerti apa yang aku katakan?" jawab Vlo.

"Katakan apa yang mau kamu katakan" ucap Cornell.

"Dimana rumahmu?" tanya Vlo penasaran.

"Rumahku tidak terlalu jauh dari sini, bahkan bisa di tempuh hanya dengan jalan kaki" jawab Cornell.

"Jadi, kamu setiap hari jalan kaki saat ke sekolah?" tanya Vlo menyelidik. Cornell hanya mengangguk mengiyakan.

"Apa tidak lelah?" tanya Vlo.

"Awalnya memang akan melelahkan. Tapi lama-kelamaan akan terbiasa dengan sendirinya" jawab Cornell yang di angguki oleh Vlo.

Vlo kemudian kembali berjalan di samping Cornell. Dia juga terang-terangan memandangi wajah indah milik Cornell. Kulit yang putih, bibir yang manis dan tipis, mata yang indah kecoklatan, dan tatanan rambut yang terlihat layaknya idol Korea. Sungguh tatanan yang sempurna untuk seseorang seperti Cornell.

"Kalau di lihat dari dekat, King tampan juga ya" batin Vlo.

"Kenapa kamu memandangiku seperti itu. Apa ada yang salah dengan wajahku?" tanya Cornell yang mengagetkan Felicya.

"E-eh enggak kok, wajahmu baik-baik saja hehe" jawab Vlo gugup.

Tanpa di sadari, kini mereka berdua sudah sampai di depan gerbang. Rupanya, sudah ada mobil keluarga Vlo yang sedari tadi menunggu nona kecilnya pulang.

"Ke arah mana kamu akan pergi?" tanya Vlo.

"Sana" jawab Cornell sambil menunjuk ke arah kiri.

"Yahh kita beda jalur. Tapi tidak apa, kita tetap bisa pulang bersama" ucap Vlo antusias.

"Tidak perlu, Queen. Kamu pulang saja, aku akan pulang jalan kaki" ucap Cornell yang tidak ingin merepotkan Vlo.

"Sungguh?" tanya Vlo memastikan.

"Sungguh" jawab Cornell sambil mengangkat tangannya membentuk huruf V.

"Baiklah, aku pergi dulu. Bye King" ucap Vlo sambil melambaikan tangannya.

Dia kemudian pergi menjauh menggunakan mobil keluarganya. Sedangkan Cornell, matanya masih setia mengekori kepergian Vlo yang kian menjauh.

"Beruntung sekali laki-laki yang di takdirkan Tuhan untuknya. Jika saja aku adalah laki-laki itu, aku tidak akan meminta apapun lagi dari Tuhanku. Sayangnya, sampah sepertiku tidak akan pantas mendapatkan berlian sepertinya" gumam Cornell sambil tersenyum kecut.

Sedangkan di dalam mobil, Vlo tidak sendiri melainkan bersama dengan supir keluarganya yaitu Pak Danang. Beliau sudah bertahun-tahun bekerja di keluarga Vlo. Bahkan, Vlo dan keluarganya pun sudah menganggap Pak Danang sebagai bagian dari keluarganya.

"Neng" panggil pak Danang. Beliau memang memanggil Vlo dengan sebutan 'Neng'.

"Iya pak" jawab Vlo.

"Kalau boleh tau, laki-laki yang sama Neng tadi teh siapa?" tanya Pak Danang yang kedengarannya penasaran.

"Owh itu teman baru Felicya pak. Memangnya kenapa pak?" jawab Vlo yang balik bertanya.

"Nggak papa Neng. Syukur atuh kalau neng teh udah dapat teman baru di sekolah" jawab Pak Danang.

"Kirain ada apa pak hehe" ucap Vlo sambil cengengesan.

"Bapak teh cuman bisa do'ain yang terbaik buat neng sekeluarga. Pesan bapak teh cuman satu, tetap rendah hati apapun kondisinya, dan jangan lupa selalu jaga diri sendiri ya neng" ucap Pak Danang.

"Iya pak, Vlo akan selalu ingat pesan pak Danang. Pak Danang nggak usah khawatir, sekarang Vlo udah punya raja yang bakal jagain Vlo" ucap Felicya sambil tersenyum.

"Ah kalau itu mah bapak nggak mau ikut campur. Itu kan urusannya anak-anak muda" ucap Pak Danang pasrah.

"Hehe pak Danang bisa aja" ucap Vlo sambil tertawa kecil.

                      Part 3 selesai:)

             Tinggalkan jejak kakak♡‿♡

Bab terkait

  • King of Night   Four

    ~Jangan kamu jadikan kekurangan sebagai alasan. Karena dari kekurangan itulah kamu belajar bahwa kelebihan hanya akan membawa pada kebohongan♡Cornell terus berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Dia berjalan di pinggir-pinggir jalanan. Mulutnya terus bergumam seakan sedang bernyanyi.Dia terus melangkahkan kakinya yang panjang dan ramping. Hingga sampailah dia di sebuah rumah kecil yang biasa di sebut kos-kosan.Cornell membuka pintu rumah itu kemudian masuk ke dalamnya. Tak lupa dia menutup kembali pintunya. Dia masuk ke dalam kamar dan mengganti seragamnya dengan pakaian kerja.Yups. Cornell memang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar. Gajinya pun hanya bisa dia gunakan untuk membiayai sekolah dan membayar kos-kosan.Cornell kemudian langsung pergi ke restoran tempat dia bekerja. Jarak restoran dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh. Hanya dengan sepuh menit berjalan, Cornel

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • King of Night   Five

    ~Aku adalah malam, dan kamu adalah bintang. Tanpamu, aku hanyalah kegelapan yang di benci kebanyakan orang♡Pagi yang cerah kembali hadir menyapa para insan yang masih di berikan kesempatan untuk berbuat kebaikan.Hari ini seperti biasanya, para siswa-siswi ASR High School mulai memasuki gerbang sekolah. Terlihat seorang siswa laki-laki dengan seragam putih abu-abunya memasuki kawasan ASR High School.Dia Cornellio King Smart, laki-laki dengan sejuta kelebihan namun tertutup oleh satu kekurangan. Hanya karena dia tuli, dia kemudian di jauhi oleh semua temannya. Bahkan, dari beribu siswa di ASR High School, hanya ada dua orang siswa yang mampu menerima kekurangannya, siapa lagi kalau bukan Leo dan Vlo.Cornell berjalan menuju kelasnya. Namun, saat melewati lapangan basket, ada bola yang mengenai tubuhnya.Dukkk.Bola itu tepat mengenai tubuhnya. Cornell melihat ke arah lapangan basket berusaha

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • King of Night   Six

    ~Tidak semua keluh perlu di kesahkan, tidak semua kebahagiaan perlu di bagikan, dan tidak semua perasaan perlu di utarakan♡Setelah pergi dari kantin, Vlo dan Cornell memutuskan untuk kembali ke kelas. Mereka duduk di bangku mereka. Dengan perasaan marah dan kesal, Vlo memukul-mukul meja yang ada di depannya."Queen, apa yang kamu lakukan?" ucap Cornell menghentikan tindakan Vlo yang menurutnya kekanak-kanakan.Vlo pun menghentikan tindakannya. Dia menghadap ke arah Cornell dengan tatapan sendu bercampur kesal."Aku tidak habis fikir dengan mereka, King. Kenapa mereka terus saja menghancurkan ketenangan kita? Apa dengan mengusik kita mereka menjadi senang? Cihh, sia-sia sekali hidup mereka!" kesal Vlo."Tenangkan dirimu, tidak ada gunanya mengurusi mereka. Dengarkan aku, kamu tidak mengenal mereka dengan baik, jadi jangan terus-terusan melawan mereka Queen" ucap Cornell berusaha menghentikan Vlo.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-18
  • King of Night   Seven

    ~Terkadang, tidak semua yang terlihat kuat di luar juga kuat di dalam. Karena ada yang kelihatan kuat namun sebenarnya rapuh♡"Cornellio King Smart? Sepertinya papa tidak asing dengan nama itu" ucap Bramando sambil berfikir keras."Papa tentu sudah nggak asing lagi dengannya, karena yang Vlo tau dia itu murid pintar di ASR High School. Dan yang membuat dia berbeda, dia itu tuli" jelas Vlo menimpali ucapan Bramando."Dia...tuli?" tanya Sekar tidak percaya."Iya ma. Tapi dia masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan membaca mulutnya. Hebat kan ma?" ucap Vlo yang terlihat membanggakan Cornell."Tunggu, kenapa kamu seperti sudah sangat mengenalnya?" tanya Bramando penasaran."Ish papa, jelas dong Vlo kenal, secara kan dia itu teman satu bangku Vlo" gerutu Vlo."Tapi, kamu bilang tadi dia di bully? Kenapa dia nggak lapor sama pihak sekolah aja? Kenapa baru saat ini ka

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-21
  • King of Night   Eight

    ~Menjadi orang tuli itu ada baiknya. Kamu tidak perlu mendengar apa yang seharusnya tidak kamu dengar♡Pagi ini, sama seperti biasanya, Cornell berjalan kaki untuk menuju ke sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.30. Cornell memang terbiasa berangkat pagi, karena dia bukan tipe siswa yang suka terlambat.Saat sedang berjalan, Cornell merasa ada yang mengikuti langkahnya. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak cemas. Tiba-tiba, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Cornell pun menghentikan langkahnya.Keluarlah seorang laki-laki setengah baya dari mobil itu. Dia kemudian berjalan mendekat ke arah Cornell."Kamu pegawai restoran yang waktu itu ya?" tanya laki-laki itu."A-ah mungkin pak, saya tidak terlalu ingat" jawab Cornell ragu."Saya masih ingat wajah kamu. Ngomong-ngomong kamu mau berangkat sekolah? Dimana sekolahmu?" tanya laki-laki itu.

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-24
  • King of Night   Nine

    ~Tidak selamanya kehidupan berjalan dengan kebahagiaan. Ada kalanya kita harus merasa susah, agar kita tau arti kehidupan yang sebenarnya. Karena hidup bukan hanya tentang bahagia, tetapi juga luka♡Cornell tidak percaya dengan apa yang Devan katakan. Baginya, sulit untuk mempercayai Devan sebagai ayahnya. Terlebih karena Devan adalah ayah dari Vero, temannya yang selalu membully nya."Nak, bapak tidak sedang bercanda. Bapak bisa menjelaskan semuanya agar kamu percaya" ucap Devan."Jika memang bapak adalah ayah saya, kenapa bapak baru datang sekarang? Apakah untuk menemukan saya butuh waktu 18 tahun lamanya? Kemana saja bapak selama ini?" tanya Cornell dengan nada sendu."Bapak akan jelaskan semuanya, tapi tidak di sini"Devan kemudian membawa Cornell ke taman di sekolah itu. Mereka berdua duduk di salah satu kursi panjang yang ada di situ."Sekarang, apa bapak bisa menjelaskan semu

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-19
  • King of Night   One

    ~Terkadang, tidak semua yang kita lihat adalah kebenaran yang sesungguhnya♡ By : Liliss354Matahari yang cerah menjadikan hari ini sebagai hari yang indah. Burung-burung bersiulan saling sahut-sahutan. Terdengar suara paruh baya dari rumah tetangga yang menyuruh anaknya bersiap untuk menjelajah dunia.Terlihat gadis cantik dengan paras yang apik sedang menyusuri jalanan kota Jakarta. Dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, menambah aura kecantikannya.Dia Evlogia Queen Alister, anak dari pengusaha kaya yang terkenal di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak pernah menyombongkan statusnya. Baginya semua orang sama, yang membedakan adalah budi pekertinya.Disinilah dia, sekolah baru yang kini akan menjadi tempat belajarnya. Vlo berjalan menyusuri gedung sekolah. Saat sampai di lapangan basket, dia mendengar teriakan siswa yang

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13
  • King of Night   Two

    ~Terkadang, kita harus menerima perbedaan. Karena dengan adanya perbedaan itulah tercipta sebuah persatuan♡‿♡Vlo kemudian pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Saat sampai di kantin, ada yang mengganggu matanya."Kenapa disitu sangat ramai? Sepertinya ada yang tidak beres" batin Vlo.Karena penasaran, Vlo mendekat ke arah kerumunan itu. Dia memaksa untuk masuk ke tengah agar bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.Deg.Betapa terkejutnya dia saat melihat pembullyan yang terjadi di depan matanya. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah, korban pembullyan itu adalah laki-laki aneh yang duduk satu meja dengannya."Nggak usah belagu deh Lo, orang miskin kaya Lo itu pantasnya di kolong jembatan!" bentak Veronico Berliana Smith, atau yang kerap di panggil Vero.Laki-laki itu hanya diam menerima perkataan pedas dari Vero. Dan ada bekas pukulan di wajahny

    Terakhir Diperbarui : 2021-04-13

Bab terbaru

  • King of Night   Nine

    ~Tidak selamanya kehidupan berjalan dengan kebahagiaan. Ada kalanya kita harus merasa susah, agar kita tau arti kehidupan yang sebenarnya. Karena hidup bukan hanya tentang bahagia, tetapi juga luka♡Cornell tidak percaya dengan apa yang Devan katakan. Baginya, sulit untuk mempercayai Devan sebagai ayahnya. Terlebih karena Devan adalah ayah dari Vero, temannya yang selalu membully nya."Nak, bapak tidak sedang bercanda. Bapak bisa menjelaskan semuanya agar kamu percaya" ucap Devan."Jika memang bapak adalah ayah saya, kenapa bapak baru datang sekarang? Apakah untuk menemukan saya butuh waktu 18 tahun lamanya? Kemana saja bapak selama ini?" tanya Cornell dengan nada sendu."Bapak akan jelaskan semuanya, tapi tidak di sini"Devan kemudian membawa Cornell ke taman di sekolah itu. Mereka berdua duduk di salah satu kursi panjang yang ada di situ."Sekarang, apa bapak bisa menjelaskan semu

  • King of Night   Eight

    ~Menjadi orang tuli itu ada baiknya. Kamu tidak perlu mendengar apa yang seharusnya tidak kamu dengar♡Pagi ini, sama seperti biasanya, Cornell berjalan kaki untuk menuju ke sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.30. Cornell memang terbiasa berangkat pagi, karena dia bukan tipe siswa yang suka terlambat.Saat sedang berjalan, Cornell merasa ada yang mengikuti langkahnya. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak cemas. Tiba-tiba, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Cornell pun menghentikan langkahnya.Keluarlah seorang laki-laki setengah baya dari mobil itu. Dia kemudian berjalan mendekat ke arah Cornell."Kamu pegawai restoran yang waktu itu ya?" tanya laki-laki itu."A-ah mungkin pak, saya tidak terlalu ingat" jawab Cornell ragu."Saya masih ingat wajah kamu. Ngomong-ngomong kamu mau berangkat sekolah? Dimana sekolahmu?" tanya laki-laki itu.

  • King of Night   Seven

    ~Terkadang, tidak semua yang terlihat kuat di luar juga kuat di dalam. Karena ada yang kelihatan kuat namun sebenarnya rapuh♡"Cornellio King Smart? Sepertinya papa tidak asing dengan nama itu" ucap Bramando sambil berfikir keras."Papa tentu sudah nggak asing lagi dengannya, karena yang Vlo tau dia itu murid pintar di ASR High School. Dan yang membuat dia berbeda, dia itu tuli" jelas Vlo menimpali ucapan Bramando."Dia...tuli?" tanya Sekar tidak percaya."Iya ma. Tapi dia masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan membaca mulutnya. Hebat kan ma?" ucap Vlo yang terlihat membanggakan Cornell."Tunggu, kenapa kamu seperti sudah sangat mengenalnya?" tanya Bramando penasaran."Ish papa, jelas dong Vlo kenal, secara kan dia itu teman satu bangku Vlo" gerutu Vlo."Tapi, kamu bilang tadi dia di bully? Kenapa dia nggak lapor sama pihak sekolah aja? Kenapa baru saat ini ka

  • King of Night   Six

    ~Tidak semua keluh perlu di kesahkan, tidak semua kebahagiaan perlu di bagikan, dan tidak semua perasaan perlu di utarakan♡Setelah pergi dari kantin, Vlo dan Cornell memutuskan untuk kembali ke kelas. Mereka duduk di bangku mereka. Dengan perasaan marah dan kesal, Vlo memukul-mukul meja yang ada di depannya."Queen, apa yang kamu lakukan?" ucap Cornell menghentikan tindakan Vlo yang menurutnya kekanak-kanakan.Vlo pun menghentikan tindakannya. Dia menghadap ke arah Cornell dengan tatapan sendu bercampur kesal."Aku tidak habis fikir dengan mereka, King. Kenapa mereka terus saja menghancurkan ketenangan kita? Apa dengan mengusik kita mereka menjadi senang? Cihh, sia-sia sekali hidup mereka!" kesal Vlo."Tenangkan dirimu, tidak ada gunanya mengurusi mereka. Dengarkan aku, kamu tidak mengenal mereka dengan baik, jadi jangan terus-terusan melawan mereka Queen" ucap Cornell berusaha menghentikan Vlo.

  • King of Night   Five

    ~Aku adalah malam, dan kamu adalah bintang. Tanpamu, aku hanyalah kegelapan yang di benci kebanyakan orang♡Pagi yang cerah kembali hadir menyapa para insan yang masih di berikan kesempatan untuk berbuat kebaikan.Hari ini seperti biasanya, para siswa-siswi ASR High School mulai memasuki gerbang sekolah. Terlihat seorang siswa laki-laki dengan seragam putih abu-abunya memasuki kawasan ASR High School.Dia Cornellio King Smart, laki-laki dengan sejuta kelebihan namun tertutup oleh satu kekurangan. Hanya karena dia tuli, dia kemudian di jauhi oleh semua temannya. Bahkan, dari beribu siswa di ASR High School, hanya ada dua orang siswa yang mampu menerima kekurangannya, siapa lagi kalau bukan Leo dan Vlo.Cornell berjalan menuju kelasnya. Namun, saat melewati lapangan basket, ada bola yang mengenai tubuhnya.Dukkk.Bola itu tepat mengenai tubuhnya. Cornell melihat ke arah lapangan basket berusaha

  • King of Night   Four

    ~Jangan kamu jadikan kekurangan sebagai alasan. Karena dari kekurangan itulah kamu belajar bahwa kelebihan hanya akan membawa pada kebohongan♡Cornell terus berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Dia berjalan di pinggir-pinggir jalanan. Mulutnya terus bergumam seakan sedang bernyanyi.Dia terus melangkahkan kakinya yang panjang dan ramping. Hingga sampailah dia di sebuah rumah kecil yang biasa di sebut kos-kosan.Cornell membuka pintu rumah itu kemudian masuk ke dalamnya. Tak lupa dia menutup kembali pintunya. Dia masuk ke dalam kamar dan mengganti seragamnya dengan pakaian kerja.Yups. Cornell memang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar. Gajinya pun hanya bisa dia gunakan untuk membiayai sekolah dan membayar kos-kosan.Cornell kemudian langsung pergi ke restoran tempat dia bekerja. Jarak restoran dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh. Hanya dengan sepuh menit berjalan, Cornel

  • King of Night   Three

    ~Ketika telinga tak mampu menangkap suara, maka gunakanlah mata untuk menangkap kata♡Vlo menatap Cornell sendu, ada rasa kasihan dalam hatinya. Baru kali ini dia bertemu dengan seorang yang memiliki kekurangan fisik. Namun, Vlo berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum di hadapan Cornell."Lalu, apa masalahnya jika kamu tuli? Aku tidak perduli, yang aku tau kamu adalah temanku" ucap Vlo antusias. Cornell yang melihat Vlo seperti itu menjadi tersenyum."Terimakasih""Untuk apa King?" tanya Vlo bingung. Pasalnya, dia tidak berbuat apapun pada Cornell."Untuk semua. Apa kamu tau, kamu adalah teman keduaku di dunia ini. Hanya kamu dan Leo" jawab Cornell jujur.Deg.Vlo seakan tertampar dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Dia merasa kurang bersyukur selama ini. Dia yang memiliki banyak teman, keluarga yang utuh, bahkan semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan. Namun, ter

  • King of Night   Two

    ~Terkadang, kita harus menerima perbedaan. Karena dengan adanya perbedaan itulah tercipta sebuah persatuan♡‿♡Vlo kemudian pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Saat sampai di kantin, ada yang mengganggu matanya."Kenapa disitu sangat ramai? Sepertinya ada yang tidak beres" batin Vlo.Karena penasaran, Vlo mendekat ke arah kerumunan itu. Dia memaksa untuk masuk ke tengah agar bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.Deg.Betapa terkejutnya dia saat melihat pembullyan yang terjadi di depan matanya. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah, korban pembullyan itu adalah laki-laki aneh yang duduk satu meja dengannya."Nggak usah belagu deh Lo, orang miskin kaya Lo itu pantasnya di kolong jembatan!" bentak Veronico Berliana Smith, atau yang kerap di panggil Vero.Laki-laki itu hanya diam menerima perkataan pedas dari Vero. Dan ada bekas pukulan di wajahny

  • King of Night   One

    ~Terkadang, tidak semua yang kita lihat adalah kebenaran yang sesungguhnya♡ By : Liliss354Matahari yang cerah menjadikan hari ini sebagai hari yang indah. Burung-burung bersiulan saling sahut-sahutan. Terdengar suara paruh baya dari rumah tetangga yang menyuruh anaknya bersiap untuk menjelajah dunia.Terlihat gadis cantik dengan paras yang apik sedang menyusuri jalanan kota Jakarta. Dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, menambah aura kecantikannya.Dia Evlogia Queen Alister, anak dari pengusaha kaya yang terkenal di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak pernah menyombongkan statusnya. Baginya semua orang sama, yang membedakan adalah budi pekertinya.Disinilah dia, sekolah baru yang kini akan menjadi tempat belajarnya. Vlo berjalan menyusuri gedung sekolah. Saat sampai di lapangan basket, dia mendengar teriakan siswa yang

DMCA.com Protection Status