Share

Seven

Author: Liliss354
last update Last Updated: 2021-04-21 13:23:23

~Terkadang, tidak semua yang terlihat kuat di luar juga kuat di dalam. Karena ada yang kelihatan kuat namun sebenarnya rapuh♡

"Cornellio King Smart? Sepertinya papa tidak asing dengan nama itu" ucap Bramando sambil berfikir keras.

"Papa tentu sudah nggak asing lagi dengannya, karena yang Vlo tau dia itu murid pintar di ASR High School. Dan yang membuat dia berbeda, dia itu tuli" jelas Vlo menimpali ucapan Bramando.

"Dia...tuli?" tanya Sekar tidak percaya.

"Iya ma. Tapi dia masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan membaca mulutnya. Hebat kan ma?" ucap Vlo yang terlihat membanggakan Cornell.

"Tunggu, kenapa kamu seperti sudah sangat mengenalnya?" tanya Bramando penasaran.

"Ish papa, jelas dong Vlo kenal, secara kan dia itu teman satu bangku Vlo" gerutu Vlo.

"Tapi, kamu bilang tadi dia di bully? Kenapa dia nggak lapor sama pihak sekolah aja? Kenapa baru saat ini kabarnya sampai ke papa?" tanya Bramando.

"Entahlah pa, Vlo juga nggak tau. Dari yang Vlo dengar, dia memang nggak pernah melawan saat di bully. Tapi mulai sekarang Vlo yang bakal melindungi dia dari dua monster itu" seru Vlo serius.

Bramando dan Sekar seakan kaget dengan tingkah anak tunggal mereka. Pasalnya, Vlo tidak pernah seperduli ini dengan urusan orang lain, terlebih pada seorang laki-laki. Entah apa yang membuatnya sampai berada di titik ini. Ada rasa bangga dari Bramando dan Sekar begitu melihat Vlo sudah lebih dewasa.

"Ya sudah, masalah ini akan papa bicarakan dengan pihak sekolah. Kamu fokus saja dengan sekolahmu" ucap Bramando sekaligus memberi nasihat.

"Oke pa. Kalau gitu Vlo ke kamar dulu" ucap Vlo senang. Dia kemudian pergi ke kamarnya.

Bramando dan Sekar saling menatap satu sama lain. Ada banyak pertanyaan di benak mereka.

"Apa putri kecil kita sudah bertambah dewasa?" tanya Sekar.

"Papa juga merasa begitu. Semoga saja anak kita tidak merasakan kejamnya dunia" balas Bramando.

Di dalam kamar, Vlo terlihat sedang membaringkan tubuhnya sambil mengotak-atik Handphone kesayangannya.

"Kenapa sepi sekali" gumam Vlo kemudian meletakkan handphone miliknya.

"Kira-kira King sedang apa ya?" 

"Apa aku chat dia saja. Tapi, apa tidak mengganggu?"

Sedetik kemudian Vlo tersadar dan mendudukkan tubuhnya. 

"Tunggu, aku kan tidak punya nomornya, bagaimana aku bisa menghubunginya" gumam Vlo yang terlihat seperti orang bodoh.

"Argghh!!"

***

Di tempat lain, terlihat seorang laki-laki sedang duduk di kursi taman yang sepi pengunjung. Laki-laki itu adalah Cornell. Dia menunduk sambil memandangi sebuah foto di tangannya. Di foto itu terlihat seorang anak laki-laki yang sedang bersama wanita setengah baya. Yups, wanita itu adalah ibu Cornell.

Cornell terus menatap lekat foto itu. Dia rindu ibunya. Dia rindu pelukan hangat yang mampu menenangkan hatinya. Dan dia juga rindu dengan suara lembut ibunya.

"Ibu, aku merindukanmu. Jika aku boleh meminta, aku ingin menyusul ibu saja. Sepertinya, dunia ini sangat membenciku. Aku lelah bu, aku lelah berpura-pura baik-baik saja" gumam Cornell sambil memeluk foto itu. 

Air mata turun begitu saja dari matanya tanpa meminta izin dari si pemilik mata. Cornell memang selalu menutupi kesedihannya. Dia tak ingin orang lain tau sisi pilu dalam hidupnya.

"Apa ibu tau? Aku memiliki teman baru. Dia cantik dan juga baik, sama seperti ibu" ucap Cornell lirih.

"Oh iya, aku ingin meminta maaf pada ibu. Sampai detik ini, aku masih belum menemukan siapa ayahku. Rasanya, ayah begitu fana" 

"Aku masih ingat dengan jelas perkataan ibu. Ibu bilang, suatu saat ayah akan mencariku bukan? Tapi, kenapa sampai saat ini ayah belum menemuiku? Apa ayah tidak menyayangiku? Apa aku seburuk itu bu?" ucap Cornell dengan nada lirih dan suara yang bergetar.

_Flashback On_

Di sebuah kos-kosan, terlihat seorang anak laki-laki sedang mewarnai sebuah gambar. Dia beberapa kali melihat ke arah ibunya yang sedang menjahit pakaian. Anak laki-laki itu adalah Cornell saat masih berumur 8 tahun. Dan wanita itu adalah Laras, ibunda Cornell.

"Ibu" panggil Cornell. Laras pun menoleh ke arah Cornell.

"Ada apa sayang?" tanya Laras lembut.

"Kemarin saat di sekolah Rafly menggangguku lagi. Dia mematahkan pensilku dan membuangnya di kotak sampah" ucap Cornell mengadu.

Laras sudah biasa mendengar Cornell bercerita tentang sikap teman-temannya yang tidak baik padanya. Ada rasa sakit ketika Cornell berbicara seperti itu. Tentu saja, ibu mana yang akan tega jika anaknya harus menanggung cacian.

Laras pun mendekat ke arah Cornell. Dia mengelus puncak kepala Cornell sambil tersenyum.

"Cornell, maafkan ibu yang tidak bisa memberimu kebahagiaan. Karena ibu, Cornell selalu di bully di sekolah. Maafkan ibu sayang" ucap Laras sambil menangis.

"Ibu, ini bukan salah ibu. Tidak ada yang bersalah di sini, bukan aku dan bukan ibu" lirih Cornell. Bahkan di usianya yang masih kecil dia sudah mampu bersikap dewasa.

"Ibu tidak perlu mengkhawatirkan aku, aku akan baik-baik saja bu. Karena aku anak ibu" lanjut Cornell yang kemudian memeluk Laras.

"Maafkan ibu sayang. Jika saja ayahmu ada di sini, mungkin ini semua tidak akan terjadi" batin Laras.

"Bu" panggil Cornell sambil melepaskan pelukannya.

"Sebenarnya, siapa ayahku? Dimana ayah sekarang? Kenapa ayah tidak pernah menemuiku?" tanya Cornell berturut-turut.

Deg. Pertanyaan Cornell membuat Laras terkejut. Inilah yang Laras takutkan. Cepat atau lambat Cornell akan bertanya tentang ayahnya.

"Apa ayah tidak menyayangiku bu?" tanya Cornell lagi.

"Sayang, ayah sangat menyayangi Cornell. Hanya saja ayah mungkin sangat sibuk sampai tidak bisa menemui Cornell dan ibu. Tapi, suatu saat pasti ayah akan mencari Cornell, karena Cornell adalah anak ayah" jawab Laras.

"Benarkah? Apa saat ini ayah sedang mencariku? Kalau begitu aku akan menunggu ayah menemukanku" seru Cornell senang. Laras hanya mengangguk.

"Maafkan ibu, Cornell"

_Flashback Off_

Tiba-tiba, ada yang menepuk pelan pundak Cornell. Sontak Cornell langsung menoleh. Ternyata, yang menepuk pundaknya adalah seorang gadis cantik berambut pendek.

"Boleh duduk di sini?" ucap gadis itu meminta izin. Cornell hanya mengangguk mengiyakan. Gadis itu pun duduk tepat di sebelah Cornell.

"Sedang ada masalah?" tanya gadis itu tiba-tiba. 

"Tidak" jawab Cornell.

"Lalu, kenapa tadi menangis?" tanya gadis itu lagi. 

"Teringat seseorang" jawab Cornell yang tak berniat menceritakan.

"Pasti ibumu kan? Aku mendengar semua ucapanmu tadi" seru gadis itu.

"Kamu mengikutiku?" tanya Cornell.

"Tidak. Aku memang sudah dari tadi di sini, bahkan sebelum kamu datang" jawab gadis itu.

"Ikhlaskan apapun yang sudah terjadi. Tuhan lebih tau yang terbaik untukmu. Dan jangan pernah berfikir untuk menyusul ibumu. Karena ibumu tidak akan menyukai itu. Bukankah semua yang pergi akan di ganti dengan yang lebih baik?" ucap gadis itu panjang lebar.

Cornell terdiam sejenak begitu mengetahui ucapan gadis itu. Gadis itu seakan tau apa yang terjadi pada Cornell. 

"Kenapa kamu berkata seperti itu?" tanya Cornell.

"Karena aku pernah menyesal saat ingin mencobanya" jawab gadis itu sambil tersenyum.

Gadis itu kemudian berdiri dari duduknya. Dia berniat pergi dari situ. Tetapi sebelum pergi, dia seperti mengatakan sesuatu pada Cornell.

"Aku bulan, milik malam" 

                           Part 7 selesai:)

                Tinggalkan jejak kakak♡‿♡

Related chapters

  • King of Night   Eight

    ~Menjadi orang tuli itu ada baiknya. Kamu tidak perlu mendengar apa yang seharusnya tidak kamu dengar♡Pagi ini, sama seperti biasanya, Cornell berjalan kaki untuk menuju ke sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.30. Cornell memang terbiasa berangkat pagi, karena dia bukan tipe siswa yang suka terlambat.Saat sedang berjalan, Cornell merasa ada yang mengikuti langkahnya. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak cemas. Tiba-tiba, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Cornell pun menghentikan langkahnya.Keluarlah seorang laki-laki setengah baya dari mobil itu. Dia kemudian berjalan mendekat ke arah Cornell."Kamu pegawai restoran yang waktu itu ya?" tanya laki-laki itu."A-ah mungkin pak, saya tidak terlalu ingat" jawab Cornell ragu."Saya masih ingat wajah kamu. Ngomong-ngomong kamu mau berangkat sekolah? Dimana sekolahmu?" tanya laki-laki itu.

    Last Updated : 2021-04-24
  • King of Night   Nine

    ~Tidak selamanya kehidupan berjalan dengan kebahagiaan. Ada kalanya kita harus merasa susah, agar kita tau arti kehidupan yang sebenarnya. Karena hidup bukan hanya tentang bahagia, tetapi juga luka♡Cornell tidak percaya dengan apa yang Devan katakan. Baginya, sulit untuk mempercayai Devan sebagai ayahnya. Terlebih karena Devan adalah ayah dari Vero, temannya yang selalu membully nya."Nak, bapak tidak sedang bercanda. Bapak bisa menjelaskan semuanya agar kamu percaya" ucap Devan."Jika memang bapak adalah ayah saya, kenapa bapak baru datang sekarang? Apakah untuk menemukan saya butuh waktu 18 tahun lamanya? Kemana saja bapak selama ini?" tanya Cornell dengan nada sendu."Bapak akan jelaskan semuanya, tapi tidak di sini"Devan kemudian membawa Cornell ke taman di sekolah itu. Mereka berdua duduk di salah satu kursi panjang yang ada di situ."Sekarang, apa bapak bisa menjelaskan semu

    Last Updated : 2021-05-19
  • King of Night   One

    ~Terkadang, tidak semua yang kita lihat adalah kebenaran yang sesungguhnya♡ By : Liliss354Matahari yang cerah menjadikan hari ini sebagai hari yang indah. Burung-burung bersiulan saling sahut-sahutan. Terdengar suara paruh baya dari rumah tetangga yang menyuruh anaknya bersiap untuk menjelajah dunia.Terlihat gadis cantik dengan paras yang apik sedang menyusuri jalanan kota Jakarta. Dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, menambah aura kecantikannya.Dia Evlogia Queen Alister, anak dari pengusaha kaya yang terkenal di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak pernah menyombongkan statusnya. Baginya semua orang sama, yang membedakan adalah budi pekertinya.Disinilah dia, sekolah baru yang kini akan menjadi tempat belajarnya. Vlo berjalan menyusuri gedung sekolah. Saat sampai di lapangan basket, dia mendengar teriakan siswa yang

    Last Updated : 2021-04-13
  • King of Night   Two

    ~Terkadang, kita harus menerima perbedaan. Karena dengan adanya perbedaan itulah tercipta sebuah persatuan♡‿♡Vlo kemudian pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Saat sampai di kantin, ada yang mengganggu matanya."Kenapa disitu sangat ramai? Sepertinya ada yang tidak beres" batin Vlo.Karena penasaran, Vlo mendekat ke arah kerumunan itu. Dia memaksa untuk masuk ke tengah agar bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.Deg.Betapa terkejutnya dia saat melihat pembullyan yang terjadi di depan matanya. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah, korban pembullyan itu adalah laki-laki aneh yang duduk satu meja dengannya."Nggak usah belagu deh Lo, orang miskin kaya Lo itu pantasnya di kolong jembatan!" bentak Veronico Berliana Smith, atau yang kerap di panggil Vero.Laki-laki itu hanya diam menerima perkataan pedas dari Vero. Dan ada bekas pukulan di wajahny

    Last Updated : 2021-04-13
  • King of Night   Three

    ~Ketika telinga tak mampu menangkap suara, maka gunakanlah mata untuk menangkap kata♡Vlo menatap Cornell sendu, ada rasa kasihan dalam hatinya. Baru kali ini dia bertemu dengan seorang yang memiliki kekurangan fisik. Namun, Vlo berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum di hadapan Cornell."Lalu, apa masalahnya jika kamu tuli? Aku tidak perduli, yang aku tau kamu adalah temanku" ucap Vlo antusias. Cornell yang melihat Vlo seperti itu menjadi tersenyum."Terimakasih""Untuk apa King?" tanya Vlo bingung. Pasalnya, dia tidak berbuat apapun pada Cornell."Untuk semua. Apa kamu tau, kamu adalah teman keduaku di dunia ini. Hanya kamu dan Leo" jawab Cornell jujur.Deg.Vlo seakan tertampar dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Dia merasa kurang bersyukur selama ini. Dia yang memiliki banyak teman, keluarga yang utuh, bahkan semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan. Namun, ter

    Last Updated : 2021-04-18
  • King of Night   Four

    ~Jangan kamu jadikan kekurangan sebagai alasan. Karena dari kekurangan itulah kamu belajar bahwa kelebihan hanya akan membawa pada kebohongan♡Cornell terus berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Dia berjalan di pinggir-pinggir jalanan. Mulutnya terus bergumam seakan sedang bernyanyi.Dia terus melangkahkan kakinya yang panjang dan ramping. Hingga sampailah dia di sebuah rumah kecil yang biasa di sebut kos-kosan.Cornell membuka pintu rumah itu kemudian masuk ke dalamnya. Tak lupa dia menutup kembali pintunya. Dia masuk ke dalam kamar dan mengganti seragamnya dengan pakaian kerja.Yups. Cornell memang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar. Gajinya pun hanya bisa dia gunakan untuk membiayai sekolah dan membayar kos-kosan.Cornell kemudian langsung pergi ke restoran tempat dia bekerja. Jarak restoran dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh. Hanya dengan sepuh menit berjalan, Cornel

    Last Updated : 2021-04-18
  • King of Night   Five

    ~Aku adalah malam, dan kamu adalah bintang. Tanpamu, aku hanyalah kegelapan yang di benci kebanyakan orang♡Pagi yang cerah kembali hadir menyapa para insan yang masih di berikan kesempatan untuk berbuat kebaikan.Hari ini seperti biasanya, para siswa-siswi ASR High School mulai memasuki gerbang sekolah. Terlihat seorang siswa laki-laki dengan seragam putih abu-abunya memasuki kawasan ASR High School.Dia Cornellio King Smart, laki-laki dengan sejuta kelebihan namun tertutup oleh satu kekurangan. Hanya karena dia tuli, dia kemudian di jauhi oleh semua temannya. Bahkan, dari beribu siswa di ASR High School, hanya ada dua orang siswa yang mampu menerima kekurangannya, siapa lagi kalau bukan Leo dan Vlo.Cornell berjalan menuju kelasnya. Namun, saat melewati lapangan basket, ada bola yang mengenai tubuhnya.Dukkk.Bola itu tepat mengenai tubuhnya. Cornell melihat ke arah lapangan basket berusaha

    Last Updated : 2021-04-18
  • King of Night   Six

    ~Tidak semua keluh perlu di kesahkan, tidak semua kebahagiaan perlu di bagikan, dan tidak semua perasaan perlu di utarakan♡Setelah pergi dari kantin, Vlo dan Cornell memutuskan untuk kembali ke kelas. Mereka duduk di bangku mereka. Dengan perasaan marah dan kesal, Vlo memukul-mukul meja yang ada di depannya."Queen, apa yang kamu lakukan?" ucap Cornell menghentikan tindakan Vlo yang menurutnya kekanak-kanakan.Vlo pun menghentikan tindakannya. Dia menghadap ke arah Cornell dengan tatapan sendu bercampur kesal."Aku tidak habis fikir dengan mereka, King. Kenapa mereka terus saja menghancurkan ketenangan kita? Apa dengan mengusik kita mereka menjadi senang? Cihh, sia-sia sekali hidup mereka!" kesal Vlo."Tenangkan dirimu, tidak ada gunanya mengurusi mereka. Dengarkan aku, kamu tidak mengenal mereka dengan baik, jadi jangan terus-terusan melawan mereka Queen" ucap Cornell berusaha menghentikan Vlo.

    Last Updated : 2021-04-18

Latest chapter

  • King of Night   Nine

    ~Tidak selamanya kehidupan berjalan dengan kebahagiaan. Ada kalanya kita harus merasa susah, agar kita tau arti kehidupan yang sebenarnya. Karena hidup bukan hanya tentang bahagia, tetapi juga luka♡Cornell tidak percaya dengan apa yang Devan katakan. Baginya, sulit untuk mempercayai Devan sebagai ayahnya. Terlebih karena Devan adalah ayah dari Vero, temannya yang selalu membully nya."Nak, bapak tidak sedang bercanda. Bapak bisa menjelaskan semuanya agar kamu percaya" ucap Devan."Jika memang bapak adalah ayah saya, kenapa bapak baru datang sekarang? Apakah untuk menemukan saya butuh waktu 18 tahun lamanya? Kemana saja bapak selama ini?" tanya Cornell dengan nada sendu."Bapak akan jelaskan semuanya, tapi tidak di sini"Devan kemudian membawa Cornell ke taman di sekolah itu. Mereka berdua duduk di salah satu kursi panjang yang ada di situ."Sekarang, apa bapak bisa menjelaskan semu

  • King of Night   Eight

    ~Menjadi orang tuli itu ada baiknya. Kamu tidak perlu mendengar apa yang seharusnya tidak kamu dengar♡Pagi ini, sama seperti biasanya, Cornell berjalan kaki untuk menuju ke sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.30. Cornell memang terbiasa berangkat pagi, karena dia bukan tipe siswa yang suka terlambat.Saat sedang berjalan, Cornell merasa ada yang mengikuti langkahnya. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak cemas. Tiba-tiba, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Cornell pun menghentikan langkahnya.Keluarlah seorang laki-laki setengah baya dari mobil itu. Dia kemudian berjalan mendekat ke arah Cornell."Kamu pegawai restoran yang waktu itu ya?" tanya laki-laki itu."A-ah mungkin pak, saya tidak terlalu ingat" jawab Cornell ragu."Saya masih ingat wajah kamu. Ngomong-ngomong kamu mau berangkat sekolah? Dimana sekolahmu?" tanya laki-laki itu.

  • King of Night   Seven

    ~Terkadang, tidak semua yang terlihat kuat di luar juga kuat di dalam. Karena ada yang kelihatan kuat namun sebenarnya rapuh♡"Cornellio King Smart? Sepertinya papa tidak asing dengan nama itu" ucap Bramando sambil berfikir keras."Papa tentu sudah nggak asing lagi dengannya, karena yang Vlo tau dia itu murid pintar di ASR High School. Dan yang membuat dia berbeda, dia itu tuli" jelas Vlo menimpali ucapan Bramando."Dia...tuli?" tanya Sekar tidak percaya."Iya ma. Tapi dia masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan membaca mulutnya. Hebat kan ma?" ucap Vlo yang terlihat membanggakan Cornell."Tunggu, kenapa kamu seperti sudah sangat mengenalnya?" tanya Bramando penasaran."Ish papa, jelas dong Vlo kenal, secara kan dia itu teman satu bangku Vlo" gerutu Vlo."Tapi, kamu bilang tadi dia di bully? Kenapa dia nggak lapor sama pihak sekolah aja? Kenapa baru saat ini ka

  • King of Night   Six

    ~Tidak semua keluh perlu di kesahkan, tidak semua kebahagiaan perlu di bagikan, dan tidak semua perasaan perlu di utarakan♡Setelah pergi dari kantin, Vlo dan Cornell memutuskan untuk kembali ke kelas. Mereka duduk di bangku mereka. Dengan perasaan marah dan kesal, Vlo memukul-mukul meja yang ada di depannya."Queen, apa yang kamu lakukan?" ucap Cornell menghentikan tindakan Vlo yang menurutnya kekanak-kanakan.Vlo pun menghentikan tindakannya. Dia menghadap ke arah Cornell dengan tatapan sendu bercampur kesal."Aku tidak habis fikir dengan mereka, King. Kenapa mereka terus saja menghancurkan ketenangan kita? Apa dengan mengusik kita mereka menjadi senang? Cihh, sia-sia sekali hidup mereka!" kesal Vlo."Tenangkan dirimu, tidak ada gunanya mengurusi mereka. Dengarkan aku, kamu tidak mengenal mereka dengan baik, jadi jangan terus-terusan melawan mereka Queen" ucap Cornell berusaha menghentikan Vlo.

  • King of Night   Five

    ~Aku adalah malam, dan kamu adalah bintang. Tanpamu, aku hanyalah kegelapan yang di benci kebanyakan orang♡Pagi yang cerah kembali hadir menyapa para insan yang masih di berikan kesempatan untuk berbuat kebaikan.Hari ini seperti biasanya, para siswa-siswi ASR High School mulai memasuki gerbang sekolah. Terlihat seorang siswa laki-laki dengan seragam putih abu-abunya memasuki kawasan ASR High School.Dia Cornellio King Smart, laki-laki dengan sejuta kelebihan namun tertutup oleh satu kekurangan. Hanya karena dia tuli, dia kemudian di jauhi oleh semua temannya. Bahkan, dari beribu siswa di ASR High School, hanya ada dua orang siswa yang mampu menerima kekurangannya, siapa lagi kalau bukan Leo dan Vlo.Cornell berjalan menuju kelasnya. Namun, saat melewati lapangan basket, ada bola yang mengenai tubuhnya.Dukkk.Bola itu tepat mengenai tubuhnya. Cornell melihat ke arah lapangan basket berusaha

  • King of Night   Four

    ~Jangan kamu jadikan kekurangan sebagai alasan. Karena dari kekurangan itulah kamu belajar bahwa kelebihan hanya akan membawa pada kebohongan♡Cornell terus berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Dia berjalan di pinggir-pinggir jalanan. Mulutnya terus bergumam seakan sedang bernyanyi.Dia terus melangkahkan kakinya yang panjang dan ramping. Hingga sampailah dia di sebuah rumah kecil yang biasa di sebut kos-kosan.Cornell membuka pintu rumah itu kemudian masuk ke dalamnya. Tak lupa dia menutup kembali pintunya. Dia masuk ke dalam kamar dan mengganti seragamnya dengan pakaian kerja.Yups. Cornell memang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar. Gajinya pun hanya bisa dia gunakan untuk membiayai sekolah dan membayar kos-kosan.Cornell kemudian langsung pergi ke restoran tempat dia bekerja. Jarak restoran dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh. Hanya dengan sepuh menit berjalan, Cornel

  • King of Night   Three

    ~Ketika telinga tak mampu menangkap suara, maka gunakanlah mata untuk menangkap kata♡Vlo menatap Cornell sendu, ada rasa kasihan dalam hatinya. Baru kali ini dia bertemu dengan seorang yang memiliki kekurangan fisik. Namun, Vlo berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum di hadapan Cornell."Lalu, apa masalahnya jika kamu tuli? Aku tidak perduli, yang aku tau kamu adalah temanku" ucap Vlo antusias. Cornell yang melihat Vlo seperti itu menjadi tersenyum."Terimakasih""Untuk apa King?" tanya Vlo bingung. Pasalnya, dia tidak berbuat apapun pada Cornell."Untuk semua. Apa kamu tau, kamu adalah teman keduaku di dunia ini. Hanya kamu dan Leo" jawab Cornell jujur.Deg.Vlo seakan tertampar dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Dia merasa kurang bersyukur selama ini. Dia yang memiliki banyak teman, keluarga yang utuh, bahkan semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan. Namun, ter

  • King of Night   Two

    ~Terkadang, kita harus menerima perbedaan. Karena dengan adanya perbedaan itulah tercipta sebuah persatuan♡‿♡Vlo kemudian pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Saat sampai di kantin, ada yang mengganggu matanya."Kenapa disitu sangat ramai? Sepertinya ada yang tidak beres" batin Vlo.Karena penasaran, Vlo mendekat ke arah kerumunan itu. Dia memaksa untuk masuk ke tengah agar bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.Deg.Betapa terkejutnya dia saat melihat pembullyan yang terjadi di depan matanya. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah, korban pembullyan itu adalah laki-laki aneh yang duduk satu meja dengannya."Nggak usah belagu deh Lo, orang miskin kaya Lo itu pantasnya di kolong jembatan!" bentak Veronico Berliana Smith, atau yang kerap di panggil Vero.Laki-laki itu hanya diam menerima perkataan pedas dari Vero. Dan ada bekas pukulan di wajahny

  • King of Night   One

    ~Terkadang, tidak semua yang kita lihat adalah kebenaran yang sesungguhnya♡ By : Liliss354Matahari yang cerah menjadikan hari ini sebagai hari yang indah. Burung-burung bersiulan saling sahut-sahutan. Terdengar suara paruh baya dari rumah tetangga yang menyuruh anaknya bersiap untuk menjelajah dunia.Terlihat gadis cantik dengan paras yang apik sedang menyusuri jalanan kota Jakarta. Dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, menambah aura kecantikannya.Dia Evlogia Queen Alister, anak dari pengusaha kaya yang terkenal di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak pernah menyombongkan statusnya. Baginya semua orang sama, yang membedakan adalah budi pekertinya.Disinilah dia, sekolah baru yang kini akan menjadi tempat belajarnya. Vlo berjalan menyusuri gedung sekolah. Saat sampai di lapangan basket, dia mendengar teriakan siswa yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status