Share

Two

Author: Liliss354
last update Last Updated: 2021-04-13 23:15:20

~Terkadang, kita harus menerima perbedaan. Karena dengan adanya perbedaan itulah tercipta sebuah persatuan♡‿♡

Vlo kemudian pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Saat sampai di kantin, ada yang mengganggu matanya.

"Kenapa disitu sangat ramai? Sepertinya ada yang tidak beres" batin Vlo.

Karena penasaran, Vlo mendekat ke arah kerumunan itu. Dia memaksa untuk masuk ke tengah agar bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.

Deg.

Betapa terkejutnya dia saat melihat pembullyan yang terjadi di depan matanya. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah, korban pembullyan itu adalah laki-laki aneh yang duduk satu meja dengannya.

"Nggak usah belagu deh Lo, orang miskin kaya Lo itu pantasnya di kolong jembatan!" bentak Veronico Berliana Smith, atau yang kerap di panggil Vero.

Laki-laki itu hanya diam menerima perkataan pedas dari Vero. Dan ada bekas pukulan di wajahnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" fikir Vlo dalam hati.

"Heh jangan diam aja Lo!" timpal Geovano Bio Greyson, atau yang kerap di panggil Vano.

"Dasar sampah!" teriak Vano tepat di samping telinga laki-laki itu.

Karena sudah tidak tahan dengan situasi ini, Vlo kemudian maju ke depan dan berdiri di depan dua siswa brengsek tadi, yang tidak lain adalah Vano dan Vero. Seketika keadaan menjadi semakin ricuh.

"Apa yang kalian lakukan? Apa kalian tidak mempunyai hati sampai-sampai tega menyakiti laki-laki tidak bersalah seperti dia?" ucap Vlo tegas.

"Dan kamu, apa kamu tidak berfikir apa yang akan terjadi pada telinganya ketika kamu berteriak tepat di sampingnya?" tanya Vlo pada Vano dengan nada tinggi.

"Santai nona manis, tidak akan terjadi apa-apa pada telinganya. Kamu ingin tau kenapa?" tanya Vano sambil mendekat ke arah Vlo.

Kemudian, Vano mendekatkan mulutnya ke telinga Vlo dan membisikkan sesuatu.

Deg. Jantung Vlo seakan berhenti berdetak begitu mendengar bisikan dari Vano.

"Tidak mungkin" gumam Vlo.

"Semuanya bubar! Biarkan sampah itu menderita!" ucap Vero sambil berteriak.

Seketika, kantin yang tadinya ramai menjadi sepi.

Vlo teringat akan satu hal, laki-laki itu. Dia masih setia berdiri di situ. Dengan muka datar dan tatapan kosong.

"Kamu baik-baik saja?" tanya orang yang mengajaknya tadi.

Laki-laki itu hanya mengangguk kemudian berkata.

"Aku ingin sendiri" ucap laki-laki itu kemudian pergi menjauh.

Orang tadi masih tetap berdiri sambil melihat laki-laki itu pergi. Karena penasaran da, Vlo memberanikan diri untuk mengajak orang itu bicara.

"Perkenalkan, namaku Evlogia Queen Alister, kamu bisa memanggilku Vlo. Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" ucap Vlo ramah.

"Apa yang ingin kamu tanyakan?" respon orang itu.

"Sebenarnya, siapa laki-laki tadi? Kenapa ketika di bully dia tidak melawan sedikitpun? Dan, apakah kamu temannya?" tanya Vlo menyelidik.

"Aku akan menjawab semua pertanyaanmu. Tapi, kita duduk di bangku itu saja agar lebih nyaman" ucap orang itu yang di angguki oleh Vlo.

Mereka kemudian berjalan menuju bangku panjang di dekat situ.

"Sebelumnya perkenalkan, namaku Leonard Geo Bird, kamu bisa memanggilku Leo" ucap Leo memperkenalkan diri. Vlo terus menyimak apa yang di katakan oleh Leo.

"Laki-laki tadi adalah temanku. Dia adalah laki-laki terhebat yang pernah aku lihat. Sayangnya, hidupnya tidak mulus seperti orang lain. Mungkin kamu bertanya-tanya kenapa dia tidak melawan saat siswa tadi membully nya. Kamu ingin tau alasannya?" tanya Leo. Vlo pun mengangguk.

"Karena baginya, itu adalah makanan yang tidak pernah terlewatkan setiap harinya. Dia sudah terbiasa mendapatkan perlakuan buruk itu, dan bodohnya, dia tidak ingin aku membantunya. Saat aku ingin membantunya, dia selalu berkata "Aku baik-baik saja". Itulah kenapa dia hanya diam saja saat orang lain menyakiti dirinya" jelas Leo panjang lebar.

Vlo seakan tidak percaya dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Ada satu hal yang sangat ingin dia tanyakan. Namun, saat ingin bertanya, Leo sudah terlebih dahulu bicara.

"Bukankah kamu adalah teman sebangkunya?" tanya Leo yang membuyarkan lamunan Vlo.

"E-eh iya, aku memang teman sebangkunya. Tapi, aku anak baru disini, jadi belum terlalu mengenalnya" jelas Vlo. Leo hanya mengangguk mengiyakan.

"Terimakasih sudah menjelaskan semuanya padaku. Semoga kita bisa berteman baik" ucap Vlo sambil tersenyum manis.

"Sama-sama. Tadi itu hanya sedikit tentangnya, selebihnya bisa kamu tanyakan sendiri padanya. Dan aku harap, kamu bisa menjadi teman yang baik untuknya" ucap Leo yang mendapat anggukan dari Vlo.

Kring Kring Kring.

Bel masuk kelas kembali berbunyi. Para siswa berhamburan masuk ke dalam kelas, begitu juga dengan Vlo. Kini, dia sudah ada di bangkunya bersama dengan laki-laki yang misterius baginya.

"Hari ini freeclass, para guru sedang mengadakan rapat. Tidak ada yang boleh pulang sebelum ada bel" ucap Farhan, si ketua kelas yang tegas dan bijaksana.

Mendengar ucapan Farhan, para siswa pun borsorak riang. Ada yang tetap belajar, ada yang mengobrol, ada juga yang berlarian layaknya anak kecil.

Vlo bingung harus apa sekarang. Kemudian, dia berniat untuk mengajak laki-laki itu bicara. Perlahan, Vlo mengarahkan tangannya ke pundak laki-laki itu, berniat untuk memanggilnya. Dia hanya menirukan saat Leo memanggil laki-laki itu tadi pagi.

Merasa ada yang menyentuh pundaknya, laki-laki itu pun menoleh ke arah Vlo.

"Apa kamu memanggilku?" tanyanya.

"Iya"

Laki-laki itu masih tetap diam menunggu Vlo berbicara. Karena mengerti dengan keadaan, Vlo pun melanjutkan bicaranya.

"Namaku Evlogia Queen Alister, salam kenal" ucap Vlo ramah.

Laki-laki itu terdiam sejenak, berusaha memahami apa yang sedang terjadi. Tapi, tak lama kemudian dia pun membuka suara.

"Namaku Cornellio King Smart, kamu boleh memanggilku dengan sebutan apapun" balas laki-laki itu yang ternyata bernama Cornell.

"Kalau begitu, aku akan memanggilmu King, dan kamu harus memanggilku Queen. Bagus bukan? Raja dan ratu" ucap Vlo dengan senyum manisnya.

Cornell tersentuh dengan apa yang Vlo katakan. Namun, dia hanya diam sambil menatap Vlo dalam-dalam. Cornell mengira bahwa Vlo akan sama seperti siswa lainnya.

"Apa kamu tidak malu berteman denganku?" tanya Cornell sambil menatap Vlo sendu.

"Untuk apa aku harus malu? Aku tau kalau kamu adalah laki-laki yang baik" jawab Vlo jujur. 

Vlo memang tidak mempermasalahkan apapun jika berteman, karena berteman itu tidak memandang fisik maupun status sosial.

"Aku tuli" 

                        Part 2 selesai:)

                Tinggalkan jejak kakak♡

Related chapters

  • King of Night   Three

    ~Ketika telinga tak mampu menangkap suara, maka gunakanlah mata untuk menangkap kata♡Vlo menatap Cornell sendu, ada rasa kasihan dalam hatinya. Baru kali ini dia bertemu dengan seorang yang memiliki kekurangan fisik. Namun, Vlo berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum di hadapan Cornell."Lalu, apa masalahnya jika kamu tuli? Aku tidak perduli, yang aku tau kamu adalah temanku" ucap Vlo antusias. Cornell yang melihat Vlo seperti itu menjadi tersenyum."Terimakasih""Untuk apa King?" tanya Vlo bingung. Pasalnya, dia tidak berbuat apapun pada Cornell."Untuk semua. Apa kamu tau, kamu adalah teman keduaku di dunia ini. Hanya kamu dan Leo" jawab Cornell jujur.Deg.Vlo seakan tertampar dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Dia merasa kurang bersyukur selama ini. Dia yang memiliki banyak teman, keluarga yang utuh, bahkan semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan. Namun, ter

    Last Updated : 2021-04-18
  • King of Night   Four

    ~Jangan kamu jadikan kekurangan sebagai alasan. Karena dari kekurangan itulah kamu belajar bahwa kelebihan hanya akan membawa pada kebohongan♡Cornell terus berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Dia berjalan di pinggir-pinggir jalanan. Mulutnya terus bergumam seakan sedang bernyanyi.Dia terus melangkahkan kakinya yang panjang dan ramping. Hingga sampailah dia di sebuah rumah kecil yang biasa di sebut kos-kosan.Cornell membuka pintu rumah itu kemudian masuk ke dalamnya. Tak lupa dia menutup kembali pintunya. Dia masuk ke dalam kamar dan mengganti seragamnya dengan pakaian kerja.Yups. Cornell memang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar. Gajinya pun hanya bisa dia gunakan untuk membiayai sekolah dan membayar kos-kosan.Cornell kemudian langsung pergi ke restoran tempat dia bekerja. Jarak restoran dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh. Hanya dengan sepuh menit berjalan, Cornel

    Last Updated : 2021-04-18
  • King of Night   Five

    ~Aku adalah malam, dan kamu adalah bintang. Tanpamu, aku hanyalah kegelapan yang di benci kebanyakan orang♡Pagi yang cerah kembali hadir menyapa para insan yang masih di berikan kesempatan untuk berbuat kebaikan.Hari ini seperti biasanya, para siswa-siswi ASR High School mulai memasuki gerbang sekolah. Terlihat seorang siswa laki-laki dengan seragam putih abu-abunya memasuki kawasan ASR High School.Dia Cornellio King Smart, laki-laki dengan sejuta kelebihan namun tertutup oleh satu kekurangan. Hanya karena dia tuli, dia kemudian di jauhi oleh semua temannya. Bahkan, dari beribu siswa di ASR High School, hanya ada dua orang siswa yang mampu menerima kekurangannya, siapa lagi kalau bukan Leo dan Vlo.Cornell berjalan menuju kelasnya. Namun, saat melewati lapangan basket, ada bola yang mengenai tubuhnya.Dukkk.Bola itu tepat mengenai tubuhnya. Cornell melihat ke arah lapangan basket berusaha

    Last Updated : 2021-04-18
  • King of Night   Six

    ~Tidak semua keluh perlu di kesahkan, tidak semua kebahagiaan perlu di bagikan, dan tidak semua perasaan perlu di utarakan♡Setelah pergi dari kantin, Vlo dan Cornell memutuskan untuk kembali ke kelas. Mereka duduk di bangku mereka. Dengan perasaan marah dan kesal, Vlo memukul-mukul meja yang ada di depannya."Queen, apa yang kamu lakukan?" ucap Cornell menghentikan tindakan Vlo yang menurutnya kekanak-kanakan.Vlo pun menghentikan tindakannya. Dia menghadap ke arah Cornell dengan tatapan sendu bercampur kesal."Aku tidak habis fikir dengan mereka, King. Kenapa mereka terus saja menghancurkan ketenangan kita? Apa dengan mengusik kita mereka menjadi senang? Cihh, sia-sia sekali hidup mereka!" kesal Vlo."Tenangkan dirimu, tidak ada gunanya mengurusi mereka. Dengarkan aku, kamu tidak mengenal mereka dengan baik, jadi jangan terus-terusan melawan mereka Queen" ucap Cornell berusaha menghentikan Vlo.

    Last Updated : 2021-04-18
  • King of Night   Seven

    ~Terkadang, tidak semua yang terlihat kuat di luar juga kuat di dalam. Karena ada yang kelihatan kuat namun sebenarnya rapuh♡"Cornellio King Smart? Sepertinya papa tidak asing dengan nama itu" ucap Bramando sambil berfikir keras."Papa tentu sudah nggak asing lagi dengannya, karena yang Vlo tau dia itu murid pintar di ASR High School. Dan yang membuat dia berbeda, dia itu tuli" jelas Vlo menimpali ucapan Bramando."Dia...tuli?" tanya Sekar tidak percaya."Iya ma. Tapi dia masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan membaca mulutnya. Hebat kan ma?" ucap Vlo yang terlihat membanggakan Cornell."Tunggu, kenapa kamu seperti sudah sangat mengenalnya?" tanya Bramando penasaran."Ish papa, jelas dong Vlo kenal, secara kan dia itu teman satu bangku Vlo" gerutu Vlo."Tapi, kamu bilang tadi dia di bully? Kenapa dia nggak lapor sama pihak sekolah aja? Kenapa baru saat ini ka

    Last Updated : 2021-04-21
  • King of Night   Eight

    ~Menjadi orang tuli itu ada baiknya. Kamu tidak perlu mendengar apa yang seharusnya tidak kamu dengar♡Pagi ini, sama seperti biasanya, Cornell berjalan kaki untuk menuju ke sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.30. Cornell memang terbiasa berangkat pagi, karena dia bukan tipe siswa yang suka terlambat.Saat sedang berjalan, Cornell merasa ada yang mengikuti langkahnya. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak cemas. Tiba-tiba, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Cornell pun menghentikan langkahnya.Keluarlah seorang laki-laki setengah baya dari mobil itu. Dia kemudian berjalan mendekat ke arah Cornell."Kamu pegawai restoran yang waktu itu ya?" tanya laki-laki itu."A-ah mungkin pak, saya tidak terlalu ingat" jawab Cornell ragu."Saya masih ingat wajah kamu. Ngomong-ngomong kamu mau berangkat sekolah? Dimana sekolahmu?" tanya laki-laki itu.

    Last Updated : 2021-04-24
  • King of Night   Nine

    ~Tidak selamanya kehidupan berjalan dengan kebahagiaan. Ada kalanya kita harus merasa susah, agar kita tau arti kehidupan yang sebenarnya. Karena hidup bukan hanya tentang bahagia, tetapi juga luka♡Cornell tidak percaya dengan apa yang Devan katakan. Baginya, sulit untuk mempercayai Devan sebagai ayahnya. Terlebih karena Devan adalah ayah dari Vero, temannya yang selalu membully nya."Nak, bapak tidak sedang bercanda. Bapak bisa menjelaskan semuanya agar kamu percaya" ucap Devan."Jika memang bapak adalah ayah saya, kenapa bapak baru datang sekarang? Apakah untuk menemukan saya butuh waktu 18 tahun lamanya? Kemana saja bapak selama ini?" tanya Cornell dengan nada sendu."Bapak akan jelaskan semuanya, tapi tidak di sini"Devan kemudian membawa Cornell ke taman di sekolah itu. Mereka berdua duduk di salah satu kursi panjang yang ada di situ."Sekarang, apa bapak bisa menjelaskan semu

    Last Updated : 2021-05-19
  • King of Night   One

    ~Terkadang, tidak semua yang kita lihat adalah kebenaran yang sesungguhnya♡ By : Liliss354Matahari yang cerah menjadikan hari ini sebagai hari yang indah. Burung-burung bersiulan saling sahut-sahutan. Terdengar suara paruh baya dari rumah tetangga yang menyuruh anaknya bersiap untuk menjelajah dunia.Terlihat gadis cantik dengan paras yang apik sedang menyusuri jalanan kota Jakarta. Dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, menambah aura kecantikannya.Dia Evlogia Queen Alister, anak dari pengusaha kaya yang terkenal di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak pernah menyombongkan statusnya. Baginya semua orang sama, yang membedakan adalah budi pekertinya.Disinilah dia, sekolah baru yang kini akan menjadi tempat belajarnya. Vlo berjalan menyusuri gedung sekolah. Saat sampai di lapangan basket, dia mendengar teriakan siswa yang

    Last Updated : 2021-04-13

Latest chapter

  • King of Night   Nine

    ~Tidak selamanya kehidupan berjalan dengan kebahagiaan. Ada kalanya kita harus merasa susah, agar kita tau arti kehidupan yang sebenarnya. Karena hidup bukan hanya tentang bahagia, tetapi juga luka♡Cornell tidak percaya dengan apa yang Devan katakan. Baginya, sulit untuk mempercayai Devan sebagai ayahnya. Terlebih karena Devan adalah ayah dari Vero, temannya yang selalu membully nya."Nak, bapak tidak sedang bercanda. Bapak bisa menjelaskan semuanya agar kamu percaya" ucap Devan."Jika memang bapak adalah ayah saya, kenapa bapak baru datang sekarang? Apakah untuk menemukan saya butuh waktu 18 tahun lamanya? Kemana saja bapak selama ini?" tanya Cornell dengan nada sendu."Bapak akan jelaskan semuanya, tapi tidak di sini"Devan kemudian membawa Cornell ke taman di sekolah itu. Mereka berdua duduk di salah satu kursi panjang yang ada di situ."Sekarang, apa bapak bisa menjelaskan semu

  • King of Night   Eight

    ~Menjadi orang tuli itu ada baiknya. Kamu tidak perlu mendengar apa yang seharusnya tidak kamu dengar♡Pagi ini, sama seperti biasanya, Cornell berjalan kaki untuk menuju ke sekolah. Jam masih menunjukkan pukul 06.30. Cornell memang terbiasa berangkat pagi, karena dia bukan tipe siswa yang suka terlambat.Saat sedang berjalan, Cornell merasa ada yang mengikuti langkahnya. Tapi dia berusaha untuk tetap tenang dan tidak cemas. Tiba-tiba, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Cornell pun menghentikan langkahnya.Keluarlah seorang laki-laki setengah baya dari mobil itu. Dia kemudian berjalan mendekat ke arah Cornell."Kamu pegawai restoran yang waktu itu ya?" tanya laki-laki itu."A-ah mungkin pak, saya tidak terlalu ingat" jawab Cornell ragu."Saya masih ingat wajah kamu. Ngomong-ngomong kamu mau berangkat sekolah? Dimana sekolahmu?" tanya laki-laki itu.

  • King of Night   Seven

    ~Terkadang, tidak semua yang terlihat kuat di luar juga kuat di dalam. Karena ada yang kelihatan kuat namun sebenarnya rapuh♡"Cornellio King Smart? Sepertinya papa tidak asing dengan nama itu" ucap Bramando sambil berfikir keras."Papa tentu sudah nggak asing lagi dengannya, karena yang Vlo tau dia itu murid pintar di ASR High School. Dan yang membuat dia berbeda, dia itu tuli" jelas Vlo menimpali ucapan Bramando."Dia...tuli?" tanya Sekar tidak percaya."Iya ma. Tapi dia masih bisa mengerti ucapan orang lain dengan membaca mulutnya. Hebat kan ma?" ucap Vlo yang terlihat membanggakan Cornell."Tunggu, kenapa kamu seperti sudah sangat mengenalnya?" tanya Bramando penasaran."Ish papa, jelas dong Vlo kenal, secara kan dia itu teman satu bangku Vlo" gerutu Vlo."Tapi, kamu bilang tadi dia di bully? Kenapa dia nggak lapor sama pihak sekolah aja? Kenapa baru saat ini ka

  • King of Night   Six

    ~Tidak semua keluh perlu di kesahkan, tidak semua kebahagiaan perlu di bagikan, dan tidak semua perasaan perlu di utarakan♡Setelah pergi dari kantin, Vlo dan Cornell memutuskan untuk kembali ke kelas. Mereka duduk di bangku mereka. Dengan perasaan marah dan kesal, Vlo memukul-mukul meja yang ada di depannya."Queen, apa yang kamu lakukan?" ucap Cornell menghentikan tindakan Vlo yang menurutnya kekanak-kanakan.Vlo pun menghentikan tindakannya. Dia menghadap ke arah Cornell dengan tatapan sendu bercampur kesal."Aku tidak habis fikir dengan mereka, King. Kenapa mereka terus saja menghancurkan ketenangan kita? Apa dengan mengusik kita mereka menjadi senang? Cihh, sia-sia sekali hidup mereka!" kesal Vlo."Tenangkan dirimu, tidak ada gunanya mengurusi mereka. Dengarkan aku, kamu tidak mengenal mereka dengan baik, jadi jangan terus-terusan melawan mereka Queen" ucap Cornell berusaha menghentikan Vlo.

  • King of Night   Five

    ~Aku adalah malam, dan kamu adalah bintang. Tanpamu, aku hanyalah kegelapan yang di benci kebanyakan orang♡Pagi yang cerah kembali hadir menyapa para insan yang masih di berikan kesempatan untuk berbuat kebaikan.Hari ini seperti biasanya, para siswa-siswi ASR High School mulai memasuki gerbang sekolah. Terlihat seorang siswa laki-laki dengan seragam putih abu-abunya memasuki kawasan ASR High School.Dia Cornellio King Smart, laki-laki dengan sejuta kelebihan namun tertutup oleh satu kekurangan. Hanya karena dia tuli, dia kemudian di jauhi oleh semua temannya. Bahkan, dari beribu siswa di ASR High School, hanya ada dua orang siswa yang mampu menerima kekurangannya, siapa lagi kalau bukan Leo dan Vlo.Cornell berjalan menuju kelasnya. Namun, saat melewati lapangan basket, ada bola yang mengenai tubuhnya.Dukkk.Bola itu tepat mengenai tubuhnya. Cornell melihat ke arah lapangan basket berusaha

  • King of Night   Four

    ~Jangan kamu jadikan kekurangan sebagai alasan. Karena dari kekurangan itulah kamu belajar bahwa kelebihan hanya akan membawa pada kebohongan♡Cornell terus berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Dia berjalan di pinggir-pinggir jalanan. Mulutnya terus bergumam seakan sedang bernyanyi.Dia terus melangkahkan kakinya yang panjang dan ramping. Hingga sampailah dia di sebuah rumah kecil yang biasa di sebut kos-kosan.Cornell membuka pintu rumah itu kemudian masuk ke dalamnya. Tak lupa dia menutup kembali pintunya. Dia masuk ke dalam kamar dan mengganti seragamnya dengan pakaian kerja.Yups. Cornell memang bekerja di sebuah restoran yang tidak terlalu besar. Gajinya pun hanya bisa dia gunakan untuk membiayai sekolah dan membayar kos-kosan.Cornell kemudian langsung pergi ke restoran tempat dia bekerja. Jarak restoran dan tempat tinggalnya tidak terlalu jauh. Hanya dengan sepuh menit berjalan, Cornel

  • King of Night   Three

    ~Ketika telinga tak mampu menangkap suara, maka gunakanlah mata untuk menangkap kata♡Vlo menatap Cornell sendu, ada rasa kasihan dalam hatinya. Baru kali ini dia bertemu dengan seorang yang memiliki kekurangan fisik. Namun, Vlo berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum di hadapan Cornell."Lalu, apa masalahnya jika kamu tuli? Aku tidak perduli, yang aku tau kamu adalah temanku" ucap Vlo antusias. Cornell yang melihat Vlo seperti itu menjadi tersenyum."Terimakasih""Untuk apa King?" tanya Vlo bingung. Pasalnya, dia tidak berbuat apapun pada Cornell."Untuk semua. Apa kamu tau, kamu adalah teman keduaku di dunia ini. Hanya kamu dan Leo" jawab Cornell jujur.Deg.Vlo seakan tertampar dengan kenyataan yang baru saja dia dengar. Dia merasa kurang bersyukur selama ini. Dia yang memiliki banyak teman, keluarga yang utuh, bahkan semua yang dia inginkan selalu dia dapatkan. Namun, ter

  • King of Night   Two

    ~Terkadang, kita harus menerima perbedaan. Karena dengan adanya perbedaan itulah tercipta sebuah persatuan♡‿♡Vlo kemudian pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Saat sampai di kantin, ada yang mengganggu matanya."Kenapa disitu sangat ramai? Sepertinya ada yang tidak beres" batin Vlo.Karena penasaran, Vlo mendekat ke arah kerumunan itu. Dia memaksa untuk masuk ke tengah agar bisa melihat dengan jelas apa yang sebenarnya terjadi.Deg.Betapa terkejutnya dia saat melihat pembullyan yang terjadi di depan matanya. Dan yang membuatnya tidak percaya adalah, korban pembullyan itu adalah laki-laki aneh yang duduk satu meja dengannya."Nggak usah belagu deh Lo, orang miskin kaya Lo itu pantasnya di kolong jembatan!" bentak Veronico Berliana Smith, atau yang kerap di panggil Vero.Laki-laki itu hanya diam menerima perkataan pedas dari Vero. Dan ada bekas pukulan di wajahny

  • King of Night   One

    ~Terkadang, tidak semua yang kita lihat adalah kebenaran yang sesungguhnya♡ By : Liliss354Matahari yang cerah menjadikan hari ini sebagai hari yang indah. Burung-burung bersiulan saling sahut-sahutan. Terdengar suara paruh baya dari rumah tetangga yang menyuruh anaknya bersiap untuk menjelajah dunia.Terlihat gadis cantik dengan paras yang apik sedang menyusuri jalanan kota Jakarta. Dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya, menambah aura kecantikannya.Dia Evlogia Queen Alister, anak dari pengusaha kaya yang terkenal di seluruh Indonesia. Namun, dia tidak pernah menyombongkan statusnya. Baginya semua orang sama, yang membedakan adalah budi pekertinya.Disinilah dia, sekolah baru yang kini akan menjadi tempat belajarnya. Vlo berjalan menyusuri gedung sekolah. Saat sampai di lapangan basket, dia mendengar teriakan siswa yang

DMCA.com Protection Status