Keesokan harinya, setelah mandi Bima langsung pergi dari penginapan untuk melanjutkan perjalanan mencari apa yang menjadi kewajibannya.Bima berjalan berkeliling kota melihat lihat apa yang ada di sana. Hingga Bima menemukan seorang kakek tua yang menjual berbagai inti core monster. Bima singgah di lapak kakek tua itu untuk sekedar melihat lihat.'Kau tau ciri ciri pecahan batu Nirwana bob?' tanya Bima.[Dari aura bos, aura batu itu sama persis seperti aura milik Leo, tapi aura kegelapan dan aura dendamnya lebih pekat.]'Baiklah...' jawab Bima."Silahkan di lihat lihat dulu nak, kalau cocok langsung di beli saja. Harga 100 koin emas, rata semua inti core." ucap Kakek tua menyambut Bima.Bima hanya tersenyum tipis dan mengangguk, Bima melihat semua inti core yang ada di lapak itu. Setelah sekian lama memilih, Bima tertarik pada dua buah batu hitam yang menurut firasatnya dua batu itu adalah batu luar biasa."Dua ini saja kek." ucap Bima."200 koin emas nak." ucap Kakek tua tersenyum p
Bertahun-tahun Bima berpetualang mencari 12 pecahan batu Nirwana, 7 pecahan jiwa Naga Penguasa Langit ke 7, dan Albert adiknya.Bima sudah mendapatkan 11 pecahan batu Nirwana dan 6 pecahan Jiwa Naga penguasa langit ke 7. Banyak sekali halangan dan rintangan yang Bima lalui demi mendapatkan 17 hal di atas.Dari mendaki gunung raksasa demi ½ pecahan batu Nirwana, menyebrangi lautan lava demi ⅛ pecahan batu Nirwana, melawan Naga penguasa Elemen yang kini jadi bawahannya bernama Zhong demi 2 pecahan jiwa Naga, dan masih banyak lagi yang di lalui oleh Bima.Dari perjalanannya, Bima mendapatkan banyak sekali pelajaran untuk hidup yang lebih baik kedepannya. Kesabaran Bima dalam perjalan kali ini benar-benar di uji, rasa ingin menghancurkan alam Fana ini sangat menggebu-gebu di hati Bima.Namun Bima mampu menahan gejolak dendamnya dan perjalanannya bisa berjalan lancar sampai ke titik ini, dimana Bima sedang berada di final sebuah turnamen demi memperebutkan dua hadiah utama dari alam Dewa.
Bima dan Albert masuk ke dalam portal buatan Bima yang menuju ke aula Kerajaan Moonlight.Woshhh...Dalam sekejap keduanya muncul di aula Kerajaan Moonlight yang sudah di tunggu oleh berbagai Dewa Dewi Penguasa dan para bawahan Bima termasuk Adrian dan Dewa Amral."Bos!!!" teriak Kong berlari dan memeluk Bima dalam bentuk kera putihnya."Apa sih!" ucap Bima kesal dan menjitak Kong."Aku selama 6 tahun ini sudah berkelana kesemua alam demi mencarimu bos! tapi aku tak menemukanmu!" ucap Kong bercerita."Kau bodoh berarti!" ucap Bima."Cih!" ucap Kong kesal."Mana hasil misimu?" tanya Alvin.Bima melempar 12 pecahan batu Nirwana dan 7 pecahan Jiwa Naga Penguasa langit ke 7 dengan perasaan penuh kebencian."Aku juga mau mencopot title merepotkan ini! angkat semua kekuatnnya! merepotkan!" ucap Bima penuh kebencian."Tidak bisa nak, semua ini sudah di takdirkan." ucap Alvin."Aku bi
Tepat 2 bulan setelah di umumkan nya kedatangan Bos besar The Black Dragon, tiba tiba di pusat kota muncul portal liar kelas Dewa Murni.Kevin dan kawan-kawan bersama para guild 5 besar datang termasuk Zoya dan Deni datang untuk mengatasi portal berbahaya itu.Para warga setempat juga sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Terlihat Kevin dan kawan-kawan sangat gelisah bercampur takut karena firasat mereka mengatakan kalau ini tidak baik."Santai saja, aku ada di sini." ucap Zoya."Bukan begitu kak, lagian ini bukan portal sembarangan." ucap Kevin."Kenapa vin?" tanya Deni."Ini portal Naga Penguasa langit ke 7, lebih kuat 10x lipat dari Naga penguasa yang dulu Bima lawan." jawab Kevin membuat teman temannya kaget."Jangan bercanda cuk! anjink!" ucap Julian marah."Siapa yang bercanda satt!!" jawab Kevin kesal."Gak lucu loh vin." ucap Zoya dengan perasaan takut.Duarrrrrrr.....T
Ledakan demi ledakan terus terdengar, terlihat Kong terus menerus di hajar oleh Bima. Bima mengaktifkan Ashura Susano'o dan kembali menghajar Kong tanpa belas kasih.Jlebbb...Bima menusuk leher Kong dengan Pedang Penguasa, setelah itu dia lanjut menghajar Drago si Naga Penguasa langit ke 7. Lagi lagi Bima menghajar Drago tanpa ampun dan tanpa jeda, pukulan, tendangan, tebasan, ledakan energi, semua Bima keluarkan.Drago benar-benar di buat kewalahan, selain tubuhnya yang besar, Drago juga bukan tipe yang kuat untuk di berondong serangan.Crashhh...Kepala Drago terputus dari tubuhnya dan mati seketika, setelah itu Bima menatap Adrian yang sedari tadi tidak melakukan apapun."Ayo lawan aku sialan!" teriak Bima lalu melesat menyerang Adrian dengan perasaan penuh dendam dan kebencian.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrr....Bima menghajar Adrian tanpa ada kesulitan, setiap Adrian ingin membalas, Bima langsung memotong jalannya, hal ini membuat Adrian mati kutu dan terus terkena serangan
Selesai makan malam, Bima langsung membuat kopi lalu pergi ke balkon samping kamarnya.Bima kembali melamun dengan rokok dan kopi sebagai pendamping kesepiannya. Bima mengeluarkan buku beserta bolpoin dan menuliskan semua keluh kesahnya selama hidup.Tumbuh dengan di selimuti dendam itu tidak enak, walaupun kita anak orang kaya, kalau tumbuh tanpa kasih sayang buat apa? aku malah iri melihat anak anak orang kurang mampu yang hidup bahagia.Kalau waktu bisa di putar dan aku bisa memilih ingin lahir dari rahim siapa, aku akan memilih lahir dari rahim sosok ibu yang tidak ada kaitannya dengan dunia hunter. Aku ingin lahir dari rahim sosok ibu yang penyayang dan perhatian.Tapi apalah dayaku, sekarang aku hanya bisa menjalani hidup menyedihkan ini, melindungi, menjaga, mengayomi, semua harus aku lakukan dengan apa yang aku punya sekarang.Ya, walaupun aku belum bisa melakukannya sesempurna itu, tapi aku sudah mencobanya sebaik-baiknya, Semua yang ada di otakku hanya berisi kebaikan dan ba
Sorenya, Bima bangun dari tidurnya dan langsung pergi mandi. Selesai mandi dia turun ke bawah untuk bersantai menonton TV."Aku mau tanya." ucap Albert yang juga ikut menonton TV."Apa?" tanya Bima."Kapan kau menikah?" tanya Albert."Kapan kapan." jawab Bima malas."Umurmu sudah tua, cepatlah buat anak, biar bunda ada teman." ucap Albert cuek."Kenapa tidak kau saja?" tanya Bima."Aku masih muda." jawab Albert datar."Terserah kau lah bert!" ucap Bima kesal."Tadi kau kemana?" tanya Albert."Jalan jalan." jawab Bima.Hening...Mereka terus menonton TV sampai jam makan malam, tanpa obrolan sama sekali seperti orang yang baru kenal."Ayo makan!" teriak Aurora dari dapur.Mereka pun pergi ke ruang makan dan makan malam bersama. Setelah makan malam, seperti biasa Bima membuat kopi dan pergi ke balkon samping kamar untuk nongkrong.[Tidak ada niatan yang
Keesokan harinya, di pagi pagi buta, Bima bangun dan langsung ganti baju untuk pergi olahraga. Lari pagi, sit up, push up, dan lain-lain Bima lakukan demi kebugaran tubuhnya dan menyingkirkan semua pemikiran buruk di otaknya.Setelah puas berolahraga, Bima pun kembali ke rumah untuk mandi. Selesai mandi Bima pun turun ke bawah untuk sarapan bersama ibu dan adiknya."Tumben bangun pagi." ucap Albert."Olahraga bro! biar auraku cerah, gak kayak kau suram!" ucap Bima."Paling cuma bertahan 3 hari, terus selanjutnya kayak dulu lagi." ucap Albert."Minimal kasih semangat lah bodoh! kau ini selalu mematahkan semangat kakakmu yang tampan ini!" ucap Bima kesal."Tampan? mukamu saja seperti biji kucing." ucap Albert datar."Aku penasaran, kau ini terbuat dari kulkas berapa pintu ya? dingin dan datar sekali! tidak ada ekspresi yang wah begitu!" ucap Bima penasaran."Kalian ini kakak adik tapi tidak pernah akur!" ucap Auro