Bima masuk ke dalam ruangan tempat Billy terkapar lemah tak berdaya dengan berbagai alat medis terhubung ke tubuhnya.
"Jangan sakiti mamahmu nak, ini salah kakek, kakek sangat ceroboh." ucap Billy.Bima tersenyum, berjalan membuka jendela ruangan dan menghidupkan rokoknya dengan santainya."Bukan aku yang menyakitinya, tapi paman Andi. Dia memuntahkan semua unek-unek nya dan mencaci maki mamah. Aku sebenarnya tak masalah di panggil anak haram dan sebagainya. Tapi paman Andi yang tak terima, jadi aku tak bisa berbuat lebih kek." ucap Bima."Lagipula, kakek terlalu bodoh. Kakek mengorbankan nyawa demi anak perempuan yang tak tau diri, harusnya kalau kakek tidak melakukan ini, Brian dan keluarga lainnya bisa bersenang-senang di rumah." lanjut Bima."Iya, kakek baru menyadarinya." ucap Billy lirih."Sekarang kakek fokus ke pemulihan tubuh saja, biar aku yang urus semuanya. Aku juga ada sedikit pekerjaan di Asosiasi." ucap Bima.<Keesokan harinya, mereka bertujuh di buat tak bisa tidur karena kebisingan yang terjadi di halaman rumah. Beberapa kali terdengar makian dari beberapa wartawan yang menganggap Bima dan kawan-kawan adalah hunter tak tau diri karena tak mau di bantu untuk maju."Siapa si yang undang wartawan! ganggu banget anjink!!!" teriak Bima sangat kesal."Lah, ku kira kau cok!" ucap Julian."Buat apa juga cok! gak penting! ganggu orang istirahat!" bantah Bima."Usirlah! kau ketuanya di sini!" ucap Riski menutup kepalanya menggunakan bantal sambil berbaring di sofa ruang tengah."Anjink!" umpat Bima kesal."Jangan kasar kasar." ucap Zoya.Bima tak menggubris, dia berjalan keluar rumah, saat membuka pintu Bima langsung di sambut tepuk tangan para wartawan dan keluarga besarnya."Pulang!" teriak Bima dengan aura kemarahan yang sangat menusuk sampai ulu hati."Otak kalian dimana?! 2 minggu kerja jarang tidur nyenyak cuma buat ngurusin monster! wartawan tol*l! hunter hunter juga gak guna! dulu waktu sek
Di sisi lain, Bima kini sedang di sidang oleh semua Dewa Dewi penguasa di sebuah ruangan super besar dengan tubuh yang sudah di segel supaya Bima tak bisa memberontak."Kau adalah satu-satunya Dewa yang tak punya hati! kau adalah makhluk yang harusnya tidak Tuhan ciptakan! kau adalah makhluk Hina yang derajatnya sama dengan Iblis! Pembunuh! menjijikan!" teriak seorang Dewa sesepuh yang menjadi hakim utama dalam persidangan kali ini.'Dia ngomongin apa si?' batin Bima malas.[Entah bos]'Lohhh! kau masih ada di sini bob?' tanya Bima kaget.[Aku menyatu dengan jiwamu bos, kalau AI sialan waktu itu sudah pisah]'Owww, terus ini aku bisa lepas gak dari segel ini?' tanya Bima.[Mudahlah bos, kekuatanmu 100 tingkat dari Dewa Dewi rendahan di sini!]'Iya sih, segelnya juga lemah, tapi males ah.' ucap Bima."Kau mendapatkan hukuman menjadi kuli tambang emas di Dimensi Yard selama lamanya! tidak ada keringanan!!!!" teriak hakim utama penuh kebencian."Baiklahh, ayo cepat kirim aku sebelum aku
Keesokan harinya, setelah mandi Bima langsung pergi dari penginapan untuk melanjutkan perjalanan mencari apa yang menjadi kewajibannya.Bima berjalan berkeliling kota melihat lihat apa yang ada di sana. Hingga Bima menemukan seorang kakek tua yang menjual berbagai inti core monster. Bima singgah di lapak kakek tua itu untuk sekedar melihat lihat.'Kau tau ciri ciri pecahan batu Nirwana bob?' tanya Bima.[Dari aura bos, aura batu itu sama persis seperti aura milik Leo, tapi aura kegelapan dan aura dendamnya lebih pekat.]'Baiklah...' jawab Bima."Silahkan di lihat lihat dulu nak, kalau cocok langsung di beli saja. Harga 100 koin emas, rata semua inti core." ucap Kakek tua menyambut Bima.Bima hanya tersenyum tipis dan mengangguk, Bima melihat semua inti core yang ada di lapak itu. Setelah sekian lama memilih, Bima tertarik pada dua buah batu hitam yang menurut firasatnya dua batu itu adalah batu luar biasa."Dua ini saja kek." ucap Bima."200 koin emas nak." ucap Kakek tua tersenyum p
Bertahun-tahun Bima berpetualang mencari 12 pecahan batu Nirwana, 7 pecahan jiwa Naga Penguasa Langit ke 7, dan Albert adiknya.Bima sudah mendapatkan 11 pecahan batu Nirwana dan 6 pecahan Jiwa Naga penguasa langit ke 7. Banyak sekali halangan dan rintangan yang Bima lalui demi mendapatkan 17 hal di atas.Dari mendaki gunung raksasa demi ½ pecahan batu Nirwana, menyebrangi lautan lava demi ⅛ pecahan batu Nirwana, melawan Naga penguasa Elemen yang kini jadi bawahannya bernama Zhong demi 2 pecahan jiwa Naga, dan masih banyak lagi yang di lalui oleh Bima.Dari perjalanannya, Bima mendapatkan banyak sekali pelajaran untuk hidup yang lebih baik kedepannya. Kesabaran Bima dalam perjalan kali ini benar-benar di uji, rasa ingin menghancurkan alam Fana ini sangat menggebu-gebu di hati Bima.Namun Bima mampu menahan gejolak dendamnya dan perjalanannya bisa berjalan lancar sampai ke titik ini, dimana Bima sedang berada di final sebuah turnamen demi memperebutkan dua hadiah utama dari alam Dewa.
Bima dan Albert masuk ke dalam portal buatan Bima yang menuju ke aula Kerajaan Moonlight.Woshhh...Dalam sekejap keduanya muncul di aula Kerajaan Moonlight yang sudah di tunggu oleh berbagai Dewa Dewi Penguasa dan para bawahan Bima termasuk Adrian dan Dewa Amral."Bos!!!" teriak Kong berlari dan memeluk Bima dalam bentuk kera putihnya."Apa sih!" ucap Bima kesal dan menjitak Kong."Aku selama 6 tahun ini sudah berkelana kesemua alam demi mencarimu bos! tapi aku tak menemukanmu!" ucap Kong bercerita."Kau bodoh berarti!" ucap Bima."Cih!" ucap Kong kesal."Mana hasil misimu?" tanya Alvin.Bima melempar 12 pecahan batu Nirwana dan 7 pecahan Jiwa Naga Penguasa langit ke 7 dengan perasaan penuh kebencian."Aku juga mau mencopot title merepotkan ini! angkat semua kekuatnnya! merepotkan!" ucap Bima penuh kebencian."Tidak bisa nak, semua ini sudah di takdirkan." ucap Alvin."Aku bi
Tepat 2 bulan setelah di umumkan nya kedatangan Bos besar The Black Dragon, tiba tiba di pusat kota muncul portal liar kelas Dewa Murni.Kevin dan kawan-kawan bersama para guild 5 besar datang termasuk Zoya dan Deni datang untuk mengatasi portal berbahaya itu.Para warga setempat juga sudah di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Terlihat Kevin dan kawan-kawan sangat gelisah bercampur takut karena firasat mereka mengatakan kalau ini tidak baik."Santai saja, aku ada di sini." ucap Zoya."Bukan begitu kak, lagian ini bukan portal sembarangan." ucap Kevin."Kenapa vin?" tanya Deni."Ini portal Naga Penguasa langit ke 7, lebih kuat 10x lipat dari Naga penguasa yang dulu Bima lawan." jawab Kevin membuat teman temannya kaget."Jangan bercanda cuk! anjink!" ucap Julian marah."Siapa yang bercanda satt!!" jawab Kevin kesal."Gak lucu loh vin." ucap Zoya dengan perasaan takut.Duarrrrrrr.....T
Ledakan demi ledakan terus terdengar, terlihat Kong terus menerus di hajar oleh Bima. Bima mengaktifkan Ashura Susano'o dan kembali menghajar Kong tanpa belas kasih.Jlebbb...Bima menusuk leher Kong dengan Pedang Penguasa, setelah itu dia lanjut menghajar Drago si Naga Penguasa langit ke 7. Lagi lagi Bima menghajar Drago tanpa ampun dan tanpa jeda, pukulan, tendangan, tebasan, ledakan energi, semua Bima keluarkan.Drago benar-benar di buat kewalahan, selain tubuhnya yang besar, Drago juga bukan tipe yang kuat untuk di berondong serangan.Crashhh...Kepala Drago terputus dari tubuhnya dan mati seketika, setelah itu Bima menatap Adrian yang sedari tadi tidak melakukan apapun."Ayo lawan aku sialan!" teriak Bima lalu melesat menyerang Adrian dengan perasaan penuh dendam dan kebencian.Boomm...Boomm...Boomm...Duarrrrr....Bima menghajar Adrian tanpa ada kesulitan, setiap Adrian ingin membalas, Bima langsung memotong jalannya, hal ini membuat Adrian mati kutu dan terus terkena serangan
Selesai makan malam, Bima langsung membuat kopi lalu pergi ke balkon samping kamarnya.Bima kembali melamun dengan rokok dan kopi sebagai pendamping kesepiannya. Bima mengeluarkan buku beserta bolpoin dan menuliskan semua keluh kesahnya selama hidup.Tumbuh dengan di selimuti dendam itu tidak enak, walaupun kita anak orang kaya, kalau tumbuh tanpa kasih sayang buat apa? aku malah iri melihat anak anak orang kurang mampu yang hidup bahagia.Kalau waktu bisa di putar dan aku bisa memilih ingin lahir dari rahim siapa, aku akan memilih lahir dari rahim sosok ibu yang tidak ada kaitannya dengan dunia hunter. Aku ingin lahir dari rahim sosok ibu yang penyayang dan perhatian.Tapi apalah dayaku, sekarang aku hanya bisa menjalani hidup menyedihkan ini, melindungi, menjaga, mengayomi, semua harus aku lakukan dengan apa yang aku punya sekarang.Ya, walaupun aku belum bisa melakukannya sesempurna itu, tapi aku sudah mencobanya sebaik-baiknya, Semua yang ada di otakku hanya berisi kebaikan dan ba