Share

Bab 28

Bima masuk ke dalam ruangan tempat Billy terkapar lemah tak berdaya dengan berbagai alat medis terhubung ke tubuhnya.

"Jangan sakiti mamahmu nak, ini salah kakek, kakek sangat ceroboh." ucap Billy.

Bima tersenyum, berjalan membuka jendela ruangan dan menghidupkan rokoknya dengan santainya.

"Bukan aku yang menyakitinya, tapi paman Andi. Dia memuntahkan semua unek-unek nya dan mencaci maki mamah. Aku sebenarnya tak masalah di panggil anak haram dan sebagainya. Tapi paman Andi yang tak terima, jadi aku tak bisa berbuat lebih kek." ucap Bima.

"Lagipula, kakek terlalu bodoh. Kakek mengorbankan nyawa demi anak perempuan yang tak tau diri, harusnya kalau kakek tidak melakukan ini, Brian dan keluarga lainnya bisa bersenang-senang di rumah." lanjut Bima.

"Iya, kakek baru menyadarinya." ucap Billy lirih.

"Sekarang kakek fokus ke pemulihan tubuh saja, biar aku yang urus semuanya. Aku juga ada sedikit pekerjaan di Asosiasi." ucap Bima.

<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status