Adrian melatih Bima persis seperti ayahnya dulu melatihnya, sangat berat dan sangat keras untuk bocah seumur Bima. Waktu di sana sudah di atur sedemikian rupa supaya Bima bisa berlatih maksimal, 1 menit di bumi sama dengan 100 juta tahun di alam Surgawi.
Dari fisik, reflek, teknik berpedang, skill, sampai kemistri dengan Beast Spiritual Adrian asah sampai setajam silet. Walaupun merasa tak sanggup, Bima terus memaksa tubuhnya untuk melewati batas.Berendam si lava, di jadikan samsak tinju Adrian, sampai di hajar oleh bawahannya sendiri merupakan metode untuk menguasai amarah dan mengasah ketahanan tubuh terhadap berbagai luka.Setelah 1 miliar tahun lebih Bima berlatih, akhirnya Bima merasakan arti kata maksimal dari sebuah kekuatan. Kini maksimal kekuatan Bima masih 10000% namun hanya dengan 100% kekuatan Bima saja sudah bisa membunuh Leo dengan sangat mudah.Dewa Aron datang sesaat setelah Bima selesai berlatih untuk memberikan beberapa hadiahBima bertarung tidak serius, dia mempermainkan Asmodeus yang di selimuti amarah. Bima terus memanasi Asmodeus dengan berbagai perkataan."Dia sangat sayang padaku kau tau, dia bahkan sangat marah kalau di ingatkan hubungan denganmu dulu. Hahahaha...katanya kau selalu kalah kalau di atas ranjang. Belum masuk sudah keluar! cupu sekali!" ucap Bima di sela sela pertarungan."Yang penting aku pernah menyetubuhi Zoya! hahahaha...kau dapat bekas bodoh!" ucap Asmodeus."Bekas? hahahaha...lucu sekali! sebelum aku menyetubuhi Zoya, dia melakukan evolusi untuk mensucikan dirinya. Kau tau, dia berganti tubuh dan lubangnya kembali perawan. Tubuhnya kini lebih jadi dan lebih cantik dari yang kau lihat dulu! hahahaha...kau dapat zonk, aku dapat jekpot!" ucap Bima tertawa keras."Bajingannnn!" teriak Asmodeus marah.Asmodeus menambah kekuatannya dan serius dalam bertarung. Bima menyeringai penuh kemenangan lalu menghajar Asmodeus dengan sangat brutal tan
Keesokan harinya, setelah sarapan Bima, Zoya dan kawan-kawan pergi ke kediaman keluarga Abraham untuk mengikuti upacara pemakaman Austin. Upacara pemakaman berjalan lancar tanpa ada hambatan dan di hadiri banyak orang, terutama sisa anggota guild The Destroyer yang memang tugasnya hanya berada di kantor bukan turun ke lapangan. Setelah para peziarah pulang ke rumah masing-masing, kini Bima dan kawan-kawan sedang duduk di dalam rumah Billy berbincang-bincang santai bersama Andi, Leon, dan Wilson. "Aku mau rehat jul." ucap Bima menghela nafas berat. "Kenapa? kalau gak ada kau guild gak bisa jalan cok!" ucap Julian kaget. "Capek, tujuan kita juga udah kesampaian, setahun penuh gak ada istirahat. Aku mau rehat dari dunia hunter dulu, kalian mau gimana nya atur aja." jawab Bima. "Kenapa harus rehat? reputasi mu sudah sangat bagus bim. Sayang kalau di tinggal begitu saja." ucap Wilson.
Keesokan harinya, Bima mengantarkan Zoya ke sebuah yayasan penyalur asisten rumah tangga. Zoya memilih seorang wanita paruh baya yang tampangnya menggambarkan orang yang jujur dan bertanggung jawab.Namanya adalah Siti, Bima dan Zoya mengontrak kerja Siti selama 5 tahun secara langsung dengan gaji 5 juta perbulannya. Setelah itu Bima mengantarkan Zoya dan Siti ke rumah."Kamar Bibi di belakang ya, dekat dapur. Maaf ya kalau kamarnya kecil." ucap Bima."Gak papa mas, yang penting nyaman." jawab bi Siti santai."Saya titip Zoya ya bi, mau keluar bentar." ucap Bima."Iya mas, hati hati di jalan." jawab bi Siti.Bima berjalan keluar rumah dan kebetulan Zoya juga baru turun dari kamar."Mau kemana?" tanya Zoya."Ke basecamp bentar, ada urusan." jawab Bima."Jangan pulang malem malem." ucap Zoya."Gak sampe sore juga kayaknya." jawab Bima."Ohh, ya udah." ucap Zoya paham.Setelah itu Bima langsung pergi ke basecamp mengendarai motornya. Di basecamp, Bima melihat terdapat beberapa mobil wart
Bima menjalani hari harinya dengan memperbanyak healing supaya pikirannya fresh. Bima terus menemani Zoya kemanapun dia mau pergi, Bima sangat menjaga Zoya demi keamanan dan kesehatan Zoya.Berbulan-bulan Bima menjalani hidup tanpa mengambil misi atau apapun itu yang berbau hunter. Sampai akhirnya hari dimana Zoya melahirkan pun datang, Bima bersama bi Siti di buat kalang kabut mengatasi Zoya yang kontraksi di luar perkiraan dan lebih cepat satu minggu dari perkiraan bidan.Keduanya sudah persis seperti ibu dan anak yang sibuk mengurusi Zoya. Walaupun harus sedikit merepotkan bi Siti dan Bima, Zoya melahirkan seorang anak laki-laki yang tak kalah tampan dengan Bima secara lancar tanpa hambatan dan di dampingi Bima secara langsung sebagai seorang penyemangat.David Neilson, seorang anak laki-laki yang lahir dari rahim Zoya si Ratu Neraka yang terkenal kejam dan murahan dulunya. Nama yang di berikan oleh Bima atas rekomendasi dari sistem, Kong, dan Adrian.
3 tahun berlalu begitu cepat, Indonesia yang sebelumnya terkenal dengan keanekaragaman budaya, hayati, tempat wisata, adatnya, negara kepulauan, keramahan, keindahan alam, dan kesatuan rakyatnya hilang begitu saja.Indonesia kini di anggap sebagai sebuah negara miskin yang tak memiliki keistimewaan apapun di dalamnya. Rakyatnya yang tak punya sopan santun, hinaan dan makian terdengar di setiap jengkal jalan, pembullyan, pemerintahan yang bobrok, dan hunter hunter sampahnya menjadi ciri khas baru negara berjuluk Macan Asia ini.Pulau-pulau di jual oleh pemerintah untuk berfoya-foya, beberapa kota yang di kuasai monster, dan korupsi di hampir semua desa, kota, bahkan RT RW. Negara Adidaya yang hancur karena ketamakan pemimpinnya.Namun itu semua tak berarti pada orang-orang kaya, keluarga keluarga besar yang hartanya berlimpah. Contohnya Bima, kehidupannya berjalan lancar tanpa ada kendala, dari ekonomi, bahan pangan, dan fasilitas lainya tidak ada kesulitan
Bima masuk ke dalam ruangan tempat Billy terkapar lemah tak berdaya dengan berbagai alat medis terhubung ke tubuhnya."Jangan sakiti mamahmu nak, ini salah kakek, kakek sangat ceroboh." ucap Billy.Bima tersenyum, berjalan membuka jendela ruangan dan menghidupkan rokoknya dengan santainya."Bukan aku yang menyakitinya, tapi paman Andi. Dia memuntahkan semua unek-unek nya dan mencaci maki mamah. Aku sebenarnya tak masalah di panggil anak haram dan sebagainya. Tapi paman Andi yang tak terima, jadi aku tak bisa berbuat lebih kek." ucap Bima."Lagipula, kakek terlalu bodoh. Kakek mengorbankan nyawa demi anak perempuan yang tak tau diri, harusnya kalau kakek tidak melakukan ini, Brian dan keluarga lainnya bisa bersenang-senang di rumah." lanjut Bima."Iya, kakek baru menyadarinya." ucap Billy lirih."Sekarang kakek fokus ke pemulihan tubuh saja, biar aku yang urus semuanya. Aku juga ada sedikit pekerjaan di Asosiasi." ucap Bima.
Keesokan harinya, mereka bertujuh di buat tak bisa tidur karena kebisingan yang terjadi di halaman rumah. Beberapa kali terdengar makian dari beberapa wartawan yang menganggap Bima dan kawan-kawan adalah hunter tak tau diri karena tak mau di bantu untuk maju."Siapa si yang undang wartawan! ganggu banget anjink!!!" teriak Bima sangat kesal."Lah, ku kira kau cok!" ucap Julian."Buat apa juga cok! gak penting! ganggu orang istirahat!" bantah Bima."Usirlah! kau ketuanya di sini!" ucap Riski menutup kepalanya menggunakan bantal sambil berbaring di sofa ruang tengah."Anjink!" umpat Bima kesal."Jangan kasar kasar." ucap Zoya.Bima tak menggubris, dia berjalan keluar rumah, saat membuka pintu Bima langsung di sambut tepuk tangan para wartawan dan keluarga besarnya."Pulang!" teriak Bima dengan aura kemarahan yang sangat menusuk sampai ulu hati."Otak kalian dimana?! 2 minggu kerja jarang tidur nyenyak cuma buat ngurusin monster! wartawan tol*l! hunter hunter juga gak guna! dulu waktu sek
Di sisi lain, Bima kini sedang di sidang oleh semua Dewa Dewi penguasa di sebuah ruangan super besar dengan tubuh yang sudah di segel supaya Bima tak bisa memberontak."Kau adalah satu-satunya Dewa yang tak punya hati! kau adalah makhluk yang harusnya tidak Tuhan ciptakan! kau adalah makhluk Hina yang derajatnya sama dengan Iblis! Pembunuh! menjijikan!" teriak seorang Dewa sesepuh yang menjadi hakim utama dalam persidangan kali ini.'Dia ngomongin apa si?' batin Bima malas.[Entah bos]'Lohhh! kau masih ada di sini bob?' tanya Bima kaget.[Aku menyatu dengan jiwamu bos, kalau AI sialan waktu itu sudah pisah]'Owww, terus ini aku bisa lepas gak dari segel ini?' tanya Bima.[Mudahlah bos, kekuatanmu 100 tingkat dari Dewa Dewi rendahan di sini!]'Iya sih, segelnya juga lemah, tapi males ah.' ucap Bima."Kau mendapatkan hukuman menjadi kuli tambang emas di Dimensi Yard selama lamanya! tidak ada keringanan!!!!" teriak hakim utama penuh kebencian."Baiklahh, ayo cepat kirim aku sebelum aku
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem