Bima bertarung tidak serius, dia mempermainkan Asmodeus yang di selimuti amarah. Bima terus memanasi Asmodeus dengan berbagai perkataan.
"Dia sangat sayang padaku kau tau, dia bahkan sangat marah kalau di ingatkan hubungan denganmu dulu. Hahahaha...katanya kau selalu kalah kalau di atas ranjang. Belum masuk sudah keluar! cupu sekali!" ucap Bima di sela sela pertarungan."Yang penting aku pernah menyetubuhi Zoya! hahahaha...kau dapat bekas bodoh!" ucap Asmodeus."Bekas? hahahaha...lucu sekali! sebelum aku menyetubuhi Zoya, dia melakukan evolusi untuk mensucikan dirinya. Kau tau, dia berganti tubuh dan lubangnya kembali perawan. Tubuhnya kini lebih jadi dan lebih cantik dari yang kau lihat dulu! hahahaha...kau dapat zonk, aku dapat jekpot!" ucap Bima tertawa keras."Bajingannnn!" teriak Asmodeus marah.Asmodeus menambah kekuatannya dan serius dalam bertarung. Bima menyeringai penuh kemenangan lalu menghajar Asmodeus dengan sangat brutal tanKeesokan harinya, setelah sarapan Bima, Zoya dan kawan-kawan pergi ke kediaman keluarga Abraham untuk mengikuti upacara pemakaman Austin. Upacara pemakaman berjalan lancar tanpa ada hambatan dan di hadiri banyak orang, terutama sisa anggota guild The Destroyer yang memang tugasnya hanya berada di kantor bukan turun ke lapangan. Setelah para peziarah pulang ke rumah masing-masing, kini Bima dan kawan-kawan sedang duduk di dalam rumah Billy berbincang-bincang santai bersama Andi, Leon, dan Wilson. "Aku mau rehat jul." ucap Bima menghela nafas berat. "Kenapa? kalau gak ada kau guild gak bisa jalan cok!" ucap Julian kaget. "Capek, tujuan kita juga udah kesampaian, setahun penuh gak ada istirahat. Aku mau rehat dari dunia hunter dulu, kalian mau gimana nya atur aja." jawab Bima. "Kenapa harus rehat? reputasi mu sudah sangat bagus bim. Sayang kalau di tinggal begitu saja." ucap Wilson.
Keesokan harinya, Bima mengantarkan Zoya ke sebuah yayasan penyalur asisten rumah tangga. Zoya memilih seorang wanita paruh baya yang tampangnya menggambarkan orang yang jujur dan bertanggung jawab.Namanya adalah Siti, Bima dan Zoya mengontrak kerja Siti selama 5 tahun secara langsung dengan gaji 5 juta perbulannya. Setelah itu Bima mengantarkan Zoya dan Siti ke rumah."Kamar Bibi di belakang ya, dekat dapur. Maaf ya kalau kamarnya kecil." ucap Bima."Gak papa mas, yang penting nyaman." jawab bi Siti santai."Saya titip Zoya ya bi, mau keluar bentar." ucap Bima."Iya mas, hati hati di jalan." jawab bi Siti.Bima berjalan keluar rumah dan kebetulan Zoya juga baru turun dari kamar."Mau kemana?" tanya Zoya."Ke basecamp bentar, ada urusan." jawab Bima."Jangan pulang malem malem." ucap Zoya."Gak sampe sore juga kayaknya." jawab Bima."Ohh, ya udah." ucap Zoya paham.Setelah itu Bima langsung pergi ke basecamp mengendarai motornya. Di basecamp, Bima melihat terdapat beberapa mobil wart
Bima menjalani hari harinya dengan memperbanyak healing supaya pikirannya fresh. Bima terus menemani Zoya kemanapun dia mau pergi, Bima sangat menjaga Zoya demi keamanan dan kesehatan Zoya.Berbulan-bulan Bima menjalani hidup tanpa mengambil misi atau apapun itu yang berbau hunter. Sampai akhirnya hari dimana Zoya melahirkan pun datang, Bima bersama bi Siti di buat kalang kabut mengatasi Zoya yang kontraksi di luar perkiraan dan lebih cepat satu minggu dari perkiraan bidan.Keduanya sudah persis seperti ibu dan anak yang sibuk mengurusi Zoya. Walaupun harus sedikit merepotkan bi Siti dan Bima, Zoya melahirkan seorang anak laki-laki yang tak kalah tampan dengan Bima secara lancar tanpa hambatan dan di dampingi Bima secara langsung sebagai seorang penyemangat.David Neilson, seorang anak laki-laki yang lahir dari rahim Zoya si Ratu Neraka yang terkenal kejam dan murahan dulunya. Nama yang di berikan oleh Bima atas rekomendasi dari sistem, Kong, dan Adrian.
3 tahun berlalu begitu cepat, Indonesia yang sebelumnya terkenal dengan keanekaragaman budaya, hayati, tempat wisata, adatnya, negara kepulauan, keramahan, keindahan alam, dan kesatuan rakyatnya hilang begitu saja.Indonesia kini di anggap sebagai sebuah negara miskin yang tak memiliki keistimewaan apapun di dalamnya. Rakyatnya yang tak punya sopan santun, hinaan dan makian terdengar di setiap jengkal jalan, pembullyan, pemerintahan yang bobrok, dan hunter hunter sampahnya menjadi ciri khas baru negara berjuluk Macan Asia ini.Pulau-pulau di jual oleh pemerintah untuk berfoya-foya, beberapa kota yang di kuasai monster, dan korupsi di hampir semua desa, kota, bahkan RT RW. Negara Adidaya yang hancur karena ketamakan pemimpinnya.Namun itu semua tak berarti pada orang-orang kaya, keluarga keluarga besar yang hartanya berlimpah. Contohnya Bima, kehidupannya berjalan lancar tanpa ada kendala, dari ekonomi, bahan pangan, dan fasilitas lainya tidak ada kesulitan
Bima masuk ke dalam ruangan tempat Billy terkapar lemah tak berdaya dengan berbagai alat medis terhubung ke tubuhnya."Jangan sakiti mamahmu nak, ini salah kakek, kakek sangat ceroboh." ucap Billy.Bima tersenyum, berjalan membuka jendela ruangan dan menghidupkan rokoknya dengan santainya."Bukan aku yang menyakitinya, tapi paman Andi. Dia memuntahkan semua unek-unek nya dan mencaci maki mamah. Aku sebenarnya tak masalah di panggil anak haram dan sebagainya. Tapi paman Andi yang tak terima, jadi aku tak bisa berbuat lebih kek." ucap Bima."Lagipula, kakek terlalu bodoh. Kakek mengorbankan nyawa demi anak perempuan yang tak tau diri, harusnya kalau kakek tidak melakukan ini, Brian dan keluarga lainnya bisa bersenang-senang di rumah." lanjut Bima."Iya, kakek baru menyadarinya." ucap Billy lirih."Sekarang kakek fokus ke pemulihan tubuh saja, biar aku yang urus semuanya. Aku juga ada sedikit pekerjaan di Asosiasi." ucap Bima.
Keesokan harinya, mereka bertujuh di buat tak bisa tidur karena kebisingan yang terjadi di halaman rumah. Beberapa kali terdengar makian dari beberapa wartawan yang menganggap Bima dan kawan-kawan adalah hunter tak tau diri karena tak mau di bantu untuk maju."Siapa si yang undang wartawan! ganggu banget anjink!!!" teriak Bima sangat kesal."Lah, ku kira kau cok!" ucap Julian."Buat apa juga cok! gak penting! ganggu orang istirahat!" bantah Bima."Usirlah! kau ketuanya di sini!" ucap Riski menutup kepalanya menggunakan bantal sambil berbaring di sofa ruang tengah."Anjink!" umpat Bima kesal."Jangan kasar kasar." ucap Zoya.Bima tak menggubris, dia berjalan keluar rumah, saat membuka pintu Bima langsung di sambut tepuk tangan para wartawan dan keluarga besarnya."Pulang!" teriak Bima dengan aura kemarahan yang sangat menusuk sampai ulu hati."Otak kalian dimana?! 2 minggu kerja jarang tidur nyenyak cuma buat ngurusin monster! wartawan tol*l! hunter hunter juga gak guna! dulu waktu sek
Di sisi lain, Bima kini sedang di sidang oleh semua Dewa Dewi penguasa di sebuah ruangan super besar dengan tubuh yang sudah di segel supaya Bima tak bisa memberontak."Kau adalah satu-satunya Dewa yang tak punya hati! kau adalah makhluk yang harusnya tidak Tuhan ciptakan! kau adalah makhluk Hina yang derajatnya sama dengan Iblis! Pembunuh! menjijikan!" teriak seorang Dewa sesepuh yang menjadi hakim utama dalam persidangan kali ini.'Dia ngomongin apa si?' batin Bima malas.[Entah bos]'Lohhh! kau masih ada di sini bob?' tanya Bima kaget.[Aku menyatu dengan jiwamu bos, kalau AI sialan waktu itu sudah pisah]'Owww, terus ini aku bisa lepas gak dari segel ini?' tanya Bima.[Mudahlah bos, kekuatanmu 100 tingkat dari Dewa Dewi rendahan di sini!]'Iya sih, segelnya juga lemah, tapi males ah.' ucap Bima."Kau mendapatkan hukuman menjadi kuli tambang emas di Dimensi Yard selama lamanya! tidak ada keringanan!!!!" teriak hakim utama penuh kebencian."Baiklahh, ayo cepat kirim aku sebelum aku
Keesokan harinya, setelah mandi Bima langsung pergi dari penginapan untuk melanjutkan perjalanan mencari apa yang menjadi kewajibannya.Bima berjalan berkeliling kota melihat lihat apa yang ada di sana. Hingga Bima menemukan seorang kakek tua yang menjual berbagai inti core monster. Bima singgah di lapak kakek tua itu untuk sekedar melihat lihat.'Kau tau ciri ciri pecahan batu Nirwana bob?' tanya Bima.[Dari aura bos, aura batu itu sama persis seperti aura milik Leo, tapi aura kegelapan dan aura dendamnya lebih pekat.]'Baiklah...' jawab Bima."Silahkan di lihat lihat dulu nak, kalau cocok langsung di beli saja. Harga 100 koin emas, rata semua inti core." ucap Kakek tua menyambut Bima.Bima hanya tersenyum tipis dan mengangguk, Bima melihat semua inti core yang ada di lapak itu. Setelah sekian lama memilih, Bima tertarik pada dua buah batu hitam yang menurut firasatnya dua batu itu adalah batu luar biasa."Dua ini saja kek." ucap Bima."200 koin emas nak." ucap Kakek tua tersenyum p