Share

Bab 144

Bima terbangun masih dengan air mata yang mengalir deras, dia sangat ingin segera menyusul sang ayah dan menceritakan semuanya pada ayahnya di sana. Bima menengok jam dinding, ternyata masih jam 3 pagi, Bima pergi membasuh muka lalu keluar kamar dengan wajah murung.

Bima pergi ke gazebo, membuat kopi di bar lalu duduk melamun di gazebo dengan hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Bima merenungi sikapnya selama ini yang selalu menuntut ini itu demi kebahagiannya sendiri.

"Sebusuk itukah?" gumam Bima menatap halam belakang dengan tatapan kosong.

[Apa bos? aku pikir kau tidur tadi, kau kenapa?]

"Tidak, kau istirahat saja, aku cuma sedang ingin menikmati pagi." jawab Bima.

[Baiklah bos, aku istirahat ya bos]

"Iya." jawab Bima.

Bima mengubah semua planning yang sudah tertata rapi, dari planning yang dia buat untuk menjadi kan teman-temannya yang terkuat dia ubah menjadi planning
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status