Bima terbangun masih dengan air mata yang mengalir deras, dia sangat ingin segera menyusul sang ayah dan menceritakan semuanya pada ayahnya di sana. Bima menengok jam dinding, ternyata masih jam 3 pagi, Bima pergi membasuh muka lalu keluar kamar dengan wajah murung. Bima pergi ke gazebo, membuat kopi di bar lalu duduk melamun di gazebo dengan hawa dingin yang menusuk sampai ke tulang. Bima merenungi sikapnya selama ini yang selalu menuntut ini itu demi kebahagiannya sendiri. "Sebusuk itukah?" gumam Bima menatap halam belakang dengan tatapan kosong. [Apa bos? aku pikir kau tidur tadi, kau kenapa?] "Tidak, kau istirahat saja, aku cuma sedang ingin menikmati pagi." jawab Bima. [Baiklah bos, aku istirahat ya bos] "Iya." jawab Bima. Bima mengubah semua planning yang sudah tertata rapi, dari planning yang dia buat untuk menjadi kan teman-temannya yang terkuat dia ubah menjadi planning
Duarrrrr... Sebuah ledakan dahsyat tiba tiba terjadi sampai membuat tanah bergetar hebat. Diikuti aura iblis yang sangat kuat dan dahsyat. "Hahahahahaha...." suara tertawa dari dua orang terdengar jelas di telinga Bima dan teman-temannya. 'Sepertinya bukan iblis yang bisa di ajak bekerja sama tuan. Lebih baik anda musnahkan saja.' ucap Anubis. Bima mengarahkan tangan kanannya ke tempat Henry dan Albert yang masih tertutup debu tebal. Bima melarapalkan mantra dengan cepat. Woshhhhh.... Arghhhhhh.... Teriakan histeris dari dua suara tadi terdengar sangat memilukan. Mereka seperti di siksa hidup-hidup dengan sangat kejam sebelum teriakan memilukan itu hilang. "Kau apakan bim?" tanya Julian dengan wajah pucat. "Bunuhlah, buat apa pelihara makhluk yang gak bisa di ajak kerja sama." jawab Bima mengibaskan tangannya. Angin berhembus kencang,
Keesokan harinya, Bima bangun pagi pagi untuk olahraga supaya otot-otot nya lentur sebelum bekerja seharian penuh. [Sehari selesai bos?] "Ya." jawab Bima singkat. [Baiklah, biar pamanmu siapkan beberapa pill penyembuhan. Betulkan pak Smith?] 'Ya! tenang saja!' jawab Smith penuh semangat. Bima cuek, dia lanjut jogging keliling komplek 2 putaran saja. Setelah selesai 2 putaran, Bima langsung kembali ke basecamp untuk lanjut gym. "Jam 6 sabi kali." gumam Bima saat melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 05.00. Bima fokus nge-gym, setelah di rasa sudah panas Bima pun segera pergi ke kamarnya untuk mandi dan siap siap. Silvia sudah bangun dan sedang melihat ponselnya, dia melihat Bima memasuki kamar mandi membawa pakaian dan handuk. Silvia ingin basa-basi layaknya suami istri pada umumnya, tapi saat melihat wajah datar dan dingin Bima, Silvia mengurungkan niatnya.
"Sudah pak!" ucap komandan tentara memberi hormat pada Bima.Bima memberikan hormat lalu pergi memasuki portal bersama ketiga temannya. Kali ini portal lebih bersahabat, mereka di sambut jutaan monster di kelas Dewa Iblis tanpa ada Bos monster di sana.Lagi lagi mereka menyelesaikan portal dengan mudah tanpa ada kendala sedikitpun. 20 menit mereka selesai pada portal ke empat itu. Setelah beres, mereka keluar dari portal dan meminta cap tuntas pada komandan pasukan yang berjaga di sana.Setelah itu mereka lanjut ke kota selanjutnya sesuai urutan berkas yang Bima bawa. Dari portal lima sampai ke sembilan, mereka masih bisa ketawa ketiwi saat di tengah pertarungan.Namun saat masuk ke portal 10, mereka langsung terdiam dengan wajah serius dan meminum beberapa potion pemulih energi dan mana.Ya, kali ini bukan monster kelas Dewa Iblis atau Abyss, tapi jutaan monster raksasa kelas Dewa Neraka yang harus mereka hadapi. Belum lagi 5 Bos Monster
Booommmm...Booommm....Duaarrrrrr....Ledakan ledakan dahsyat terus berdentuman membuat kerusakan besar di sekitar area pertempuran. Bima yang seharian bertarung pun di buat kewalahan karena rasa lelah di tubuhnya bercampur lemas."Hahahaha....mana kekuatanmu sialan!" teriak Tyrant memukul Ashura Susano'o menggunakan senjata raksasanya.Buaghhhhhh......Woshhhhhhh.....Duarrrrrrrr.....Bima terlempar sangat jauh dan memuntahkan beberapa teguk darah. Ashura Susano'o nya juga retak karena ketahanannya tidak pernah Bima upgrade."Sial! tulang rusuk ku patah!" gumam Bima memegangi dada bagian kiri sambil meringis kesakitan.[Aku buka 5000 bos?]"Baiklah, aku akan serius." jawab Bima memukul tanah.Woshhhhhh.....Sistem membuka segel kekuatan Bima sebanyak 5000% yang langsung menghilangkan senyuman kemenangan Tyrant. Bima menggunakan Mode Six Path lalu memanggil patung Ge
10 menit perjalanan, akhirnya Zet sampai di basecamp yang di teras sudah di tunggu oleh Jhon dan Diana dengan wajah gelisah.Woshhhh....Kyakkkkk....."Jangan berteriak bodoh!" ucap Bima menyentil paruh Zet.Kyakkkkkkk....Bukannya diam, Zet malah berteriak semakin keras membuat Diana dan Jhon berlari menghampiri."Astagaaa! pah! bawa masuk pah cepat!" teriak Diana histeris saat melihat kondisi Bima."Hehehe...." Bima cengengesan menyimpan kekesalan pada Zet yang sudah kembali masuk ke alam Surgawi untuk ikut berpesta di sana. Jhon membantu Bima masuk ke basecamp secara perlahan sedangkan Diana memanggil semua orang yang masih belum tidur karena Bima belum juga kembali.Bima di dudukan di sofa ruang TV, baju, jubah, dan celana panjang Bima di lepas oleh Silvia dan luka Bima langsung di tangani dengan cepat sambil menangis sesenggukan."Apa cuk?" tanya Bima saat melihat Riski meringis meringis
Bima dan Silvia asik menonton TV di Gazebo sembari mengawasi kawan-kawan yang sedang fokus berlatih. Keduanya juga beberapa kali saling cerita dan bermesraan, sampai akhirnya Wilson, Andi, Leon, Alena, dan Billy datang menghampiri Bima di Gazebo."Bagaimana? sudah lumayan?" tanya Billy menepuk pundak Bima."Belum kek, masih sakit banget." jawab Bima tersenyum tipis."Parah sekali?" tanya Billy pada Andi."Iya ayah, punggungnya luka 30cm dalam sekitar 5-6cm, kepalanya bocor parah, tulang rusuk kirinya beberapa patah, sama pahanya bolong tembus." jawab Andi menunjukkan beberapa foto luka Bima saat sedang di tangani di Asosiasi kemarin malam."Terus sekarang? kamu gak mau ke rumah sakit saja? nanti takutnya infeksi." tanya Alena."Gak nek, enakan di sini. Lagian Bima udah minum beberapa potion untuk membantu pemulihan tubuh Bima." jawab Bima santai."Parah sekali memang." gumam Billy saat melihat luka luka Bima di ponsel An
Berjam jam Bima duduk di sana tanpa menggubris Silvia atau yang lainnya yang berusaha untuk mengajak berbicara di luar. Bima terus berkonsentrasi secara penuh, dia menahan semua rasa sakit yang berasal dari efek samping penyembuhan ini.[Sudah 80% bos, sisanya aku serahkan pada pak Smith! aku mau off untuk memulihkan semua kekuatanku! mungkin beberapa minggu bos!]"Baiklah, kau pulihkan kekuatanmu! cuti sekalian bob! berliburlah!" ucap Bima tersenyum.[Terimakasih bos! aku akan kembali dengan kekuatan penuh!]"Ya, terimakasih." jawab Bima.'Kemari nak! serahkan pada pandai obat ini!' ucap Smith.Bima pun masuk ke alam Surgawi dan langsung menghampiri Smith yang duduk menyiapkan berbagai ramuan dan potion."Bagaimana perasaan mu?" tanya Smith sembari mengobati Bima dari belakang."Seperti biasanya paman." jawab Bima."Tunggu, sebentar lagi ada yang datang." ucap Smith menghentikan pekerjaannya.Woshhhh....Benar saja, beberapa detik kemudian Adrian dan yang lainnya datang dengan wajah