"Sudah pak!" ucap komandan tentara memberi hormat pada Bima.
Bima memberikan hormat lalu pergi memasuki portal bersama ketiga temannya. Kali ini portal lebih bersahabat, mereka di sambut jutaan monster di kelas Dewa Iblis tanpa ada Bos monster di sana.Lagi lagi mereka menyelesaikan portal dengan mudah tanpa ada kendala sedikitpun. 20 menit mereka selesai pada portal ke empat itu. Setelah beres, mereka keluar dari portal dan meminta cap tuntas pada komandan pasukan yang berjaga di sana.Setelah itu mereka lanjut ke kota selanjutnya sesuai urutan berkas yang Bima bawa. Dari portal lima sampai ke sembilan, mereka masih bisa ketawa ketiwi saat di tengah pertarungan.Namun saat masuk ke portal 10, mereka langsung terdiam dengan wajah serius dan meminum beberapa potion pemulih energi dan mana.Ya, kali ini bukan monster kelas Dewa Iblis atau Abyss, tapi jutaan monster raksasa kelas Dewa Neraka yang harus mereka hadapi. Belum lagi 5 Bos MonsterBooommmm...Booommm....Duaarrrrrr....Ledakan ledakan dahsyat terus berdentuman membuat kerusakan besar di sekitar area pertempuran. Bima yang seharian bertarung pun di buat kewalahan karena rasa lelah di tubuhnya bercampur lemas."Hahahaha....mana kekuatanmu sialan!" teriak Tyrant memukul Ashura Susano'o menggunakan senjata raksasanya.Buaghhhhhh......Woshhhhhhh.....Duarrrrrrrr.....Bima terlempar sangat jauh dan memuntahkan beberapa teguk darah. Ashura Susano'o nya juga retak karena ketahanannya tidak pernah Bima upgrade."Sial! tulang rusuk ku patah!" gumam Bima memegangi dada bagian kiri sambil meringis kesakitan.[Aku buka 5000 bos?]"Baiklah, aku akan serius." jawab Bima memukul tanah.Woshhhhhh.....Sistem membuka segel kekuatan Bima sebanyak 5000% yang langsung menghilangkan senyuman kemenangan Tyrant. Bima menggunakan Mode Six Path lalu memanggil patung Ge
10 menit perjalanan, akhirnya Zet sampai di basecamp yang di teras sudah di tunggu oleh Jhon dan Diana dengan wajah gelisah.Woshhhh....Kyakkkkk....."Jangan berteriak bodoh!" ucap Bima menyentil paruh Zet.Kyakkkkkkk....Bukannya diam, Zet malah berteriak semakin keras membuat Diana dan Jhon berlari menghampiri."Astagaaa! pah! bawa masuk pah cepat!" teriak Diana histeris saat melihat kondisi Bima."Hehehe...." Bima cengengesan menyimpan kekesalan pada Zet yang sudah kembali masuk ke alam Surgawi untuk ikut berpesta di sana. Jhon membantu Bima masuk ke basecamp secara perlahan sedangkan Diana memanggil semua orang yang masih belum tidur karena Bima belum juga kembali.Bima di dudukan di sofa ruang TV, baju, jubah, dan celana panjang Bima di lepas oleh Silvia dan luka Bima langsung di tangani dengan cepat sambil menangis sesenggukan."Apa cuk?" tanya Bima saat melihat Riski meringis meringis
Bima dan Silvia asik menonton TV di Gazebo sembari mengawasi kawan-kawan yang sedang fokus berlatih. Keduanya juga beberapa kali saling cerita dan bermesraan, sampai akhirnya Wilson, Andi, Leon, Alena, dan Billy datang menghampiri Bima di Gazebo."Bagaimana? sudah lumayan?" tanya Billy menepuk pundak Bima."Belum kek, masih sakit banget." jawab Bima tersenyum tipis."Parah sekali?" tanya Billy pada Andi."Iya ayah, punggungnya luka 30cm dalam sekitar 5-6cm, kepalanya bocor parah, tulang rusuk kirinya beberapa patah, sama pahanya bolong tembus." jawab Andi menunjukkan beberapa foto luka Bima saat sedang di tangani di Asosiasi kemarin malam."Terus sekarang? kamu gak mau ke rumah sakit saja? nanti takutnya infeksi." tanya Alena."Gak nek, enakan di sini. Lagian Bima udah minum beberapa potion untuk membantu pemulihan tubuh Bima." jawab Bima santai."Parah sekali memang." gumam Billy saat melihat luka luka Bima di ponsel An
Berjam jam Bima duduk di sana tanpa menggubris Silvia atau yang lainnya yang berusaha untuk mengajak berbicara di luar. Bima terus berkonsentrasi secara penuh, dia menahan semua rasa sakit yang berasal dari efek samping penyembuhan ini.[Sudah 80% bos, sisanya aku serahkan pada pak Smith! aku mau off untuk memulihkan semua kekuatanku! mungkin beberapa minggu bos!]"Baiklah, kau pulihkan kekuatanmu! cuti sekalian bob! berliburlah!" ucap Bima tersenyum.[Terimakasih bos! aku akan kembali dengan kekuatan penuh!]"Ya, terimakasih." jawab Bima.'Kemari nak! serahkan pada pandai obat ini!' ucap Smith.Bima pun masuk ke alam Surgawi dan langsung menghampiri Smith yang duduk menyiapkan berbagai ramuan dan potion."Bagaimana perasaan mu?" tanya Smith sembari mengobati Bima dari belakang."Seperti biasanya paman." jawab Bima."Tunggu, sebentar lagi ada yang datang." ucap Smith menghentikan pekerjaannya.Woshhhh....Benar saja, beberapa detik kemudian Adrian dan yang lainnya datang dengan wajah
Bima melatih mereka semua dengan sangat keras, dia benar-benar memeras hebat kawan-kawan supaya bakat mereka keluar. Dia tidak hanya fokus melatih kawan-kawan nya, Bima juga terus berlatih setiap hari setelah melakukan gym.Bima berlatih dengan serius walaupun di Alam Surgawi tidak ada orang satupun karena Bima menyuruh mereka semua pergi berlibur menikmati hidupnya.Bima melatih fisik, reflek, insting, skill, teknik bertarung, kombinasi skill, kombinasi tim, dan lain sebagainya. Bima juga melatih dengan sangat sangat keras Albert dan Henry. Dia sama sekali tidak memberikan keringanan pada mereka walaupun mereka berdua adalah kakak dan adiknya.Bima tidak hanya melatih, tapi dia juga ikut serta dalam mengambil misi Tim Junior maupun Senior. Bima tidak ikut bertarung, dia hanya mengamati dari jauh dan mencatat semua kekurangan anak didiknya.Jadwal guild juga di ubah total, tim Junior dan Senior di selang seling dalam pengambilan misi. Jadwal ini t
Bima mengupas buah untuk Silvia yang sedang menyusui kedua putranya sembari menonton TV. Setelah selesai, Bima menyuapi Silvia dengan sangat telaten.Tok..tok..tok.."Siapa tuh bi?" tanya Silvia menengok."Tutup dulu, lanjut nanti." ucap Bima."Iya iya." jawab Silvia tersenyum geli sembari membetulkan bajunya.Bima membuka pintu dan terpampang lah wajah teman-temannya yang terlihat gugup masih dengan pakaian hunter nya."Cok! ganti dulu bang*at!" ucap Bima kesal."Di bilangin apa anjink! ngeyel cok Riski!" ucap Kevin kesal."Tolol Riski!" ucap Rizal ketus."Mandi sekalian satt! darah masih nempel gitu anyink!" ucap Bima."Hehewhe...." Riski nyengir lalu segera pergi ke kamarnya untuk bersih bersih.Setelah itu Bima kembali menutup pintu dan menyuapi Silvia sambil menonton TV."Ambilin pompa yang kemarin aku suruh beli itu bi." ucap Silvia.Bima bergegas mengambil alat
Silvia tersenyum manis setelah mencerna semua yang Bima ceritakan tentang guild dan portal."Kamu terlalu cepat menilai sayang, ayo coba hal baru. Lagi pula tim Junior kan sudah kamu latih dengan keras. Dengan Job ini juga, mereka bisa merasakan dengan langsung bagaimana mencekamnya suasana peperangan yang sebenarnya." ucap Silvia."Kamu terlalu berlebihan mengkhawatirkan mereka, manusia itu memiliki insting bertahan hidup yang tinggi. Kalau mereka merasa sudah tidak kuat, mereka pasti langsung kabur dan sebagainya. Ayo, buka lebar lebar mata kamu sayang, cari hal baru yang belum kamu lakukan selama ini." ucap Silvia lagi.[Lepaskan bos, dengan pekerjaan ini kau bisa tau kekurangan mereka dalam pertempuran yang sebenarnya]"Bagaimana? sudah paham?" tanya Silvia mencium mesra pipi Bima."Baiklah, aku akan coba hal baru." jawab Bima tersenyum lega."Ya, lakukanlah, istri dan anakmu senantiasa mendukung dari rumah dengan do'a do'a."
Bima berendam di bathtub, dia memikirkan kegelisahan nya yang menurut dirinya sendiri sangat berlebihan. "Kenapa ini? baru kali ini aku ngerasain gelisah kayak gini!" gumam Bima menutupi wajahnya. [Karena kau tidak mau kehilangannya bos! simple tapi penting! ini menandakan bahwa perasaanmu sudah kembali hidup!] 'Wowww! ini pencapaian langka!' ucap Kong. "Entahlah! aku cuma mau tenang bob! gimana caranya anjink!" teriak Bima memukul tembok. [Santai bos! rileks! jangan teriak teriak! kau sudah punya anak bodoh!] Bima mengusap wajahnya berkali-kali dengan kasar, Bima benar-benar bingung kenapa dirinya bisa jadi seperti ini. Perasaan gelisah apa ini! Bima segera menyelesaikan mandinya lalu pergi keluar untuk menenangkan dirinya. Bima duduk di gazebo, merokok sembari melamun seperti kebiasaannya ketika terkena masalah. Teman-temannya ingin sekali bertanya pada Bima, tap
Hal itu langsung membuat semua orang melotot tidak percaya dengan kekuatan asli Bima."Apakah ini kekuatan ayah paman?" tanya Daniel kagum."Kau masih sangat kecil untuk mengetahui segalanya nak." jawab Howard tersenyum penuh arti."Aku paham arah jawabanmu paman! aku akan mencari tau sendiri!" ucap Daniel."Smith! jangan!" teriak Adrian saat melihat Smith melakukan ritual."Segel bajingan itu nak! aku mengandalkan mu!" ucap Smith melakukan tos dengan Bima."Salam untuk ayahku! ucapkan padanya kalau aku akan segera datang!" ucap Bima."Baik! aku tunggu!" ucap Smith.Woshhhhhh.....Booommmmm....Tubuh Smith pun hancur menjadi kabut darah, Smith melakukan itu untuk menambah power Bima dan untuk menyempurnakan misinya. Ya! power Bima bertambah 100x lipat hasil dari kekuatan yang di berikan Smith."Tidakkkkkk!" teriak Adrian histeris.Setelah mendapat kekuatan tambahan, Bima pun m
Setelah menguapkan kata maaf, Bima langsung melesat bersama Kong dan Zhong menyerang para monster yang menyeringai penuh kemenangan."Bimaaaa!" teriak Diana histeris."Array sialan!! buka! bukaaaa!" teriak Andi memukuli Array sambil berteriak histeris.Semua hunter di sana terduduk lemas melihat orang yang paling di segani dan di hormati seluruh penduduk Bumi berjuang seorang diri tanpa memikirkan keselamatannya sendiri.Seluruh penduduk Bumi yang menonton live terus menggelengkan kepala berharap sadar dari mimpi buruknya, namun semua ini bukanlah mimpi, ini adalah kenyataan pahit yang harus di terima.Booommm....Booommm...Ledakan ledakan dahsyat mulai terdengar dari tengah medan peperangan. Tiga makhluk itu berusaha keras untuk memusnahkan seluruh monster di sana supaya kehidupan Bumi berhasil di selamatkan."Hahahahaha...kau tidak akan bisa menyelamatkan kehidupan di alam semesta ini Ashura! kau hanyalah sam
Andi menggila bersama beast spiritual nya yang berukuran raksasa itu. Kedua adiknya pun tidak mau kalah, mereka ikut mengeluarkan beast spiritual yang sama besar dan sama kuatnya dengan milik Andi.Trio bersaudara itu mengguncang tanah peperangan membuat semangat pasukan semakin berkobar-kobar. Intensitas peperangan semakin meningkat semenjak guild nomor satu dunia, pasukan Bima, dan kepala Asosiasi pusat menunjukkan kekuatannya.Hunter hunter yang berasal dari berbagai negara itu ikut menunjukkan kekuatan dan ilmu-ilmu yang di dapat dari akademi masing-masing. Para monster di buat mati kutu dan pasrah menunggu kematiannya di tangan para manusia itu.Sisa monster di tanah peperangan pun di babat habis oleh seluruh pasukan manusia. Mereka menyimpan inti core para monster sebagai kenang-kenangan dan berlari masuk ke dalam Array dengan sorakan kemenangan."Hahahahahaha! kita memenangkan peperangan!" teriak Andi berteriak keras."Yeahhhhhh!"
"Kau bisa menjaga mereka Kong?" tanya Bima setelah diam beberapa menit."Tidak." jawab Kong cepat."Kenapa?* tanya Bima heran."Aku sudah berjanji pada diriku sendiri beberapa menit yang lalu bos." jawab Kong."Janji apa?" tanya Bima penasaran."Aku tidak akan menjadi bawahan siapapun, kau adalah satu-satunya bos bagiku. Setelah peperangan ini usai, aku akan kembali ke tempat ras ku berada dan berlatih sekeras mungkin. Setelah itu aku akan mencari keberadaan Drago untuk melakukan misi kesejahteraan." jawab Kong."Misi apa itu?" tanya Bima sangat penasaran."Rahasia bos, ini adalah misi rahasia yang akan aku, Drago dan Leo jalankan." jawab Kong."Sudahlah bos, Kong sedang oleng, biarkan saja." ucap Zhong malas."Hahaha...." Bima tertawa keras lalu kembali menatap portal yang masih belum juga bereaksi.[1 jam bos]"Siapkan pasukan." perintah Bima pada Kong dan Zhong.Keduanya be
Mereka bersiap di perbatasan Array dengan jantung berdegup kencang. "Jangan lengah!" ucap Kong tegas. "Baik!" jawab Tigers tegas. Beberapa menit kemudian, ledakan portal tahap dua pun terjadi. Duarrrrrrrrr.... Jutaan monster kelas Iblis sampai Abyss keluar dari portal dan berlari dengan ganas ke arah Jakarta. Tigers dan para petinggi Asosiasi dari seluruh dunia menggenggam erat senjatanya, keringan sebesar biji jagung mulai menetes dari wajah mereka. "Rileks, anggap saja ini latihan." ucap Bima yang membuat tim Junior menengok. "Buat aku bangga untuk terakhir kalinya." ucap Bima membuka topengnya dan tersenyum manis. Jason semakin erat mencengkram senjatanya, matanya merah, wajahnya terlihat sangat emosional, auranya pun meledak menunjukkan sosok jati diri yang sebenarnya. "Maju dan buat bangga pamanmu ini nak!" ucap Bima. "Maju!" ucap
Tengah malam, Bima terbangun dari tidurnya karena kebelet kencing. Selesai kencing, Bima malah tidak bisa tidur lagi, karena bingung, Bima pun pergi ke alam Surgawi untuk latihan kecil."Emphh! bau amis!" seru Kong menutup hidungnya.Bima mengendus tubuhnya sendiri lalu nyengir, Bima berlari ke rumah untuk mandi. Selesai mandi, Bima kembali menemui Kong yang sedang bermalas-malasan."Pagi kapan bos? bosan sekali!" ucap Kong."Entahlah." jawab Bima malas."Kau pingin segera pagi biar bos cepat mati Kong?" tanya Dexter sinis."Bukan begitu maksudku bodoh!" jawab Kong kesal.Mereka berbincang-bincang di sana sambil bermalas-malasan, yang tadinya Bima ingin latihan jadi malah ikut bermalas-malasan bersama mereka. Sampai akhirnya pagi pun datang, Bima keluar dari Alam Surgawi untuk mandi dan sarapan.Sebelum ke ruang makan Bima menyisipkan surat di album foto keluarga kecilnya. Setelah itu Bima segera pergi ke ruang
Keesokan harinya, selesai sarapan seluruh penghuni basecamp beres-beres barang untuk pindah sementara ke kediaman keluarga besar Abraham."Daniel, Devin, ayo ikut ayah, ayah mau bicara." ucap Bima pada Daniel dan Devin yang ikut membantu membereskan barang-barang di ruang tamu."Baik ayah." jawab Daniel langsung pergi menggandeng Devin mengikuti Bima yang berjalan ke arah halaman belakang.Bima duduk di gazebo bersama Daniel dan Devin yang terlihat sedang minum yogurt."Ada apa ayah?" tanya Daniel."Berapa usia kalian?" tanya Bima balik."7 tahun lebih ayah." jawab Daniel yang di sambut anggukan Devin."Besok ayah akan mengemban tugas berat di perbatasan, kalau semisal ayah meninggal dunia apakah kalian siap menggantikan posisi ayah sebagai pelindung ibu kalian dan adik kalian?" tanya Bima."Ayah jangan pergi, Devin masih mau bermain dengan ayah." ucap Devin menggenggam erat tangan Bima."Ini hanya peru
Sesampainya di Asosiasi, Bima langsung berjalan cepat ke gedung utama untuk menemui Andi, Wilson dan Leon yang sudah menunggu di ruangannya.Kedatangan Bima ke Asosiasi tentu saja membuat seluruh hunter di sana bingung dan bertanya tanya. Mereka berpikir kedatangan Bima ke sana untuk membahas mengenai portal di Jawa Timur."Selamat datang tuan Bima, pak Andi sudah menunggu di ruangan." ucap Tommy asisten Andi."Baik." jawab Bima langsung bergegas ke ruangan Wilson.Sesampainya di sana, Bima langsung duduk di sofa dan melepas topengnya."Ada apa? sepertinya sangat penting." tanya Andi duduk di sebelah Bima."Aku cuma mau bilang, evakuasi semua orang ke luar pulau Jawa, sebagian ke pulau sebrang, sebagian ke Jakarta." jawab Bima."Jakarta masih pulau Jawa bodoh." ucap Leon datar."Aku sudah buat dinding pembatas di perbatasan kota Jakarta, paman tenang saja. Warga akan aman di sini, aku jamin 1000%." ucap Bima.
Hingga 5 bulan berlalu, anak anak yang Bima latih juga sudah mulai berkembang, tidak ada yang mencolok di antara mereka. Semua berkembang, Bima mengajarkan tentang kekeluargaan di antara mereka. Jika satu tertinggal, maka yang lain harus membantu orang itu supaya ikut berkembang. Bima juga mengajarkan tentang psikologi, jadi di masa kecilnya, mereka sudah memahami satu sama lain dan chemistry mereka sudah terbentuk sejak dini. Tim ini Bima beri nama Killer Baby, entah mengapa Bima suka nama itu. Selama 5 bulan ini, Tim Senior maupun Junior benar-benar sibuk, berbagai Job mereka jalani tanpa adanya Bima dalam tim. Walaupun begitu, masing-masing pemimpin tim melakukan tugasnya dengan baik. Julian yang menjadi wakil ketua tim Senior dan Tigers yang menjadi ketua tim Junior berhasil menjadi leader yang baik. Hasil pertarungan juga sangat memuaskan, hanya sedikit kekurangan yang Bima evaluasi saat sampai di basecamp. Hal ini sem