Share

BAB XIX Yeti

“Wow, inikah gunung es yang melegenda itu? Tak kusangka kini kita berada di kaki gunung,” Rhara sangat takjub memandangi bongkahan es berwarna putih yang tersebar di segala penjuru.

“Dingin sekali. Kita harus menjaga diri agar tidak terkena hipotermia. Jika ada keluhan yang dirasakan, lebih baik kita berhenti untuk beristirahat dan segera menghangatkan badan. Bagaimana? Kalian setuju dengan usulku?” Kinara menawarkan opsi.

“Setuju!” Rhara dan Harpi menjawab kompak bersama-sama.

            Gunung es tinggi menjulang. Ketiga makhluk mitologi berusaha beradaptasi dengan vegetasi dan keadaan alam yang kering, suhu yang sangat rendah, dan terancam radiasi sinar ultraviolet. Mereka menjumpai tumbuhan sejenis rerumputan, teki-tekian, semak, dan lumut.

“Untung saja aku membawa wortel yang banyak. Lihat tempat ini, hanya salju dimana-mana. Wah wortelnya sudah beku, se

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status