Zhang Mansion, malam hari.
"Bu, aku setuju menikah, tapi bukan dengan karung beras seperti ini!"Rayyan Wang sangat marah ketika tahu kedua orang tuanya menjodohkannya dengan seorang wanita berbobot sangat besar layaknya seorang atlet sumo. Saking marahnya, seluruh urat lehernya keluar semua, dan wajah tampannya telah berubah merah padam mau menelan hidup-hidup orang di sekitarnya. Sebagai tanda luapan emosi, dia sengaja menekankan kata 'karung beras' untuk memperjelas situasi buruk yang dimiliki oleh Elena Zhang saat ini. Meskipun begitu, untuk apa yang dikatakannya barusan, dia yakin sudah sangat memberi muka kepada Elena Zhang. Bersyukur saja mulutnya masih bisa direm, sehingga masih bisa mengontrol perkataan lebih buruk tidak keluar dari mulutnya. Apa jadinya kalau itu pria lain, kemungkinan Elena Zhang sudah dimaki habis-habisan oleh pria itu, bahkan mungkin nama binatang dikeluarkan semua dari mulutnya.Rayyan Wang menyetujui perjodohan hari ini lantaran terus mendapatkan ancaman dari kedua orangtua dan neneknya. Mereka terus mengancamnya tidak akan memberinya hak waris dari seluruh kekayaan orang tua dan neneknya bila menolak perjodohan. Meskipun sudah memiliki perusahaan sendiri, dia masih membutuhkan dukungan dari orang tuanya agar perusahaannya terus berjalan. Karena itu, dia terpaksa setuju.Tidak tahunya, saat pertemuan keluarga untuk membicarakan masalah hari pernikahan, dia dikagetkan dengan penampilan mengerikan Elena Zhang, yang membuat matanya membelalak sampai mau memutus nyawa sendiri. Dia pikir orang tuanya mengetahui wanita seperti apa yang dia sukai, sehingga tidak menanyakan kondisi fisik calon istrinya terlebih dahulu. Dia akui, dia pun salah karena tidak memastikannya terlebih dahulu, tetapi memilih bertindak egois melemparkan semua kesalahan kepada orang tuannya.Pria mana mau menikah dengan wanita memiliki bobot 250 kilogram seperti Elena Zhang? Mau betapa kaya dan tingginya status keluarga Elena Zhang, pria mana pun pasti berpikir dulu mau menikah dengannya, atau tidak. Terlebih Rayyan Wang, dia adalah tuan muda keluarga Wang, berparas rupawan seperti Dewa dalam mitologi Yunani Kuno. Dengan kualifikasi seperti itu, wanita cantik seperti apa yang tidak bisa dia dapatkan. Tanpa diminta pun, wanita dengan rela antre demi mendapatkan sosok sempurna Rayyan Wang. Sudah pasti, Rayyan Wang akan menolak bila harus dijodohkan dengan Elena Zhang; berpenampilan sangat buruk, yang bisa merusak pemandangan disekitarnya. Elena Zhang dipandang dari sisi mana pun tidak masuk dalam kriteria dirinya.Bagaimana bisa dia menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Elena Zhang?Orang tuanya ini mau menikahkan anak, atau menyiksa anak?! maki Rayyan Wang dalam hati.Kata penolakan dari mulut Rayyan Wang barusan membuat tubuh Elena Zhang membeku sejenak, kemudian menghancurkan hatinya sampai tercabik-cabik hingga ribuan keping. Elena Zhang duduk diantara kedua orang tuanya hanya bisa menundukkan kepala, mengepalkan tangan dan menggertakan giginya. Apa unggulnya pria di depannya ini dibandingkan dirinya hingga berani menghardiknya demikian kejam sperti itu? Bukankah dia tidak kalah buruk dari dirinya? Siapa yang tidak tahu betapa buruknya reputasi Rayyan Wang. Semua penduduk negara Bei tahu bahwa dia adalah pria playboy; berganti wanita lebih cepat daripada berganti pakaian.Satu-satunya yang bisa dibanggakan dari seorang Rayyan Wang adalah tampang rupawannya. Untuk apa berparas rupawan jika tidak diikuti moral yang baik, Elena Zhang menghibur diri sendiri di dalam hatinya.Agar anaknya tenang, Emily Zhou, menggenggam tangan Elena Zhang. Berbeda dengan Emily Zhou, sebagai ayah, Edric Zhang sudah berwajah masam tidak suka dengan perkataan frontal Rayyan Wang terhadap Elena Zhang, putrinya. Putri mereka sangat cantik, hanya saja saat ini sedang terkena obesitas akibat dari depresi putus cinta dengan kekasih semasa kuliahnya dulu, makanya bentuk tubuhnya tidak karuan seperti saat ini.Pengobatan sudah dilakukan, tapi belum menemukan dokter yang cocok sehingga belum ada hasil dalam usahanya untuk menyembuhkan Elena Zhang, putrinya. Jika putrinya tidak terkena obesitas, mana mungkin Rayyan Wang punya kualifikasi untuk menjadi menantunya. Keluarga Zhang di negara Bei sangat berkuasa setara dengan keluarga Wang. Menjentikkan jemarinya saja, dia bisa mendapatkan calon menantu kompeten meskipun keadaan putrinya demikian buruk. Akan tetapi, tentang perjodohan ini sudah diatur oleh ayahnya dengan Kakek dari Rayyan Wang, sehingga bagaimanapun dia mau menolak tidak bisa menghindarinya. Yang bisa dia lakukan adalah menasehati putrinya agar terus bersabar selama perjanjian pernikahan kedepannya."Maaf, Tuan dan Nyonya Zhang, kami tidak mengajari anak dengan baik. Elena, tolong jangan tersinggung dengan perkataan Rayyan barusan. Bibi akan mendisiplinkannya setelah ini."Rachel Chen buru-buru minta maaf atas perkataan keterlaluan dari Rayyan Wang barusan. Detik berikutnya, dia menepuk pundak Rayyan Wang, berkata, "Rayyan, minta maaf dengan Elena. Jangan membuat ayah dan ibumu malu."Rayyan mendesis pelan, bercemberut muka berkata, "Bu, mengapa aku harus minta maaf dengannya?" Rayyan Wang menolak untuk minta maaf kepada Elena Zhang. Dia rasa apa yang dikatakan olehnya sesuai dengan kenyataan. Di mana letak kesalahan dirinya terhadap pernyataan itu? Orang buta pun tahu bagaimana bentuk orang gendut, 'kan?Terus dipelototi oleh ibunya, Rayyan Wang kembali berkata untuk membela diri. "Bu, jangan mendesakku! Kenyataannya memang seperti itu. Dia memang mirip dengan karung beras!""Rayyan!" Rachel Chen kehabisan kesabaran membentak Rayyan Wang untuk segera mengakhiri perkataan kasarnya."Tuan dan Nyonya Wang, kami tidak punya banyak waktu untuk mendengar omong kosong anak kalian ini! Kita tetapkan saja acara pernikahan bulan depan seusai keinginan orang tua kita masing-masing. Tolong silakan Anda sekeluarga keluar dari rumah kami."Edric Zhang sudah tidak tahan putrinya dihina terus-menerus mengakhiri semua pembicaraan kedua belah pihak, dan mengusir ketiga anggota keluarga duduk di depannya. Ayah mana yang tahan melihat putrinya dipermalukan di depan mata kepalanya sendiri.Rachel Chen berpamitan kemudian menarik Rayyan Wang keluar. Sementara, Ramon Wang tinggal lebih lama untuk berpamitan sekaligus meminta maaf dengan keluarga Zhang atas sikap Rayyan Wang sebelumnya.Sepeninggal keluarga Wang, Emily Zhou memeluk anaknya untuk memberi penghiburan atas semua penghinaan dari Rayyan Wang barusan. "Elena, kamu yang sabar, ya, Nak. Buat nenekmu bahagia diakhir hidupnya. Dia hanya ingin melihat kamu menikah. Setelah itu, kamu bebas melakukan apapun. Ibu dan Ayah tidak akan menghalangimu mau melakukan apa saja."Mendapatkan penghiburan dari ibunya, Elena Zhang kembali tersenyum. Apa yang dikatakan oleh ibunya benar. Dia hanya perlu membahagiakan neneknya saja. Saat ini neneknya sudah tua dan sakit-sakitan. Elena sangat menyayangi neneknya sehingga apa yang dikatakan oleh neneknya akan diikuti semua olehnya. Termasuk menikah dengan Rayyan Wang, cucu dari sahabat neneknya. Untuk Rayyan Wang, abaikan saja dia. Siapa Rayyan Wang hingga bisa memengaruhi kehidupan dirinya? Cukup bersabar maka dia bisa bebas menjalani kehidupannya dengan tenang sesuai keinginan dirinya.-Tanpa terasa pernikahan berjalan selama sebulan. Elena Zhang pikir setelah menikah nanti Rayyan Wang dapat berubah mencintai dan menyayanginya sesuai perkataan neneknya. Dia memang terlalu naif untuk percaya dengan semua itu. Ini diakibatkan rasa tidak aman karena tampilan buruk diri sendiri. Elena Zhang sadar diri, dengan bentuk tubuhnya seperti saat ini tidak akan mudah untuk menikah dengan pria memiliki reputasi setara dengan keluarganya. Alhasil, dia harus menahan rasa sakit lantaran Rayyan Wang tidak pernah kembali ke rumah pernikahan mereka. Elena Zhang hanya sendirian berdiri di atas balkon menatap kosong ke arah luar. Pemandangan malam hari ini sangatlah gelap seperti suasana hatinya bermuram durja meratapi nasib menikah dengan Rayyan Wang.Harapan membina rumah tangga bahagia dan harmonis pupus dan memudar dalam bayangan Elena Zhang. Tidak tahu mengapa, Elena Zhang kembali terpikir dengan perkataan Rayyan Wang ketika selesai resepsi. 'Jangan pernah berharap aku kembali ke rumah pernikahan itu. Kau saja yang tinggal di sana. Aku tidak sudi tinggal bersama Babi Ternak sepertimu!'Babi Ternak!Dua kata itu membuat seluruh kepercayaan diri Elena Zhang berguguran semua seperti butiran debu berhamburan diterpa angin topan.Selesai mengatakan itu, Rayyan Wang menoyor kepala Elena Zhang, menyuruhnya menjauh dari sisinya. Sehina itukah dirinya di hadapan Rayyan Wang?Memangnya memiliki bobot berlebih adalah suatu tindak kejahatan sehingga Rayyan Wang memperlakukannya demikian buruk?Elena Zhang tersadar dari lamunannya. Pandangan Elena Zhang terarah ke arah tubuhnya sendiri. Dia melihat gumpalan lemak di bagian kaki, tangan, dan bagian perut. Kemudian, dia pun melihat pantulan keseluruhan dirinya di dalam cermin. Tanpa terasa air mata jatuh menetes membasahi pipinya. Elena Zhang mengepalkan tangannya, menengadahkan kepalanya melihat langit gelap, lalu mengusap air matanya.Elena Zhang sadar diri, dengan keadaan seperti ini mana mungkin Rayyan Wang mencintainya!Dinginnya terpaan angin membuat Elena Zhang tidak tahan, dia memeluk tubuhnya sendiri kemudian mengusap-usap bagian lengan tangan untuk menghangatkan tubuhnya. Elena Zhang menahan sekuat tenaga untuk tidak menangis, tetapi matanya tidak dapat menahannya lagi sehingga keluar air mata bak air terjun tak bisa dihentikan meskipun ingin menghentikannya. Pada akhirnya, Elena Zhang menjatuhkan dirinya. Dia jatuh merosot duduk di lantai balkon menopang bobot tubuhnya di tembok.Belum tenang pikirannya barusan, ia sudah dikagetkan dengan sebuah pesan teks disertai foto mesra Rayyan Wang bersama seorang model papan atas berparas sangat cantik dan memesona dari segala sisi, terutama bagian dadanya membuat pria meneteskan air liur dalam sekali pandang.Pesan itu dikirim langsung dari nomor pribadi Melinda Ye.Dalam teks itu, Melinda Ye mencibirnya mengatakan hal yang membuatnya sakit sampai ke tulang. "Nyonya Wang, suamimu ada bersamaku sepanjang hari. Kalau aku jadi kamu pasti sadar diri memilih berpisah dari Rayyan Wang. Dia sedetik pun tidak akan melihat penampilanmu yang seperti Gorila! Tolong sadar diri sesegera mungkin, biarkan kami hidup bahagia bersama. Jangan halangi kehidupan bahagia kami dengan status tidak bergunamu itu!"Karung Beras!Babi Ternak!Gorila!Kata penghinaan macam apa yang belum Elena Zhang dengarkan dari mulut orang lain? Dia sudah terbiasa, tapi masih merasa sakit saat mendengarkan perkataan itu. Apalagi yang mengatakan penghinaan itu adalah selingkuhan suami sendiri. Rasa sakitnya terasa bertubi-tubi daripada dilontarkan dari mulut orang lain.Bahkan cibiran Melinda Ye barusan terasa seperti seseorang melemparkan setumpuk kotoran ke atas wajahnya. Elena Zhang mengepalkan tangan dan menggertakan gigi, tidak tahan menahan emosi yang disebabkan oleh Rayyan Wang. Cukup sudah, dia sudah tidak tahan dipermalukan seperti ini. Elena Zhang mengabaikan pesan itu, kemudian menelepon seseorang yang bisa membantunya mengubah bentuk tubuhnya saat ini. Setelah itu, dia ingin lihat bagaimana reaksi orang-orang yang telah menghinanya ketika dirinya telah berubah nanti. Terutama Rayyan Wang, dia tidak sabar ingin membuat pria itu menyesal, bertekuk lutut, kemudian mengusirnya dari rumah miliknya.Selesai menelepon dan membuat janji, Elena Zhang mengemas semua pakaiannya, memasukannya ke dalam koper berukuran besar.Telah selesai dengan semua persiapannya, Elena Zhang menarik kopernya turun ke lantai bawah. Dia akan pergi ke bandara meninggalkan negara Bei menuju negara Korea untuk melakukan pengobatan.Satu tahun kemudian.Bandara Internasional Bei.Dalam balutan gaun hitam selutut dengan kaca mata hitam menutupi setengah wajahnya, Elena sangat percaya diri melangkahkan kaki jenjangnya sambil menarik koper di sisinya keluar dari pintu kedatangan. Dia sudah bertransformasi menjadi wanita cantik dan memesona. Lemak-lemak yang dulunya menggantung di kaki, tangan dan bagian perutnya telah sirna semua berganti kulit putih kencang dan cantik, dambaan dari setiap wanita. Bahkan, pemandangan terindah di muka bumi merasa iri dengan kecantikan yang dimiliki oleh Elena Zhang saat ini. Dalam hitungan detik, ratusan pasang mata tertuju ke arah Elena Zhang. Meskipun sebagian wajahnya tertutup kaca mata hitam, ratusan pasang mata tersebut yakin bahwa Elena Zhang adalah wanita yang memiliki kecantikan paling sempurna. Bisa dikatakan kecantikan Elena Zhang setara dengan kecantikan alam surgawi.Siapa wanita itu?Apa dia aktris dari Korea?Pertanyaan itu terlontar bukan tanpa alasan. Mereka bertanya
Selesai makan, Elena Zhang mengambil ponselnya di atas nakas dan menyalakanya. Dia mencari kontak Leony Fu, dan menghubuginya untuk mengajak bertemu.Dihubungi oleh teman baiknya, mana mungkin Leony Fu tidak senang. Hati berbunga-bunga, segera mengusap terima panggilan telepon dari Elena Zhang.Dalam percakapan telepon mereka berdua telah mencapai kesepakatan untuk bertemu di Kafe Hotel Hillton Hills; tempat di mana orang kaya menghabiskan sebagian kekayan mereka.Elena Zhang pergi bersiap-siap. Dia mandi kemudian berganti pakaian cantik menyesuaikan dengan tempat tujuan mereka.Leony Fu tidak sabaran ingin melihat Elena Zhang Zhang sudah berubah seperti apa, datang lebih awal dibandingkan Elena Zhang."Elena, di sini!" Leony Fu melambaikan tanganya ke arah Elena Zhang, sedang berjalan memasuki Kafé Hillton Hills.Elena Zhang tersenyum melangkahkan kakinya menghampiri Leony Fu. Begitu tiba, Leony Fu berdiri memeluk Elena Zhang, menepuk punggungnya mencurahkan seluruh rasa rindu selama
Sejak kembali kemeja bersama teman-temannya, raut wajah Rayyan Wang tidak enak dilihat dari sisi mana pun. Dia menekuk wajahnya sedemikian rupa hingga muncul guratan tipis di keningnya. Brandon Yu sangat percaya diri berinisiatif memberi penghiburan untuk Rayyan Wang, berkata, "Perlukah mengundang beberapa wanita cantik untuk menghiburmu, Kakak Rayyan?"Rayyan Wang mendelik menatap Brandon Yu. Dari tatapanya barusan jelas memberitahu betapa tidak sukanya Rayyan Wang atas perkataan Brandon Yu. Detik berikutnya, sebuah perkataan berintonasi tinggi dilemparkan ke arah Brandon Yu, "Apa kau sudah bosan hidup?!" Brandon Yu tertawa canggung buru-buru berkata, "Tidak! Tidak! Maafkan aku, Kakak Rayyan. Aku sedang bercanda denganmu." setelahnya dia tidak lagi berani berkata apapun terutama kepada Rayyan Wang. Situasi sudah begini buruk tidak dapat lagi melanjutkan permainan sebelumnya. Semua orang memilih mengakhiri permainan, lalu meminum minuman masing-masing. Rasa nikmat dari cocktail mem
Mendapati Elena Zhang sudah masuk ke dalam kamar, Rayyan Wang kembali ke Kafé Hillton Hills.Sambil berjalan, Rayyan Wang melakukan panggilan telepon dengan seorang kenalan, tidak lain dari penanggung jawab Hotel Hillton Hills itu sendiri. Diseberang sambungan telepon, seorang pria bermulut sangat manis bertanya kepada Rayyan Wang, "Tuan Rayyan, katakan ada maksud apa Anda menghubungiku?""Tolong cari tahu informasi wanita yang menginap di kamar nomor 1303," perintah Rayyan Wang. Sederhana saja, Rayyan Wang hanya ingin tahu informasi mendetail dari Elena Zhang. Jika mengetahui informasi pribadinya, mudah baginya untuk mencari Elena Zhang kedepannya."Baik, Tuan Rayyan, Anda tidak perlu kahwatir. Saya dapat memastikan akan mendapatkan informasi yang Anda inginkan sesegera mungkin." Pria disambungan telepon meyakinkan Rayyan Wang.Di sisi lainnya, Elena Zhang bersandar punggung di daun pintu menenagkan suasana hatinya terlebih dahulu.Tinggal di hotel sudah tidak aman, Elena Zhang buru-b
"Siapa wanita barusan?""Tidak tahu!""Sepertinya dia staf baru di sini."Ketiga orang staf sibuk saling bertanya tentang Elena Zhang. Mereka langsung menaruh rasa iri terhadap kecantikan yang dimiliki oleh Elena Zhang. Rasa ingin tahu tentang Elena Zhang mendominasi seluruh pikiran mereka saat ini. Elena Zhang berjalan sangat cepat dan percaya diri. Hingga beberapa menit saja sudah tiba di depan pintu lift. Dia berdiri di depan lift khusus ekeskutif. Menggunakan jari lentiknya dia menekan tombol buka lift. Kedua kaki jenjangnya menumpu sangat kokoh menunggu pintu lift terbuka. Tidak lama berselang, pintu lift terbuka. Baru mau melangkahkan kakinya memasuki lift, tiba-tiba suara lantang seorang wanita menghentikan pergerakan Elena Zhang."Tunggu!" Seorang staf wanita berlari menghampiri Elena Zhang. Elena Zhang refleks menoleh ke arah sumber suara saat seseorang menghentikan langkah kakinya."Nona, lift ini dikhususkan untuk para eksekutif. Staf biasa seperti kita ini lewat lift di s
Rayyan Wang meremas teleponnya saat mengetahui bahwa bukan Elena Zhang yang mengangkat teleponnya. Padahal, dia menelpon mau mendengarkan suara Elena Zhang seorang. Tidak tahu mengapa seluruh pikiran sebelumnya dipenuhi semua tentang Elena Zhang. Rasanya dia mau gila bila tidak segera mendengarkan suara Elena Zhang didetik berikutnya. Karena itu, dia menelepon Elena Zhang. Begitu tahu orang yang mengangkat teleponnya bukan Elena Zhang, kebahagiaan yang sedang membuncah di hatinya langsung berubah menjadi kemurungan tiada akhir.Rayyan Wang memerintahkan asistennya untuk menyiapkan mobil. Dia tidak bisa tetap berada di dalam kantor. Takutnya bila terus berdiam diri, kantornya menjadi hancur akibat kemarahannya yang tidak dapat dibendung.Elena Zhang bertopang tangan di sandaran sofa. Mengapa hari ini begitu tidak bersahabat dengannya. Saat pergi menabrak mobil Rayyan Wang. Saat tiba di perusahaan dia menemukan perundangan staf personalia terhadap staf magang.Leony Fu tahu Elena Zhang d
Leony Fu tertawa lepas mendengarkan penuturan Elena tentang barang milik Rayyan Wang."Hati-hati, nanti kau kena karma dengan perkataanmu. Jangan membencinya terlalu berlebihan. Cinta dan benci itu bisa berbalik kapan saja. Jarak keduanya hanya beberapa inci saja, Elenaku sayang." Leony Fu memberikan sedikit nasehat untuk diingat oleh Elena Zhang agar tidak bersikap berlebihan dalam menghadapi Rayyan Wang."Aku tidak akan terperdaya dengan rayuannya." tegas Elena Zhang meyakinkan diri sendiri tidak akan terperdaya oleh Rayyan Wang."Ya, aku percaya terhadap perkataanmu. Mari kita pesan makanan. Jangan cederai hari baik ini dengan permasalahan Rayyan Wang.""Oke ...." Elena Zhang pun tidak mau terlalu berlarut-larut dengan permasalahan Rayyan Wang. -Pihak keamanan tidak dapat mengusir Rayyan Wang. Mereka tahu Rayyan Wang adalah pelanggan tetap di sana. Mereka bisa menarik Rayyan Wang tidak lain atas perintah Rayyan Wang sendiri.Setelah menjauh keluar, Rayyan Wang menyuruh pihak keam
Yes! Rayyan Wang berseru gembira di dalam hatinya. Nampak jelas raut kebahagiaan menyelimuti seluruh wajah tampannya. Kemurungan yang sempat melintas telah sirna semua hanya dengan mendengarkan satu kata dari Elena Zhang. Rasa percaya diri pun meningkat beberapa kali lipat. Lihatlah tidak ada satu pun wanita yang bisa menolak pesonanya, 'kan? Rayyan Wang seketika menjadi tinggi hati seakan puncak piramid menaklukkan hati wanita ada di dalam genggaman tangannya. Saat ini dia merasa berada di atas awan; sama sekali tidak takut kalau perkataan Elena sebelumnya hanya bualan belaka. Dia benar-benar telah terperdaya dengan satu kata 'baik' dari Elena Zhang."Elena ..." Leony Fu berbisik pelan di telinga Elena sambil menggoyangkan tangan Elena Zhang mau mengingatkannya tentang apa yang dikatakannya barusan. Leony sempat menduga bahwa Elena sudah terkena ilmu sihir sehingga bisa menyetujui permintaan Rayyan Wang. Sebagai teman, dia perlu memberinya peringatan. Namun, saat dia memberiny
"Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu
Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini
Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da
Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak
Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang
Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini
Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me
Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb
"Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan