Beranda / Romansa / Kick Out Bastard CEO / Bab 4 Trik Seorang Playboy Mendekati Seorang Wanita

Share

Bab 4 Trik Seorang Playboy Mendekati Seorang Wanita

Penulis: Snow White
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sejak kembali kemeja bersama teman-temannya, raut wajah Rayyan Wang tidak enak dilihat dari sisi mana pun. Dia menekuk wajahnya sedemikian rupa hingga muncul guratan tipis di keningnya.

Brandon Yu sangat percaya diri berinisiatif memberi penghiburan untuk Rayyan Wang, berkata, "Perlukah mengundang beberapa wanita cantik untuk menghiburmu, Kakak Rayyan?"

Rayyan Wang mendelik menatap Brandon Yu. Dari tatapanya barusan jelas memberitahu betapa tidak sukanya Rayyan Wang atas perkataan Brandon Yu. Detik berikutnya, sebuah perkataan berintonasi tinggi dilemparkan ke arah Brandon Yu, "Apa kau sudah bosan hidup?!"

Brandon Yu tertawa canggung buru-buru berkata, "Tidak! Tidak! Maafkan aku, Kakak Rayyan. Aku sedang bercanda denganmu." setelahnya dia tidak lagi berani berkata apapun terutama kepada Rayyan Wang.

Situasi sudah begini buruk tidak dapat lagi melanjutkan permainan sebelumnya. Semua orang memilih mengakhiri permainan, lalu meminum minuman masing-masing.

Rasa nikmat dari cocktail membuat semua orang bersukacita. Kecuali Rayyan Wang. Rayyan Wang bertopang tangan menatap dalam ke arah Elena Zhang. Ketika itu, Elena Zhang sedang tersenyum lebar sedang bercanda dengan Leony Fu. Melihat itu, tanpa sadar Rayyan Wang ikut tersenyum. Yang lainya tidak berani menginterupsi kesenangan Rayyan Wang, hanya bisa saling pandang tanpa mengatakan apapun. Mereka takut menggangu Rayyan Wang, yang mereka sadari sedang tertarik dengan wanita di dekat meja mereka. Mengetahui ini, mereka harus menjaga jarak dengan Elena Zhang, bila tidak sengaja bertemu di jalan dikemudian hari. Mereka bukan orang bodoh, mereka semua tahu Rayyan Wang telah menetapkan teritorial hatinya untuk Elena Zhang.

"Leony, sudah malam sebaiknya kita pulang saja." Elena Zhang merasa pertemuan dengan Leony Fu sudah cukup untuk melepas rindu.

Leony Fu menyetujui berkata, "Baik. Kau perlu beristirahat banyak malam ini untuk menyiapkan serah terima besok siang."

Elena Zhang dan Leony Fu berdiri bersama-sama, berpelukan kemudian berpisah. "Lain kali kita harus pergi keluar untuk merayakan kepulanganmu ke perusahan dan Negara Bei."

"Tentu saja, asal ada waktu luang kita bisa berpergian keluar untuk berlibur bersama."

Dari kejauhan Rayyan Wang menyadari bahwa Elena Zhang dan Leony Fu akan segera pergi dari Kafé Hillton Hills. Karena itu, Rayyan Wang refleks berdiri berjalan mengikuti ke arah mana Elena Zhang akan pergi.

Leony Fu dan Elena Zhang berjalan berpisah, Elena Zhang membayar tagihan dan Leony Fu pulang terlebih dahulu.

Selesai membayar semuanya, Elena Zhang pergi dari Kafé menuju lift untuk turun ke kamar hotelnya.

Eelena Zhang mengerutkan keningnya saat mengetahui ada sosok Rayyan Wang sedang berjalan ke arahnya. Elena Zhang sedang berdiri di depan pintu lift menjadi was-was terhadap apa yang ingin dilakukan oleh Rayyan Wang selanjutnya. Dia menekan tombol lift berharap pintu lift terbuka setelahnya. Akan tetapi, pintu lift tidak juga terbuka. Mau tak mau dia pun harus menghadapi Rayyan Wang bila pria itu kembali berbicara denganya.

Elena Zhang tidak tahu banyak tentang Rayyan Wang. Dia hanya mengetahui prilaku buruknya saja yang suka berganti wanita. Selebihnya dia tidak tahu sama sekali. Meskipun begitu, Elena tetap mempersiapkan diri untuk menghadapi Rayyan Wang.

Yang tidak Elena Zhang duga, Rayyan Wang tidak membuat pergerakan apapun berdiri sejajar dengannya menunggu pintu lift terbuka. Terhadap situasi ini, Elena Zhang sejenak menjadi bingung. Karena itu, dia hanya diam menatap ke arah kakinya.

Ting!

Pintu lift terbuka. Di dalam sana tidak ada orang. Artinya, lift itu hanya akan memuat mereka berdua saja. Elena Zhang duluan masuk dengan langkah kaki tergesa-gesa. Dia menekan tombol lift, kemudin berdiri di paling pojok lift agar tidak perlu banyak berinteraksi pandangan dengan Rayyan Wang.

Dengan satu tangan dimasukan ke dalam saku celananya, Rayyan Wang masuk ke dalam lift. Dia berjalan santai kemudian berhenti, berdiri tepat di samping Elena Zhang. Elena Zhang sangat terkejut ketika mengetahui Rayyan Wang malah berdiri sangat dekat di sampingnya, menyisahkan tempat yang sangat luas di sisi lainnya.

Pria ini!

Elena Zhang mengepalkan tangan dan menggertakan giginya, tidak paham dengan tindakan Rayyan Wang barusan. Beginikah trik seorang playboy ketika mendekati seorang wanita?

Murahan sekali!

Di sampingnya masih ada ruang bebas, Elena Zhang pun menggeser tubuhnya hingga menghimpit dinding lift. Lagi-lagi, Rayyan Wang melakukan hal yang sama menggeser tubuhnya mendekati Elena Zhang.

Tangan Elena Zhang terkepal mau menampar wajah Rayyan Wang. Akan tetapi, dia urungkan niatnya itu, takut berurusan dengan pihak berwajib bila tindakanya tidak sengaja melukai wajah Rayyan Wang.

Dihimpit di pojok dinding lift membuat Elena Zhang tidak leluasa untuk melakukan pergerakan. Dalam sepersekian detik, udara di dalam lift kian menipis membuat Elena Zhang kesusahan bernapas. Tidak ingin mendapatkan penindasan dari Rayyan Wang, Elena Zhang maju beberapa langkah kemudian berjalan ke sisi lainnya, menjauhi Rayyan Wang. Setelah berhasil membebaskan diri, ia menarik napas dalam-dalam seolah akan kehabisan napas didetik berikutnya.

Di tempat sekarang, Elena Zhang berdiri sedikit gelisah dengan memasang wajah tidak suka terhadap tindakan Rayyan Wang barusan.

Tidak lama berselang, Rayyan Wang kembali menggeser tubuhnya berdiri tepat di samping Elena Zhang. Untuk kedua kalinya, Elena Zhang dibuat kesal oleh Rayyan Wang. Mau apa Rayyan Wang ini? Kalau seperti ini caranya menaklukkan hati seorang wanita, maka maaf saja, dia tidak akan pernah tertarik sedikitpun.

"Tuan, tolong menjauh sedikit!" Elena Zhang terang-terangan menyatakan ketidak sukaanya kepada Rayyan Wang, yang berusaha mendekatinya.

Rayyan Wang berlagak seolah-olah tidak mendengarkan perkataan Elena Zhang. Dia tetap berdiri di tempat semula menarik dasi miliknya, melirik Elena Zhang sebentar, kemudian membuang pandangan ke arah lain.

Pria ini!

Dibalik kekesalannya, Elena Zhang memuji tingkat kepercayaan diri Ryyan Wang.

Keadaan sudah seperti itu, tidak mungkin Elena Zhang terus berganti posisi. Dia memutuskan diam berdiri di tempatnya mengabaikan Rayyan Wang, sambil berharap pintu lift cepat terbuka. Terserah saja apa yang mau dilakukan oleh Rayyan Wang. Terpenting tidak bersinggungan fisik dengannya.

Akan tetapi, didetik berikutnya, harapan Elena Zhang pupus. Lift berguncang kuat mengakibatkan tubuh keduanya ikut terguncang. Karena guncangan kuat barusan, Elena Zhang tidak sengaja memegang tangan Rayyan Wang. Elena Zhang takut ketinggian, ketika ada guncangan, wajahnya sudah berubah memucat.

Elena Zhang segera tersadar saat guncangan lift berhenti. Dia buru-buru melepaskan peganganya dari tangan Rayyan Wang, berkata, "Maaf .…"

Rayyan Wang melirik ke arah Elena Zhang tanpa berkata apapun. Dia seperti ini seolah bertindak hal barusan tidak pernah terjadi. Jinak-jinak merpati memang dibutuhkan untuk menaklukkan hati wanita. Karena itu, dia pun menerapkan pola itu untuk mendekati Elena Zhang.

Lift kembali berjalan hingga tiba di lantai kamar hotel milik Elena Zhang. Elena Zhang sedikit terhuyung keluar dari lift.

Rayyan Wang pun ikut keluar mengikuti ke arah mana Elena Zhang pergi.

Tahu Rayyan Wang masih mengikutinya, Elena berbalik badan berkata, "Katakan, kenapa kau mengikutiku?"

Rayyan Wang tersenyum pongah berkata, "Hanya perlu tahu nama dan nomor teleponmu saja."

"Dasar gila!" Elena Zhang meneriaki Rayyan Wang.

Kalau tidak ada kejadian dia memegang tangan Rayyan Wang di dalam lift sebelumnya, Elena Zhang dapat memastikan bahwa dia sudah memukul kepala Rayyan Wang dengan sangat kencang untuk membetulkan bagian otaknya yang korslet.

Elena Zhang mempercepat langkah kakinya, bahkan terlihat seperti sedang berlari kecil menuju kamarnya. Begitu sudah berjarak beberapa meter saja, Elena Zhang mengeluarkan kartu elektrik menempelkan di depan pintu kamarnya. Elena Zhang segera masuk ketika pintu berbunyi 'bip'.

Dari jarak beberapa meter, Rayyan Wang tersenyum menyeringai menyaksikan Elena Zhang masuk ke dalam kamar hotel.

Ini baru permulaan! seru Rayyan Wang dalam hati.

Bab terkait

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 5 Bagaimana Kalau Membayar Dengan Tubuhmu?

    Mendapati Elena Zhang sudah masuk ke dalam kamar, Rayyan Wang kembali ke Kafé Hillton Hills.Sambil berjalan, Rayyan Wang melakukan panggilan telepon dengan seorang kenalan, tidak lain dari penanggung jawab Hotel Hillton Hills itu sendiri. Diseberang sambungan telepon, seorang pria bermulut sangat manis bertanya kepada Rayyan Wang, "Tuan Rayyan, katakan ada maksud apa Anda menghubungiku?""Tolong cari tahu informasi wanita yang menginap di kamar nomor 1303," perintah Rayyan Wang. Sederhana saja, Rayyan Wang hanya ingin tahu informasi mendetail dari Elena Zhang. Jika mengetahui informasi pribadinya, mudah baginya untuk mencari Elena Zhang kedepannya."Baik, Tuan Rayyan, Anda tidak perlu kahwatir. Saya dapat memastikan akan mendapatkan informasi yang Anda inginkan sesegera mungkin." Pria disambungan telepon meyakinkan Rayyan Wang.Di sisi lainnya, Elena Zhang bersandar punggung di daun pintu menenagkan suasana hatinya terlebih dahulu.Tinggal di hotel sudah tidak aman, Elena Zhang buru-b

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 6 Pria Aneh!

    "Siapa wanita barusan?""Tidak tahu!""Sepertinya dia staf baru di sini."Ketiga orang staf sibuk saling bertanya tentang Elena Zhang. Mereka langsung menaruh rasa iri terhadap kecantikan yang dimiliki oleh Elena Zhang. Rasa ingin tahu tentang Elena Zhang mendominasi seluruh pikiran mereka saat ini. Elena Zhang berjalan sangat cepat dan percaya diri. Hingga beberapa menit saja sudah tiba di depan pintu lift. Dia berdiri di depan lift khusus ekeskutif. Menggunakan jari lentiknya dia menekan tombol buka lift. Kedua kaki jenjangnya menumpu sangat kokoh menunggu pintu lift terbuka. Tidak lama berselang, pintu lift terbuka. Baru mau melangkahkan kakinya memasuki lift, tiba-tiba suara lantang seorang wanita menghentikan pergerakan Elena Zhang."Tunggu!" Seorang staf wanita berlari menghampiri Elena Zhang. Elena Zhang refleks menoleh ke arah sumber suara saat seseorang menghentikan langkah kakinya."Nona, lift ini dikhususkan untuk para eksekutif. Staf biasa seperti kita ini lewat lift di s

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 7 Langit Sudah Menggariskan Elena Dan Rayyan Untuk Saling Terhubung

    Rayyan Wang meremas teleponnya saat mengetahui bahwa bukan Elena Zhang yang mengangkat teleponnya. Padahal, dia menelpon mau mendengarkan suara Elena Zhang seorang. Tidak tahu mengapa seluruh pikiran sebelumnya dipenuhi semua tentang Elena Zhang. Rasanya dia mau gila bila tidak segera mendengarkan suara Elena Zhang didetik berikutnya. Karena itu, dia menelepon Elena Zhang. Begitu tahu orang yang mengangkat teleponnya bukan Elena Zhang, kebahagiaan yang sedang membuncah di hatinya langsung berubah menjadi kemurungan tiada akhir.Rayyan Wang memerintahkan asistennya untuk menyiapkan mobil. Dia tidak bisa tetap berada di dalam kantor. Takutnya bila terus berdiam diri, kantornya menjadi hancur akibat kemarahannya yang tidak dapat dibendung.Elena Zhang bertopang tangan di sandaran sofa. Mengapa hari ini begitu tidak bersahabat dengannya. Saat pergi menabrak mobil Rayyan Wang. Saat tiba di perusahaan dia menemukan perundangan staf personalia terhadap staf magang.Leony Fu tahu Elena Zhang d

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 8 Berkencanlah Denganku Sekali Saja

    Leony Fu tertawa lepas mendengarkan penuturan Elena tentang barang milik Rayyan Wang."Hati-hati, nanti kau kena karma dengan perkataanmu. Jangan membencinya terlalu berlebihan. Cinta dan benci itu bisa berbalik kapan saja. Jarak keduanya hanya beberapa inci saja, Elenaku sayang." Leony Fu memberikan sedikit nasehat untuk diingat oleh Elena Zhang agar tidak bersikap berlebihan dalam menghadapi Rayyan Wang."Aku tidak akan terperdaya dengan rayuannya." tegas Elena Zhang meyakinkan diri sendiri tidak akan terperdaya oleh Rayyan Wang."Ya, aku percaya terhadap perkataanmu. Mari kita pesan makanan. Jangan cederai hari baik ini dengan permasalahan Rayyan Wang.""Oke ...." Elena Zhang pun tidak mau terlalu berlarut-larut dengan permasalahan Rayyan Wang. -Pihak keamanan tidak dapat mengusir Rayyan Wang. Mereka tahu Rayyan Wang adalah pelanggan tetap di sana. Mereka bisa menarik Rayyan Wang tidak lain atas perintah Rayyan Wang sendiri.Setelah menjauh keluar, Rayyan Wang menyuruh pihak keam

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 9 Surat Undangan Dari Mertua

    Yes! Rayyan Wang berseru gembira di dalam hatinya. Nampak jelas raut kebahagiaan menyelimuti seluruh wajah tampannya. Kemurungan yang sempat melintas telah sirna semua hanya dengan mendengarkan satu kata dari Elena Zhang. Rasa percaya diri pun meningkat beberapa kali lipat. Lihatlah tidak ada satu pun wanita yang bisa menolak pesonanya, 'kan? Rayyan Wang seketika menjadi tinggi hati seakan puncak piramid menaklukkan hati wanita ada di dalam genggaman tangannya. Saat ini dia merasa berada di atas awan; sama sekali tidak takut kalau perkataan Elena sebelumnya hanya bualan belaka. Dia benar-benar telah terperdaya dengan satu kata 'baik' dari Elena Zhang."Elena ..." Leony Fu berbisik pelan di telinga Elena sambil menggoyangkan tangan Elena Zhang mau mengingatkannya tentang apa yang dikatakannya barusan. Leony sempat menduga bahwa Elena sudah terkena ilmu sihir sehingga bisa menyetujui permintaan Rayyan Wang. Sebagai teman, dia perlu memberinya peringatan. Namun, saat dia memberiny

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 10 Kembali Bertemu Dengannya

    Malam hari, Restoran Bintang 5, Hotel Hillton Hills. Brandon Yu telah menggabungkan dirinya memenuhi undangan Ernest Yang, makan malam di restoran Hotel Hillton Hills. Termasuk dengan Brandon Yu, mereka terdiri dari 4 pria, teman akrab sejak taman kanak-kanak. Semua dari mereka adalah Tuan Muda dari pewaris tunggal perusahaan bergengsi di negara Bei. Ketika sedang melihat buku menu, ekor mata Brandon Yu tidak sengaja melihat siluet Elena Zhang. Demi memastikan pengelihatannya benar, dia pun memfokuskan penglihatannya menatap ke arah Elena Zhang. Elena Zhang dan Ethan Zhu baru saja masuk ke dalam restoran, berjalan sejajar saling melempar senyum manis. Mereka terlihat sangat serasi dengan pakaian berwarna senada seolah sudah janjian sebelum datang ke restoran tersebut. Elena menggunakan sepatu hak tinggi takut terpeleset melingkarkan tangannya di pergelangan tangan Ethan Zhu. Cara Elena melingkarkan tangannya terlihat sangat intim dan posesif seolah-olah

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 11 Tolong Jaga Dan Lindungi Dia

    "Siapa yang kau panggil, Sayang? Apakah taplak meja di depanmu?" Elena sebal terus dipanggil dengan sebutan 'Sayang', oleh Rayyan Wang melemparkan perkataannya dengan intonasi beberapa oktaf lebih tinggi dibanding perkataan sebelumnya. Panggilan 'Sayang' itu terdengar sangat mengganggu seoalah suara dengungan nyamuk masuk ke dalam gendang telinganya."Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Sepanjang Elena mengomel, Rayyan Wang sengaja terbatuk keras demi menutupi kata sindiran ditujukan untuknya. Akibatnya, Ethan Zhu tidak dapat mendengar kata-kata kejam Elena Zhang.Urat leher Elena tertarik keluar. Dia bersiap mau melayangkan kemarahannya lagi, namun disaat bersamaan pelayan datang ke meja mereka. Rayyan Wang kembali terselamatkan dengan kehadiran pelayan membawa nampan di sisi tangannya. Makanan Elena dan Ethan telah siap untuk disajikan. Pelayan membungkuk kemudian menyajikan makanan di atas meja.Dengan tidak tahu malunya, Rayyan Wang mengambil salad sayur di

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 12 Kenapa Kau Menyumpahiku?

    Diantara berlima orang, Brandon Yu, yang paling lurus kehidupannya. Yang lainnya, termasuk Rayyan Wang sangat suka berpetualang dengan berbagai jenis wanita di seluruh belahan negara Bei, bahkan sampai ke belahan negara lainnya.Tidak tahu Brandon Yu itu berasal dari spesies mana. Dia sangat langka untuk ukuran pria yang hidup diabad 21."Siapa wanita itu?"Ernest Yang mengarahkan pandangannya ke arah Elena Zhang, sedang duduk memunggunginya.Dari pandangannya saat ini, siluet bagian belakang Elena Zhang terlihat sangat ramping; merupakan tipe wanita yang dia dambakan. Dia penasaran bagaimana rupa wajah wanita yang sangat disukai oleh Rayyan Wang, sehingga dengan rela hati berebut dengan pria lain.Dia mau tahu Nona Muda mana yang telah mampu memporak porandakan seorang playboy akut seperti Rayyan Wang."Kau mau apa? Jangan bilang kau juga tertarik kepadanya? Jangan buat masalah lagi.

Bab terbaru

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 87 Apa Kau Sengaja Mau Membunuhku Secara Perlahan?

    "Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 86 Aku Mencintainya Ayah

    Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 85 Semoga Anda Selalu Dilimpahkan Kemakmuran

    Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 84 Umumkan Bahwa Kami Berkencan

    Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 83 Pilihan Yang Sulit

    Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 82 Kau Masih Tahu Cara Menyenangkanku

    Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 81 Semua Tersedia Untukmu

    Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 80 Kau Tidak Bisa Melarikan Diri Dariku

    Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 79 Penulis Misterius

    "Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan

DMCA.com Protection Status