Share

Bab 6 Pria Aneh!

Penulis: Snow White
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Siapa wanita barusan?"

"Tidak tahu!"

"Sepertinya dia staf baru di sini."

Ketiga orang staf sibuk saling bertanya tentang Elena Zhang. Mereka langsung menaruh rasa iri terhadap kecantikan yang dimiliki oleh Elena Zhang. Rasa ingin tahu tentang Elena Zhang mendominasi seluruh pikiran mereka saat ini.

Elena Zhang berjalan sangat cepat dan percaya diri. Hingga beberapa menit saja sudah tiba di depan pintu lift. Dia berdiri di depan lift khusus ekeskutif. Menggunakan jari lentiknya dia menekan tombol buka lift. Kedua kaki jenjangnya menumpu sangat kokoh menunggu pintu lift terbuka. Tidak lama berselang, pintu lift terbuka. Baru mau melangkahkan kakinya memasuki lift, tiba-tiba suara lantang seorang wanita menghentikan pergerakan Elena Zhang.

"Tunggu!" Seorang staf wanita berlari menghampiri Elena Zhang.

Elena Zhang refleks menoleh ke arah sumber suara saat seseorang menghentikan langkah kakinya.

"Nona, lift ini dikhususkan untuk para eksekutif. Staf biasa seperti kita ini lewat lift di sebelah sini, jangan biarkan atasan memarahimu karena melakukan kesalahan kecil seperti ini." Wanita berwajah polos memberitahu prosedur itu kepada Elena Zhang dengan sangat sopan.

Elena menganguk-anggukan kepalanya. Baiklah! Sekali-kali dia harus merasakan naik lift khusus para staf. Elena Zhang tersenyum berkata, "Terima kasih sudah memberitahku masalah ini. Tidak tahu kalau bos mengetahui aku salah naik lift. Aku pasti mendapatkan hukuman." Elena Zhang mencoba mengimbangi lawan bicaranya, bertindak polos seolah dia bukanlah seorang bos dari EZ Cosmetics.

Kemudian, Elena Zhang menggeser tubuhnya ke arah lift khusus karyawan perusahaan. Dia menekan tombol lift, saat pintu lift terbuka dia terlebih dahulu masuk disusul staf wanita

di belakangnya.

"Kau mau pergi ke lantai mana?" staf wanita berbasa basi dengan Elena Zhang.

Elena Zhang berpikir sebentar. Dia tidak mau mengungkapkan identitasnya berkata, "Mau ke lantai paling atas bertemu pimpinan Leony Fu, kau sendiri?"

Staf wanita itu menundukan kepalanya. Dia terlihat lesu, menghela napas kemudian mengangkat tanganya menunjukan dua kantong minuman dan makanan di dua sisi tangannya. "Aku mau pergi ke departemen personalia mengantarkan makanan untuk staf di sana."

"Kau bekerja dibagian personalia?"

Wanita di samping Elena Zhang menggeleng, "Bukan. Aku dari departemen penjualan. Beberapa hari yang lalu aku terlambat. Bagian personalia menghukumku melakukan hal ini."

"Kenapa kau menerimanya?"

Ditanya seperti itu, wanita di dekat Elena Zhang kaget lantaran sudah membicarakan masalah itu. Dia kemudian menundukkan kepalanya dalam-dalam. Menyadari ada yang tidak benar, Elena Zhang lantas bertanya, "Ada masalah apa? Kenapa kau diam? Kau bisa bercerita kepadaku. Mulutku ini sangat pandai menjaga rahasia." Elena Zhang tersenyum lebar dengan raut wajah meyakinkan. Ada hal menarik seperti ini tentu dia harus mengetahuinya. Jangan karena sekelompok kecil orang jahat suasana di perusahaannya menjadi tidak stabil. Hal semacam ini jika dibiarkan bisa menjadi bom waktu. Oleh karena itu, dia harus bertindak mencabut sampai ke akar permasalahannya.

"Nona, tolong rahasiakan, ya. Sebenarnya aku sangat ingin menolaknya, tapi setiap kali aku mau menolak, mereka selalu saja mengancam tidak akan meloloskanku dari masa percobaan. Staf magang sepertiku ini bagaimana lagi harus bersikap selain menuruti permintaan mereka." Dia tidak punya pilihan selain berkata jujur. Namun, dia juga memastikan terlebih dahulu agar Elena Zhang tidak menceritakan masalah dirinya kepada orang lain demi tidak memengaruhi pekerjaannya ke depannya.

Elena Zhang tidak tahu bahwa di perushaan miliknya ada sistem buruk seperti ini. Tidak tahu dengan Leony Fu, mengetahui masalah seperti ini atau tidak. Dia harus menanyakanya saat sampai nanti.

Mau menghukum kesalahan orang lain tentu harus sesuai prosedur perusahaan bukan dengan cara tidak benar. Elena Zhang paling tidak suka dengan pengintimidasian seperti ini. Mau seperti apapun alasanya tetap tidak dapat dibenarkan. Dia harus mengusut tuntas permasalahan itu agar tidak terjadi kepada staf magang lainnya.

Pintu lift terbuka menunjukan departemen personalia. Elena Zhang turun mengikuti staf magang wanita di sampingnya barusan.

"Nona, bukankah kau mau pergi ke lantai paling atas? Mengapa kau turun di departemen personalia?"

"Disuruh pimpinan Leony untuk mampir sebentar untuk mengambil laporan di bagian personalia." Elena Zhang berbohong demi melihat siapa pelaku yang telah berlaku semena terhadap staf magang di dekatnya saat ini.

Staf magang wanita barusan hanya mengangguk membulatkan mulutnya, "Oh .…"

"Siapa namamu?" sambil bertanya Elena Zhang membantu wanita tersebut membukakan pintu ruangan personalia.

"Valerie Lin!" jawabnya sambil tersenyum lebar memerlihatkan dua baris gigi putihnya.

"Nona Lin, lain kali jangan mau melakukan hal seperti ini. Di perusahaan ini kau memiliki atasan. Kau bisa melaporkan mereka kepada atasanmu."

Valerie Lin menunduk sangat dalam berkata pelan, "Aku tidak berani, Nona."

"Masuklah." Elena Zhang menyuruh Valerie Lin masuk lebih dulu saat dirinya telah membuka pintu ruangan personalia.

"Terima kasih, Nona sudah membantuku membuka pintu."

"Bukan apa-apa." Elena Zhang mengikuti Valerie Lin, berjalan di belakangnya.

Dari dalam ruangan terdengar suara seorang wanita memaki Valerie Lin.

"Valerie, kau ini masih niat kerja, tidak? Kenapa lama sekali hanya membeli beberpa makan dan minuman?"

"Maaf, Kak Vony. Tadi restoran sedang antre panjang." Valerie berkata sesuai kenyataan.

"Kau ini tahu alasan saja! Kau bersikap seperti ini sudah tidak menginginkan pekerjaanmu, ya? Kalau sudah tidak menginginkannya bilang kepadaku. Di luaran sana masih banyak orang membutuhkan pekerjaan!" Vony Ye menumpahkan semua kemarahannya kepada Valerie Lin.

"Maaf, Kak Vony. Lain kali aku tidak akan terlambat lagi."

Terhadap perundungan barusan disaksikan semua oleh Elena Zhang. Setelah mengetahui cara wanita itu merundung Valerie Lin, Elena Zhang baru maju berkata, "Aku disuruh pimpinan Leony untuk mengambil laporan minggu belakang."

"Kau ini siapa, ya? Aku tidak pernah melihatmu. Lagi pula kau jangan mengada-ada, orang disisi pimpinan Leony Fu aku mengenalnya semua. Kau ini pasti penyusup sengaja ingin mencuri rahasia perusahaan kami, 'kan?" Vony Ye langsung menyerang Elena Zhang dengan tatapan mengintimidasi. Dari cara bicaranya tadi dia terlihat sedang menyombongkan dirinya dengan mengatakan mengenal semua orang yang bekerja di sisi Leony Fu.

Apa?!

Hari pertama kembali ke perusahaan dia dituduh sebagi seorang pencuri. Lelucon macam apa ini?! Elena Zhang tersenyum simpul berkata, "Kau tanyakan saja ke pimpinan Leony Fu, ada menyuruhku mengambilnya, atau tidak?"

"Valerie, panggil bagian keamanan, wanita ini mau mencuri masih menyuruh orang menanyakan hal tidak penting ke pimpinan Leony Fu. Memangnya aku bodoh apa?" Vony Ye sama sekali tidak menggubris perkataan Elena Zhang.

"Nona, tolong Anda pergi saja. Jangan sampai masalah ini memengaruhi pekerjaanmu kedepannya." Valerie menyuruh Elena pergi. Masalah ini adalah masalah dirinya. Dia tidak mau orang lain terlibat dalam masalahnya sendiri.

"Panggil Leony Fu kemari!" desak Elena Zhang menunjukkan semua kemarahannya. Perilaku wanita di depannya ini benar-benar tidak bisa ditolelir lagi.

"Wah! Wah! Wanita ini berani sekali memanggil pimpinan Leony Fu dengan namanya secara langsung. Sudah tidak mau bekerja di perusahaan lagi, ya? Jangan karena kau cantik bisa berkata semaumu. Katakan kau dari departemen mana? Aku akan memberitahu asisten pimpinan Leony untuk memecatmu karena berprilaku tidak sopan! Asal tahu saja, pemilik perusahaan dan pimpinan Leony paling tidak suka dengan staf yang memiliki perilaku buruk sepertimu ini!"

Elena Zhang tertawa lepas mendengar keluhan wanita di depannya. Dia mendengar dengan jelas bahwa wanita di depannya barusan telah menasehati dirinya untuk bersikap sopan, tapi diri sendiri seperti apa buruknya.

Detik berikutnya, Elena Zhang mengelurkan ponselnya memanggil Leony Fu secara pribadi. "Wakil Deriktur Leony, tolong turun ke departemen personalia sekarang!"

Siapa wanita ini berani menyuruh pimpinan Leony Fu seperti itu? tanya Vony Ye dalam hati. Namun, dia tidak memedulikan semua itu. Palingan juga staf rendahan yang mau menakut-nakutinya agar melepaskan Valerie Lin. Dia mana bisa melepaskan Valerie Lin begitu mudah. Orang tidak disiplin harus dihukum. Dia bekerja di departemen personalia berhak melakukan tindakan itu.

Hanya beberapa menit saja Leony Fu telah tiba di ruangan departemen personalia.

"Presdir Elena." Di perusahaan terutama di depan staf, Leony bersikap formal dan sopan terhadap Elena Zhang demi menjaga citranya di hadapan semua orang.

Presdir Elena?!

Kedua mata Vony Ye membulat sempurna tatkala mendengar Leony Fu memanggil wanita di depannya dengan panggilan 'Presdir Elena'. Dia sudah bekerja selama bertahun lamanya di perusahaan EZ Cosmetics. Bagaimana penampilan Elena Zhang, dia sudah menghafalnya sangat baik. Penampilan Elena Zhang sangat tidak enak dipandang, sedangkan wanita di depannya ini sangat cantik dan memesona seperti seorang peri dari kayangan.

Sangat sempurna!

Jadi, bagaimana bisa wanita cantik di depannya ini menjadi Elena Zhang. Kalau yang berbicara itu adalah orang lain, Vony Ye tidak akan percaya. Berbeda jika yang berkata Leony Fu. Dia mengetahui pimpinan Leony Fu adalah seseorang berkata jujur, tidak mungkin punya tipu muslihat dibalik setiap perkataannya.

"Wakil Deriktur Leony, aku tidak mempekerjakan sampah di perushaanku, pecat wanita di depanku saat ini juga!" Elena Zhang memberi perintah.

"Baik."

Vony Ye, yang bersikap sombong sebelumnya terdiam membeku. Detik berikutnya, dia segara menjatuhkan diri bersimpuh memohon pengampunan kepada Elena Zhang.

"Presdir, tolong jangan pecat aku. Aku berjanji akan bekerja bersungh-sungguh."

"Aku tidak memercayai omongan hantu sepertimu. Silakan angkat kaki tingglkan ruangan ini sekarang juga!"

"Wakil Deriktur Leony, tolong buat pengumuman bahwa wanita di depanku ini dipecat secara tidak hormat."

"Baik."

Leony Fu melakukan semua perintah Elena Zhang secara efisien. Mereka berdua memang pasangan serasi dalam hubungan pekerjaan.

Pihak keamanan terpaksa didatangkan lantaran Vony Ye menolak dipecat. Dia terus membuat keributan membuat semua orang tidak tahan melihat perilakunya.

Pihak keamanan bekerja sangat cepat. Mereka datang langsung menyeret Vony Ye keluar dari ruangan personalia.

Ruangan menjadi hening ketika Vony Ye sudah diseret keluar.

"P-prersdir!" Valerie membungkuk di depan Elena Zhang memberinya hormat saat Vony Ye telah dibawa keluar. Dia menundukkan kepalanya sangat ketakutan akan ikut dipecat. Bagaimana pun dia telah bertindak lancang sewaktu di depan lift. Dia menghentikan Elena Zhang untuk tidak naik menggunakan lift khusus eksekutif. Harusnya dia tahu, seluruh karyawan di perusahaan EZ Cosmetics tidak bodoh. Mereka pasti sudah tahu dengan peraturan tertulis perusahaan.

Elena Zhang tersenyum berkata, "Tidak perlu takut, aku tidak menggigit orang. Kau pergilah bekerja. Lain kali jangan biarkan orang memanfaatkan dirimu untuk alasan apapun. Tegakkan kepalamu asal berada di jalur yang benar."

"Baik, Presedir Elena." Valerie Lin membungkuk beberapa kali. Dia baru bisa bernapas lega saat tahu Elena Zhang tidak membahas tentang pemecatan dirinya. Dia segera berpamitan pergi sebelum Elena Zhang ada mengingat insiden lift.

Elena Zhang dan Leony Fu pergi setelah semua aman. Di dalam ruangan presdir, Elena Zhang dan Leony Fu berbincang. Di tengah perbincangan mereka ada telepon masuk ke ponsel Leony Fu.

"Nona Zhang!" suara ceria Rayyan Wang menyapu telinga Leony Fu.

Nona Zhang?! Yang meneleponnya ini ada tersandung benda apa sampai salah memanggil namanya. Tunggu dulu! Dia menutup speaker ponselnya kemudian bertanya pelan kepada Elena Zhang. "Elena, kau ada menyerahkan nomorku kepada siapa? Pria ini memanggilku Nona Zhang."

Elena Zhang berpikir sebentar langsung teringat peristiwa tabrakan sebelumnya menjawab Leony Fu dengan gerakan bibir, "Rayyan Wang!"

Leony Fu menganggukan kepalanya mengetahui apa yang harus dilakukan. "Ya, ada apa meneleponku?"

Telinga Rayyan Wang sangat sensitif terhadap suara. Dia mengerutkan keningnya saat mendengar suara Leony Fu. "Di mana Nona Zhang?"

Pria ini tidak bisa ditipu walaupun cuma suara! Leony mengutuk Rayyan Wang dalam hati.

"Aku asistennya, Nona Zhang sedang sibuk. Tuan ada pesan apa silakan sampaikan kepadaku, aku akan menyampaikannya saat Nona Zhang sudah selesai dengan pekerjaannya."

Rayyan Wang tidak bicara langsung menutup teleponnya.

Leony menjadi bingung. Ada apa dengan Rayyan Wang ini?

"Mau apa dia menelepon?" tanya Elena Zhang sesaat setelah Leony Fu memberitahu sambunga telepon terputus.

"Tidak tahu, dia langsung mematikan teleponnya. Pria aneh!"

Bab terkait

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 7 Langit Sudah Menggariskan Elena Dan Rayyan Untuk Saling Terhubung

    Rayyan Wang meremas teleponnya saat mengetahui bahwa bukan Elena Zhang yang mengangkat teleponnya. Padahal, dia menelpon mau mendengarkan suara Elena Zhang seorang. Tidak tahu mengapa seluruh pikiran sebelumnya dipenuhi semua tentang Elena Zhang. Rasanya dia mau gila bila tidak segera mendengarkan suara Elena Zhang didetik berikutnya. Karena itu, dia menelepon Elena Zhang. Begitu tahu orang yang mengangkat teleponnya bukan Elena Zhang, kebahagiaan yang sedang membuncah di hatinya langsung berubah menjadi kemurungan tiada akhir.Rayyan Wang memerintahkan asistennya untuk menyiapkan mobil. Dia tidak bisa tetap berada di dalam kantor. Takutnya bila terus berdiam diri, kantornya menjadi hancur akibat kemarahannya yang tidak dapat dibendung.Elena Zhang bertopang tangan di sandaran sofa. Mengapa hari ini begitu tidak bersahabat dengannya. Saat pergi menabrak mobil Rayyan Wang. Saat tiba di perusahaan dia menemukan perundangan staf personalia terhadap staf magang.Leony Fu tahu Elena Zhang d

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 8 Berkencanlah Denganku Sekali Saja

    Leony Fu tertawa lepas mendengarkan penuturan Elena tentang barang milik Rayyan Wang."Hati-hati, nanti kau kena karma dengan perkataanmu. Jangan membencinya terlalu berlebihan. Cinta dan benci itu bisa berbalik kapan saja. Jarak keduanya hanya beberapa inci saja, Elenaku sayang." Leony Fu memberikan sedikit nasehat untuk diingat oleh Elena Zhang agar tidak bersikap berlebihan dalam menghadapi Rayyan Wang."Aku tidak akan terperdaya dengan rayuannya." tegas Elena Zhang meyakinkan diri sendiri tidak akan terperdaya oleh Rayyan Wang."Ya, aku percaya terhadap perkataanmu. Mari kita pesan makanan. Jangan cederai hari baik ini dengan permasalahan Rayyan Wang.""Oke ...." Elena Zhang pun tidak mau terlalu berlarut-larut dengan permasalahan Rayyan Wang. -Pihak keamanan tidak dapat mengusir Rayyan Wang. Mereka tahu Rayyan Wang adalah pelanggan tetap di sana. Mereka bisa menarik Rayyan Wang tidak lain atas perintah Rayyan Wang sendiri.Setelah menjauh keluar, Rayyan Wang menyuruh pihak keam

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 9 Surat Undangan Dari Mertua

    Yes! Rayyan Wang berseru gembira di dalam hatinya. Nampak jelas raut kebahagiaan menyelimuti seluruh wajah tampannya. Kemurungan yang sempat melintas telah sirna semua hanya dengan mendengarkan satu kata dari Elena Zhang. Rasa percaya diri pun meningkat beberapa kali lipat. Lihatlah tidak ada satu pun wanita yang bisa menolak pesonanya, 'kan? Rayyan Wang seketika menjadi tinggi hati seakan puncak piramid menaklukkan hati wanita ada di dalam genggaman tangannya. Saat ini dia merasa berada di atas awan; sama sekali tidak takut kalau perkataan Elena sebelumnya hanya bualan belaka. Dia benar-benar telah terperdaya dengan satu kata 'baik' dari Elena Zhang."Elena ..." Leony Fu berbisik pelan di telinga Elena sambil menggoyangkan tangan Elena Zhang mau mengingatkannya tentang apa yang dikatakannya barusan. Leony sempat menduga bahwa Elena sudah terkena ilmu sihir sehingga bisa menyetujui permintaan Rayyan Wang. Sebagai teman, dia perlu memberinya peringatan. Namun, saat dia memberiny

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 10 Kembali Bertemu Dengannya

    Malam hari, Restoran Bintang 5, Hotel Hillton Hills. Brandon Yu telah menggabungkan dirinya memenuhi undangan Ernest Yang, makan malam di restoran Hotel Hillton Hills. Termasuk dengan Brandon Yu, mereka terdiri dari 4 pria, teman akrab sejak taman kanak-kanak. Semua dari mereka adalah Tuan Muda dari pewaris tunggal perusahaan bergengsi di negara Bei. Ketika sedang melihat buku menu, ekor mata Brandon Yu tidak sengaja melihat siluet Elena Zhang. Demi memastikan pengelihatannya benar, dia pun memfokuskan penglihatannya menatap ke arah Elena Zhang. Elena Zhang dan Ethan Zhu baru saja masuk ke dalam restoran, berjalan sejajar saling melempar senyum manis. Mereka terlihat sangat serasi dengan pakaian berwarna senada seolah sudah janjian sebelum datang ke restoran tersebut. Elena menggunakan sepatu hak tinggi takut terpeleset melingkarkan tangannya di pergelangan tangan Ethan Zhu. Cara Elena melingkarkan tangannya terlihat sangat intim dan posesif seolah-olah

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 11 Tolong Jaga Dan Lindungi Dia

    "Siapa yang kau panggil, Sayang? Apakah taplak meja di depanmu?" Elena sebal terus dipanggil dengan sebutan 'Sayang', oleh Rayyan Wang melemparkan perkataannya dengan intonasi beberapa oktaf lebih tinggi dibanding perkataan sebelumnya. Panggilan 'Sayang' itu terdengar sangat mengganggu seoalah suara dengungan nyamuk masuk ke dalam gendang telinganya."Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Sepanjang Elena mengomel, Rayyan Wang sengaja terbatuk keras demi menutupi kata sindiran ditujukan untuknya. Akibatnya, Ethan Zhu tidak dapat mendengar kata-kata kejam Elena Zhang.Urat leher Elena tertarik keluar. Dia bersiap mau melayangkan kemarahannya lagi, namun disaat bersamaan pelayan datang ke meja mereka. Rayyan Wang kembali terselamatkan dengan kehadiran pelayan membawa nampan di sisi tangannya. Makanan Elena dan Ethan telah siap untuk disajikan. Pelayan membungkuk kemudian menyajikan makanan di atas meja.Dengan tidak tahu malunya, Rayyan Wang mengambil salad sayur di

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 12 Kenapa Kau Menyumpahiku?

    Diantara berlima orang, Brandon Yu, yang paling lurus kehidupannya. Yang lainnya, termasuk Rayyan Wang sangat suka berpetualang dengan berbagai jenis wanita di seluruh belahan negara Bei, bahkan sampai ke belahan negara lainnya.Tidak tahu Brandon Yu itu berasal dari spesies mana. Dia sangat langka untuk ukuran pria yang hidup diabad 21."Siapa wanita itu?"Ernest Yang mengarahkan pandangannya ke arah Elena Zhang, sedang duduk memunggunginya.Dari pandangannya saat ini, siluet bagian belakang Elena Zhang terlihat sangat ramping; merupakan tipe wanita yang dia dambakan. Dia penasaran bagaimana rupa wajah wanita yang sangat disukai oleh Rayyan Wang, sehingga dengan rela hati berebut dengan pria lain.Dia mau tahu Nona Muda mana yang telah mampu memporak porandakan seorang playboy akut seperti Rayyan Wang."Kau mau apa? Jangan bilang kau juga tertarik kepadanya? Jangan buat masalah lagi.

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 13 Rasa Percaya Diri Berlebihan

    Hawa panas dari napas Rayyan Wang, menyadarkan Elena dari lamunan panjangnya. Tindakan Rayyan Wang barusan membuat Elena menggigil sampai bergidik ngeri. "Apa yang kau lakukan? Menjauhlah dariku!"Elena seketika menarik dirinya menjauh ke belakang seolah Rayyan adalah setumpuk kotoran tidak boleh sembarangan didekati.Rayyan menuruti perkataan Elena. Dia menarik diri menjauhkan posisinya dari Elena Zhang.Kehadiran Rayyan membuat Elena merasa tidak nyaman. Dia harus cepat pergi dari tempat itu, atau harus menanggung konsekuensi yang tidak dapat dia bayangkan.Elena Zhang membuka resleting clutch, kemudian mengeluarkan peralatan makeup dari dalamnya.Buru-buru, Elena memoles wajahnya menggantikan riasan yang sempat terhapus oleh percikan air."Tidak perlu terlalu tebal. Aku menyukai wanita berpenampilan natural." Rayyan mengutarakan pendapatnya sambil memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya mengamati

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 14 Cantik Dan Tampan Bukanlah Prioritas

    Bagaimana bisa pria playboy seperti Rayyan Wang bisa menjadi idaman setiap wanita?Agaknya hal ini tidak benar.Yang Ernest Yang percaya, hal yang menjadi idaman wanita dari Rayyan Wang adalah jumlah saldo di dalam rekeningnya.Untuk masalah itu, dia pun tidak memiliki masalah sama sekali. Dia putra tunggal dari pemilik tambang batu bara terbesar di negara Bei.Total aset bersih milik keluarganya tidak akan habis sampai berapa keturunan di masa depan.Suka bersaing dengan Rayyan Wang, Ernest Yang bertanya saja secara terang-terangan. "Dari keluarga mana?"Ditanya begitu membuat Rayyan Wang terdiam. Kalau dipikir-pikir dia tidak tahu Elena dari keluarga mana. Asal usulnya belum diketahui semua olehnya."Entahlah. Keluarga dari mana tidaklah penting. Yang penting aku menyukainya."Ernest Yang mencebikkan bibirnya. "Untuk main-main saja memang tidak perlu memperhatikan asal usul keluarganya. Berbeda kalau wanita un

Bab terbaru

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 87 Apa Kau Sengaja Mau Membunuhku Secara Perlahan?

    "Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 86 Aku Mencintainya Ayah

    Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 85 Semoga Anda Selalu Dilimpahkan Kemakmuran

    Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 84 Umumkan Bahwa Kami Berkencan

    Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 83 Pilihan Yang Sulit

    Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 82 Kau Masih Tahu Cara Menyenangkanku

    Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 81 Semua Tersedia Untukmu

    Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 80 Kau Tidak Bisa Melarikan Diri Dariku

    Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 79 Penulis Misterius

    "Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan

DMCA.com Protection Status