Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da
Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini
"Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu
Zhang Mansion, malam hari. "Bu, aku setuju menikah, tapi bukan dengan karung beras seperti ini!" Rayyan Wang sangat marah ketika tahu kedua orang tuanya menjodohkannya dengan seorang wanita berbobot sangat besar layaknya seorang atlet sumo. Saking marahnya, seluruh urat lehernya keluar semua, dan wajah tampannya telah berubah merah padam mau menelan hidup-hidup orang di sekitarnya. Sebagai tanda luapan emosi, dia sengaja menekankan kata 'karung beras' untuk memperjelas situasi buruk yang dimiliki oleh Elena Zhang saat ini. Meskipun begitu, untuk apa yang dikatakannya barusan, dia yakin sudah sangat memberi muka kepada Elena Zhang. Bersyukur saja mulutnya masih bisa direm, sehingga masih bisa mengontrol perkataan lebih buruk tidak keluar dari mulutnya. Apa jadinya kalau itu pria lain, kemungkinan Elena Zhang sudah dimaki habis-habisan oleh pria itu, bahkan mungkin nama binatang dikeluarkan semua dari mulutnya. Rayyan Wang menyetujui perjodohan hari ini lantaran terus mendapatkan anca
Satu tahun kemudian.Bandara Internasional Bei.Dalam balutan gaun hitam selutut dengan kaca mata hitam menutupi setengah wajahnya, Elena sangat percaya diri melangkahkan kaki jenjangnya sambil menarik koper di sisinya keluar dari pintu kedatangan. Dia sudah bertransformasi menjadi wanita cantik dan memesona. Lemak-lemak yang dulunya menggantung di kaki, tangan dan bagian perutnya telah sirna semua berganti kulit putih kencang dan cantik, dambaan dari setiap wanita. Bahkan, pemandangan terindah di muka bumi merasa iri dengan kecantikan yang dimiliki oleh Elena Zhang saat ini. Dalam hitungan detik, ratusan pasang mata tertuju ke arah Elena Zhang. Meskipun sebagian wajahnya tertutup kaca mata hitam, ratusan pasang mata tersebut yakin bahwa Elena Zhang adalah wanita yang memiliki kecantikan paling sempurna. Bisa dikatakan kecantikan Elena Zhang setara dengan kecantikan alam surgawi.Siapa wanita itu?Apa dia aktris dari Korea?Pertanyaan itu terlontar bukan tanpa alasan. Mereka bertanya
Selesai makan, Elena Zhang mengambil ponselnya di atas nakas dan menyalakanya. Dia mencari kontak Leony Fu, dan menghubuginya untuk mengajak bertemu.Dihubungi oleh teman baiknya, mana mungkin Leony Fu tidak senang. Hati berbunga-bunga, segera mengusap terima panggilan telepon dari Elena Zhang.Dalam percakapan telepon mereka berdua telah mencapai kesepakatan untuk bertemu di Kafe Hotel Hillton Hills; tempat di mana orang kaya menghabiskan sebagian kekayan mereka.Elena Zhang pergi bersiap-siap. Dia mandi kemudian berganti pakaian cantik menyesuaikan dengan tempat tujuan mereka.Leony Fu tidak sabaran ingin melihat Elena Zhang Zhang sudah berubah seperti apa, datang lebih awal dibandingkan Elena Zhang."Elena, di sini!" Leony Fu melambaikan tanganya ke arah Elena Zhang, sedang berjalan memasuki Kafé Hillton Hills.Elena Zhang tersenyum melangkahkan kakinya menghampiri Leony Fu. Begitu tiba, Leony Fu berdiri memeluk Elena Zhang, menepuk punggungnya mencurahkan seluruh rasa rindu selama
Sejak kembali kemeja bersama teman-temannya, raut wajah Rayyan Wang tidak enak dilihat dari sisi mana pun. Dia menekuk wajahnya sedemikian rupa hingga muncul guratan tipis di keningnya. Brandon Yu sangat percaya diri berinisiatif memberi penghiburan untuk Rayyan Wang, berkata, "Perlukah mengundang beberapa wanita cantik untuk menghiburmu, Kakak Rayyan?"Rayyan Wang mendelik menatap Brandon Yu. Dari tatapanya barusan jelas memberitahu betapa tidak sukanya Rayyan Wang atas perkataan Brandon Yu. Detik berikutnya, sebuah perkataan berintonasi tinggi dilemparkan ke arah Brandon Yu, "Apa kau sudah bosan hidup?!" Brandon Yu tertawa canggung buru-buru berkata, "Tidak! Tidak! Maafkan aku, Kakak Rayyan. Aku sedang bercanda denganmu." setelahnya dia tidak lagi berani berkata apapun terutama kepada Rayyan Wang. Situasi sudah begini buruk tidak dapat lagi melanjutkan permainan sebelumnya. Semua orang memilih mengakhiri permainan, lalu meminum minuman masing-masing. Rasa nikmat dari cocktail mem
Mendapati Elena Zhang sudah masuk ke dalam kamar, Rayyan Wang kembali ke Kafé Hillton Hills.Sambil berjalan, Rayyan Wang melakukan panggilan telepon dengan seorang kenalan, tidak lain dari penanggung jawab Hotel Hillton Hills itu sendiri. Diseberang sambungan telepon, seorang pria bermulut sangat manis bertanya kepada Rayyan Wang, "Tuan Rayyan, katakan ada maksud apa Anda menghubungiku?""Tolong cari tahu informasi wanita yang menginap di kamar nomor 1303," perintah Rayyan Wang. Sederhana saja, Rayyan Wang hanya ingin tahu informasi mendetail dari Elena Zhang. Jika mengetahui informasi pribadinya, mudah baginya untuk mencari Elena Zhang kedepannya."Baik, Tuan Rayyan, Anda tidak perlu kahwatir. Saya dapat memastikan akan mendapatkan informasi yang Anda inginkan sesegera mungkin." Pria disambungan telepon meyakinkan Rayyan Wang.Di sisi lainnya, Elena Zhang bersandar punggung di daun pintu menenagkan suasana hatinya terlebih dahulu.Tinggal di hotel sudah tidak aman, Elena Zhang buru-b
"Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu
Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini
Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da
Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak
Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang
Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini
Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me
Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb
"Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan