Bagaimana bisa pria playboy seperti Rayyan Wang bisa menjadi idaman setiap wanita?
Agaknya hal ini tidak benar. Yang Ernest Yang percaya, hal yang menjadi idaman wanita dari Rayyan Wang adalah jumlah saldo di dalam rekeningnya.Untuk masalah itu, dia pun tidak memiliki masalah sama sekali. Dia putra tunggal dari pemilik tambang batu bara terbesar di negara Bei.Total aset bersih milik keluarganya tidak akan habis sampai berapa keturunan di masa depan.Suka bersaing dengan Rayyan Wang, Ernest Yang bertanya saja secara terang-terangan. "Dari keluarga mana?"
Ditanya begitu membuat Rayyan Wang terdiam. Kalau dipikir-pikir dia tidak tahu Elena dari keluarga mana. Asal usulnya belum diketahui semua olehnya.
"Entahlah. Keluarga dari mana tidaklah penting. Yang penting aku menyukainya."
Ernest Yang mencebikkan bibirnya. "Untuk main-main saja memang tidak perlu memperhatikan asal usul keluarganya. Berbeda kalau wanita un
Ting!Elena dan Ethan kembali bersulang. Ini adalah gelas terakhir menandai berakhirnya makan malam mereka berdua.Pelayan datang membawa mantel Elena dan Ethan. Secara serempak keduanya berdiri, dibantu pelayan menggunakan mantel masing-masing.Berdua keluar meninggalkan restoran menuju lantai parkir. Sambil berjalan, keduanya mengobrol riang, terlihat dari senyuman lebar tak henti-hentinya menghiasi wajah mereka berdua."Ethan, sampai bertemu dilain kesempatan. Kau pergilah main ke rumah Nenekku. Dia akan mengulitimu kalau tidak datang menyapanya setelah tidak pernah datang berkunjung."Semenjak melanjutkan studinya ke Inggris, Ethan belum pernah main ke rumah neneknya Elena.Dulu mereka bertetangga, namun keluarga Ethan pindah ke rumah neneknya setelah neneknya meninggal. Meskipun begitu, hubungan mereka tetap terjaga. Hubungan mereka sedikit merenganag disaat keduanya melanjutkan pendidikan ke luar negeri."Ah ... Masalah in
Apakah dia bodoh?Tanpa diberitahu pun, Elena tahu Rayyan Wang tidak memakan orang. Masalahnya, dia adalah target dari pria playboy itu. Mana mungkin tidak terbesit sesuatu untuk tidak memakannya.Sementara Elena bergumul dengan pikirannya sendiri, Rayyan Wang menjadi tidak sabaran melihat sikap Elena tidak kooperatif dengan segala niat baiknya. Alhasil, Rayyan Wang menarik Elena Zhang, menuntunnya ke arah mobilnya di tempat parkir tidak jauh dari mobil Elena sedang terparkir."Rayyan, lepaskan tanganku! Aku bisa pulang sendiri. Kau urus saja masalahmu. Berjalan 1 kilometer bukanlah masalah, memangnya aku akan mati lemas?" Elena berteriak sambil menggoyangkan tangannya, juga memukul tangan Rayyan Wang untuk membebaskan dirinya dari cengkeraman tangan Rayyan Wang.Mau Rayyan tulus dari dasar hatinya, Elena tidak mau menerima segala bentuk kebaikan dari Rayyan Wang. Pria playboy sepertinya mana mungkin berbuat baik tanpa ada tujuan tersembunyi.Segala bentuk pemberontakan Elena Zhang ba
Bagaimana bisa orang tertampan abad ini; diakui seluruh penduduk negara Bei, terutama kalangan wanita, bisa disamkan dengan seorang sopir taksi! Sikap Elena seperti ini seperti melucuti harga dirinya. Rayyan Wang sangat marah, juga tersinggung dengan cara Elena memperlakukannya.Lagi pula, mungkinkah taksi menggunakan mobil sport edisi terbatas seperti miliknya?"Apa maksudmu memberiku uang?" "Apa uangnya kurang?" Elena balik bertanya.Elena tahu Rayyan Wang sedang marah kepadanya atas perilakunya saat ini. Akan tetapi, dia tidak peduli sama sekali. Itu urusan Rayyan Wang mau marah kepadanya, atau tidak. Lagi pula, siapa suruh memaksanya mengantarnya pulang. Inilah ganjaran yang akan didapatkan bila memaksakan kehendak kepada orang lain. Beruntung saja dia tidak melemparkan uang itu tepat di wajah Rayyan Wang."Maksudmu, kau menganggapku sebagai sopir taksi, begitu?" Dua baris urat di leher Rayyan Wang timbul kepermukaan. Kulit putihnya mulai memerah, juga timbul keringat sebagai l
"Kenapa kau diam? Apa kau merasa aku adalah pria romantis? Atau kau sudah mempertimbangkanku untuk menjadi pacarmu?" Rayyan Wang mengucapkan setiap perkataannya penuh penekanan dan percaya diri.Lihatlah, Rayyan Wang makin menjadi-jadi. Di mana dia bisa menemukan seorang psikiater terbaik di dekat sini untuk mengobati penyakit mental Rayyan Wang."Sayangnya, pikiran itu tidak pernah terlintas di dalam benakku. Yang kupikirkan saat ini adalah bagaimana cara membuatmu menghilang dari pandanganku. Pemandangan di sekitarku menjad buruk sejak kau terus muncul di depanku.""Benarkah? Aku tidak berpikir seperti itu. Yang kulihat kau mulai merasa nyaman dengan kehadiranku." Rayyan Wang tersenyum pongah usai mengucapkan perkataannya. Dia makin percaya diri dari setiap perkataannya. Haruskah dia memukul kepala sendiri untuk menghilangkan gangguan Rayyan Wang ini? Dia berpikir kejadian ini adalah mimpi buruk. Dia mau tersadar dari mimpi ini, sehingga perlu memukul kepalanya agar cepat tersadar
Apa gerangan Rayyan Wang, tiba-tiba mau membeli apartemen miliknya?Pasti ada hal yang membuatnya bertindak gila seperti itu.Meskipun tidak suka dengan tindakan Rayyan Wang barusan, Brandon Yu tidak akan membuat temannya terlantar di luaran sana. Dia pun memberi PIN apartemennya, sesaat setelah Rayyan Wang memintanya.Brandon Yu berjalan cepat menuju lantai parkir. Sampai di lantai parkir, dia masuk ke dalam mobilnya. Menyalakan mesin, memasng sabuk pengaman, Brandon Yu mengendarai mobilnya kembali ke Apartemen Boulevard.Mobil melaju kencang melewati jalanan perkotaan. Beberapa menit berlalu, dia tiba di lantai parkir VIP Apartemen Boulevard.Brandon Yu keluar dari mobilnya. Dia berlari-lari kecil tidak sabaran ingin memarahi Rayyan Wang.Brandon Yu dibuat sakit kepala atas perilaku gila Rayyan Wang kali ini. Siapa yang tidak gila bila diusir dari rumah sendiri?Sampai di lobi Apartemen Boulevard, Brandon Yu naik lift menuju unit miliknya.Perjalanan menuju unit miliknya terasa san
Oh tidak!Mengapa teman satunya ini terlalu realistis dalam berpikir? Tidak heran dia tidak memiliki seorang kekasih sampai sekarang."Pantas saja tidak ada wanita yang mau mengejarmu, Brandon Yu!" Benar saja, Rayyan langsung marah ketika dirinya mengatakan hal itu secara blak-blakan kepadanya. Namun, Brandon Yu tidak peduli, berkata balik, "Aku tidak butuh dikejar oleh wanita. Justru hidup begini lebih menyenangkan. Aku bahagia dengan diriku sendiri. Aku tidak membutuhkan wanita di luaran sana setelah aku bahagia dengan duniaku sendiri.""Ya, ya, itu pilihanmu. Tunggu dulu ... Kau tidak memiliki kelainan orientasi seksual, 'kan?" Rayyan Wang beringsut menjauhkan dirinya ke sisi pojok sofa. Secara bersamaan, menutup bagian dadanya menggunakan kedua tangannya."Rayyan Wang! Kau masih mau tinggal di rumahku, tidak?" Brandon Yu meluapkan seluruh kemarahannya. Dia normal dan komponen dalam segala hal. Ini tentang pilihan hidup, tidak ada sangkut pautnya dengan kelainan orientasi seksualn
Sepengetahuan Thomas Xu, tidak ada nama Rayyan Wang di dalam daftar nama kepemilikan penghuni VIP di Apartemen Boulevard.Sepertinya, memang dia tidak memperbarui informasi akan hal ini. "Oh ...." Thomas membulatkan mulutnya. Dia tidak tahu harus melakukan apa. Seluruh sel sarafnya seperti terjerat sesuatu hal, sehingga membuatnya kesulitan untuk berbicara di hadapan Rayyan Wang. Apalagi tatapan mata Rayyan Wang, serta jabatan tangannya sangat erat mencengkeram tangannya seolah memberinya sebuah peringatan atas tindakannya menggoda Elena Zhang, sebelumnya. Sikap ini mampu membuat dirinya bergidik ngeri sampai terasa ingin kencing di celana.Karena itu, Thomas Xu lantas buru-buru meminta maaf, "Maaf aku tidak tahu dia adalah kekasih Anda." Thomas Xu tersenyum kaku. Thomas Xu tahu diri. Dia tahu identitas apa yang dimiliki oleh Rayyan Wang. Oleh karenanya, dia tidak bisa menyinggung Rayyan Wang sebagai putra tunggal dari pemilik 5 stasiun televisi; secara keseluruhan memiliki kendal
Saat ini, terjadi tarik menarik antara Thomas Xu dan Elena Zhang. Elena Zhang menraik Thomas Xu, sementara Thomas Xu takut dengan identitas Rayyan Wang diam di tempat mengakibatkan Elena Zhang tidak dapat melanjutkan langkah kakinya lebih jauh."Tuan Xu, Anda tidak perlu takut untuk disalah pahami. Kakiku cukup kuat untuk dijadikan tempat berpijak." Penuturan Elena Zhang barusan jelas menunjukkan bahwa dirinya bukanlah seseorang yang bisa digertak oleh orang lain. Dia memiliki kedudukan setara dengan Rayyan Wang, sehingga Thomas Xu tidak perlu ragu untuk mengikutinya.Leony Fu memilih menjadi manusia transparan ketika pertikaian antara Elena Zhang dan Rayyan Wang sedang berlangsung. Ada pria pujaan hati di depan mata mengharuskannya menjaga citra pribadinya, sehingga tidak kehilangan muka bila bertemu dengan Thomas Xu di masa depan."Tapi ...."Thomas Xu tetap mempertahankan tentang aturan mutlak menghadapi seseorang berpengaruh di industri hiburan; tempatnya mencari uang. Meskipun
"Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu
Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini
Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da
Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak
Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang
Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini
Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me
Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb
"Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan