Beranda / Romansa / Kick Out Bastard CEO / Bab 7 Langit Sudah Menggariskan Elena Dan Rayyan Untuk Saling Terhubung

Share

Bab 7 Langit Sudah Menggariskan Elena Dan Rayyan Untuk Saling Terhubung

Penulis: Snow White
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Rayyan Wang meremas teleponnya saat mengetahui bahwa bukan Elena Zhang yang mengangkat teleponnya. Padahal, dia menelpon mau mendengarkan suara Elena Zhang seorang. Tidak tahu mengapa seluruh pikiran sebelumnya dipenuhi semua tentang Elena Zhang. Rasanya dia mau gila bila tidak segera mendengarkan suara Elena Zhang didetik berikutnya. Karena itu, dia menelepon Elena Zhang. Begitu tahu orang yang mengangkat teleponnya bukan Elena Zhang, kebahagiaan yang sedang membuncah di hatinya langsung berubah menjadi kemurungan tiada akhir.

Rayyan Wang memerintahkan asistennya untuk menyiapkan mobil. Dia tidak bisa tetap berada di dalam kantor. Takutnya bila terus berdiam diri, kantornya menjadi hancur akibat kemarahannya yang tidak dapat dibendung.

Elena Zhang bertopang tangan di sandaran sofa. Mengapa hari ini begitu tidak bersahabat dengannya. Saat pergi menabrak mobil Rayyan Wang. Saat tiba di perusahaan dia menemukan perundangan staf personalia terhadap staf magang.

Leony Fu tahu Elena Zhang dalam suasana hati kurang baik. Dia lantas melayangkan serentetan pertanyaan yang mengganjal hatinya sejak melihat wajah murung Elena Zhang. "Ada apa dengan raut wajahmu itu? Apa ada hubungannya dengan telepon Rayyan barusan? Bagaimana bisa kau memberikan nomorku kepadanya?"

"Aku menabraknya!" beritahu Elena Zhang tetap dengan ekspresi murung bersemayam di wajah cantiknya.

"Apa?!" Leony Fu sedang duduk di kursi direktur di depan Elena Zhang langsung berdiri saking kagetnya. "Bagaimana dengan kondisinya? Apa dia baik-baik saja? Bagaimana sampai kau bisa menabrak mobilnya?"

"Tidak perlu terlalu heboh seperti itu. Dia baik-baik saja. Hanya mobil bagian belakangnya saja yang rusak. Aku pun tidak tahu bagaimana bisa menabraknya. Kejadian itu terjadi secara tiba-tiba. Aku memberikan nomormu untuk mengganti rugi kerusakan mobilnya."

"Elena, kau membuat keadaan menjadi rumit. Dia pasti memanfaatkan masalah ini untuk menjeratmu." Leony Fu sangat yakin dengan pikirannya saat ini. Seorang playboy seperti Rayyan Wang pantang mendapatkan penolakan dari seorang gadis. Ada celah untuk memasuki kehidupan Elena Zhang, tentu saja Rayyan Wang akan memanfaatkan semua peluang itu.

"Aku tidak sebodoh itu untuk dimanfaatkan olehnya. Makanya aku memberikan nomormu untuk mengantisipasi semua kemungkinan itu. Kau pikir siapa yang mau berhubungan dengan pria mesum sepertinya?"

"Bagus sekali, Sayang. Kau memang pintar!" Leony Fu memuji kecerdikan Elena Zhang. "Serahkan sisanya kepadaku. Aku akan menangani semuanya." Leony Fu tentu akan membantu Elena Zhang. Rayyan Wang mana bisa menang berurusan dengan mereka berdua.

Leony Fu mengajak Elena Zhang ke Rsetoran untuk makan siang sebelum serah terima jabatan. Elena Zhang pun menyetujui. Dia membutuhkan energi sebelum melakukan pekerjaan. Energi sebelumnya telah terkuras habis untuk menghadapi kegilaan Rayyan Wang dan menyelesaikan masalah perundungan di departemen personalia.

-

Elena Zhang dan Leony Fu berjalan memasuki restoran. Ketika di pertengahan jalan, Elena Zhang ditabrak oleh sosok seorang pria berpostur tinggi tegap dan sangat memesona. Mata sampai tidak ingin berkedip bila tidak sengaja melihat ke arahnya.

"Kau--" Elena Zhang mau memaki orang yang tidak sengaja telah menabrak dirinya. Akan tetapi, dia menghentikan perkataanya saat melihat wajah Rayyan Wang, sedang tersenyum lebar menatap dirinya.

Sepertinya langit sudah menggariskan bahwa Elena Zhang dan Rayyan Wang untuk saling terhubung. Tidak menjalin janji pun mereka dipertemukan di sebuah restoran dekat kantor EZ Cosmetics.

"Nona Zhang, kita bertemu lagi." Rayyan Wang tersenyum, tidak marah seperti Elena Zhang. Rasa gelisah dan tidak nyaman sebelumnya segera terhapus semua berganti kebahagian mengisi seluruh relung hatinya.

"Ini kesialanku! Sebelum keluar rumah seharusnya aku mengecek lamaran bintang terlebih dahulu."

Ini sudah ketiga kalinya mereka bertemu secara kebetulan. Elena Zhang mulai meragukan ini sebuah kebetulan. Dia berpikir bahwa Tuhan sedang membuat suatu rencana besar antara dirinya dengan Rayyan Wang. Dalam hatinya, Elena Zhang berdoa agar Tuhan memberinya rencana terbaik untuk memisahkan mereka berdua. Semoga saja Tuhan membantunya menyelesaikan seluruh permasalahan diantara mereka. Dia ingin hidup bebas tanpa terikat hubungan pernikahan dengan Rayyan Wang.

"Nona Zhang, marah-marah tidak bagus untuk kesehatan. Kau bisa terkena stroke juga cepat menua."

"Aku tidak butuh nasehatmu! Mulut punyaku sendiri, terserah aku mau menggunakannya seperti apa, ada masalah apa denganmu? Menyingkirlah, aku mau lewat!" Elena Zhang tidak luluh mau bagaimana pun lebarnya senyuman menghiasi wajah Rayyan Wang. Dalam pandangan Elena Zhang saat ini, Rayyan Wang tidak lebih dari setumpuk kotoran yang harus disingkirkan sesegera mungkin.

"Sebagai permintaan maaf telah menabrak Nona Zhang. Bagaiman kalau aku traktir makan siang?"

"Terima kasih banyak, Tuan Wang. Sayangnya aku belum begitu miskin, sehingga harus ditraktir olehmu. Kalau kau mau berbaik hati. Di luaran sana ada banyak anjing kelaparan. Kau boleh mentraktir mereka dan makan bersama mereka." Elena Zhang tersenyum lepas usai mengatakan perkataan sarkastiknya.

"Kalau aku mengajak anjing di luaran sana dan mengajakmu makan bersama, apa boleh?" mata Rayyan Wang berkedip bebas menggoda Elena Zhang.

Rayyan Wang tahu Elena Zhang sedang berbicara sarkas kepadanya, tapi dia tidak peduli malah bersikap seolah tidak mengerti. Untuk urusan menebalkan muka di hadapan orang lain dia adalah ahlinya. Menaklukkan hati seorang wanita memang membutuhkan perjuangan. Wanita mana yang tidak bisa dia taklukkan. Sudah ada beberapa wanita bersikap jual mahal sebelumnya. Nyatanya, wanita itu takluk semua dengan semua trik yang dimilikinya. Untuk Elena Zhang, Rayyan Wang yakin hanya menunggu waktu saja. Saat itu terjadi dia mau lihat Elena Zhang masih bisa bersikap sombong seperti ini, atau tidak? Tunggu saja! Dia adalah pria pemburu wanita sejati, mana mungkin mudah menyerah ketika dihadapkan dengan segelintir permasalahan seperti ini. Kalau pun ada gunung melintang, dia mampu untuk meratakannya menjadi jalanan datar tanpa usaha berarti.

"Tuan Wang, apa kepalamu ada terbentur benda keras? Tolong pergi ke dokter untuk memeriksa otakmu. Aku takut ada bagian yang korslet sehingga kau selalu berbicara melantur."

"Nona Zhang, kepalaku memang ada terbentur sesuatu. Tapi, aku tidak membutuhkan dokter, yang kubutuhkan adalah perawatan darimu. Ingatlah tadi siang kau baru saja menabrakku."

Elena Zhang tidak tahan lagi mendengar omong kosong Rayyan Wang. Elena Zhang melambaykan tanganya memenggil bagian keamanan. "Pak, tolong usir pria di depanku ini. Dia sudah menggangu ketenanganku."

Jarak penjaga keamanan tidaklah jauh. mereka langsung menarik Rayyan Wang untuk pergi. "Nona Zhang, kau tunggu saja. Aku pasti bisa membutmu tunduk di hadapanku!"

Rayyan Wang tersenyum pongah menatap Elena Zhang dengan tatapan menggoda.

"Tuan Wang, kalau mau bersikap sombong tunggu nanti saja!"

Selesai berkata begitu, Elena Zhang menarik tangan Leony Fu mengajaknya masuk ke ruang VIP.

-

"Elena, nampaknya suamimu itu telah terjerat dengan penampilanmu. Tidakkah kau berencana untuk hidup bersamanya saja? Jika dia mengetahui identitas aslimu, aku yakin pernikahan kalian akan baik-baik saja." Leony tidak berbicara sebenarnya. Dia sedang berbicara tentang perandaian untuk menggoda Elena Zhang.

"Untuk apa mempertahankan pria bajingan sepertinya? Tidak tahu burungnya sudah singgah ke mana saja."

Yang dimaksud burung oleh Elena Zhang barusan merujuk barang milik Rayyan Wang. Pria seperti Rayyan Wang pasti sudah menghabiskan malam dengan puluhan bahkan ratusan wanita selama hidupnya.

Rasa jijik akan Rayyan Wang mendominasi pikiran Elena Zhang.

Elena Zhang kembali mengingat perkataan sarkastik Rayyan Wang saat itu yang menganggap dirinya babi ternak dan karung beras. Rasa sakitnya masih membekas di dasar hatinya yang terdalam.

Apa dia wanita bodoh? sehingga masih memiliki minat untuk bersama Rayyan Wang?

Jelas saja dia tidak akan terpikirkan hal seperti itu!

Setiap mengingatnya, dada Elena Zhang terasa sesak. Tanpa sadar, Elena Zhang mengepalkan tangannya, meremasnya berulang kali seolah Rayyan Wang ada dalam genggamannya.

Elena Zhang memastikan akan membalas setiap penghinaan Rayyan Wang terhadap dirinya.

'Pria bajingan itu! Aku akan menendangnya keluar seperti babi ternak, juga melemparkannya seperti karung beras!' pikir Elena Zhang dengan tatapan berapi-api sudah tidak sabar menantikan hari itu tiba.

Bab terkait

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 8 Berkencanlah Denganku Sekali Saja

    Leony Fu tertawa lepas mendengarkan penuturan Elena tentang barang milik Rayyan Wang."Hati-hati, nanti kau kena karma dengan perkataanmu. Jangan membencinya terlalu berlebihan. Cinta dan benci itu bisa berbalik kapan saja. Jarak keduanya hanya beberapa inci saja, Elenaku sayang." Leony Fu memberikan sedikit nasehat untuk diingat oleh Elena Zhang agar tidak bersikap berlebihan dalam menghadapi Rayyan Wang."Aku tidak akan terperdaya dengan rayuannya." tegas Elena Zhang meyakinkan diri sendiri tidak akan terperdaya oleh Rayyan Wang."Ya, aku percaya terhadap perkataanmu. Mari kita pesan makanan. Jangan cederai hari baik ini dengan permasalahan Rayyan Wang.""Oke ...." Elena Zhang pun tidak mau terlalu berlarut-larut dengan permasalahan Rayyan Wang. -Pihak keamanan tidak dapat mengusir Rayyan Wang. Mereka tahu Rayyan Wang adalah pelanggan tetap di sana. Mereka bisa menarik Rayyan Wang tidak lain atas perintah Rayyan Wang sendiri.Setelah menjauh keluar, Rayyan Wang menyuruh pihak keam

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 9 Surat Undangan Dari Mertua

    Yes! Rayyan Wang berseru gembira di dalam hatinya. Nampak jelas raut kebahagiaan menyelimuti seluruh wajah tampannya. Kemurungan yang sempat melintas telah sirna semua hanya dengan mendengarkan satu kata dari Elena Zhang. Rasa percaya diri pun meningkat beberapa kali lipat. Lihatlah tidak ada satu pun wanita yang bisa menolak pesonanya, 'kan? Rayyan Wang seketika menjadi tinggi hati seakan puncak piramid menaklukkan hati wanita ada di dalam genggaman tangannya. Saat ini dia merasa berada di atas awan; sama sekali tidak takut kalau perkataan Elena sebelumnya hanya bualan belaka. Dia benar-benar telah terperdaya dengan satu kata 'baik' dari Elena Zhang."Elena ..." Leony Fu berbisik pelan di telinga Elena sambil menggoyangkan tangan Elena Zhang mau mengingatkannya tentang apa yang dikatakannya barusan. Leony sempat menduga bahwa Elena sudah terkena ilmu sihir sehingga bisa menyetujui permintaan Rayyan Wang. Sebagai teman, dia perlu memberinya peringatan. Namun, saat dia memberiny

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 10 Kembali Bertemu Dengannya

    Malam hari, Restoran Bintang 5, Hotel Hillton Hills. Brandon Yu telah menggabungkan dirinya memenuhi undangan Ernest Yang, makan malam di restoran Hotel Hillton Hills. Termasuk dengan Brandon Yu, mereka terdiri dari 4 pria, teman akrab sejak taman kanak-kanak. Semua dari mereka adalah Tuan Muda dari pewaris tunggal perusahaan bergengsi di negara Bei. Ketika sedang melihat buku menu, ekor mata Brandon Yu tidak sengaja melihat siluet Elena Zhang. Demi memastikan pengelihatannya benar, dia pun memfokuskan penglihatannya menatap ke arah Elena Zhang. Elena Zhang dan Ethan Zhu baru saja masuk ke dalam restoran, berjalan sejajar saling melempar senyum manis. Mereka terlihat sangat serasi dengan pakaian berwarna senada seolah sudah janjian sebelum datang ke restoran tersebut. Elena menggunakan sepatu hak tinggi takut terpeleset melingkarkan tangannya di pergelangan tangan Ethan Zhu. Cara Elena melingkarkan tangannya terlihat sangat intim dan posesif seolah-olah

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 11 Tolong Jaga Dan Lindungi Dia

    "Siapa yang kau panggil, Sayang? Apakah taplak meja di depanmu?" Elena sebal terus dipanggil dengan sebutan 'Sayang', oleh Rayyan Wang melemparkan perkataannya dengan intonasi beberapa oktaf lebih tinggi dibanding perkataan sebelumnya. Panggilan 'Sayang' itu terdengar sangat mengganggu seoalah suara dengungan nyamuk masuk ke dalam gendang telinganya."Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Sepanjang Elena mengomel, Rayyan Wang sengaja terbatuk keras demi menutupi kata sindiran ditujukan untuknya. Akibatnya, Ethan Zhu tidak dapat mendengar kata-kata kejam Elena Zhang.Urat leher Elena tertarik keluar. Dia bersiap mau melayangkan kemarahannya lagi, namun disaat bersamaan pelayan datang ke meja mereka. Rayyan Wang kembali terselamatkan dengan kehadiran pelayan membawa nampan di sisi tangannya. Makanan Elena dan Ethan telah siap untuk disajikan. Pelayan membungkuk kemudian menyajikan makanan di atas meja.Dengan tidak tahu malunya, Rayyan Wang mengambil salad sayur di

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 12 Kenapa Kau Menyumpahiku?

    Diantara berlima orang, Brandon Yu, yang paling lurus kehidupannya. Yang lainnya, termasuk Rayyan Wang sangat suka berpetualang dengan berbagai jenis wanita di seluruh belahan negara Bei, bahkan sampai ke belahan negara lainnya.Tidak tahu Brandon Yu itu berasal dari spesies mana. Dia sangat langka untuk ukuran pria yang hidup diabad 21."Siapa wanita itu?"Ernest Yang mengarahkan pandangannya ke arah Elena Zhang, sedang duduk memunggunginya.Dari pandangannya saat ini, siluet bagian belakang Elena Zhang terlihat sangat ramping; merupakan tipe wanita yang dia dambakan. Dia penasaran bagaimana rupa wajah wanita yang sangat disukai oleh Rayyan Wang, sehingga dengan rela hati berebut dengan pria lain.Dia mau tahu Nona Muda mana yang telah mampu memporak porandakan seorang playboy akut seperti Rayyan Wang."Kau mau apa? Jangan bilang kau juga tertarik kepadanya? Jangan buat masalah lagi.

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 13 Rasa Percaya Diri Berlebihan

    Hawa panas dari napas Rayyan Wang, menyadarkan Elena dari lamunan panjangnya. Tindakan Rayyan Wang barusan membuat Elena menggigil sampai bergidik ngeri. "Apa yang kau lakukan? Menjauhlah dariku!"Elena seketika menarik dirinya menjauh ke belakang seolah Rayyan adalah setumpuk kotoran tidak boleh sembarangan didekati.Rayyan menuruti perkataan Elena. Dia menarik diri menjauhkan posisinya dari Elena Zhang.Kehadiran Rayyan membuat Elena merasa tidak nyaman. Dia harus cepat pergi dari tempat itu, atau harus menanggung konsekuensi yang tidak dapat dia bayangkan.Elena Zhang membuka resleting clutch, kemudian mengeluarkan peralatan makeup dari dalamnya.Buru-buru, Elena memoles wajahnya menggantikan riasan yang sempat terhapus oleh percikan air."Tidak perlu terlalu tebal. Aku menyukai wanita berpenampilan natural." Rayyan mengutarakan pendapatnya sambil memasukkan satu tangannya ke dalam saku celananya mengamati

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 14 Cantik Dan Tampan Bukanlah Prioritas

    Bagaimana bisa pria playboy seperti Rayyan Wang bisa menjadi idaman setiap wanita?Agaknya hal ini tidak benar.Yang Ernest Yang percaya, hal yang menjadi idaman wanita dari Rayyan Wang adalah jumlah saldo di dalam rekeningnya.Untuk masalah itu, dia pun tidak memiliki masalah sama sekali. Dia putra tunggal dari pemilik tambang batu bara terbesar di negara Bei.Total aset bersih milik keluarganya tidak akan habis sampai berapa keturunan di masa depan.Suka bersaing dengan Rayyan Wang, Ernest Yang bertanya saja secara terang-terangan. "Dari keluarga mana?"Ditanya begitu membuat Rayyan Wang terdiam. Kalau dipikir-pikir dia tidak tahu Elena dari keluarga mana. Asal usulnya belum diketahui semua olehnya."Entahlah. Keluarga dari mana tidaklah penting. Yang penting aku menyukainya."Ernest Yang mencebikkan bibirnya. "Untuk main-main saja memang tidak perlu memperhatikan asal usul keluarganya. Berbeda kalau wanita un

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 15 Aku Tidak Makan Orang

    Ting!Elena dan Ethan kembali bersulang. Ini adalah gelas terakhir menandai berakhirnya makan malam mereka berdua.Pelayan datang membawa mantel Elena dan Ethan. Secara serempak keduanya berdiri, dibantu pelayan menggunakan mantel masing-masing.Berdua keluar meninggalkan restoran menuju lantai parkir. Sambil berjalan, keduanya mengobrol riang, terlihat dari senyuman lebar tak henti-hentinya menghiasi wajah mereka berdua."Ethan, sampai bertemu dilain kesempatan. Kau pergilah main ke rumah Nenekku. Dia akan mengulitimu kalau tidak datang menyapanya setelah tidak pernah datang berkunjung."Semenjak melanjutkan studinya ke Inggris, Ethan belum pernah main ke rumah neneknya Elena.Dulu mereka bertetangga, namun keluarga Ethan pindah ke rumah neneknya setelah neneknya meninggal. Meskipun begitu, hubungan mereka tetap terjaga. Hubungan mereka sedikit merenganag disaat keduanya melanjutkan pendidikan ke luar negeri."Ah ... Masalah in

Bab terbaru

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 87 Apa Kau Sengaja Mau Membunuhku Secara Perlahan?

    "Aku Tahu!" Rayyan Wang menjawab santai."Kenapa sudah tahu, kau masih berulah seperti ini. Apa kau sengaja mau membunuhku secara perlahan, Rayyan Wang?""Aku akan mengembalikan uang yang Ayah pinjam kepada keluarga mereka.""Apa katamu?" Ramon Wang tertawa menggelegar mengejek Rayyan Wang. "Rayyan Wang, apa kepalamu ada tersandung batu? Dari mana datangnya keberanianmu ini, hah?" Ramon Wang dibuat marah oleh jawaban lancang Rayyan Wang.Rayyan Wang menatap ayahnya sangat lekat percaya diri atas perkataannya sebelumnya. Tidak ada sedikitpun rona wajahnya yang menggambarkan bahwa perkataannya sebelumnya adalah omong kosong belaka."Rayyan Wang, apa kau lupa, selama ini kau hanya bisa hura-hura. Kau mendirikan bisnismu juga dari siapa uangnya? Kalau tidak aku yang mendukungmu, bisnismu sudah lama gulung tikar. Anak manja sepertimu mana bisa menjalankan bisnis, sok berlagak ingin mengembalikan uang yang aku pinjam."Ramon Wang membungkuk, kemudian memegang wajah Rayyan Wang, menepuk-nepu

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 86 Aku Mencintainya Ayah

    Elena Zhang memijat keningnya seusai melihat konferensi pers Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang itu sangat suka mengacaukan kehidupannya?"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Leony Fu kesal terhadap perilaku Rayyan Wang."Biarkan saja seperti itu. Anggap kita mendapatkan bantuan darinya sehingga nama Thomas Xu tidak tercemar." Elena Zhang terlihat sangat tenang seolah-olah berita tersebut tidak ada kaitan denganya. Namun hal itu hanya dipermukaan saja, sejujurnya dia sangat kesal dengan Rayyan Wang selalu ikut campur terhadap masalahnya."Bagaimana kau bisa begitu santai seperti ini? Seharusnya kau melakukan perhitungan kepada pria brengsek seperti itu! Kalau kau tidak mau, biar aku saja." Kata Leony Fu berapi-api dengan tangan terkepal, meremasnya berulang kali seolah-olah sedang menghancurkan Rayyan Wang di dalam genggamannya."Jangan mencari masalah. Patuhlah dan menjadi anak baik. Masalah aku dengannya, aku bisa menyelesaikannya sendiri.""Sebenarnya kau itu masih menganggap aku ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 85 Semoga Anda Selalu Dilimpahkan Kemakmuran

    Huh!Elena Zhang menghela napas panjang. Mengetahui temannya belum bisa menerima keputusannya, dia harus memebri pernyataan tegas, "Bukankah hanya pura-pura saja? Apa permasalahannya? Ayo kita pergi." Elena Zhang berdiri, kemudian berpamitan kepada Nathan Liu. "Manajer Liu, aku ada pekerjaan penting. Thomas Xu maaf sudah merepotkanmu atas skandal ini."Elena Zhang dan Leony Fu pergi. Sejak kepergian Elena Zhang, Thomas Xu kembali tidak bersemangat. "Ada apa denganmu?" Nathan Liu menegur Thomas Xu ketika melihatnya terus menghela napas tanpa henti seolah-olah bebean berat sedang menimpanya. "Bukankah permasalahanmu sudah diselesaikan. Apa masalahnya, sehingga wajahmu terlihat tidak enak dipandang seperti itu?" tanya Nathan Liu.Nathan Liu berpikir sejenak, kemudian membulatkan matanya berkata, "Apa kau menyukai Nona Zhang?" Nathan Liu mengungkapkan rasa penasarannya.Thomas Xu melotot tajam, "Ayo pergi! Bukan urusanmu kalau aku menyukainya ataupun tidak."Huh! Nathan Liu mengeluh da

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 84 Umumkan Bahwa Kami Berkencan

    Sebelum menjawab pertanyaan Elena Zhang, Nathan Liu berdehem dua kali dengan kepalan tangan menutupi mulutnya. Sejujurnya, Nathan Liu juga dalam delima harus memilih yang mana dari kedua pilihan tersebut. Kedua pilihan tersebut tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. "Nona Zhang, aku akan mengatakannya secara jujur saja. Jika memilih pilihan pertama, penggemar Thomas Xu pasti tidak serta-merta akan menerima. Apalagi sudah ada penggemar menyaksikan secara langsung bahwa kalian berdua berada di dalam bioskop duduk bersebelahan. Tidak mungkin seorang bos duduk bersebelahan dengan bawahannya secara sembunyi-sembunyi seperti itu. Terlebih, ada foto kalian memasuki pusat perbelanjaan. Sudut pengambilan gambar terlihat kalian sedang berkencan secara sembunyi-sembunyi. Maksudku, memilih pilihan ini lebih banyak negatifnya. Para penggemar pasti akan menyudutkan Thomas Xu sebagai simpananmu. Mereka akan menganggap bahwa kerjasama tersebut hanyalah pengalihan isu. Kita memang tidak

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 83 Pilihan Yang Sulit

    Ketika sampai di restoran, Thomas Xu dan Nathan Liu, manajernya sudah menunggu di ruang pribadi.Thomas Xu menggunakan kaca mata hitam menutupi matanya yang menawan. Juga, jaket denim membuat penampilannya terlihat lebih muda beberapa tahun; dia seperti itu terlihat semakin menawan membuat hati Leony Fu berdebar kencang. Leony Fu, ingatlah idola hanya akan menjadi idola! Leony Fu memproteksi dirinya sendiri dengan mengingatkannya tentang kehidupan nyata. Begitu tahu Elena Zhang dan Leony Fu datang, Thomas Xu melepaskan kacamata hitamnya merubah posisi duduknya menjadi sopan, dari posisi duduknya yang sebelumnya.Nathan Liu lebih dulu membuka pembicaraan menyambut kehadiran Elena Zhang. Dia mengulurkan tangannya berkata, "Nona Zhang, maaf merepotkan Anda atas kejadian tadi malam."Elena Zhang membuka maskernya menymbut uluran tangan Nathan Liu. "Bukan apa-apa. Manajer Liu tidak perlu begitu sungkan. Adanya berita tersebut karena aku juga."Elena Zhang tidak memamerkan kekuasaan yang

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 82 Kau Masih Tahu Cara Menyenangkanku

    Setelah panggilan berakhir. Elena Zhang kembali ke kenyataan. Dia harus menghadapi masalah kali ini secepat mungkin. Dia tidak boleh mencoreng karier Thomas Xu, yang akan memengaruhi peluncuran produk EZ Cosmetics.Elena Zhang memutuskan mengakhiri pencarian tentang berita itu, kemudian menghubungi Leony Fu untuk melakukan langkah-langkah terhadap berita tersebut.Leony Fu tidak bisa tidur tadi malam. Dia baru bisa tidur dini hari. Ditelepon oleh Elena Zhang membangunkan dirinya dari tidur nyenyaknya.Akibat kurang tidur suaranya sedikit serak. "Bisakah kau tidak mengangguku, aku tidak tidur karenamu, oke." Leony Fu tidak menutupi kemarahannya yang diakibatkan oleh berita kencan antara Elena Zhang dan Thomas Xu, idolanya sendiri."Kalau kau menanyakan berita itu, aku belum melakukan apa-apa. Aku harus butuh konfirmasi darimu sebelum melakukan tindakan. Aku tidak ingin menjadi orang yang disalahkan atas apa yang tidak aku lakukan. Lebih baik kau pikirkan bagaimana menangani masalah ini

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 81 Semua Tersedia Untukmu

    Rayyan Wang membiarkan Elena Zhang pergi. Dia tidak mengikutinya untuk menjaga agar Elena Zhang tidak semakin kesal kepadanya. Elena Zhang cukup lelah hari ini. Dia langsung pulang ke rumah untuk beristirahat. Elena Zhang butuh menyegarkan diri. Dia mandi air hangat di dalam bathtub dengan rangkaian produk mandi favoritnya. Selesai mandi, dia mengeringkan rambut, mematikan ponselnya, kemudian tidur nenyak di atas kasur.Pagi-pagi sekali, Elena Zhang terbangun dari tidur panjangnya. Dia menggeliat meregangkan otot-ototnya yang terasa sedikit kaku akibat tidak beralih posisi saat tidur.Dia meraih ponsel di atas nakas dan menyalakan ponselnya.Ponselnya berhasil dinyalakan. Detik berikutnya, ratusan notifikasi pesan masuk muncul di layar ponselnya.Pesan pertama dia melihat dari Leony Fu. Dia membukanya dan membaca pesannya. "Nona Zhang, apa kau cari mati?!" maki Leony Fu dalam pesannya.Apa yang terjadi dengan sahabatnya satu ini?Apa Leony Fu marah lantaran dirinya kemarin pergi me

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 80 Kau Tidak Bisa Melarikan Diri Dariku

    Thomas Xu tersenyum kecut mengetahui dirinya sudah ditolak secara halus oleh Elena Zhang.Sudah begini, dia tidak mungkin dapat mengejar Elena Zhang secara terang-terangan. Dia hanya bisa menyimpannya dalam hati sendiri.Agar Elena Zhang tidak menjauhinya, dia pun memaksakan dirinya untuk tersenyum, berkata, "Baik. Sudah ditolak secara terang-terangan mana mungkin aku ada keberanian untuk mengejar Nona Zhang."Thomas Xu mengangkat kepalanya menatap ke arah Elena Zhang, "Tapi, kita masih bisa berteman, bukan?""Tidak masalah." Elena Zhang tidak menolaknya.Tiba-tiba, Thomas Xu menjadi iri dengan Rayyan Wang. Mengapa Rayyan Wang bisa mendapatkan istri secantik dan secerdas Elena Zhang. Rasanya Tuhan tidak adil dengannya. Harusnya seseorang yang dapat bersama dengan wanita baik seperti Elena Zhang adalah dirinya.Thomas Xu berpura-pura tersenyum lebar mengetahui Elena Zhang tidak menolaknya.Untuk saat ini berteman dengan Elena Zhang sudah cukup baginya. Dia tidak akan meminta lebih. Seb

  • Kick Out Bastard CEO   Bab 79 Penulis Misterius

    "Apa kau tuli? Perlukah aku mengatakan perkataanku untuk kedua kalinya?" Wajah Rayyan Wang semakin tidak enak dipandang. Selama hidupnya tidak satupun orang berani menentang perintahnya, sehingga dia bisa berlaku sombong dan mendominasi kepada siapapun, kecuali Elena Zhang. Dia adalah seseorang sekaligus wanita pertama yang berani menentangnya."Baik, Tuan Wang. Maaf sudah mengganggu suasana hati Anda." Dia sudah tidak bisa lagi menolong manajer restoran miliknya.Sambungan telepon diputus, pemilik restoran langsung menghubungi manajer restoran secara pribadi, memberitahu untuk mengikuti segala permintaan Rayyan Wang. Hati manajer terasa sakit, namun tetap harus bersikap profesional. Dia membungkuk memberi hormat kepada Rayyan Wang, meminta maaf atas semua kelalaiannya tidak memperhatikan tamu penting restoran.Dengan itu Manajer restoran membawa Rayyan Wang ke tempat yang dia inginkan. Kebetulan tamu yang sudah mereservasi tempat belum datang, jadi masih bisa digunakan oleh Rayyan

DMCA.com Protection Status