Share

Miliknya selamanya

Selamat membaca.

Setelah pembicaraan hari itu. Hadar memberikan waktu pada Luna untuk mengambil keputusan.

Dia bahkan tak tidur semalam hanya karena memikirkan kira-kira apa yang akan Luna putuskan.

Di meja kerjanya Hadar menatap bingkai foto kosong yang seharusnya milik Luna dengan gusar sampai, sinar matahari memantul dari kaca bingkai memantul ke arah wajah datar Hadar.

Mata Hadar memancarkan kilau emas yang perlahan mulai berubah menjadi netra biasa pria dengan tatapan tajam.

Tapi Igel yang berjaya di balkon melihatnya dengan cara yang berbeda.

Merah.

Tok!

Tok!

Tok!

“Masuklah!” sahut Hadar dari dalam.

Pintu terbuka diikuti Luna yang terlihat gugup. Hadar sudah menanti Luna, ia tahu kalau wanita itu akan datang terlebih dahulu.

“Duduklah!”

“Em. Tidak perlu karena aku datang hanya untuk berpamitan.”

Mata Igel membelalak. Dia ingin masuk namun dengan kekuataan Hadar, jendela tak bisa dibuka! tirai ditutup.

“Baiklah ku izinkan.”

Luna yang gugup menjadi senang. Ia menundukan kepalany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status