Share

81st Story: Mengucapkan Suatu Hal yang Sulit Diungkapkan

Pangeran Agnreandel segera menjulurkan lidahnya dan menjilati bibirku pada mulut yang tertutup rapat.

'Lidahnya!'

Aku semakin menutup rapat mulutku saat merasakan alat pengecapannya mencoba menerobos masuk. Lalu, ia meraup bibirku sangat dalam dan lama hingga aku tidak sadar lupa bernafas.

'Mari kita lihat, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya, Yu! Aku harap, kakek tidak sia-sia meninggalkanmu untukku!' sudut bibir Agnreandel terangkat sedikit. 'Ku harap, kamu tidak akan pernah mengecewakanku.'

Aku bernafas berat di sela ciuman itu. "Yang- emmphh!" Ia menjulurkan dan memasuki lidahnya ke dalam mulutku. Ia menjelajahi deretan gigi dan langit-langit mulutku dengan lidahnya itu. Aliran Saliva yang keluar dari mulutku tidak ia hiraukan mengalir di sudut bibirnya.

Tangan pangeran Agnreandel memegang pipiku dan ia melepaskan ciumannya. Lalu, ia menekan bibirku dengan jari jempolnya.

"Mau lagi?" ucap pangeran Agnreandel dengan tatapan yang sadisnya. Ia menjilati saliva yang melekat di wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status