Cindya membeli sebuah boneka Barbie edisi terbaru di Mall kemudian pergi ke resto langganannya untuk menunggu Ricky. Tidak kama Ricky datang menerbitkan senyum di bibir Cindya. Sebelum duduk di depan Cindya, Ricky menyempatkan untuk mengecup kening Cindya terlebih dahulu. Meski pernikahan mereka
Gaska dan Isvara bergegas pulang ke rumah saat mendapat panggilan telepon dari gurunya Meysha yang mengatakan kalau beliau menunggu mereka di rumah. Sontak perasaan Gaska dan Isvara jadi gundah namun bu guru mengatakan kalau Meysha baik-baik saja hanya ada yang ingin beliau sampaikan kepada mereka.
Isvara tidak sabar ingin mendengar versi Cindya, dia tidak menghubungi wanita itu tapi langsung menghubungi Ricky karena menurutnya apa yang disampaikan Ricky tidak akan dilebih-lebihkan. “Selamat malam pak Ricky,” sapa Isvara begitu panggilan telepon tersambung. “Selamat malam Bu Isvara,” balas R
Latihan Piano selanjutnya, Isvara menyempatkan diri menemani Meysha. Dia tampak santai tanpa dosa, sekalipun tidak meminta maaf atas kejadian kemarin yang melibatkan Cindya dengan maminya Celine. Namun sepertinya gosip tentang orang tua Meysha yang bercerai telah beredar luas pasalnya ada seoran
Gaska membatalkan meeting dengan para petinggi di bawah kepemimpinannya agar bisa mengantar Isvara ke rumah sakit pasalnya pagi ini sang istri muntah-muntah tidak terkendali. Wajah Isvara sampai pucat dan tubuhnya tampak lemas. Meysha tidak berhenti menangis meratapi keadaan sang bunda yang menu
“Bunaaaaaa.” Adalah panggilan untuk Isvara yang pertama kali Meysha sebut saat bu guru menyatakan murid-murid TK itu boleh pulang setelah latihan usai. Gadis kecil lucu yang rambutnya dikuncir dua berlari memburu Isvara yang kemudian membungkuk memeluknya. Cindya yang berdiri di samping Isvara h
“Sayaaaang ….” Isvara mencari suaminya yang tengah merajuk di ruang tamu. Semenjak sampai di rumah, Gaska duduk di sana sampai tidak makan malam karena ingin menunggu Meysha yang tengah pergi bersama Cindya pulang. Gaska tidak menyahut, raut wajahnya dia buat sedatar mungkin agar Isvara tidak
“Aku enggak suka sebenarnya Cindya deket sama Caca … nanti Caca malah enggak mau lagi sama aku.” Gaska menggerutu saat merangkak naik ke atas ranjang. “Enggak mungkin,” tukas Isvara sangat yakin. “Cindya ngasih Caca banyak mainan, beliin apa yang dia mau sedangkan aku lagi ngedidik dia agar engg