Sudah disepakati bersama kalau pengerjaan renovasi kamar utama minimal bisa selesai selama lima hari dan maksimal seminggu. Hari ini adalah hari pertama dimulainya pengerjaan kamar tersebut dan Ghema tidak menemukan Aruna di rumah itu. Sedari tadi dia celingukan mencari sang mantan kekasih. Ghema
Adrian kemudian mengajak Echa dan Ghema juga para tukang untuk makan siang. Ada yang aneh dalam makan siang kali ini karena Aruna tidak ikut serta. Aruna meminta pengertian Adrian untuk tidak ikut makan siang di meja makan, dia enggan melihat wajah Ghema. Namun ketika Adrian akan kembali ke kanto
Aruna mengerjap, memejamkan mata kembali karena kepalanya terasa pusing sekali. Mengangkat tangan untuk menyentuh pelipis kemudian memijatnya perlahan, ingatannya ditarik paksa sesaat sebelum ia tidak sadarkan diri untuk mengingat apa yang terjadi. “Sayang.” Suara bariton sexy milik suaminya memb
Wajah Galih pucat pasi, dia tampak syok. “Tadi waktu Mama ke rumah kamu, Trisha lagi muntah-muntah di kamar mandi … badannya juga lemes jadi Mama bawa ke rumah sakit dan tadi hasil test lab darahnya HCG di atas 25 … setelah itu test urin dan ternyata Trisha positif hamil … selamat ya Galih, kamu ak
“Sayang!” Adrian memanggil Aruna, pria itu baru saja turun dari dalam mobil. Lengan kemejanya dilinting hingga sikut, kemeja yang seharian ini dia kenakan pun telah kusut namun wajahnya terlihat berseri. Aruna yang tengah mengantar ke parkiran dua orang wanita yang merupakan customernya langsung
“Sayangnya Mamiiiiii.” Panggilan Aruna itu membuat Isvara lari menuruni tangga. “Mamiiiii, Ara kangen.” “Halaaaah, tadi kamu pulang dijemput Mami juga.” Adrian memberikan tampak kesal yang dibuat-buat. Isvara jadi sangat manja semenjak Aruna menjadi maminya. Sejujurnya Adrian tidak suka tapi di
“Usia kandungannya baru menginjak lima minggu jadi Trisha sedang mengalami morning sick setiap pagi dan itu kenapa dia datang terlambat hari ini,” sambung Om Bagja. Dia bahagia sekali meski memiliki menantu yang pernah mengikrarkan di depan seluruh keluarga bila dirinya sudah tidak perawan lagi. J
“Kita harus ketemu dokter, Mas … aku mau program kehamilan.” Tiba-tiba Aruna masuk ke dalam ruang kerja Adrian, mengatakan hal itu dengan bibir mengerucut. Dia sudah merangkai kalimat untuk mengawali niatnya tersebut tapi malah langsung mengutarakan intinya. Adrian mengangkat pandangan dari layar