Pokoknya Aruna akan selalu tampak cantik dan menggemaskan di mata Adrian membuat Adrian selalu ingin melucuti pakaian Aruna. “Nih … pengantin barunya udah datang.” Galih berujar, kepalanya sedikit menoleh ke belakang pada Adrian dan Aruna. Dan jantung Aruna menaikkan tempo debaran hanya melihat Tr
“Mau ngerokok?” tanya Galih ketika melihat Adrian keluar melewati ambang pintu. “Udah enggak ngerokok,” jawab Adrian lantas menghempaskan bokongnya di samping Galih. “Karena Aruna?” Sang kakak sepupu bertanya kembali. “Enggak, semenjak Tyas meninggal … aku pikir kalau aku harus panjang umur karen
Adrian menyalami mereka bergantian. “Oh … iya, Pak … barusan ibu sudah kasih desainnya, sekarang apa kami bisa melakukan pengukuran?” Lagi-lagi Echa yang bicara, Aruna tidak mengerti apa peran Ghema di sini. Apakah dia owner yang merangkap tukang ukur? “Oh ya, Silahkan.” “Baik, Pak … saya pangg
“Kamu enggak capek marah-marah terus?” tegur Galih setelah menutup pintu kamar rapat. Trisha baru saja memarahi asisten rumah tangga dan driver dengan alasan yang sangat sepele. Dia melakukannya semenjak pulang dari rumah kedua orang tua Galih karena tidak berhasil menyakiti Aruna. Sedikit banyak
Senyum Adrian tidak tulus, kecupannya tidak semanis biasa dan pria itu selalu menghindari tatap dengan Aruna. Aruna tahu ada yang tidak beres, suaminya tengah kesal. Seperti ada yang ingin dibicarakan namun enggan. Meski begitu Aruna memuji usaha Adrian agar tetap terlihat biasa saja. Dan Aruna
Beberapa menit mereka lalui dengan berpelukan di atas kursi meja kerja Adrian sampai Adrian memanggil Aruna dengan panggilan sayang yang nadanya sudah kembali tulus. “Sayang?” “Ya sayang?” Aruna menyahut tapi belum menjauhkan wajah dari lekuk leher Adrian. “Sekarang hari kamis,” kata Adrian meruj
Sudah disepakati bersama kalau pengerjaan renovasi kamar utama minimal bisa selesai selama lima hari dan maksimal seminggu. Hari ini adalah hari pertama dimulainya pengerjaan kamar tersebut dan Ghema tidak menemukan Aruna di rumah itu. Sedari tadi dia celingukan mencari sang mantan kekasih. Ghema
Adrian kemudian mengajak Echa dan Ghema juga para tukang untuk makan siang. Ada yang aneh dalam makan siang kali ini karena Aruna tidak ikut serta. Aruna meminta pengertian Adrian untuk tidak ikut makan siang di meja makan, dia enggan melihat wajah Ghema. Namun ketika Adrian akan kembali ke kanto