“Bukan takut, Papa hanya sedang menjaga hubungan baik sama kakaknya Papa … kalau istri-istri yang bertengkar ‘kan, Papa sama om Bagja bisa melerai … padahal Papa dukung pakai doa lho tadi waktu mama kamu bicara sama tante Wina.” Adrian tergelak mendengar pengakuan Papanya, dia menggelengkan kepala.
“Dari dulu, sebisa mungkin aku menghindar dari gadis yang kamu suka meski aku juga suka sama dia … aku menganggap ada kode etik antar sepupu, tapi sungguh … aku enggak tahu kalau kamu mencintai Riska, aku enggak akan pacaran sama dia kalau tahu kamu mencintainya.” Terdapat kerutan di antara alis Ad
Kemudian di menoleh pada Aruna, menggenggam tangannya erat membuat Aruna mengangkat kedua alis bingung tapi dia tersenyum juga. Adrian mengembalikan tatap pada batu nisan Tyas. “Namanya Aruna, kita enggak sengaja bertemu … dan aku jatuh cinta sama dia, benar-benar cinta ….” Setelah melanjutkan ka
Hari pernikahan Aruna dan Adrian sudah di depan mata. Aruna sempat khawatir karena beberapa hari lalu oma Yeni mengatakan kalau keluarga om Bagja dan istri menginginkan tanggal pesta pernikahan ini diundur agar pesta pernikahan Galih dan Trisha bisa dilangsungkan lebih dulu. Beruntung oma Yeni teg
“Ma, titip Ara ya ... Adrian mau ngomong dulu sama Aruna.” Adrian mengatakannya dengan pelan dan kode gerakan tangan lantas pergi menuju balkon setelah mendapat anggukan dari oma Yeni. Sementara Isvara sudah asyik di atas pangkuan opa Kusuma di atas sofa. Mereka memiliki dunia sendiri, membicaraka
Kenapa Selly harus mengatakannya sekarang di saat riasan di wajah Aruna telah sempurna. Aruna jadi harus menahan tangis sekuat tenaga. “Jadi kamu tahu, kalau mas Bian punya istri?” Aruna bertanya dengan suara tercekat. “Saya tahu Bu, tapi saya enggak tahu siapa orangnya … saya hanya tahu sekilas
Adrian dan Aruna telah menyelesaikan upacara Agama beserta upacara adat yang biasanya dilakukan menjadi satu rangkaian dalam sebuah pesta pernikahan. Setelah berfoto menunjukkan buku nikah dengan masih menggunakan baju adat saat akad nikah, mereka beserta seluruh keluarga dan tamu undangan langsung
Dengan tenang dia mengancingkan kemeja Adrian begitu juga dengan bagian lengan sementara dirinya masih menggunakan camisol yang panjangnya hingga pertengahan paha sebagai dalaman gaun pengantinnya nanti. “Dah … selesai, Mas keluar duluan ya.” “Makasih istriku,” kata Adrian mengusap pipi Aruna kemu
Meski sering mendapat sikap dingin dan sindiran, tapi Isvara tetap datang ke rumah mertuanya setiap weekend walau hanya sebentar. Dia berusaha ikhlas menerima kondisi tersebut karena tidak ada kebahagiaan yang sempurna. Yang penting masalah datang bukan dari orang ketiga seperti rumah tangganya
Isvara dan Cindya menjadi begitu dekat layaknya sahabat. Karena keadaannya seperti itu, Meysha juga jadi dekat dengan sang mami. Meysha mulai mengerti dan menerima sikap maminya yang manja dan om Ricky yang begitu memanjakan maminya. Gadis kecil itu juga menyayangi adiknya dari mami Cindya dan
Setelah Arshaq genap berusia dua bulan, Gaska dan Isvara memutuskan kalau sudah saatnya berkunjung ke rumah mami papinya Gaska. Isvara telah menyiapkan mental untuk segala kemungkinan terburuk dan dia akan menerima dengan sabar. Yang penting Gaska mencintainya, Meysha menyayanginya dan sekarang
Isvara menjenguk Cindya setelah membawa Arshaq imunisasi di poli anak. “Ara!” seru Cindya merasa bahagia melihat kehadiran Isvara di kamarnya. Beberapa sahabat Cindya yang juga datang menjenguk menatap aneh Isvara dan Cindya secara bergantian. Cindya memang tidak pernah bercerita kepada mereka
Dua minggu kemudian pesta syukuran kelahiran baby Arshaq diselenggarakan di kediaman Gaska dan Isvara. Seluruh keluarga Bandung datang lagi membuat ramai rumah itu. Beruntung Gaska membeli rumah besar dan luas, nyaris menghabiskan uang tabungannya saat itu padahal JP Corp terancam collaps. Tap
Sampai Isvara dan baby Arshaq sudah diperbolehkan pulang pun mami dan papinya Gaska belum juga datang berkunjung untuk bertemu dengan sang cucu. Isvara berpikir apa salahnya sampai mereka begitu membencinya? Karena sungguh alasan status saja tidak bisa Isvara terima pasalnya sampai detik ini jus
Di luar ruang rawat Isvara atau lebih tepatnya di sebuah ruangan untuk penunggu pasien, Gaska duduk sendirian dengan satu cup kopi di tangan. Dia menatap ke luar dinding kaca yang menampilkan pemandangan kota. Gaska tidak sadar kalu Ricky sudah berdiri di sampingnya dari beberapa menit yang lalu
Isvara dikerubungi oleh keempat orang tuanya, mereka semua bergantian memeluk Isvara ketika sudah dimasukan ke ruang rawat. “Selamat ya sayang ….” Keempat orang tuanya mengatakan hal yang sama. “Kamu hebat!” Papi Adrian menambah. “Makasih ya kalian sudah datang.” Isvara jadi terharu. “Mana D
Tidak ada yang lebih menegangkan selain menanti kelahiran sang putra ke dunia seperti yang sedang dialami Gaska saat ini. Dia terus saja bolak-balok di depan pintu ruang bersalin diliputi perasaan cemas. Isvara harus melakukan operasi caesar karena leher bayinya terlilit ari-ari padahal sebelumn