Selly datang tidak lama setelah oma Yeni dan opa Kusuma tiba. Aruna jadi bisa membersihkan tubuh dan mengganti pakaian. Sesungguhnya dia merasa sangat tidak nyaman menggunakan pakaian tidur dengan celana sangat pendek itu apa lagi di depan Adrian dan kedua orang tuanya. Isvara sudah bangun dan se
“Hai Om … Tante … apa kabar?” Trisha terlihat begitu akrab dengan oma dan opa, menyalami mereka dengan cara mencium punggung tangannya. “Baik … baik.” Opa Kusuma yang menyahut. Oma Yeni hanya tersenyum. “Eh … ada Yeni sama Kusuma juga,” kata tante Wina yang datang bersama Trisha. Adrian bergerak
“Adrian … kalau aku bersedia berubah dan berhasil membuat Ara suka sama aku, apa kamu mau kembali bersamaku?” Hening selama beberapa saat, Adrian menatap Trisha dengan sejuta kesal yang tampak jelas di matanya. Aruna yang duduk di sisi ranjang Isvara dengan posisi membelakangi area sofa menegaskan
Tanpa sadar Aruna mengembuskan napas panjang saat dirinya beranjak dari kursi setelah sebelumnya ia melepaskan secara perlahan genggaman Isvara di jemarinya. “Kamu mikirin omongan mama sama papa tadi ya?” tebak Adrian sambil menuntun Aruna ke meja makan, Adrian jadi bisa menggenggam tangan Aruna la
“Jadi, kamu udah baikan sama Adrian?” Irma menyikut lengan Aruna seraya mengendikan dagu ke arah area sofa set di mana suaminya, Adrian dan Ryan-suami dari Icha tengah mengobrol. “Bukan baikan lagi, dia udah nyium aku, grepe-grepe badan aku.” Aruna menjawab di dalam hati. Tapi pada kenyataannya Ar
Mereka itu memang pengaruh buruk bagi Aruna tapi yang paling bisa mengerti dan menyayangi Aruna. *** Nanny Ida datang bersama Pak Malik sesaat setelah dua sahabat Aruna beserta para suami pulang. Nanny Ida ditugaskan membawa pakaian Isvara untuk pulang dan membereskan pakaian Adrian yang akan dib
“Nanti aku mau kasih pengertian sama Ara, biar dia enggak mengharapkan aku bisa ada di sampingnya terus, nanti Mas kasih pengertian juga sama dia ya?” Adrian melirik Aruna sekilas sebelum akhirnya kembali fokus mengemudi. “Kenapa kamu enggak jadi istri aku aja? Gampangnya ‘kan gitu, aku enggak usa
Aruna mengerjap, dia mengangguk kaku sebagai jawaban. Jemari Adrian yang membelai pipi Aruna kini beralih ke dagu wanita itu, mengangkatnya sedikit dan perlahan kepalanya mendekati wajah Aruna. Netra Aruna bergerak liar menatap wajah Adrian lalu matanya terpejam saat merasakan bibir bagian bawahny