Share

Masih, Bulan madu

Kami menaiki jeep menuju pasir berbisik udara yang sangat sejuk angin yang kencang membuatku harus memakai baju yang super tebal. Kami berhenti ditengah-tengah lautan pasir, memandang hamparan yang sangat luas hanya ada pasir dan pasir.

"Sayang, ayo kita abadikan moment ini."

Ajaknya sambil meraih kamera dari dalam tasnya. Aku pun berjalan mendekat ke arah Mas Emiel.

"Boleh, Mas, tapi siapa yang foto?" tanyaku sambil ingin berpose ditengah- tengah pasir yang disertai angin.

"Mas, Mas bisa minta tolong?" tanya Mas Emiel pada salah satu pengujung juga.

"Saya, Mas."

"Iya."

"Oh, boleh."

Aku agak merasa aneh, sekilas pria itu hidung dan matanya mirip denganku. Ah mungkin hanya kebetulan saja. Dan pikiranku yang lagi kacau.

Aku dan Mas Emiel berpose. Selesai aku berjalan mendekati anak laki-laki kecil yang mungkin saja putranya.

"Hay. Mau permen?" tanyaku padanya.

Anak kecil itu mengangguk. "Mau, Tante."

Aku memberikan permen padanya.

"Emm namanya siapa?" tanyaku lagi.

"Exsel, Tante
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status