Home / Pernikahan / Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali / 01 . Pesan aneh dari bos Mu'min

Share

Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali
Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali
Author: Dila putri

01 . Pesan aneh dari bos Mu'min

Author: Dila putri
last update Huling Na-update: 2024-01-05 16:46:01

[Mas. Hari minggu ini kamu jadi kan, mengajak mereka jalan-jalan ke Safari? Dari tadi mereka semua merengek terus nanyain kenapa hari ini, Papa enggak kesini? Oh iya baju couplean kita, untuk acara lamaran adikku juga sudah selesai, tinggal kamu bayar totalnya cuman 8 jutaan aja kok, transfer secepatnya yah, Mas.]

Anita membaca notifikasi chat masuk di layar depan, dengan tulisan Bos Mu'min.

"Pesan yang aneh," ujar Anita curiga.

Sudah beberapa kali, Anita memasukkan sandi yang dia tau, tapi selalu gagal.

Anita menghampiri Marwan yang tertidur di sofa, "Mas. Pasword handphone Kamu berapa?"

"Apa sih, Dek? Mas masih ngantuk!" jawab Marwan hanya bergeming,

"Aku mau pinjem handphone Kamu sebentar buat telpon temanku, handphoneku kehabisan paket, Mas," Anita yang penasaran, dan berharap Marwan membuka pasword ponselnya.

"Bawel banget yah, kamu sekarang! Aku lupa paswordnya berapa!" jawab Marwan dengan ketus, sembari menutup telinganya menggunakan bantal.

Anita berpikir keras, bagaimana mungkin seseorang bisa lupa dengan pasword yang dia buat sendiri?

[Mas Sayang. Kenapa kamu enggak membalas pesanku? Anak-anak nanyain kamu terus, aku vc boleh kan?]

[Apa kamu lagi sama istri kamu] pesan beruntun masuk dan Anita membaca semuanya melalui layar depan,

''Siapa bos Mu'min? Tidak mungkin kalau seorang bos memanggilnya dengan sebutan 'Sayang' juga 'anak-anak'' lirih Anita dalam hati, merasa ada yang tidak beres dengan suaminya belakangan ini.

"Seharusnya kepulanganmu membawa bahagia, Mas, karena apa yang selama ini kita harapkan sudah hadir didalam perutku. Tapi kenapa ini jadi ada 'bos Mu'min' diantara kebahagiaan kita?" Anita berbicara sendiri, sembari melihat wajah tampan sang suaminya sedang tertidur pulas .

__________

"Nita. mana air panasnya? aku mau mandi!" teriak Marwan dari arah dapur,

"Astaghfirullah, apa aku tidak salah dengar, tadi dia memanggilku dengan sebutan 'Nita'?" ucap Anita pelan,

"I-ya, Mas. Kenapa teriak-teriak!" Anita menghampiri Marwan yang sedang tersenyum didepan kamar mandi, sembari memainkan gawainya.

"Air panas mana? aku mau mandi!" ucapnya lagi, dengan tatapan mata yang sibuk pada benda itu.

"Sebentar, Mas, Adek siapin dulu!" tanpa bertanya lagi, Anita segera menyiapkan apa yang Marwan butuhkan,

meski pun hatinya bertanya-tanya, sejak kapan Marwan mandi menggunakan air hangat?

"Bukankah selama ini kamu selalu mandi dengan menggunakan air dingin ya, Mas? Katamu biar tambah seger, kecuali kamu kalau sedang demam saja." tanya Anita heran,

Namun Marwan sama sekali tidak menggubris pertanyaan Anita,

"Adek, Adek! Cih." lirih Marwan yang masih bisa di denger Anita.

Deg ..

Anita yang mendengarkan itu merasa sakit hati, tapi memilih berpikir positif

'mungkin Mas Marwan sedang banyak pikiran, jadi seperti itu' sugesti Anita menyemangati dirinya sendiri.

"Bukankah, Adek itu panggilan, Mas sama Aku selama ini?" Meskipun sedikit ragu, namun pada akhirnya kalimat itu Anita ucapkan juga, mungkin Marwan lupa, dan Anita memilih mengingatkan sang suami.

"Oh begitu? Maaf lupa." jawabnya dengan acuh bahkan tanpa melirik sekilas saja kearah Anita,

"sepenting itukah benda pipihmu, Mas sampai kamu melupakan panggilan yang selama ini kamu gunakan?"

"Mas, air panasnya sudah siap." Anita menghampiri Marwan, yang sedang duduk di kursi dengan mata fokus pada tertuju pada gawainya,

"Cukup aneh? Apa sekarang Mas Marwan mulai kecanduan game online ya?" tanya Anita dalam hati,

"Sudah sana pergi, aku mau mandi, kamu ngapain lagi disini?"

Dengan berbagai pertanyaan dalam hati, kenapa Marwan jadi sering membentak Anita, sejak kepulangannya tadi? Namun tangannya sibuk menata makanan di atas meja, samar-samar Anita mendengar suara desahan dari arah kamar mandi, dan suara itu sangat familiar di telinganya, jika itu suara Marwan

"dengan siapa dia didalam?" gumam Anita segera mengetuk pintu,

Tok tok tok.

Anita yang merasa khwatir sekaligus penasaran, mengetuk pintu kamar mandi.

"Mas, kamu kenapa!" hening beberapa menit sampe Anita harus mengulang pertanyaan yang sama, dan diketukan yang ketiga Marwan membuka pintunya.

"Apa sih, Nita! Kamu ganggu orang saja!" bentak Marwan yang baru saja membuka pintu kamar mandi

"Tapi kamu kenapa? kamu sama siapa di dalam, Mas?" cercar Anita yang tidak bisa lagi, menyembunyikan rasa penasarannya.

"Kamu menuduhku macam-macam, Nita!" bentaknya lagi, namun kali ini diiringi dengan sorot mata penuh amarah,

"Ma-af, Mas. Aku tidak bermaksud menuduhmu macam-macam, aku cum ..."

"Pergi, dari sini Nita, tugasmu itu melayani suami, bukan bisanya cuman menuduh suami macem-macem, sana siapin makananku, muak Aku melihat muka sedihmu itu."

tanpa sepatah kata, Anita pergi membawa luka, menuju tempat ternyaman untuk menghilangkan lara.

didalam kamar, Anita menghempaskan tubuhnya di atas kasur empuk,yang menjadi saksi awal mula bahagia mereka.

Marwan yang lemah lembut dan juga romantis, bahkan banyak pasangan yang iri dengan keharmonisan keluarga kita, setiap kali Anita mengunggah poto dihalaman media, tapi kini?

"Kemana, Mas Marwanku yang dulu?"

"Bajuku mana, Nita? Kamu ini jadi istri, bisanya apa coba? Suami pulang bukannya di layani dengan baik malah di abaikan, kalau begini terus mana betah aku pulang ke rumah!" Marwan berdecak pinggang, geram melihat kelakuan Anita, yang sedang tiduran.

Dengan perasaan lelah dengan kelakuan suaminya,pulang bukannya melepas rindu,tapi malah sebaliknya bikin sakit hati,namun Anita tetap mencari apa suaminya butuhkan,

"Ini, Mas bajunya!" Anita menyodorkan barang tersebut ke hadapan Marwan.

"Kamu nangis, Nita? Begitu saja lebay banget,"

"Belum punya anak juga sudah cengeng, gimana nanti ngurus anak!" cibirnya lagi,

karena tak tahan lagi dengan situasi ini, Anita gegas pergi mengambil kotak kecil dengan pita merah jambu yang dia, simpan di dalam laci lemarinya.

"Nih, Mas!" Anita menyodorkan kotak itu, kehadapan suaminya.

"Apaan ini, so mau ngasih hadiah? Kamu buka saja sendiri, aku sibuk." jawab Marwan yang sudah berpakaian rapih, langsung sibuk kembali dengan rutinitas gawainya.

Dengan perasaan nyeri, hadiah yang, Anita susun rapi ini menjadi tidak berarti, sebelum memberikan pada suaminya dia menatap kembali dua garis merah juga hasil print USG itu,

'Hadirmu adalah kebahagiaan Ayah Bunda' lirihnya dalam hati, sembari mengelus perutnya yang masih rata.

"Nih, Mas. Kamu liat sendiri!" Anita menyodorkan dua benda itu kehadapan Marwan,

dengan malas Marwan mengambil bedan tersebut dan memandanginya cukup lama, Anita terus mengamati baik-baik reaksi perubahan pada wajah suaminya, tapi tidak ada reaksi seperti orang bahagia atau terharu, datar dan terkesan biasa saja.

"Kamu hamil?" tanyanya seolah meragu.

"Iya, Mas. Dan sekarang usia kandunganku memasuki usia ke dua belas minggu, menurut hasil, USG itu!"

Setelah Anita memberi tahukan kabar kehamilannya, Marwan malah menuduh, bahwa anak yang Anita kandung sekarang bukanlah anaknya, bahkan tanpa sepatah kata pun dia pergi dengan motor kesayangan meninggalkan Anita seorang diri.

"Ini apa?" gunam Anita yang kaget menemukan sesuatu di dalam tas suaminya.

Mga Comments (47)
goodnovel comment avatar
Dessy Chandra
kesel deh liat laki kayak gini
goodnovel comment avatar
Tri Hesti
duh Gusti kasian banget sama istrinya, padahal biasanya hamil pertama adalah momen terindah untuk pasangan suami istri.baru baca bab 1 aja udah bikin nyesek banget
goodnovel comment avatar
Noviani Sahida
maunya apa sih, si Marwan ini... dia yg selingkuh ,,, malah nuduh istrinya selingkuh.. maling teriak maling namanya....
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   02. Perjanjian Pra Nikah

    'Sutra?' ucap Anita pelan, sembari mengangkat benda itu. "Untuk apa, Mas Marwan menggunakan ini? Dan dia menggunakan ini bersama siapa?" gumam Anita, bertanya pada dirinya sendiri. Waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam, namun Marwan belum juga kembali. Anita mencoba menghubungi nomornya namun tidak ada satu panggilan pun di jawab olehnya,"Kemana kamu Mas? Kenapa belum kembali juga?" batin Anita merasa sedih. Dirinya merasa terhina dengan sikap suaminya, apalagi kepergian Marwan yang tanpa pamit setelah pertengkaran mereka. Anita yang lemah, menumpahkan semua isi hatinya kepada Tuhannya. Dalam sujudnya Anita memohon dikuatkan menjalani ujian ini, apa pun yang terjadi dia meminta diutuhkan rumah tangganya. Setelah lama Anita merenungkan diri di atas sajadah, tiba-tiba suara motor masuk ke halaman rumahnya, segera Anita merapihkan alat sholatnya, membukakan pintu untuk suaminya. "Akhirnya kamu pulang, Mas. Kamu dari mana saja?" tanya Anita, ia merasa cemas karena suaminya sud

    Huling Na-update : 2024-01-06
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   03. Ternyata Marwan Sudah?

    Sebisa mungkin Marwan bersikap tenang dihadapan Anita, agar tidak menimbulkan kecurigaan yang berlebihan. Setelah insiden yang hampir saja membuat mereka celaka, Anita dan Marwan sama-sama memilih diam sampai tiba di halaman rumah mereka. "Dek, Mas nanti sore berangkat lagi ya." ucap Marwan sebelum Anita turun dari dalam mobil, "Lho kok berangkat lagi, Mas? Baru saja sehari kamu pulang sudah kembali lagi." protes Anita, menatap Marwan dengan penuh arti. "Lagi banyak pekerjaan disana, Dek. Lagi pula sekarang aku harus lebih giat lagi bekerja untuk tabungan masa depan anak kita." jelas Marwan, "Oh begitu ya, Mas. Mas sepertinya sekarang aku kepikiran untuk ikut denganmu deh ke kota. Bagaimana kalau kita ngontrak saja disana?" ujar Anita memeberikan usulan yang sebenarnya itu keinginan dalam hatinya. "Ngaco kamu, Dek. Kalau kamu ikut ke kota, yang jaga rumah siapa? Yang merawat ibuku siapa? Kamu tahu sendiri kan, jika Mbakku tinggal bersama suaminya di kota lain." ucap Marwan dengan

    Huling Na-update : 2024-01-06
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   04. Memviralkan Pelakor

    "Kamu sudah menikah lagi, Mas?" tanya Anita lemas, ia mencari sandaran soffa dan langsung terduduk. "Maaf, Anita. Aku khilaf," jawab Marwan dengan suara pelan, "Khilaf kamu bilang, Mas?" tanya Anita tersenyum getir. "Aku terpaksa menikah lagi, Anita." jawab Marwan tanpa menatap Anita,"Terpaksa kamu bilang, Mas? Atas dasar apa, Mas?" teriak Anita, "Aku terpaksa menikahi, Yuni, Anita. Karena aku disana juga membutuhkan seseorang yang bisa melayani semua kebutuhan aku," ujar Marwan pelan, Mendengar penjelasan Marwan yang tidak masuk akal itu, membuat Anita terkekeh, "Melayani semua kebutuhan kamu, Mas?" tanya Anita mengulang kembali ucapan Marwan, Marwan hanya menganggukan Kepala pelan, sebagai jawabannya. "Kebutuhan yang mana yang kamu maksud, Mas? Kebutuhan lahirmu apa kebutuhan batinmu?" teriak Anita dengan suara bergetar menahan air mata, Namun Marwan hanya diam tidak menyahuti ucapan Anita, "Jawab, Mas. Kenapa kamu diam saja?" "Semua kebutuhanku, Anita. Termasuk lahir dan

    Huling Na-update : 2024-01-06
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   05. Anita Melahirkan

    Kabar tentang pernikahan Marwan sudah diketahui banyak orang, bahkan banyak juga emak-emak yang berbondong-bondong menyerbu akun media milik Yunita Indrisantika, yaitu istri keduanya Marwan. Berbagai upatan, Kata-kata kasar terlontar pada halaman media Yuni, membuat Yuni marah dan frustasi karena ulah Anita. "Pokoknya, Mama mau Papa ceraikan wanita itu, sekarang juga!" ucap Yuni pada Marwan diujung telpon. "Bagaimana bisa, Papa menceraikan dia dalam keadaan hamil, Ma?" tanya Marwan yang ikut kesal dengan tindakan Anita yang menjatuhkan harga dirinya sebagai seorang suami. Kini banyak teman-teman Marwan yang menanyakan kebenaran berita itu, "Awas saja kalau kamu tetap memilih wanita itu dibanding aku, setelah kamu membuatku malu." ancam Yuni lagi, "Iya, Sayang. Kamu tenang saja aku tidak mungkin mempertahankan istri yang sudah menjatuhkan nama baik suaminya." jawab Marwan, berkata selembut mungkin agar hati Yuni melunak, "Sekarang aku harus memikirkan bagaimana caranya agar orang

    Huling Na-update : 2024-01-06
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   06. Marwan pulang

    Sehari setelah Anita melahirkan, dirinya diperbolehkan pulang oleh dokter. Namun satu hal yang membuat, Anita tidak habis pikir, yaitu kenapa Marwan tak kunjung datang? Apa dia sudah melupakan dirinya juga anak yang dikandung Anita? "Assalamu'alaikum, Mbah, kami pulang." Anita mengucapkan salam ketika tiba di rumah mertuanya. Anita memang sengaja datang terlebih dahulu ke rumah mertuanya, untuk mempertemukan anak yang baru saja ia lahirkan dengan neneknya. "Waalaikumsalam, Nita, kamu sudah pulang, Nak?" tanya bu Ida dengan linangan air mata, "Ibu, kenapa Ibu menangis?" tanya Anita cemas, dirinya ingin memeluk bu Ida, namun tidak bisa karena sedang menggendong baby-nya. "Apa, Marwan tidak pulang, Nak?" tanya bu Ida semakin sedih, ia merasa amat sangat bersalah pada, Anita. Anita mencoba menenangkan mertuanya, "Bu, Nita tidak apa-apa, Nita baik-baik saja. Anak yang Nita lahirkan juga Allhamdulilah selamat. Dia cantik sekali kan, Bu?" ujar Nita mengalihkannya kesedihan bu Ida. "Bo

    Huling Na-update : 2024-01-17
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   07. kehadiran Yuni

    Anita memilih meninggalkan Marwan sendiri di meja makan, ia segera bersiap untuk tidur di samping mertua-nya. Anita memeluk tubuh, yang sudah berkeriput dihadapannya. "Andai, Ibu tahu. Jika Nita sangat sayang sama, Ibu. Sampai kapan pun, Nita tidak rela kehilangan, Ibu. Sekali pun, Nita harus berpisah dengan, Mas Marwan." lirih Anita, dengan isak tangis dibelakang tubuh mertuanya. Sebisa mungkin bu Ida bersikap tenang, dirinya bukan tidak mendengar apa yang Anita sampaikan. Hanya saja bu Ida tidak ingin merusak momen Anita yang sedang menumpahkan seluruh isi dalam hatinya. 'Andai kamu tahu, jika Ibu juga lebih meyayangi kamu, melebihi anak Ibu sendiri.' gumam bu Ida dalam hati, ia menahan diri untuk tidak menangis yang akan membuat tubuhnya terguncang. 'Ibu rela mati, agar kamu bisa bebas dari cengkraman anak Ibu, yang sangat egois itu, Nak.' lirih bu Ida lagi, air mata semakin deras mengalir di pipinya yang sudah keriput. Namun setelah sekian lama, bu Ida tidak mendengar isak ta

    Huling Na-update : 2024-01-17
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   08. kejadian setelah pemakaman

    "Ibu!" jerit Anita, ia berlari kearah bu Ida. "Ibu kenapa, Bu?" tanya Anita yang langsung memeluk tubuh lemah sang ibu mertua. "Ibu, ayo bangun, Bu. Jangan membuat Anita cemas."Tangisan Anita semakin pecah, tatkala dirinya merasakan darah segar yang terus mengalir dalam mulut bu Ida. "Ibu, Ibu bertahan sebentar saja ya, sebentar lagi kita akan segera membawa Ibu ke rumah sakit." Anita masih mengajak bu Ida berkomunikasi. Warga langsung menyiapkan kendaraan, untuk membawa bu Ida ke rumah sakit. Sayangnya belum sempat tubuh itu diangkat, sudah terdengar dengkuran kasar yang bu Ida hembuskan. "Ibu! Ibu, kenapa?" tanya Anita semakin panik. "Bapak-bapak, ayo bantu saya mengangkat tubuh Ibu saja." ucap Anita pada warga yang ada di sekitar sana. Seorang ustadz mendekati tubuh bu Ida, "Inalillahi wainnailaihi rojiun." ucap seorang ustadz yang mengecek nadi dan jantung bu Ida. "Maksud pak Ustadz apa, bicara seperti itu?" tanya Anita dengan linangan air mata. "Mohon maaf, Anita, mertua

    Huling Na-update : 2024-01-17
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   09. Transaksi

    Terjadi keributan antara ke tiga saudara itu, Hilman dan Marwan kekeh dengan pendiriannya yang tidak mau memberi hasil pada Anita dengan alasan Anita itu menantu. Sedangkan Sella dengan kekeh ingin memberikan Anita hasil itu, karena Anita lah yang selama ini merawat ibunya. "Kalian semua egois! Coba kalian pikirkan bagaimana nasib Ibu selama enam tahun ini, jika tak ada Anita yang merawatnya? teriak Sella dengan murka. Anita meraih tangan Sella, berusaha menenangkan kakak iparnya itu. "Mbak sudah, Mbak, aku tidak apa-apa." ujar Anita menenangkan Sella. "Kamu dengar sendiri kan, Mbak. Jika Anita saja tidak masalah, kenapa Mbak yang ribet sih? Lagi pula sudah kewajiban Anita mengurus Ibu, karena dia itu istriku." ucap Marwan, memojokkan Sella. "Hanya karena dia istrimu? Kamu bisa berbuat semena-mena pada, Anita begitu? Coba sekarang kita tukar posisi, bagaimana jika, Mbak Hanum, istrimu, Mas Hilman yang merawat Ibu. Mau apa tidak?" tunjuk Sella pada istrinya Hilman. "Aku?" ucap Han

    Huling Na-update : 2024-01-18

Pinakabagong kabanata

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 76. Anita mengetahui video itu

    "Zaki antarkan saya pulang ke apartemen.""Sekarang?" tanya Zaki spontan. "Tahun depan, Zaki. Lagi pula kamu kenapa menatap saya seperti itu?""Ah tidak ada, Bos. Memangnya kenapa kok tumben mau pulang ke apartemen?""Kamu mulai kepo lagi?" Akhirnya Zaki terdiam. Ia tak lagi bertanya pada Lucas dan segera mengantarkan Lucas ke apartemennya. Begitu sampai di lobby, "apa kamu menempati apartemen pemberian saya?""Tentu dong, Bos. Dikasih fasilitas enak masa di sia-siakan.""Hmmm!" gumam Lucas. Kemudian dirinya segera berjalan lebih dulu. "Si Bos kenapa ya? Penampilannya kucel, kaya tidak memiliki semangat hidup saja. Dan tumben sekali berjauhan dengan Nyonya muda?" heran Zaki. Berbagai pertanyaan memenuhi pikiran Zaki, tapi dirinya tak mau ambil pusing. Ia lebih suka menghabiskan seluruh waktunya dengan wanita yang sudah menjadi istrinya saat ini. Sebelum masuk ke dalam kamar unitnya, Zaki melihat seorang pelayan membawakan banyak sekali jenis minuman beralkohol di depan pintu kam

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 75. sisi lain Lucas

    Cekrek. Cekrek. Beberapa kali Sella mengabadikan momen Yuni dengan lelaki itu. "Akan aku pastikan adikku melihat dengan mata kepalanya sendiri, baca kelakuan istrinya itu."Yuni tersenyum bahagia, karena sebentar lagi dirinya akan sukses membuat dua orang yang pernah melukai hatinya akan segera hancur. Aku harus menghubungi Marwan," ucap Sella. Ia segera melakukan panggilan pada adiknya. "Hallo," sapa Sella setelah panggilan itu terhubung. "Hallo, Mbak. Apa benar ini kamu?" "Kamu pikir siapa?""Ya Allah Mbak selama ini dirimu kemana aja? Aku sudah mencari kamu kemana-mana tapi tak pernah ketemu."Sella sedikit terharu mendengar kekhawatiran sang adik, "terima kasih. Mbak hanya sedang sibuk akhir-akhir ini. Maafkan Mbak sudah membuatmu cemas.""Mbak dimana sekarang?""Aku baru kembali ke ibu kota. Apa bisa kita ketemuan?""Kenapa Mbak tidak datang langsung saja ke tempat aku?""Mungkin lain kali.""Yasudah tidak masalah. Mau ketemu dimana Mbak?"Sella segera menyebutkan alamatny

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 74. Pelakor teriak pelakor

    Hotel Kencana nomor 112 adalah kamar yang di tempati Sella saat ini, tapi rupanya di hotel yang sama juga seseorang sedang memandu kasih penuh kenikmatan. "Sayang bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar," ajak Yuni pada Damian. "Berikan servis terbaikmu dahulu. Apa pun yang kamu inginkan akan aku turutkan."Tanpa membantah lagi Yuni segera melancarkan aksinya. Sejak Leon dan Marvel masuk penjara, teman kencan Yuni satu-satunya hanya Damian. Terlebih sekarang Damian memiliki waktu lebih untuk bertemu Al meski tanpa sepenuhnya Marwan. Rasa sayang Damian pada Al begitu besar, tapi dirinya juga tak bisa meninggalkan Thalia karena semua aset kekayaan yang ia miliki berasal dari keluarga Thalia. Pria beristri dan perempuan memiliki suami, menjalani hubungan rumit sampai memiliki anak. Sungguh kisah cinta yang sangat di luar nalar. "Ahhhhh Yuniku! Kamu memang selalu memberikan servis terbaik," erang Damian di sela-sela Yuni menelan habis larva putih kental itu ke dalam mulutnya. "Ap

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 73. Apakah Lucas menyesal?

    Tak ada pilihan untuk meredakan kemarahan Sella, Lucas milih untuk menuruti kemauan Sella dengan membawa kembali dirinya ke rumah yang ditinggali Anita. Sepanjang perjalanan jantung Lucas berdetak tak karuan. Meski dirinya marah pada Anita. Namun, untuk membawa gadis lain secara terang-terangan ia juga menjadi ketar ketir. "Babe," ucap Sella tiba-tiba. "Hmmm.""Sepertinya aku berubah pikiran.""Maksud kamu bagaimana?" Lucas menoleh ke samping. "Bagaimana kalau kamu belikan saja aku apartemen mewah?" Sella memberikan usul. "Kenapa begitu?" Lucas heran dengan permintaan Sella yang mendadak. "Hm! Setelah aku pikir-pikir kayanya bermain di belakang Anita lebih menyenangkan, dari pada bermain secara langsung.""Usul yang cerdas!" balas Lucas cepat. Sedetik kemudian jantungnya berpacu dengan normal kembali, ia lega dengan permintaan Sella. Lucas segera menghubungi Zaki untuk mempersiapkan satu unit apartemen mewah yang akan digunakan Sella. "Sedang di urus. Bagaimana kalau sementa

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   bab 72. Kesalahan kedua Lucas

    "Apa kamu ingin kita melakukannya lagi, Babe?" dengan lancang Sella membelai pipi Lucas. "Hentikan! Hapus video itu atau kamu akan menyesal.""Uhhh takut! Bagaimana kalau vidio itu sampai ke tangan Anita ya?""Itu tidak akan pernah terjadi!" Lucas mencekal dagu Sella. "Kamu takut, Babe? Bukan kan semalam kamu memaki-maki Anita pada saat dirimu mabuk?""Stop!""Kenapa? Atau kamu mau semua client kamu tahu skandal kamu?" ancam Sella tidak main-main. Dengan kasar Lucas menghempaskan cekalan itu. "Kamu mau apa? Uang? Sebutkan berapa jumlahnya?""Aku ingin kamu. Dan aku ingin memilikimu, Babe," balas Sella. Ia langsung menyerang Lucas dengan ciuman panasnya. Awalnya Lucas memberontak, tapi semakin Sella berbuat liar semakin Lucas tak berdaya. Dirinya lelaki normal meski Sella baru sekali bermain gila dengannya tapi sepertinya Sella telah berhasil menemukan titik kelemahan Lucas. "Ahhhhh!" akhirnya erangan tertahan itu keluar juga dari bibir seksi Lucas. Dengan lihai Sella telah mengu

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 71. Masuk Ke Dalam Perangkap Sella

    Sepanjang malam Anita terjaga, berkali-kali dirinya menghubungi Lucas. Namun tak ada satu pun panggilan yang di jawab hingga sering telpon itu terjawab oleh oprator pertanda ponsel Lucas telah kehabisan batrei. "Kamu ada dimana Abang?" ucap Anita dengan lirih. Luka bekas operasi saja belum sembuh, tapi sekarang ada yang lebih sakit dari luka itu. Yaitu hilangnya kepercayaan Lucas pada dirinya. "Aku bukan orang yang menyebabkan Bunda meninggal, Bang. Kenapa kamu tega menuduh aku seperti ini?""Aku kehilangan anak-anakku, mertuaku dan sekarang aku juga kehilangan kepercayaan kamu Bang."Beberapa kali pelayanan mengetuk pintu kamar Anita, tapi tak ada satu pun yang dihiraukan Anita. Ia larut dalam kesedihan yang mendalam. "Nyonya muda, anda harus makan. Dari pagi anda tidak makan apa pun, kalau Nyonya seperti ini Bunda Clara pasti akan sedih," ucap Bi Sum. Wanita berusia lanjut itu tidak pernah lelah membujuk Anita sedari tadi. Mendengar kata-kata Bunda Clara, seketika Anita bangki

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 70. Sella bersama Lucas di dalam kamar

    Kekecewaan akibat kehilangan ternyata membuat Lucas benar-benar kehilangan arah hidupnya. Dari arah beberapa meter. Sella melihat Lucas berjalan memasuki Bar ternama di ibu kota. "Ini adalah kesempatan emas untuk aku memanfaatkan keadaan," gumam Sella. Dengan penuh semangat Sella keluar dari mobilnya, sebelum itu tak lupa dirinya membenarkan riasan pada wajahnya juga menyemprotkan parfum di area tertentu. Sella mengambil duduk sedikit berjarak dengan Lucas. Agar dirinya leluasa memperhatikan objek fantasinya selama ini. Dari kejauhan Sella melihat Lucas terus menuangkan minuman beralkohol kedalam gelasnya. Sudah lima botol minuman itu ia habiskan dan sepertinya Lucas sudah mabuk berat. "Ini adalah saatnya." Sella berjalan mendekat ke arah Lucas."Stop jangan tuangkan lagi! Kamu sudah mabuk berat," cegah Sella mengambil botol itu. "Kembalikan," desah Lucas dengan suara berat. "Tidak! Kamu sudah mabuk berat.""Kembalikan!"Lucas mencoba merebut botol itu. Namun, Sella dengan s

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 69. Lucas dan dunia malam

    "Masuk!" ucap Lucas dengan datar. Yang langsung berlalu. Dengan perasaan heran, pak Anang membuka pintu lebar mempersilakan Marwan untuk memasuki rumah mewah itu. Setelah diantarkan oleh pak Anang, akhirnya Marwan menginjakkan kaki juga di rumah mewah milik suami baru Anita. Ekor mat Marwan tidak berhenti memindai sekitar. Ia begitu mengagumi interior rumah bergaya modern itu. "Beruntung sekali hidup Anita sekarang," gumam Marwan. "Silakan duduk," ucap Lucas yang baru saja kembali diikuti dengan Anita di belakang. "Terima kasih." Marwan segera menjatuhkan badannya di kursi empuk. "Sekarang jelaskan kebusukan apa yang sudah kalian lakukan di belakang saya?""Bang stop menuduh seperti itu!" Anita berucap dengan lirih. "Katakan sekarang atau mau polisi yang langsung menginterogasi kalian?""Ma-ksud anda apa?" tanya Marwan terbata. "Seorang suami yang pergi meninggalkan istrinya demi perempuan lain, dan tiba-tiba menyusun rencana dengan mantan istrinya untuk mengamankan masa depa

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 68. Penyesalan Marwan

    "Auhhh!" Marwan memegangi dadanya yang terasa sesak. Seakan ada beban besar yang menghimpit bagian dalam hatinya. "Kenapa Pa?" tanya Yuni. "Dadaku sesak, Ma."Yuni melirik sekilas, "loh kok Papa nangis sih? Ada apa?"Bukannya menjawab Marwan malah semakin terisak, hatinya bagaikan diiris sangat sakit. Namun ia juga tak paham kenapa bisa seperti itu. "Anakku," lirih Marwan pelan. "Maksud kamu apa, Pa?""Anakku. Aku kangen anakku Ma.""Makanya Pa. Jangan kamu habiskan waktumu untuk bekerja, Al juga membutuhkan kamu. Dia juga ingin bermain bersama kamu.""Bukan Al Ma. Papa kangen anak perempuan Papa."Brak! Yuni menggebrak meja dengan kasar. Ia segera berdiri. "Maksud Papa apa? Sejak kapan kamu ingat anak perempuan murahan itu Pa?""Jaga bicara kamu Ma. Kamu tidak ada hak untuk memaki Anita dan juga anakku."Yuni terkekeh mendengar pembelaan dari Marwan. "Oh jadi sekarang kamu mulai membela mereka? Sejak kapan? Kerasukan setan apa kamu Pa?" ujar Yuni dengan sinis. Bukannya menjawa

DMCA.com Protection Status