Share

07. kehadiran Yuni

Penulis: Dila putri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-17 10:00:18

Anita memilih meninggalkan Marwan sendiri di meja makan, ia segera bersiap untuk tidur di samping mertua-nya.

Anita memeluk tubuh, yang sudah berkeriput dihadapannya.

"Andai, Ibu tahu. Jika Nita sangat sayang sama, Ibu. Sampai kapan pun, Nita tidak rela kehilangan, Ibu. Sekali pun, Nita harus berpisah dengan, Mas Marwan." lirih Anita, dengan isak tangis dibelakang tubuh mertuanya.

Sebisa mungkin bu Ida bersikap tenang, dirinya bukan tidak mendengar apa yang Anita sampaikan. Hanya saja bu Ida tidak ingin merusak momen Anita yang sedang menumpahkan seluruh isi dalam hatinya.

'Andai kamu tahu, jika Ibu juga lebih meyayangi kamu, melebihi anak Ibu sendiri.' gumam bu Ida dalam hati, ia menahan diri untuk tidak menangis yang akan membuat tubuhnya terguncang.

'Ibu rela mati, agar kamu bisa bebas dari cengkraman anak Ibu, yang sangat egois itu, Nak.' lirih bu Ida lagi, air mata semakin deras mengalir di pipinya yang sudah keriput.

Namun setelah sekian lama, bu Ida tidak mendengar isak tangis Anita, saat dirinya memberanikan diri melihat ke belakang. Ternyata Anita sudah tertidur pulas memeluk dirinya.

"Kamu wanita hebat, wanita kuat. Sampai kapan pun do'a, Ibu akan selalu menyertai hari-harimu, Nak." ucap bu Ida membelai pipi Anita yang sedang tertidur pulas.

Pada saat mendengar langkah Marwan mendekat, bu Ida langsung pura-pura kembali tidur. Begitu pun dengan Anita yang sudah mendengkur halus.

Marwan duduk di sebelah anaknya, mungkin ikatan batin seorang ayah dan anak sangat kuat. Pada saat Marwan menatap wajah teduhnya, tiba-tiba anak itu terbangun, namun sama sekali tidak menangis.

Marwan mencoba membelai pipinya,

"Anak, Papa udah bangun? Kamu lapar, Nak?" tanya Marwan pada baby mungil itu,

Matanya yang bersih nan jernih, menatap Marwan seolah dirinya ingin merasakan dekapan hangat sang ayah.

Marwan memberanikan diri, untuk menimbang baby itu. Dan tak sampai sepuluh menit baby itu tertidur kembali.

"Bobok yang nyenyak ya, ada Papa disini." ucap Marwan menidurkan kembali pada posisi semula.

Sedangkan dilain tempat, Yuni tengah uring-uringan dirinya tidak bisa menghubungi Marwan. Dia kesal bukan main, karena Marwan janji pada dirinya hanya pergi selama dua hari. Tapi ini sudah hampir satu minggu Marwan belum kembali juga.

Yuni tidak tahu jika Marwan pulang ke kampungnya, yang ia tahu, Marwan pergi bertugas bersama bosnya Dewa.

Pagi hari seperti biasa, Yuni sibuk dengan ponselnya. Ia sedang asik berselancar di media sosial.

"Bukannya ini, Mas Dewa dan istrinya, ya?" gumam Yuni, ketika dirinya menemukan satu akun mengunggah poto liburan, unggahan itu beberapa menit yang lalu.

"Kalau, Mas Dewa sudah liburan bersama istrinya, otomatis Mas Marwan harus sudah kembali, dong?" tanya Yuni semakin heran.

"Sebenarnya kamu itu kemana, Mas?" tanya Yuni, dirinya tengah sibuk menelpon nomor Dewa. Ia harus mendapatkan informasi akurat dimana Marwan sekarang juga.

"Hallo, Mas. Mas kamu membohongi aku ya, kata kamu dulu, Mas Marwan pergi denganmu mengerjakan proyek di luar kota. Tapi kok i*******m stories kamu liburan di pantai? Yang benar yang mana, Mas?" cecar Yuni begitu panggilan terhubung.

"Hallo. Maaf dengan siapa ya?" tanya seorang perempuan disebrang sana.

"Saya Yuni, kamu siapa ya?" tanya Yuni pada wanita itu.

"Saya istrinya, Mas Dewa, kamu siapa?"

"Oh Mbak, saya hanya ingin menanyakan suami saya, kata Mas Dewa, suami saya pergi bersama, Mas Dewa beberapa hari yang lalu, menyelesaikan proyek di luar kota. Apa itu benar?" jelas Yuni pada wanita itu.

"Proyek? Di luar kota?" ulang wanita di sebrang sana.

"Proyek apa, ya? Setahu saya, suami saya tidak pergi kemana-mana seminggu belakangan ini." jelas wanita itu lagi.

Yuni yang dipenuhi amarah, langsung memutuskan panggilan secara sepihak.

"Keterlaluan kamu, Mas. Sudah berani-beraninya membohongi aku!" ucap Yuni dengan raut wajah penuh amarah.

Saat itu juga, Yuni langsung menitipkan ke dua anaknya ke rumah mamanya. Dirinya seperti tahu kemana perginya Marwan.

"Dasar bodoh, kau mau mengelabui kadal betina, Mas. Sorry enggak mempan!" ucap Yuni dengan sinis, ia sudah siap di depan kemudi menyusul keberadaan Marwan saat ini.

Tak menghabiskan waktu satu hari, Yuni sudah menemukan keberadaan Marwan saat ini.

Namun Yuni cukup heran, karena titik akhirnya GPS itu menunjukkan rumah itu. Tapi di rumah itu sepertinya banyak orang yang akan mengadakan acara syukuran.

Yuni beberapa kali menghubungi Marwan, namun tetap tidak ada jawaban. Akhirnya dirinya memutuskan untuk istirahat sejenak sembari menunggu acara itu selesai.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Yuni melihat kehadiran Marwan, Yuni segera turun dari mobil miliknya.

"Oh rupanya kamu disini, Mas?" tanya Yuni mendekati Marwan.

"Y-u-ni!" ucap Marwan terbata,

"Kamu ngapain disini, Yuni?" tanya Marwan gugup, ia segera membawa Yuni masuk lagi dalam mobil.

"Mas kamu mau kemana?" tanya Anita yang baru saja keluar rumah, ia melihat suaminya sedang mendorong seseorang.

"Lepaskan aku, Mas!" brontak Yuni.

Dengan santainya Yuni mendekati Anita, sedangkan acara di rumah itu tengah berlangsung.

"Hai, wanita bodoh!" sapa Yuni mendekati Anita yang terdiam di tempatnya.

"Kamu siapa? Jangan pernah coba-coba untuk menghancurkan acara ini!" cegah Anita pada Yuni.

Namun sepertinya terlambat, karena Yuni memiliki dendam pada Anita yang pernah mempermalukan dirinya. Yuni ingin Anita merasakan hal yang sama.

Yuni berjalan masuk ke dalam rumah, "permisi semuanya." ucap Yuni di tengah-tengah banyak orang yang sedang membacakan ayat suci.

Seketika semua mata tertuju pada Yuni, mereka seakan melupakan bacaan yang tadi mereka semua lantunkan.

"Perkenalan nama saya, Yuni. Saya kesini ingin menjemput suami saya yang sudah seminggu belakangan ini tidak kembali ke kota lagi. Dan saya juga mau memberi tahu kalian semua, jika saya ini adalah cinta pertamanya, Mas Marwan. Iya kan, Ma-,"

"Yuni stop! Apa yang kamu lakukan!" Marwan memotong ucapan Yuni.

Bukannya takut Yuni malah semakin berani, "sudah lah, Mas. Akhiri saja sandiwaramu dengan perempuan itu, toh kenyataannya seperti itu. Kamu mempertahankan dia hanya karena tidak ada orang yang mau merawat ibu kamu kan?" jelas Yuni membuat semua orang syok.

"Bohong, wanita itu pembohongan. Jangan dengarkan dia, Ibu-ibu, Bapak-bapak." ucap Anita mencoba menghalangi niat nekad Yuni.

"Aku yang bohong? Apa kamu yang bodoh, ya?" tanya Yuni pada Anita.

Seketika terdengar riuh bisik-bisik tetangga, di ruangan itu.

Bu Ida berusaha mencegah Yuni menghancurkan acara aqiqah cucunya, belum sempat dirinya berdiri tegak, bu Ida sudah pingsan karena mendengar peryataan Yuni.

Tiba-tiba ruangan itu menjadi riuh dengan jeritan semua orang karena bu Ida pingsan dan langsung mengeluarkan darah dari mulutnya.

Komen (30)
goodnovel comment avatar
Tri Hesti
emang ya kalau pelakor jahat nggak mikirin asal ngomong aja walaupun ditempat ramai ,bikin kesel aja si yuni
goodnovel comment avatar
Lunar
kenapa yuni nekat ya dasar wanita ga tau diri apa yg akan terjadi sm ibu ida
goodnovel comment avatar
Azlika Razwa
laki2 kok lemes banget ya mau sama yuni yang gak tau malu sama sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   08. kejadian setelah pemakaman

    "Ibu!" jerit Anita, ia berlari kearah bu Ida. "Ibu kenapa, Bu?" tanya Anita yang langsung memeluk tubuh lemah sang ibu mertua. "Ibu, ayo bangun, Bu. Jangan membuat Anita cemas."Tangisan Anita semakin pecah, tatkala dirinya merasakan darah segar yang terus mengalir dalam mulut bu Ida. "Ibu, Ibu bertahan sebentar saja ya, sebentar lagi kita akan segera membawa Ibu ke rumah sakit." Anita masih mengajak bu Ida berkomunikasi. Warga langsung menyiapkan kendaraan, untuk membawa bu Ida ke rumah sakit. Sayangnya belum sempat tubuh itu diangkat, sudah terdengar dengkuran kasar yang bu Ida hembuskan. "Ibu! Ibu, kenapa?" tanya Anita semakin panik. "Bapak-bapak, ayo bantu saya mengangkat tubuh Ibu saja." ucap Anita pada warga yang ada di sekitar sana. Seorang ustadz mendekati tubuh bu Ida, "Inalillahi wainnailaihi rojiun." ucap seorang ustadz yang mengecek nadi dan jantung bu Ida. "Maksud pak Ustadz apa, bicara seperti itu?" tanya Anita dengan linangan air mata. "Mohon maaf, Anita, mertua

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   09. Transaksi

    Terjadi keributan antara ke tiga saudara itu, Hilman dan Marwan kekeh dengan pendiriannya yang tidak mau memberi hasil pada Anita dengan alasan Anita itu menantu. Sedangkan Sella dengan kekeh ingin memberikan Anita hasil itu, karena Anita lah yang selama ini merawat ibunya. "Kalian semua egois! Coba kalian pikirkan bagaimana nasib Ibu selama enam tahun ini, jika tak ada Anita yang merawatnya? teriak Sella dengan murka. Anita meraih tangan Sella, berusaha menenangkan kakak iparnya itu. "Mbak sudah, Mbak, aku tidak apa-apa." ujar Anita menenangkan Sella. "Kamu dengar sendiri kan, Mbak. Jika Anita saja tidak masalah, kenapa Mbak yang ribet sih? Lagi pula sudah kewajiban Anita mengurus Ibu, karena dia itu istriku." ucap Marwan, memojokkan Sella. "Hanya karena dia istrimu? Kamu bisa berbuat semena-mena pada, Anita begitu? Coba sekarang kita tukar posisi, bagaimana jika, Mbak Hanum, istrimu, Mas Hilman yang merawat Ibu. Mau apa tidak?" tunjuk Sella pada istrinya Hilman. "Aku?" ucap Han

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   10. pencarian yang sia-sia

    Pov Anita. Mbak Sella menarik tanganku pergi dari rumahku sendiri, menuju ke rumah Ibu. "Kita harus segera mencari sertifikat rumah itu, Dek. Mbak enggak rela jika sertifikat itu jatuh ke tangan mereka." ucap mbak Sella buru-buru menuntun langkahku menuju kamar Ibu. "Kamu cari di lemari ini, Mbak di lemari sana ya." ucap mbak Sella lagi, sedangkan aku masih bingung dengan semua ini, hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala. Kami berdua sibuk mencari sertifikat itu, semua barang-barang Ibu sudah kami keluarkan namun sama sekali tidak membuahkan hasil. "Bagaimana ini, Dek?" panik mhak Sella. "Aku juga bingung, Mbak!" jawabku lemas karena aku sama sekali belum sarapan. Ditambah lagi aku merasakan sakit di area produk asiku, mungkin anakku tengah kelaparan ingin meminum asi. "Kamu belum makan bukan? Mukamu pucat sekali?" tanya mbak Sella meraba pipiku. "Mbak!" teriakku karena mengingat sesuatu, yang beberapa bulan yang lalu aku titipkan pada Ibu, dan Ibu menyimpannya di lemari ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   11. kata talak

    Pada saat diperjalanan menuju rumah lagi, tiba-tiba Yuni memberikan saran untuk menjual semua aset yang aku miliki termasuk rumah dan tanah. "Jual saja, Mas. Nanti uangnya bisa kita pakai untuk buka usaha di kota, kan. Memangnya kamu mau selamanya jadi buruh terus?" ucap Yuni padaku sambil berjalan. Tidak ada yang mendengarkan percakapan kita, karena aku dan Yuni sengaja berjalan pelan. Sedangkan Mas Hilman sudah lebih dulu. "Aku masih bingung, Sayang." jawabku pada Yuni. Aku berpikir jika semua aset disini aku jual, nanti aku kemana pulang. "Kok bingung sih, Mas? Memangnya kamu masih mencintai istri kamu itu ya?" tuduh Yuni padaku, "Tidak, bukan gitu, Sayang!" kilahku langsung, aku tak ingin Yuni merajuk, tak bisa aku bayangkan jika aku harus kehilangan dia untuk ke dua kalinya. "Terus apa yang membuat kamu bingung, Mas? Atau kamu mau semua harta kamu dikuasai istri kamu itu? Kamu lupa bagaimana cara kamu mendapatkan semua aset kamu dari dia, Mas? Ingat juga perjanjian yang kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   12. Anita di usir

    Pagi harinya seperti biasa Anita akan menjemur, baby Shakira, Setelah dimandikan. "Selamat pagi, Anita." sapa juragan Emul menghampiri Anita, dengan ke dua bodyguardnya. "Pagi, kembali, juragan. Tumben sekali pagi-pagi sudah berkeliling." ucap Anita basa-basi. "Seharusnya saya yang bertanya sama kamu. Kenapa kamu masih ada di sini?" tanya juragan Emul, yang membuat Anita mengernyitkan kening. "Memangnya kenapa, saya harus pergi dari rumah saya sendiri?" tanya Anita heran. Bukannya menjawab pertanyaan Anita, juragan Emul malah menyentak Anita. "Sekarang juga tinggalkan rumah ini, karena saya akan segera membangun tempat ini!""Tapi maksudnya juragan apa?" tanya Anita semakin tak paham dengan kedatangan juragan Emul juga anak buahnya, lalu mengusir Anita dari rumahnya sendiri. "Apa kamu tidak tahu, jika rumah dan tanah di belakang rumahmu itu sudah di jual sama saya." seru juragan Emul dengan sombong. "Tapi siapa yang menjualnya?" "Kamu beneran belum tahu? Jika suami kamu sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   13. Otak mesum Marvel

    "Anita, apa yang terjadi, Nduk? Kenapa kamu diam saja?" tanya bu Eros semakin heran, Meski pun Anita tidak berbicara apa pun, namun tergambar jelas kesedihan dalam matanya. "Anita tidak apa-apa, Bu. Apa boleh Anita menitip sebentar Shakira, Bu? Anita ingin menelpon dulu, Mbak Sella." "Tentu boleh lah, toh anakmu juga tidur nyenyak banget." jawab bu Eros dengan tersenyum lebar. "Terima kasih, Bu. Kalau begitu Anita permisi ke belakang dulu." pamit Anita, segera bangkit dari duduknya mencari tempat aman untuk menelpon kembali Sella. "Hallo, Dek. Kamu dimana sekarang?" cecar Anita begitu panggilan terhubung. "Assalamu'alaikum, Mbak!" ucap Anita merasa terhibur dengan kepanikan Sella. "Ya ampun, sampai lupa, habis kamu bikin Mbak kaget. Sekarang ceritakan sama Mbak, kamu dimana sekarang?" "Aku sudah keluar dari rumah itu, Mbak. Dan sekarang aku bingung harus pergi kemana, sekarang aku sedang istirahat sebentar di rumah, Bu Eros sambil memikirkan harus kemana," jawab Anita lemas. "

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   14. Anita meninggalkan kampung

    Tepat sebelum magrib Marvel sudah tiba di kampung untuk menjemput Anita, ia memberi kabar pada Sella jika dirinya sudah sampai di depan rumah bu Eros. "Assalamu'alaikum, Anita. Abang sudah di depan rumah bu Eros, coba kamu keluar samperin, Abang." ucap Sella diujung telpon. "Waalaikumsalam, Mbak. Baik sebentar Anita keluar dulu." jawab Anita, ia segera berlari ke laur rumah untuk memastikan jika suami kakak iparnya sudah sampai. "Hallo, Mbak. Abang sudah sampai, aku mau samperin dulu sebentar ya." ucap Anita kembali pada Sella yang belum mematikan sambung telponnya, "Iya, Dek." jawab Sella. "Kamu langsung saja berangkat ya, Mbak mau pulang dulu.""Iya Mbak. Mbak hati-hati ya.""Kamu juga ya." Sella menutup panggilan itu. Anita bergegas menghampiri mobil Marvel, Anita mengetuk kaca itu, dan seketika Marvel menurunkan kacanya. "Assalamu'alaikum, Abang." sapa Anita pada Marvel, namun Marvel tidak menjawab salam Anita, ia seperti kehilangan fokusnya. "Assalamu'alaikum, Abang!" ucap

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   15. dewi portuna berpihak pada Marwan

    Keberuntungan yang terus menerus menghampiri kehidupan Marwan, meski pun dirinya kehilangan sosok cinta pertamanya. Namun kehadiran Yuni, mampu menghilangkan semua rasa sedihnya. Ditambah lagi sekarang, ia memiliki banyak uang hasil Penjualan rumah ibunya yang hanya di bagi dia. Ditambah lagi hasil penjualan rumah, tanah serta perabotan yang ia miliki yang semuanya utuh menjadi haknya tanpa membagi pada Anita. "Papa, Mama mau beli perhiasan, tas, ponsel boba, juga baju dan sepatu berlogo C." ujar Yuni pada Marwan, mereka baru saja hendak pulang lagi ke kota dimana mereka tinggal sekarang. "Tentu boleh dong, Ma. Apa sih yang enggak buat kamu, Sayang." jawab Marwan tersenyum bahagia karena merasa berhasil membuat Yuni semakin mencintainya. "Pokoknya ya, Pa. Mama ingin rumah yang kemarin itu jadi kita beli, dan rumahnya harus atas nama anak kita Alvaro."Alvaro adalah anak Yuni yang ke dua, yang katanya itu adalah anak Marwan. "Tentu, Sayang. Al kan anak lelakiku yang berhak atas sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21

Bab terbaru

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 76. Anita mengetahui video itu

    "Zaki antarkan saya pulang ke apartemen.""Sekarang?" tanya Zaki spontan. "Tahun depan, Zaki. Lagi pula kamu kenapa menatap saya seperti itu?""Ah tidak ada, Bos. Memangnya kenapa kok tumben mau pulang ke apartemen?""Kamu mulai kepo lagi?" Akhirnya Zaki terdiam. Ia tak lagi bertanya pada Lucas dan segera mengantarkan Lucas ke apartemennya. Begitu sampai di lobby, "apa kamu menempati apartemen pemberian saya?""Tentu dong, Bos. Dikasih fasilitas enak masa di sia-siakan.""Hmmm!" gumam Lucas. Kemudian dirinya segera berjalan lebih dulu. "Si Bos kenapa ya? Penampilannya kucel, kaya tidak memiliki semangat hidup saja. Dan tumben sekali berjauhan dengan Nyonya muda?" heran Zaki. Berbagai pertanyaan memenuhi pikiran Zaki, tapi dirinya tak mau ambil pusing. Ia lebih suka menghabiskan seluruh waktunya dengan wanita yang sudah menjadi istrinya saat ini. Sebelum masuk ke dalam kamar unitnya, Zaki melihat seorang pelayan membawakan banyak sekali jenis minuman beralkohol di depan pintu kam

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 75. sisi lain Lucas

    Cekrek. Cekrek. Beberapa kali Sella mengabadikan momen Yuni dengan lelaki itu. "Akan aku pastikan adikku melihat dengan mata kepalanya sendiri, baca kelakuan istrinya itu."Yuni tersenyum bahagia, karena sebentar lagi dirinya akan sukses membuat dua orang yang pernah melukai hatinya akan segera hancur. Aku harus menghubungi Marwan," ucap Sella. Ia segera melakukan panggilan pada adiknya. "Hallo," sapa Sella setelah panggilan itu terhubung. "Hallo, Mbak. Apa benar ini kamu?" "Kamu pikir siapa?""Ya Allah Mbak selama ini dirimu kemana aja? Aku sudah mencari kamu kemana-mana tapi tak pernah ketemu."Sella sedikit terharu mendengar kekhawatiran sang adik, "terima kasih. Mbak hanya sedang sibuk akhir-akhir ini. Maafkan Mbak sudah membuatmu cemas.""Mbak dimana sekarang?""Aku baru kembali ke ibu kota. Apa bisa kita ketemuan?""Kenapa Mbak tidak datang langsung saja ke tempat aku?""Mungkin lain kali.""Yasudah tidak masalah. Mau ketemu dimana Mbak?"Sella segera menyebutkan alamatny

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 74. Pelakor teriak pelakor

    Hotel Kencana nomor 112 adalah kamar yang di tempati Sella saat ini, tapi rupanya di hotel yang sama juga seseorang sedang memandu kasih penuh kenikmatan. "Sayang bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar," ajak Yuni pada Damian. "Berikan servis terbaikmu dahulu. Apa pun yang kamu inginkan akan aku turutkan."Tanpa membantah lagi Yuni segera melancarkan aksinya. Sejak Leon dan Marvel masuk penjara, teman kencan Yuni satu-satunya hanya Damian. Terlebih sekarang Damian memiliki waktu lebih untuk bertemu Al meski tanpa sepenuhnya Marwan. Rasa sayang Damian pada Al begitu besar, tapi dirinya juga tak bisa meninggalkan Thalia karena semua aset kekayaan yang ia miliki berasal dari keluarga Thalia. Pria beristri dan perempuan memiliki suami, menjalani hubungan rumit sampai memiliki anak. Sungguh kisah cinta yang sangat di luar nalar. "Ahhhhh Yuniku! Kamu memang selalu memberikan servis terbaik," erang Damian di sela-sela Yuni menelan habis larva putih kental itu ke dalam mulutnya. "Ap

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 73. Apakah Lucas menyesal?

    Tak ada pilihan untuk meredakan kemarahan Sella, Lucas milih untuk menuruti kemauan Sella dengan membawa kembali dirinya ke rumah yang ditinggali Anita. Sepanjang perjalanan jantung Lucas berdetak tak karuan. Meski dirinya marah pada Anita. Namun, untuk membawa gadis lain secara terang-terangan ia juga menjadi ketar ketir. "Babe," ucap Sella tiba-tiba. "Hmmm.""Sepertinya aku berubah pikiran.""Maksud kamu bagaimana?" Lucas menoleh ke samping. "Bagaimana kalau kamu belikan saja aku apartemen mewah?" Sella memberikan usul. "Kenapa begitu?" Lucas heran dengan permintaan Sella yang mendadak. "Hm! Setelah aku pikir-pikir kayanya bermain di belakang Anita lebih menyenangkan, dari pada bermain secara langsung.""Usul yang cerdas!" balas Lucas cepat. Sedetik kemudian jantungnya berpacu dengan normal kembali, ia lega dengan permintaan Sella. Lucas segera menghubungi Zaki untuk mempersiapkan satu unit apartemen mewah yang akan digunakan Sella. "Sedang di urus. Bagaimana kalau sementa

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   bab 72. Kesalahan kedua Lucas

    "Apa kamu ingin kita melakukannya lagi, Babe?" dengan lancang Sella membelai pipi Lucas. "Hentikan! Hapus video itu atau kamu akan menyesal.""Uhhh takut! Bagaimana kalau vidio itu sampai ke tangan Anita ya?""Itu tidak akan pernah terjadi!" Lucas mencekal dagu Sella. "Kamu takut, Babe? Bukan kan semalam kamu memaki-maki Anita pada saat dirimu mabuk?""Stop!""Kenapa? Atau kamu mau semua client kamu tahu skandal kamu?" ancam Sella tidak main-main. Dengan kasar Lucas menghempaskan cekalan itu. "Kamu mau apa? Uang? Sebutkan berapa jumlahnya?""Aku ingin kamu. Dan aku ingin memilikimu, Babe," balas Sella. Ia langsung menyerang Lucas dengan ciuman panasnya. Awalnya Lucas memberontak, tapi semakin Sella berbuat liar semakin Lucas tak berdaya. Dirinya lelaki normal meski Sella baru sekali bermain gila dengannya tapi sepertinya Sella telah berhasil menemukan titik kelemahan Lucas. "Ahhhhh!" akhirnya erangan tertahan itu keluar juga dari bibir seksi Lucas. Dengan lihai Sella telah mengu

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 71. Masuk Ke Dalam Perangkap Sella

    Sepanjang malam Anita terjaga, berkali-kali dirinya menghubungi Lucas. Namun tak ada satu pun panggilan yang di jawab hingga sering telpon itu terjawab oleh oprator pertanda ponsel Lucas telah kehabisan batrei. "Kamu ada dimana Abang?" ucap Anita dengan lirih. Luka bekas operasi saja belum sembuh, tapi sekarang ada yang lebih sakit dari luka itu. Yaitu hilangnya kepercayaan Lucas pada dirinya. "Aku bukan orang yang menyebabkan Bunda meninggal, Bang. Kenapa kamu tega menuduh aku seperti ini?""Aku kehilangan anak-anakku, mertuaku dan sekarang aku juga kehilangan kepercayaan kamu Bang."Beberapa kali pelayanan mengetuk pintu kamar Anita, tapi tak ada satu pun yang dihiraukan Anita. Ia larut dalam kesedihan yang mendalam. "Nyonya muda, anda harus makan. Dari pagi anda tidak makan apa pun, kalau Nyonya seperti ini Bunda Clara pasti akan sedih," ucap Bi Sum. Wanita berusia lanjut itu tidak pernah lelah membujuk Anita sedari tadi. Mendengar kata-kata Bunda Clara, seketika Anita bangki

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 70. Sella bersama Lucas di dalam kamar

    Kekecewaan akibat kehilangan ternyata membuat Lucas benar-benar kehilangan arah hidupnya. Dari arah beberapa meter. Sella melihat Lucas berjalan memasuki Bar ternama di ibu kota. "Ini adalah kesempatan emas untuk aku memanfaatkan keadaan," gumam Sella. Dengan penuh semangat Sella keluar dari mobilnya, sebelum itu tak lupa dirinya membenarkan riasan pada wajahnya juga menyemprotkan parfum di area tertentu. Sella mengambil duduk sedikit berjarak dengan Lucas. Agar dirinya leluasa memperhatikan objek fantasinya selama ini. Dari kejauhan Sella melihat Lucas terus menuangkan minuman beralkohol kedalam gelasnya. Sudah lima botol minuman itu ia habiskan dan sepertinya Lucas sudah mabuk berat. "Ini adalah saatnya." Sella berjalan mendekat ke arah Lucas."Stop jangan tuangkan lagi! Kamu sudah mabuk berat," cegah Sella mengambil botol itu. "Kembalikan," desah Lucas dengan suara berat. "Tidak! Kamu sudah mabuk berat.""Kembalikan!"Lucas mencoba merebut botol itu. Namun, Sella dengan s

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 69. Lucas dan dunia malam

    "Masuk!" ucap Lucas dengan datar. Yang langsung berlalu. Dengan perasaan heran, pak Anang membuka pintu lebar mempersilakan Marwan untuk memasuki rumah mewah itu. Setelah diantarkan oleh pak Anang, akhirnya Marwan menginjakkan kaki juga di rumah mewah milik suami baru Anita. Ekor mat Marwan tidak berhenti memindai sekitar. Ia begitu mengagumi interior rumah bergaya modern itu. "Beruntung sekali hidup Anita sekarang," gumam Marwan. "Silakan duduk," ucap Lucas yang baru saja kembali diikuti dengan Anita di belakang. "Terima kasih." Marwan segera menjatuhkan badannya di kursi empuk. "Sekarang jelaskan kebusukan apa yang sudah kalian lakukan di belakang saya?""Bang stop menuduh seperti itu!" Anita berucap dengan lirih. "Katakan sekarang atau mau polisi yang langsung menginterogasi kalian?""Ma-ksud anda apa?" tanya Marwan terbata. "Seorang suami yang pergi meninggalkan istrinya demi perempuan lain, dan tiba-tiba menyusun rencana dengan mantan istrinya untuk mengamankan masa depa

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 68. Penyesalan Marwan

    "Auhhh!" Marwan memegangi dadanya yang terasa sesak. Seakan ada beban besar yang menghimpit bagian dalam hatinya. "Kenapa Pa?" tanya Yuni. "Dadaku sesak, Ma."Yuni melirik sekilas, "loh kok Papa nangis sih? Ada apa?"Bukannya menjawab Marwan malah semakin terisak, hatinya bagaikan diiris sangat sakit. Namun ia juga tak paham kenapa bisa seperti itu. "Anakku," lirih Marwan pelan. "Maksud kamu apa, Pa?""Anakku. Aku kangen anakku Ma.""Makanya Pa. Jangan kamu habiskan waktumu untuk bekerja, Al juga membutuhkan kamu. Dia juga ingin bermain bersama kamu.""Bukan Al Ma. Papa kangen anak perempuan Papa."Brak! Yuni menggebrak meja dengan kasar. Ia segera berdiri. "Maksud Papa apa? Sejak kapan kamu ingat anak perempuan murahan itu Pa?""Jaga bicara kamu Ma. Kamu tidak ada hak untuk memaki Anita dan juga anakku."Yuni terkekeh mendengar pembelaan dari Marwan. "Oh jadi sekarang kamu mulai membela mereka? Sejak kapan? Kerasukan setan apa kamu Pa?" ujar Yuni dengan sinis. Bukannya menjawa

DMCA.com Protection Status