Share

09. Transaksi

Author: Dila putri
last update Last Updated: 2024-01-18 13:08:48

Terjadi keributan antara ke tiga saudara itu, Hilman dan Marwan kekeh dengan pendiriannya yang tidak mau memberi hasil pada Anita dengan alasan Anita itu menantu. Sedangkan Sella dengan kekeh ingin memberikan Anita hasil itu, karena Anita lah yang selama ini merawat ibunya.

"Kalian semua egois! Coba kalian pikirkan bagaimana nasib Ibu selama enam tahun ini, jika tak ada Anita yang merawatnya? teriak Sella dengan murka.

Anita meraih tangan Sella, berusaha menenangkan kakak iparnya itu.

"Mbak sudah, Mbak, aku tidak apa-apa." ujar Anita menenangkan Sella.

"Kamu dengar sendiri kan, Mbak. Jika Anita saja tidak masalah, kenapa Mbak yang ribet sih? Lagi pula sudah kewajiban Anita mengurus Ibu, karena dia itu istriku." ucap Marwan, memojokkan Sella.

"Hanya karena dia istrimu? Kamu bisa berbuat semena-mena pada, Anita begitu? Coba sekarang kita tukar posisi, bagaimana jika, Mbak Hanum, istrimu, Mas Hilman yang merawat Ibu. Mau apa tidak?" tunjuk Sella pada istrinya Hilman.

"Aku?" ucap Hanum menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu Mbak. Kamu mau tidak merawat Ibunya Mas Hilman, kan kamu juga posisinya sama dengan Anita menantu." ujar Sella menggebu-gebu.

"Kenapa mesti aku? Kalau kamu sendiri sebagai anak tak mau mengurus ibumu sendiri." ucap Hanum pada Sella, yang membuat Sella menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sudah Sella, kamu tidak usah bawa-bawa istriku dalam masalah ini! Ini urusan kita sebagai anak, bukan menantu." jawab Hilman yang tak mau dipojokan.

"Kenapa, Mas? Kenapa kalian bilang, Anita berkewajiban mengurus Ibu? Sedangkan, Mbak Hanum tidak usah dijadikan perumpamaan, kenapa?" teriak Yuni.

"Dan kamu!" tunjuk Sella lagi, pada Yuni,

"Siapa kamu? Kenapa kamu ada disini? Kamu bukan bagian keluarga ini!" teriak Sella pada menunjuk-nunjuk Yuni.

"Mbak stop! Mbak tidak bisa sembarangan begitu menunjuk-nunjuk istri aku!" Marwan menepis tangan Sella.

"Istri!" gumam Sella melemas, dirinya langsung mencari sandaran soffa untuk duduk kembali.

"Kegilaan apa lagi yang sudah kalian lakukan, hah?" tanya Sella lemah.

"Jangan bilang sama, Mbak, jika kamu sudah menikah lagi, Marwan!" tanya Sella dengan napas yang memburu, menahan gejolak amarah yang sedang memuncak.

"Hai, Mbak Sella. Perkenalkan aku Yuni, ISTRINYA Mas MARWAN!" Yuni menekankan ucapannya, ia menyodorkan tangannya pada Sella, namun ditepis oleh Sella.

"Jangan berani menyentuhku, wanita murahan!" sinis Sella pada Yuni.

"Mbak kau tidak ada hak untuk menyebut Yuni murahan. Dia wanita baik-baik, dia bukan wanita murahan seperti yang kamu tuduhkan!" teriak Marwan tak terima istrinya dihina.

"Jika dia bukan wanita murahan? Lantas wanita apa, Marwan? Hanya wanita murahan lah yang mau pada suami orang!"

"Wah, wah. Sepertinya disini bukan aku ya, Mbak yang murahan. Justru adik kamu sendiri yang murahan, buktinya dia sendiri yang datang padaku saat aku masih memiliki suami, dan dengan rayuannya dia, aku sampai memiliki seorang anak, hasil dengan adik, Mbak. Bukan dengan suami aku." ucap Yuni tak tahu malu, membongkar aib masa lalunya sendiri.

"Dasar gila! Kalian semua sudah gila! Ayo, Dek kita pergi dari sini. Takut ketularan gila juga!" ujar Sella langsung bangkit menarik tangan Anita, untuk pergi dari rumah itu.

Sedangkan Hilman, ia masih syok setelah mendengarkan pernyataan Yuni barusan. Hilman memang tahu jika adiknya sudah menikah lagi, sejak dua tahun yang lalu. Namun ia tidak menyangka jika Marwan sudah berbuat sejauh ini.

"Jadi bagaimana sekarang, Mas? Apa kita jadi menjual rumah itu?" tanya Marwan membuyarkan lamunan Hilman.

Mendengar kata jual menjual, mata Hilman langsung berbinar.

"Tentu jadi dong, lagi pula kita ini anak laki-laki. Yang lebih berhak untuk harta Ibu, bukannya si Sella." ucap Hilman dengan semangat.

"Untuk Mbak Sella, diberikan bagian berapa, Mas?" tanya Marwan lagi.

"Enggak usah lah, lagi pula, Mas buru-buru harus segera kembali ke kota. Tidak mungkin menunggu sampe acara tujuh harian, Ibu."

"Nah betul itu, kita juga harus segera kembali ke kota, Mas. Anak-anak sudah nanyain kamu terus." ucap Yuni tiba-tiba.

Mendengar kata 'anak-anak,' Marwan langsung ingat lagi pada ke dua anak Yuni.

"Baiklah, lebih cepat lebih baik, Mas. Kita urus sekarang saja penjualan rumah Ibu itu." Marwan memberikan usulan.

"Nah bagus itu, ayo sekarang juga kita berangkat ke rumah juragan Emul untuk mengurus penjualnya." timpal Hilman dengan semangat empat lima.

"Tapi, Mas. Kita ber dua janji ya, kalau kita sepakat membagi dua hasil rumah itu."

"Kamu tenang saja, lagi pula si Sella itu hanya anak perempuan yang tak memiliki kekuasaan apa pun. Jadi hasil penjualan itu, utuh untuk kita ber dua."

"Kalau begitu aku sangat setuju, ayo sekarang juga kita berangkat." ucap Marwan semakin semangat.

"Tunggu dulu, kita harus membuat surat pernyataan lebih dulu, agar prosesnya semakin lancar. Kita palsukan saja tanda tangan si Sella, bagaimana, Dek?" tanya Hilman pada Marwan.

"Harus seperti itu ya?" tanya Marwan yang tak tahu apa-apa.

"Ya harus, Dek. Karena yang kita jual ini rumah milik, Ibu."

"Kalau begitu, aku mengikuti saran, Mas. Saja."

Setelah acara pembuatan surat pernyataan, dan tanda tangan palsu. Sebagai pernyataan jika Sella, juga menyetujui penjualan rumah itu. Ke empat orang tersebut segera pergi menuju rumah juragan Emul, lebih tepatnya juragan tanah di kampung itu.

Proses penjualan yang tidak ribet sama sekali, karena sejak lama juragan mengincar rumah itu. Lahannya yang strategis, untuk di jadikan usaha.

Sudah beberapa kali juragan Emul, menawar lahan itu pada bu Ida, semasa hidupnya.

Apakah rumah dan lahan itu mau di jual, jawabannya tetap tidak. Katanya ini semua yang ia miliki untuk warisan cucunya kelak.

"Silahkan dihitung kembali jumlah uangnya," ucap juragan Emul, pada ke dua saudara itu.

Dengan semangat, Marwan juga Hilman menghitung uang di hadapannya itu.

"Aku hitung tiga ratus lima puluh juta, kamu berapa, Mas?" tanya Marwan yang lebih dulu selesai menghitung.

"Aku empat ratus juta, pas. Jadi totalnya pas ya, Juragan. Tujuh ratus lima puluh juta." ujar Hilman.

"Iya sesuai dengan kesepakatan kita." jawab juragan, dengan nada arogan.

"Rumahmu kalau mau dijual, jangan di kemana-manain ya, Wan, " ucap juragan pada Marwan.

Yuni yang mendengar itu, seketika ide gilanya muncul kembali. Ia tak sabar ingin segera menjadi kaya raya tanpa bekerja.

Karena semua aset rumah dan tanah milik Marwan ada pada Yuni, dan Yuni pastikan jika semua itu tidak di jual oleh Marwan. Dirinya sendiri yang akan menjual semua aset itu tanpa sepengetahuan Marwan.

Yuni terus memberikan Marwan masukan dan saran yang membuat Marwan percaya, jika dengan menjual rumah itu. Kehidupannya akan lebih baik lagi.

Comments (32)
goodnovel comment avatar
Tri Hesti
tunggu saja karma kalian
goodnovel comment avatar
Dessy Chandra
kasian ibunya yang meninggal
goodnovel comment avatar
Lunar
tunggu saja apa yg akan kalian alami nanti
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   10. pencarian yang sia-sia

    Pov Anita. Mbak Sella menarik tanganku pergi dari rumahku sendiri, menuju ke rumah Ibu. "Kita harus segera mencari sertifikat rumah itu, Dek. Mbak enggak rela jika sertifikat itu jatuh ke tangan mereka." ucap mbak Sella buru-buru menuntun langkahku menuju kamar Ibu. "Kamu cari di lemari ini, Mbak di lemari sana ya." ucap mbak Sella lagi, sedangkan aku masih bingung dengan semua ini, hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala. Kami berdua sibuk mencari sertifikat itu, semua barang-barang Ibu sudah kami keluarkan namun sama sekali tidak membuahkan hasil. "Bagaimana ini, Dek?" panik mhak Sella. "Aku juga bingung, Mbak!" jawabku lemas karena aku sama sekali belum sarapan. Ditambah lagi aku merasakan sakit di area produk asiku, mungkin anakku tengah kelaparan ingin meminum asi. "Kamu belum makan bukan? Mukamu pucat sekali?" tanya mbak Sella meraba pipiku. "Mbak!" teriakku karena mengingat sesuatu, yang beberapa bulan yang lalu aku titipkan pada Ibu, dan Ibu menyimpannya di lemari ya

    Last Updated : 2024-01-18
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   11. kata talak

    Pada saat diperjalanan menuju rumah lagi, tiba-tiba Yuni memberikan saran untuk menjual semua aset yang aku miliki termasuk rumah dan tanah. "Jual saja, Mas. Nanti uangnya bisa kita pakai untuk buka usaha di kota, kan. Memangnya kamu mau selamanya jadi buruh terus?" ucap Yuni padaku sambil berjalan. Tidak ada yang mendengarkan percakapan kita, karena aku dan Yuni sengaja berjalan pelan. Sedangkan Mas Hilman sudah lebih dulu. "Aku masih bingung, Sayang." jawabku pada Yuni. Aku berpikir jika semua aset disini aku jual, nanti aku kemana pulang. "Kok bingung sih, Mas? Memangnya kamu masih mencintai istri kamu itu ya?" tuduh Yuni padaku, "Tidak, bukan gitu, Sayang!" kilahku langsung, aku tak ingin Yuni merajuk, tak bisa aku bayangkan jika aku harus kehilangan dia untuk ke dua kalinya. "Terus apa yang membuat kamu bingung, Mas? Atau kamu mau semua harta kamu dikuasai istri kamu itu? Kamu lupa bagaimana cara kamu mendapatkan semua aset kamu dari dia, Mas? Ingat juga perjanjian yang kal

    Last Updated : 2024-01-18
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   12. Anita di usir

    Pagi harinya seperti biasa Anita akan menjemur, baby Shakira, Setelah dimandikan. "Selamat pagi, Anita." sapa juragan Emul menghampiri Anita, dengan ke dua bodyguardnya. "Pagi, kembali, juragan. Tumben sekali pagi-pagi sudah berkeliling." ucap Anita basa-basi. "Seharusnya saya yang bertanya sama kamu. Kenapa kamu masih ada di sini?" tanya juragan Emul, yang membuat Anita mengernyitkan kening. "Memangnya kenapa, saya harus pergi dari rumah saya sendiri?" tanya Anita heran. Bukannya menjawab pertanyaan Anita, juragan Emul malah menyentak Anita. "Sekarang juga tinggalkan rumah ini, karena saya akan segera membangun tempat ini!""Tapi maksudnya juragan apa?" tanya Anita semakin tak paham dengan kedatangan juragan Emul juga anak buahnya, lalu mengusir Anita dari rumahnya sendiri. "Apa kamu tidak tahu, jika rumah dan tanah di belakang rumahmu itu sudah di jual sama saya." seru juragan Emul dengan sombong. "Tapi siapa yang menjualnya?" "Kamu beneran belum tahu? Jika suami kamu sudah

    Last Updated : 2024-01-20
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   13. Otak mesum Marvel

    "Anita, apa yang terjadi, Nduk? Kenapa kamu diam saja?" tanya bu Eros semakin heran, Meski pun Anita tidak berbicara apa pun, namun tergambar jelas kesedihan dalam matanya. "Anita tidak apa-apa, Bu. Apa boleh Anita menitip sebentar Shakira, Bu? Anita ingin menelpon dulu, Mbak Sella." "Tentu boleh lah, toh anakmu juga tidur nyenyak banget." jawab bu Eros dengan tersenyum lebar. "Terima kasih, Bu. Kalau begitu Anita permisi ke belakang dulu." pamit Anita, segera bangkit dari duduknya mencari tempat aman untuk menelpon kembali Sella. "Hallo, Dek. Kamu dimana sekarang?" cecar Anita begitu panggilan terhubung. "Assalamu'alaikum, Mbak!" ucap Anita merasa terhibur dengan kepanikan Sella. "Ya ampun, sampai lupa, habis kamu bikin Mbak kaget. Sekarang ceritakan sama Mbak, kamu dimana sekarang?" "Aku sudah keluar dari rumah itu, Mbak. Dan sekarang aku bingung harus pergi kemana, sekarang aku sedang istirahat sebentar di rumah, Bu Eros sambil memikirkan harus kemana," jawab Anita lemas. "

    Last Updated : 2024-01-20
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   14. Anita meninggalkan kampung

    Tepat sebelum magrib Marvel sudah tiba di kampung untuk menjemput Anita, ia memberi kabar pada Sella jika dirinya sudah sampai di depan rumah bu Eros. "Assalamu'alaikum, Anita. Abang sudah di depan rumah bu Eros, coba kamu keluar samperin, Abang." ucap Sella diujung telpon. "Waalaikumsalam, Mbak. Baik sebentar Anita keluar dulu." jawab Anita, ia segera berlari ke laur rumah untuk memastikan jika suami kakak iparnya sudah sampai. "Hallo, Mbak. Abang sudah sampai, aku mau samperin dulu sebentar ya." ucap Anita kembali pada Sella yang belum mematikan sambung telponnya, "Iya, Dek." jawab Sella. "Kamu langsung saja berangkat ya, Mbak mau pulang dulu.""Iya Mbak. Mbak hati-hati ya.""Kamu juga ya." Sella menutup panggilan itu. Anita bergegas menghampiri mobil Marvel, Anita mengetuk kaca itu, dan seketika Marvel menurunkan kacanya. "Assalamu'alaikum, Abang." sapa Anita pada Marvel, namun Marvel tidak menjawab salam Anita, ia seperti kehilangan fokusnya. "Assalamu'alaikum, Abang!" ucap

    Last Updated : 2024-01-21
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   15. dewi portuna berpihak pada Marwan

    Keberuntungan yang terus menerus menghampiri kehidupan Marwan, meski pun dirinya kehilangan sosok cinta pertamanya. Namun kehadiran Yuni, mampu menghilangkan semua rasa sedihnya. Ditambah lagi sekarang, ia memiliki banyak uang hasil Penjualan rumah ibunya yang hanya di bagi dia. Ditambah lagi hasil penjualan rumah, tanah serta perabotan yang ia miliki yang semuanya utuh menjadi haknya tanpa membagi pada Anita. "Papa, Mama mau beli perhiasan, tas, ponsel boba, juga baju dan sepatu berlogo C." ujar Yuni pada Marwan, mereka baru saja hendak pulang lagi ke kota dimana mereka tinggal sekarang. "Tentu boleh dong, Ma. Apa sih yang enggak buat kamu, Sayang." jawab Marwan tersenyum bahagia karena merasa berhasil membuat Yuni semakin mencintainya. "Pokoknya ya, Pa. Mama ingin rumah yang kemarin itu jadi kita beli, dan rumahnya harus atas nama anak kita Alvaro."Alvaro adalah anak Yuni yang ke dua, yang katanya itu adalah anak Marwan. "Tentu, Sayang. Al kan anak lelakiku yang berhak atas sem

    Last Updated : 2024-01-21
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   16. siapa Damian?

    Setelah sarapan pasangan suami istri itu pergi dari rumahnya dengan tujuan yang berbeda. [Sayang aku sudah sampai di lobby hotel.] pesan Yuni terkirim pada selingkuhannya. [Masuk saja lebih dulu, ke kamar kita. Lima belas menit lagi aku sampai.] balas lelaki itu. Semua karyawan disana sudah tahu siapa Yuni, karena itu mereka tidak pernah mempertanyakan apa pun pada Yuni. Dia terus berjalan ke kamarnya, tak perlu lagi meminta kunci, karena Yuni selalu membawa kunci duplikat kamar hotel itu. "Aku sangat rindu tempat ini!" ujar Yuni menjatuhkan tubuhnya pada kasur empuk di depannya. Yuni membuka lemari pakaian miliknya disana, ia memilih lingger sangat seksi untuk menyambut kekasihnya. Dalam lemari itu dipenuhi semua barang-barang milik Yuni, dari mulai baju, tas, sepatu bahkan puluhan koleksi lingger. Akan ada seseorang yang ditugaskan khusus untuk membersihkan semua pakaian Yuni. "Aku sudah tak sabar, ingin segera menghabiskan waktu bersamamu!" gumam Yuni menatap pantulan dirinya

    Last Updated : 2024-01-21
  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   17. Thalia ternyata?

    'Ahhh! Kenapa begitu sulit untuk aku memilikimu seutuhnya, Damian?' teriak Yuni setelah kepergian Damian. 'Aku pastikan suatu hari nanti, aku bisa memilikimu. Kamu milikku.' gumam Yuni kembali. Meski Yuni sering mendengar penolakan dan kekecewaan, namun hal itu tidak membuat dirinya pergi dari kehidupan Damian. Semakin Damian membandingkan dirinya dengan istrinya, saat itu juga jiwa egois ingin memiliki semakin membuncah Yuni rasakan. Yuni masih dalam mode malasnya, ia mencoba membuka ponselnya dan ternyata sudah banyak sekali panggilan tak terjawab dari Marwan. Tak lama ponsel itu kembali berdering, dan Marwan lah yang menghubungi Yuni, "Hallo, Ma. Kamu sedang dimana?" tanya Marwan begitu panggilan terhubung, "Aku lagi treatment, Pa." degan perasaan malas, Yuni menjawab. "Aku baru saja selesai bertransaksi ruko itu, aku nyusul kamu kesana ya. Dari tadi perasaan Papa gelisah terus, takut terjadi hal buruk sama Mama." Mendengar ucapan Marwan, Yuni segera membenarkan posisinya m

    Last Updated : 2024-01-22

Latest chapter

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 76. Anita mengetahui video itu

    "Zaki antarkan saya pulang ke apartemen.""Sekarang?" tanya Zaki spontan. "Tahun depan, Zaki. Lagi pula kamu kenapa menatap saya seperti itu?""Ah tidak ada, Bos. Memangnya kenapa kok tumben mau pulang ke apartemen?""Kamu mulai kepo lagi?" Akhirnya Zaki terdiam. Ia tak lagi bertanya pada Lucas dan segera mengantarkan Lucas ke apartemennya. Begitu sampai di lobby, "apa kamu menempati apartemen pemberian saya?""Tentu dong, Bos. Dikasih fasilitas enak masa di sia-siakan.""Hmmm!" gumam Lucas. Kemudian dirinya segera berjalan lebih dulu. "Si Bos kenapa ya? Penampilannya kucel, kaya tidak memiliki semangat hidup saja. Dan tumben sekali berjauhan dengan Nyonya muda?" heran Zaki. Berbagai pertanyaan memenuhi pikiran Zaki, tapi dirinya tak mau ambil pusing. Ia lebih suka menghabiskan seluruh waktunya dengan wanita yang sudah menjadi istrinya saat ini. Sebelum masuk ke dalam kamar unitnya, Zaki melihat seorang pelayan membawakan banyak sekali jenis minuman beralkohol di depan pintu kam

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 75. sisi lain Lucas

    Cekrek. Cekrek. Beberapa kali Sella mengabadikan momen Yuni dengan lelaki itu. "Akan aku pastikan adikku melihat dengan mata kepalanya sendiri, baca kelakuan istrinya itu."Yuni tersenyum bahagia, karena sebentar lagi dirinya akan sukses membuat dua orang yang pernah melukai hatinya akan segera hancur. Aku harus menghubungi Marwan," ucap Sella. Ia segera melakukan panggilan pada adiknya. "Hallo," sapa Sella setelah panggilan itu terhubung. "Hallo, Mbak. Apa benar ini kamu?" "Kamu pikir siapa?""Ya Allah Mbak selama ini dirimu kemana aja? Aku sudah mencari kamu kemana-mana tapi tak pernah ketemu."Sella sedikit terharu mendengar kekhawatiran sang adik, "terima kasih. Mbak hanya sedang sibuk akhir-akhir ini. Maafkan Mbak sudah membuatmu cemas.""Mbak dimana sekarang?""Aku baru kembali ke ibu kota. Apa bisa kita ketemuan?""Kenapa Mbak tidak datang langsung saja ke tempat aku?""Mungkin lain kali.""Yasudah tidak masalah. Mau ketemu dimana Mbak?"Sella segera menyebutkan alamatny

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 74. Pelakor teriak pelakor

    Hotel Kencana nomor 112 adalah kamar yang di tempati Sella saat ini, tapi rupanya di hotel yang sama juga seseorang sedang memandu kasih penuh kenikmatan. "Sayang bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar," ajak Yuni pada Damian. "Berikan servis terbaikmu dahulu. Apa pun yang kamu inginkan akan aku turutkan."Tanpa membantah lagi Yuni segera melancarkan aksinya. Sejak Leon dan Marvel masuk penjara, teman kencan Yuni satu-satunya hanya Damian. Terlebih sekarang Damian memiliki waktu lebih untuk bertemu Al meski tanpa sepenuhnya Marwan. Rasa sayang Damian pada Al begitu besar, tapi dirinya juga tak bisa meninggalkan Thalia karena semua aset kekayaan yang ia miliki berasal dari keluarga Thalia. Pria beristri dan perempuan memiliki suami, menjalani hubungan rumit sampai memiliki anak. Sungguh kisah cinta yang sangat di luar nalar. "Ahhhhh Yuniku! Kamu memang selalu memberikan servis terbaik," erang Damian di sela-sela Yuni menelan habis larva putih kental itu ke dalam mulutnya. "Ap

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 73. Apakah Lucas menyesal?

    Tak ada pilihan untuk meredakan kemarahan Sella, Lucas milih untuk menuruti kemauan Sella dengan membawa kembali dirinya ke rumah yang ditinggali Anita. Sepanjang perjalanan jantung Lucas berdetak tak karuan. Meski dirinya marah pada Anita. Namun, untuk membawa gadis lain secara terang-terangan ia juga menjadi ketar ketir. "Babe," ucap Sella tiba-tiba. "Hmmm.""Sepertinya aku berubah pikiran.""Maksud kamu bagaimana?" Lucas menoleh ke samping. "Bagaimana kalau kamu belikan saja aku apartemen mewah?" Sella memberikan usul. "Kenapa begitu?" Lucas heran dengan permintaan Sella yang mendadak. "Hm! Setelah aku pikir-pikir kayanya bermain di belakang Anita lebih menyenangkan, dari pada bermain secara langsung.""Usul yang cerdas!" balas Lucas cepat. Sedetik kemudian jantungnya berpacu dengan normal kembali, ia lega dengan permintaan Sella. Lucas segera menghubungi Zaki untuk mempersiapkan satu unit apartemen mewah yang akan digunakan Sella. "Sedang di urus. Bagaimana kalau sementa

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   bab 72. Kesalahan kedua Lucas

    "Apa kamu ingin kita melakukannya lagi, Babe?" dengan lancang Sella membelai pipi Lucas. "Hentikan! Hapus video itu atau kamu akan menyesal.""Uhhh takut! Bagaimana kalau vidio itu sampai ke tangan Anita ya?""Itu tidak akan pernah terjadi!" Lucas mencekal dagu Sella. "Kamu takut, Babe? Bukan kan semalam kamu memaki-maki Anita pada saat dirimu mabuk?""Stop!""Kenapa? Atau kamu mau semua client kamu tahu skandal kamu?" ancam Sella tidak main-main. Dengan kasar Lucas menghempaskan cekalan itu. "Kamu mau apa? Uang? Sebutkan berapa jumlahnya?""Aku ingin kamu. Dan aku ingin memilikimu, Babe," balas Sella. Ia langsung menyerang Lucas dengan ciuman panasnya. Awalnya Lucas memberontak, tapi semakin Sella berbuat liar semakin Lucas tak berdaya. Dirinya lelaki normal meski Sella baru sekali bermain gila dengannya tapi sepertinya Sella telah berhasil menemukan titik kelemahan Lucas. "Ahhhhh!" akhirnya erangan tertahan itu keluar juga dari bibir seksi Lucas. Dengan lihai Sella telah mengu

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 71. Masuk Ke Dalam Perangkap Sella

    Sepanjang malam Anita terjaga, berkali-kali dirinya menghubungi Lucas. Namun tak ada satu pun panggilan yang di jawab hingga sering telpon itu terjawab oleh oprator pertanda ponsel Lucas telah kehabisan batrei. "Kamu ada dimana Abang?" ucap Anita dengan lirih. Luka bekas operasi saja belum sembuh, tapi sekarang ada yang lebih sakit dari luka itu. Yaitu hilangnya kepercayaan Lucas pada dirinya. "Aku bukan orang yang menyebabkan Bunda meninggal, Bang. Kenapa kamu tega menuduh aku seperti ini?""Aku kehilangan anak-anakku, mertuaku dan sekarang aku juga kehilangan kepercayaan kamu Bang."Beberapa kali pelayanan mengetuk pintu kamar Anita, tapi tak ada satu pun yang dihiraukan Anita. Ia larut dalam kesedihan yang mendalam. "Nyonya muda, anda harus makan. Dari pagi anda tidak makan apa pun, kalau Nyonya seperti ini Bunda Clara pasti akan sedih," ucap Bi Sum. Wanita berusia lanjut itu tidak pernah lelah membujuk Anita sedari tadi. Mendengar kata-kata Bunda Clara, seketika Anita bangki

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 70. Sella bersama Lucas di dalam kamar

    Kekecewaan akibat kehilangan ternyata membuat Lucas benar-benar kehilangan arah hidupnya. Dari arah beberapa meter. Sella melihat Lucas berjalan memasuki Bar ternama di ibu kota. "Ini adalah kesempatan emas untuk aku memanfaatkan keadaan," gumam Sella. Dengan penuh semangat Sella keluar dari mobilnya, sebelum itu tak lupa dirinya membenarkan riasan pada wajahnya juga menyemprotkan parfum di area tertentu. Sella mengambil duduk sedikit berjarak dengan Lucas. Agar dirinya leluasa memperhatikan objek fantasinya selama ini. Dari kejauhan Sella melihat Lucas terus menuangkan minuman beralkohol kedalam gelasnya. Sudah lima botol minuman itu ia habiskan dan sepertinya Lucas sudah mabuk berat. "Ini adalah saatnya." Sella berjalan mendekat ke arah Lucas."Stop jangan tuangkan lagi! Kamu sudah mabuk berat," cegah Sella mengambil botol itu. "Kembalikan," desah Lucas dengan suara berat. "Tidak! Kamu sudah mabuk berat.""Kembalikan!"Lucas mencoba merebut botol itu. Namun, Sella dengan s

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 69. Lucas dan dunia malam

    "Masuk!" ucap Lucas dengan datar. Yang langsung berlalu. Dengan perasaan heran, pak Anang membuka pintu lebar mempersilakan Marwan untuk memasuki rumah mewah itu. Setelah diantarkan oleh pak Anang, akhirnya Marwan menginjakkan kaki juga di rumah mewah milik suami baru Anita. Ekor mat Marwan tidak berhenti memindai sekitar. Ia begitu mengagumi interior rumah bergaya modern itu. "Beruntung sekali hidup Anita sekarang," gumam Marwan. "Silakan duduk," ucap Lucas yang baru saja kembali diikuti dengan Anita di belakang. "Terima kasih." Marwan segera menjatuhkan badannya di kursi empuk. "Sekarang jelaskan kebusukan apa yang sudah kalian lakukan di belakang saya?""Bang stop menuduh seperti itu!" Anita berucap dengan lirih. "Katakan sekarang atau mau polisi yang langsung menginterogasi kalian?""Ma-ksud anda apa?" tanya Marwan terbata. "Seorang suami yang pergi meninggalkan istrinya demi perempuan lain, dan tiba-tiba menyusun rencana dengan mantan istrinya untuk mengamankan masa depa

  • Ketika Cinta Pertama Suamiku Kembali   Bab 68. Penyesalan Marwan

    "Auhhh!" Marwan memegangi dadanya yang terasa sesak. Seakan ada beban besar yang menghimpit bagian dalam hatinya. "Kenapa Pa?" tanya Yuni. "Dadaku sesak, Ma."Yuni melirik sekilas, "loh kok Papa nangis sih? Ada apa?"Bukannya menjawab Marwan malah semakin terisak, hatinya bagaikan diiris sangat sakit. Namun ia juga tak paham kenapa bisa seperti itu. "Anakku," lirih Marwan pelan. "Maksud kamu apa, Pa?""Anakku. Aku kangen anakku Ma.""Makanya Pa. Jangan kamu habiskan waktumu untuk bekerja, Al juga membutuhkan kamu. Dia juga ingin bermain bersama kamu.""Bukan Al Ma. Papa kangen anak perempuan Papa."Brak! Yuni menggebrak meja dengan kasar. Ia segera berdiri. "Maksud Papa apa? Sejak kapan kamu ingat anak perempuan murahan itu Pa?""Jaga bicara kamu Ma. Kamu tidak ada hak untuk memaki Anita dan juga anakku."Yuni terkekeh mendengar pembelaan dari Marwan. "Oh jadi sekarang kamu mulai membela mereka? Sejak kapan? Kerasukan setan apa kamu Pa?" ujar Yuni dengan sinis. Bukannya menjawa

DMCA.com Protection Status