Share

Tamu Tak Diundang

Dengan dada berdebar kencang, Savina tampak gelisah sambil meremas-remas ujung dressnya.

“Assalamualaikum,” ucap Savina dengan suara perlahan.

“Waalaikumussalam,” jawab seseorang di seberang sana.

“Vin, apa kabar? Kamu ke mana saja? Semenjak kamu menikah, aku kehilangan kontakmu!” ucap Annisa, sahabat terdekat Savina ketika bersekolah dulu.

“Kabarku baik. Nisa aku sedang butuh pekerjaan. Apa kamu bisa memberikan pekerjaan untukku? Aku bisa bekerja apa saja asal menghasilkan uang,” ucap Savina dengan nada serius. Ia ingin bekerja untuk membantu orang tua dan adik-adiknya.

Annisa menghela napas dan tampak ragu untuk menjawab permintaan sahabatnya. Ia sepertinya tengah mengingat-ingat dengan baik, apakah ada lowongan di toko roti tempatnya bekerja? Mengingat dirinya juga sudah lama bekerja di sana.

“Nis, kenapa kamu diam saja? Apa ada lowongan pekerjaan untukku? Aku mau bekerja apa saja asalkan aku dapat menghasilkan uang.” Savina sekali lagi menegaskan kalau dirinya akan melakukan apa s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status