Share

BAB 6

Author: Yuhani
last update Last Updated: 2025-01-23 19:39:28

Aurelia menatap Danu dengan tatapan sinis. “Maksudku? Hahaha, aku rasa Anda lebih tahu apa yang aku maksud. Cih, aku benar-benar muak bisa berada di sekitar kalian.”

“Jika kau muak dengan kami, tinggalkan saja rumah ini!” ujar Bianca.

“Bianca!” bentak Danu ada putri yang selama ini ia sembunyikan.

Danu, sebagai ayah dari dua orang putri, kini ia merasa bimbang, tidak bisa memutuskan sesuatu dengan pasti. Terutama pada Aurelie, putrinya yang selama ini bersamanya. Sedangkan Bianca, dia adalah putrinya yang selama ini ia sembunyikan, seolah merasa bersalah jika ia harus selalu membela Aurelia, tapi juga tidak mau membuat Aurel membencinya.

Mendengar Bianca seolah ingin menyingkirkan Aurelia, hatinya merasa marah, akan tetapi setelah itu, kini ia  merasa gelisah saat melihat ekspresi wajah Meriam serta Bianca yang seolah kesal padanya.

“Jangan membentak Bianca, Danu. Apa-apaan kamu ini, bukankah kamu sudah berjanji, akan membuat kita bahagia?!” desis Meriam pada suaminya.

“Apa ayah berpikir aku mengusirnya, aku hanya mengatakan usulan, jika kakakku ini muak berada di rumah ini!” kesal Bianca, melihat ayahnya masih menyayangi Aurelia.

Aurelia menatap mereka bertiga saling berbicara seolah sedang menonton drama, saat ini dirinya benar-benar merasa orang asing di rumahnya sendiri.

Sudut bibir Aurel terangkat, saat mendengar perkataan Bianca, “kau tidak salah bicara, Bianca? Aku meninggalkan rumah ini?” Aurelia pun tertawa seolah itu adalah kata-kata yang lucu. “ Ini rumahku, jika ada yang harus keluar itu adalah kalian. Lucu sekali ingin membuat tuan rumah pergi dari rumahnya sendiri.” 

“Sial!” umpat Bianca dalam hatinya. 

Danu memijat pangkal hidungnya, seolah sudah merasa pusing dengan semua terjadi di rumah ini, bahkan ia pun tidak bisa mengelak dengan semua perkataan Aurel, jika rumah yang mereka tempati adalah miliknya, yang memang seharusnya merekalah yang pergi.

“Ah, satu lagi, aku bukan kakakmu, jangan pernah kau katakan itu lagi, apalagi di depan banyak orang, karena itu akan membuatku malu, di mana saat ini aku mendapatkan fakta, jika memiliki ayah penghianat!” desis Aurel pada Bianca.

PLAK! tamparan keras mendarat di pipi kanan Aureli kembali, membuat Aurel tersenyum, seolah ia kini sudah terbiasa dengan tamparan yang dilayangkan oleh orang-orang di depannya, terutama ayah kandungnya sendiri.

“Kenapa, Anda keberatan disebut pengkhianat?” ucap Aurelia, kini ia menatap ayahnya dengan penuh kebencian.

“Apa salah jika kita saling mencintai, Aurel. Seorang pria bisa menikahi dua wanita!” Meriam kini ikut bicara, membuat Aurel menatapnya.

“Tidak, sama sekali tidak salah, tapi cara kalian jelaslah salah! Aku sampai kapanpun tidak akan pernah memaafkan kalian! Bersyukurlah, aku masih membiarkan kalian tinggal di sini!” desis Aurel yang lalu melangkah pergi memasuki kamarnya.

Setelah kepergian Aurel, Meriam mengepalkan tangannya dengan kuat, Aurel yang ia kira bisa disingkirkan dengan mudah, tapi ternyata akan sangatlah sulit. Melihat sikap Aurel yang keras dan seolah memiliki dinding kuat yang melindunginya.

Sama halnya dengan Bianca, ia sangatlah kesal dengan Aurel, karena memiliki kuasa atas rumah ini bahkan mungkin semua aset Danu. Semua itu semakin membuat Bianca iri, sehingga membuatnya semakin berambisi untuk merebut semua itu dari Aurelia.

“Kau lihat, sikap anak itu benar-benar menyebalkan, bukankah kau sudah berjanji akan membuat dia menerima kami, hah! Danu, kau tidak kasihan pada Bianca, dia selama ini selalu menutup dirinya, dan saat ini ia bisa membuka dirinya, kini semua seolah terhalang lagi oleh Aurel. Aku tidak mau tahu, kau harus bisa membuat Aurel menyerah dan menerima kami!” cecar Meriam.pada Danu.

“Aku akan mencari cara,” ucap Danu dan lalu pergi, melangkah ke ruang kerjanya.

Di ruang kerja, Danu menatap telapak tangannya yang sudah ia buat menampar Aurel, sejak dulu ia bahkan tidak sanggup untuk menyakiti putrinya, tapi kini seolah semuanya mudah. 

Menyesal?

Mungkin itu Danu rasakan, akan tetapi, Danu merasa yakin jika sikap kerasnya pada Aurel adalah untuk anaknya sendiri. Agar Aurel bisa menerima Meriam serta Bianca, dan agar bisa menjalani hidup berkeluarga dengan perasaan bahagia. Itu semua adalah harapan yang Danu inginkan.

Sementara itu, di kamar Aurel. 

Aurel merebahkan dirinya, di ranjang king size-nya, matanya tertutup rapat, namun pikirannya melayang dengan perasaan gelisah yang dirasakannya kini.

Aurel merindukan masa-masa bahagia saat ibunya masih ada di dunia ini, bersama ayahnya yang selalu menyayanginya. 

Namun saat ini, setelah ibunya tiada, kehidupannya benar-benar berubah, tidak ada senyum bahagia di rumah ini, bahkan ayahnya yang tidak lagi melindunginya, tetapi kini Danu selalu menyiksanya, batin serta fisik.

“Bu, haruskan aku tinggalkan semua ini?” gumam Aurel, hingga tanpa terasa air matanya pun menetes.

Aurel meringkuk di ranjangnya, sembari memeluk kedua lututnya, tangisnya pun pecah ketika ia sangat merindukan dan membutuhkan ibunya.

“Bu … aku merindukanmu …,” ucap Aurel lirih, disertai tangisan yang sungguh menyayat hati.

 

Aurel yang sungguh berharap, jika kehidupannya akan kembali seperti dulu, bahagia dengan seorang ayah yang selalu menyayanginya, melindunginya. Tapi, semua itu tidak akan pernah Aurel rasakan lagi, semua seolah menghilang dalam sekejap mata.

Di sisi lain Meriam serta putrinya, Bianca.  Masih merasa kesal dengan apa yang sudah terjadi. Aurel yang tidak bisa mereka hadapi, serta Danu yang terlihat masih menyayanginya.

“Cik, aku benar-benar kesal pada ayah, Bu. Ayah masih menyayangi Aurel! Jika begitu, kita akan sulit untuk bisa menyingkirkannya,” decak kesal Bianca pada ibunya.

“Kita harus cari cara agar bisa menyingkirkannya, haish … anak itu, benar-benar sulit dihadapi! Bianca, kau terus saja dekati pria itu, dan cari cara agar pria itu membenci Aurel,” ucap Meriam pada anaknya.

“Reynard, tentu saja. Aku tidak akan menyerah mendapatkannya, dia adalah pria impianku, tampan, kaya, ah pokoknya sempurna. Tapi, sikap dia benar-benar dingin, aku benar-benar sulit mendekatinya,” keluh Bianca, mengingat saat pertama kali ia mencoba mendekati Reynard. 

“Maka dari itu, kau harus cari cara agar bisa membuat Reynard membenci Aurel!” 

“Caranya?” tanya Bianca ada ibunya.

Meriam menyeringai, ia pun membisikan sesuatu pada anaknya, sebuah rencana yang tentunya tidak akan menguntungkan pada Aurel. Bianca pun tersenyum puas dengan rencana dari ibunya, karena dengan rencana tersebut, mungkin bukan hanya Reynard yang akan membenci Aurel, akan tetapi juga ayahnya.

“Rencana ini harus berjalan dengan lancar, karena ini akan membuat dua orang itu akan membencinya,” ucap Bianca.

“Dan kau harus berhati-hati dengan rencana ini. Aurel, hidupmu sudah hancur, mengapa masih saja bertahan, seharusnya kau ikut saja dengan ibumu!” geram Meriam yang ingat bagaimana sikap kerasnya Aurel, seolah berperang melawan dirinya dan ingin segera menyingkirkannya. “Kita tidak akan pernah meninggalkan semua ini, enak saja, sudah lama kita bersabar bukan?” 

“Benar, aku tidak mau sembunyi-sembunyi lagi, awas saja kau Aurel, kau akan kubuat malu hingga tidak berani lagi untuk memperlihatkan dirimu di depan semua orang, terutama pada Reynard, dia akan menjadi milikku!”

Related chapters

  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 1

    “Ada apa ini, siapa mereka, Ayah?” tanya Aurelia dengan pandangan terkejut dan marah, saat melihat dua wanita asing berada di rumahnya, bahkan salah satu dari mereka dengan berani meminta pekerja untuk menurunkan foto mendiang ibunya.“Perkenalkan, ini Meriam, yang akan menjadi ibu sambungmu, dan itu saudaramu, Bianca.” Tunjuk Danu pada Bianca dan juga Meriam, memperkenalkan keluarga yang selama ini ia sembunyikan pada anaknya.Aurelia terperangah, mendengar perkataan ayahnya. “Apa?!” pekik Aurelia tidak percaya. “Ayah, memiliki keluarga lain selain aku dan ibu?” Danu mengangguk, “kamu harus menerimanya. Meriam, wanita yang baik, dia akan menjadi ibumu mulai sekarang. Bianca saudaramu, usianya berbeda dua tahun di bawahmu, seharusnya kamu senang, Aurel. Kamu memiliki teman sekarang.” Aurelia tertawa, seolah perkataan ayahnya hanya lah sebuah lelucon. Senang, omong kosong, batinnya kesal.Bagaimana tidak, tepat satu minggu ibunya meninggal, ayahnya kini membawa dua wanita asing dan m

    Last Updated : 2024-12-31
  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 2

    Aurelia pulang ke rumah sangat larut malam, ia menatap rumah besar dengan perasaan sedih, tidak lagi seperti dulu, dimana banyak kehangatan di dalamnya. Aurel belum turun dari mobil setelah sampai di pekarangan rumah, kakinya terasa berat untuk memasuki rumah itu, karena ada dua sosok asing, dan juga ayah yang mungkin kini ia benci.Aurelia terlalu malas untuk bertemu dengan mereka, tapi ada sebuah tekad dalam dirinya, jika ia tidak boleh mengalah, dan juga menyerah. Semua yang ada di dalam sana adalah miliknya, hak-nya, mereka, orang asing yang tidak memiliki hak sedikitpun, termasuk ayahnya yang sudah mengkhianati istri dan anaknya. Tekadnya telah bulat, ia akan membalas rasa sakit hati ibunya, yang sudah dibohongi beberapa tahun lamanya, oleh pria yang Aurel dan ibunya kira adalah pria yang baik serta jujur. Aurelia pun turun dari mobil, melangkah dengan penuh keyakinan dengan tekad yang kuat demi ibunya yang telah tiada. Saat sampai di depan pintu, Aurel tersenyum tipis saat pi

    Last Updated : 2024-12-31
  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 3

    Reynard tidak fokus mengemudikan mobilnya, melihat pipi kanan Aurelia yang memerah serta kedua mata yang sembab seperti sudah menangis.Ia merasa kesal dan marah, karena wanita yang dicintainya terluka, namun ia sadar tidak bisa berbuat banyak, karena yang melakukannya adalah ayah kandung dari Aurelia, terlebih ia belum memiliki hak apapun terhadap wanita yang sudah lama ia cintai.“Sorry, kamu harus melihat hal itu. Tapi, terima kasih sudah datang di waktu yang tepat. Ada apa kamu menemuiku?” “Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan,” seru Reynard.Aurelia pun tersenyum dan mengangguk, tidak ada jawaban apapun lagi dari mulut gadis cantik itu. Keterdiaman Aurelia yang semakin membuat Reynard ikut merasa sedih.Reynard mengerti, apa yang dirasakan oleh Aurelia saat ini, kesedihan setelah kehilangan sosok yang disayangi serta amarah karena sosok yang dikira akan menjadi satu-satunya untuk semangat hidup, justru malah menyakitinya, bahkan tanpa peduli perasaan Aurelia, dia membawa dua oran

    Last Updated : 2024-12-31
  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 4

    Aurelia duduk di kamarnya, pikirannya penuh kekacauan setelah mendengar permintaan ayahnya.“Mengenalkan Bianca kepada Reynard? Omong kosong! Apa sekarang dia anak kesayangan ayah? Mungkin benar, dan aku hanyalah anak yang terbuang,” gumam Aurel dengan nada geram. Hatinya bergejolak, terutama karena Bianca bahkan meminta bantuan ayah mereka untuk hal seperti ini.Namun, bukan hanya itu yang membuat Aurel gelisah. Perasaannya bercampur aduk, ada rasa takut yang perlahan menguasainya. Ia khawatir kehilangan Reynard, pria yang selama ini membantunya melewati hari-hari berat setelah ibunya meninggal.“Bagaimana jika Reynard benar-benar memilih Bianca? Bagaimana jika dia tidak mau menungguku sampai aku siap membalas perasaannya?” pikir Aurel, hatinya semakin tidak tenang. Ia sendiri pun belum yakin dengan perasaannya terhadap Reynard.Namun entah mengapa, jika Reynard pergi dari sisinya, ia merasa gelisah. Pria yang mau sabar dengannya, menunggu dari sejak mereka kuliah. Pada awalnya Aure

    Last Updated : 2024-12-31
  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 5

    Tidak disangka Bianca benar-benar berniat untuk mendekati Reynard. Hal itu membuat Aurel merasa kesal dan bahkan juga merasa gelisah. Bagaimana jika Reynard menerima Bianca? Bianca pun terlihat sangat bersemangat dan tersenyum hangat pada Reynard. Pria tampan dan kaya yang ia inginkan, karena memiliki identitas yang luar biasa di belakangnya. Bagaimana tidak Reynard adalah CEO sukses, yang memiliki aset milyaran di berbagai tempat.“Hai, Kak. Aku tidak tahu kau memiliki kafe sebagus ini, dan … teman pria yang tampan, kenalkan dia padaku,” ujar Bianca menatap Reynard dengan tatapan terpesona.Aurel terperangah mendengar perkataan Bianca. “Kakak?” desis Aurel sinis.“Kau memang kakakku, ibuku menikah dengan ayah, jadi kita saudara sekarang,” balas Bianca semakin membuat Aurel kesal. “Kau Reynard bukan, bisakah kita berteman?” Bianca mengulurkan tangannya pada Reynard.Namun, Reynard hanya menatap dingin Bianca tidak berniat menyambut tangan wanita yang sudah menyakiti Aurel. Hal itu, m

    Last Updated : 2024-12-31

Latest chapter

  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 6

    Aurelia menatap Danu dengan tatapan sinis. “Maksudku? Hahaha, aku rasa Anda lebih tahu apa yang aku maksud. Cih, aku benar-benar muak bisa berada di sekitar kalian.”“Jika kau muak dengan kami, tinggalkan saja rumah ini!” ujar Bianca.“Bianca!” bentak Danu ada putri yang selama ini ia sembunyikan.Danu, sebagai ayah dari dua orang putri, kini ia merasa bimbang, tidak bisa memutuskan sesuatu dengan pasti. Terutama pada Aurelie, putrinya yang selama ini bersamanya. Sedangkan Bianca, dia adalah putrinya yang selama ini ia sembunyikan, seolah merasa bersalah jika ia harus selalu membela Aurelia, tapi juga tidak mau membuat Aurel membencinya.Mendengar Bianca seolah ingin menyingkirkan Aurelia, hatinya merasa marah, akan tetapi setelah itu, kini ia merasa gelisah saat melihat ekspresi wajah Meriam serta Bianca yang seolah kesal padanya.“Jangan membentak Bianca, Danu. Apa-apaan kamu ini, bukankah kamu sudah berjanji, akan membuat kita bahagia?!” desis Meriam pada suaminya.“Apa ayah berpi

  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 5

    Tidak disangka Bianca benar-benar berniat untuk mendekati Reynard. Hal itu membuat Aurel merasa kesal dan bahkan juga merasa gelisah. Bagaimana jika Reynard menerima Bianca? Bianca pun terlihat sangat bersemangat dan tersenyum hangat pada Reynard. Pria tampan dan kaya yang ia inginkan, karena memiliki identitas yang luar biasa di belakangnya. Bagaimana tidak Reynard adalah CEO sukses, yang memiliki aset milyaran di berbagai tempat.“Hai, Kak. Aku tidak tahu kau memiliki kafe sebagus ini, dan … teman pria yang tampan, kenalkan dia padaku,” ujar Bianca menatap Reynard dengan tatapan terpesona.Aurel terperangah mendengar perkataan Bianca. “Kakak?” desis Aurel sinis.“Kau memang kakakku, ibuku menikah dengan ayah, jadi kita saudara sekarang,” balas Bianca semakin membuat Aurel kesal. “Kau Reynard bukan, bisakah kita berteman?” Bianca mengulurkan tangannya pada Reynard.Namun, Reynard hanya menatap dingin Bianca tidak berniat menyambut tangan wanita yang sudah menyakiti Aurel. Hal itu, m

  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 4

    Aurelia duduk di kamarnya, pikirannya penuh kekacauan setelah mendengar permintaan ayahnya.“Mengenalkan Bianca kepada Reynard? Omong kosong! Apa sekarang dia anak kesayangan ayah? Mungkin benar, dan aku hanyalah anak yang terbuang,” gumam Aurel dengan nada geram. Hatinya bergejolak, terutama karena Bianca bahkan meminta bantuan ayah mereka untuk hal seperti ini.Namun, bukan hanya itu yang membuat Aurel gelisah. Perasaannya bercampur aduk, ada rasa takut yang perlahan menguasainya. Ia khawatir kehilangan Reynard, pria yang selama ini membantunya melewati hari-hari berat setelah ibunya meninggal.“Bagaimana jika Reynard benar-benar memilih Bianca? Bagaimana jika dia tidak mau menungguku sampai aku siap membalas perasaannya?” pikir Aurel, hatinya semakin tidak tenang. Ia sendiri pun belum yakin dengan perasaannya terhadap Reynard.Namun entah mengapa, jika Reynard pergi dari sisinya, ia merasa gelisah. Pria yang mau sabar dengannya, menunggu dari sejak mereka kuliah. Pada awalnya Aure

  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 3

    Reynard tidak fokus mengemudikan mobilnya, melihat pipi kanan Aurelia yang memerah serta kedua mata yang sembab seperti sudah menangis.Ia merasa kesal dan marah, karena wanita yang dicintainya terluka, namun ia sadar tidak bisa berbuat banyak, karena yang melakukannya adalah ayah kandung dari Aurelia, terlebih ia belum memiliki hak apapun terhadap wanita yang sudah lama ia cintai.“Sorry, kamu harus melihat hal itu. Tapi, terima kasih sudah datang di waktu yang tepat. Ada apa kamu menemuiku?” “Aku ingin mengajakmu berjalan-jalan,” seru Reynard.Aurelia pun tersenyum dan mengangguk, tidak ada jawaban apapun lagi dari mulut gadis cantik itu. Keterdiaman Aurelia yang semakin membuat Reynard ikut merasa sedih.Reynard mengerti, apa yang dirasakan oleh Aurelia saat ini, kesedihan setelah kehilangan sosok yang disayangi serta amarah karena sosok yang dikira akan menjadi satu-satunya untuk semangat hidup, justru malah menyakitinya, bahkan tanpa peduli perasaan Aurelia, dia membawa dua oran

  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 2

    Aurelia pulang ke rumah sangat larut malam, ia menatap rumah besar dengan perasaan sedih, tidak lagi seperti dulu, dimana banyak kehangatan di dalamnya. Aurel belum turun dari mobil setelah sampai di pekarangan rumah, kakinya terasa berat untuk memasuki rumah itu, karena ada dua sosok asing, dan juga ayah yang mungkin kini ia benci.Aurelia terlalu malas untuk bertemu dengan mereka, tapi ada sebuah tekad dalam dirinya, jika ia tidak boleh mengalah, dan juga menyerah. Semua yang ada di dalam sana adalah miliknya, hak-nya, mereka, orang asing yang tidak memiliki hak sedikitpun, termasuk ayahnya yang sudah mengkhianati istri dan anaknya. Tekadnya telah bulat, ia akan membalas rasa sakit hati ibunya, yang sudah dibohongi beberapa tahun lamanya, oleh pria yang Aurel dan ibunya kira adalah pria yang baik serta jujur. Aurelia pun turun dari mobil, melangkah dengan penuh keyakinan dengan tekad yang kuat demi ibunya yang telah tiada. Saat sampai di depan pintu, Aurel tersenyum tipis saat pi

  • Ketika Adik Tiri Menginginkan Priaku   BAB 1

    “Ada apa ini, siapa mereka, Ayah?” tanya Aurelia dengan pandangan terkejut dan marah, saat melihat dua wanita asing berada di rumahnya, bahkan salah satu dari mereka dengan berani meminta pekerja untuk menurunkan foto mendiang ibunya.“Perkenalkan, ini Meriam, yang akan menjadi ibu sambungmu, dan itu saudaramu, Bianca.” Tunjuk Danu pada Bianca dan juga Meriam, memperkenalkan keluarga yang selama ini ia sembunyikan pada anaknya.Aurelia terperangah, mendengar perkataan ayahnya. “Apa?!” pekik Aurelia tidak percaya. “Ayah, memiliki keluarga lain selain aku dan ibu?” Danu mengangguk, “kamu harus menerimanya. Meriam, wanita yang baik, dia akan menjadi ibumu mulai sekarang. Bianca saudaramu, usianya berbeda dua tahun di bawahmu, seharusnya kamu senang, Aurel. Kamu memiliki teman sekarang.” Aurelia tertawa, seolah perkataan ayahnya hanya lah sebuah lelucon. Senang, omong kosong, batinnya kesal.Bagaimana tidak, tepat satu minggu ibunya meninggal, ayahnya kini membawa dua wanita asing dan m

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status